Khairunnisa Silviana gadis berusia 23 tahun harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan Kakak iparnya sendiri setelah 40 hari Kakak kandungnya meninggal setelahdunia karena mengalami kecelakaan demi menyelamatkannya.
Ia harus mengalami sikap kasar dan juga arogan dari Kakak iparnya setiap hari yang terus menyalahkannya atas meninggalnya sang istri.Tak hanya itu ia juga di paksa merawat anak sekaligus keponakannya dengan baik.
Bagiamanakah akhir dari rumah tangga mereka?.Yuk simak di sini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26.Hancur.
Dion berdiri dibalkon kamarnya menatap langit malam yang dipenuhi bintang di temani segelas wine.Percakapannya dengan Elvan tadi sore mengusik pikirannya.
Tentang nasib pernikahannya ke depannya.Ia tau ini tidak benar,ia sudah mengikat Nisa dalam pernikahan yang tidak seharusnya ia lakukan.Ia pikir Nisa benar-benar terlibat dalam kematian Via tapi sebuah rahasia besar itu satu persatu kini terungkap.Dan yang terakhir ia mengetahui jika Via mengidap penyakit cukup parah.Wanita itu menyembunyikannya dari semua orang.
Hatinya mati rasa saat ini.Luka dikhianati membuatnya tidak bisa lagi percaya akan cinta.Ia akan melepaskan Nisa, gadis itu berhak mendapatkan kebahagiaanya.
"Huffhhh... ini sangat rumit,"batin Dion membuang nafas beratnya.
Jika ia melepaskan Nisa, gadis itu dalam bahaya.Dion sudah mengetahui semuanya dan inilah salah satu alasannya membawa Nisa dan Arsha ke negara ini tanpa adanya satu orang pun yang tau.Bahkan kedua orangtuanya dan juga mertuanya tidak tau jika ia dan Nisa ada di negara ini.
Entah berapa botol wine yang sudah pria itu tenggak, hingga pria itu kini terlihat mabuk dan meracau tidak jelas.Dion menumpahkan semuanya rasa sakit hatinya pada minuman yang memabukkan itu.
Pria itu melangkah memasuki kamarnya dan terus meracaukan berbagai umpatan.Tubuh pria itu berjalan sempoyongan tanpa ia sadari jika saat ini ia berjalan keluar kamar.
Bugh
Tubuh pria itu terjatuh tepat dihadapan Nisa yang baru saja keluar kamar.Nisa tak tau harus berbuat apa saat ini.Dion terlihat tak bergerak sama sekali,ia takut pria itu kenapa-kenapa.
Perlahan Nisa berjongkok dan menggoyang tubuh suaminya itu.Nisa menutup hidungnya saat aroma alkohol begitu menusuk hidungnya.Ia bernafas lega jika Dion masih bernafas tapi ia tidak mungkin membiarkan pria itu disini.
Nisa terlihat memindai sekelilingnya,ia tidak menemukan satu orangpun pelayan untuk ia mintai tolong mengangkat tubuh Dion.
"Kenapa kamu mabuk begini sih Mas,"sungut Nisa.
"Nyonya..Tuan kenapa?,"tiba tiba saja Emily datang entah darimana.
"Mily... syukurkah kamu datang.Tolong bantu aku membawa Mas Dion ke kamarnya,"ujar Nisa tanpa menjawab pertanyaan Emily.
"Bagaimana jika ke kamar Nyonya saja.Lebih dekat juga kan?,"jawab Emily.
Nisa tampak berpikir untuk membawa Dion ke kamarnya.Ia takut saat terbangun nanti Dion akan mengatainya.Tapi apa yang dikatakan Emily benar juga.Kamarnya lebih dekat membawa tubuh besar Dion.
"Bagaimana Nyonya.Untuk malam ini saja?,"ujar Emily.
"Baiklah...ayo bantu aku memapahnya,"jawab Nisa berusaha membawa Dion ke kamarnya meski sedikit kepayahan karena tubuh Nisa dan Emily yang jauh lebih mungil dari tubuh Dion yang tinggal besar dan tegap.
Akhirnya keduanya berhasil membawa Dion ke kamar Nisa dan merebahkan dengan asal tubuh Dion di ranjang tempat tidur Nisa.
"Kalau begitu saya keluar dulu Nyonya,"ujar Emily langsung pergi meninggalkan Nisa dan Dion di kamar.Tak lupa Emily menutup pintu kamar itu dengan hati-hati.
Sementara itu Dion kembali membuka matanya dan meracau tak jelas.Hanya nama Via yang jelas pria itu lafalkan.
Nisa yang melihatnya menggelengkan kepalanya.Ia menyayangkan Dion yang memilih untuk mengkonsumsi alkohol untuk menumpahkan sakit hatinya pada Via.
Nisa memperbaiki tidur Dion dan menyelimuti tubuh pria itu.Nisa akan tidur di sofa malam ini.Ia tidak mungkin tidur satu ranjang dengan Dion dalam keadaan pria itu mabuk berat.
Namun saat Nisa akan melangkah meninggalkan Dion tangan gadis itu tiba-tiba ditarik oleh pria itu dan menimpa tubuh pria itu.Nisa yang kaget berusaha memberontak tapi Dion mengunci pergerakannya.
"Via... aku membencimu,kau benar benar jalang," racau Dion memeluk tubuh Nisa yang masih berusaha memberontak.
"Mas... lepas.Aku Nisa bukan Kak Via,"ucap Nisa berusaha melepaskan diri dari Dion.Ini adalah kali pertamanya seorang pria memeluk tubuhnya.Tubuhnya bergetar dan keringat dingin mulai keluar saat Dion kini mengungkungnya.
Nisa benar-benar ketakutan saat ini.Dion dalam pengaruh alkohol dan pria itu tidak akan mengingat apapun jika terjadi sesuatu malam ini."Mas... sadarlah aku Nisa bukan Kak Via,"ujar Nia berusaha menyadarkan Dion.Ia tau mereka suami istri sekarang tapi Dion tidak pernah menganggap pernikahan ini ada.
"Kamu sangat cantik Via...tapi kenapa kamu mengkhianatiku,"ucap Dion menyentuh tubuh Nisa dan itu sukses membuat Nisa terpekik tertahan.
"Mas... lepas.Aku bukan Kak Via,"ujar Nisa yang terus memberontak namun tubuhnya yang mungil membuat ia kalah akan tenaga Dion.
Dion yang sudah hilang kendali akibat pengaruh alkohol membuat pria itu tidak menyadari saat ini menyentuh Nisa.Pria itu benar-benar gelap mata saat ini melihat tubuh setengah polos gadis yang ada dihadapannya.
Nisa terus saja memberontak, berteriak percuma saat ini karena kamar itu kedap suara.Nisa terus berusaha melepaskan diri dari pria yang kini sudah menguasai tubuhnya.
Dion yang sudah pro dalam bercinta membuat Nisa yang semulanya memberontak kini mulai terdengar mendesah.Namun gadis itu masih memiliki kesadaran dan terus menolak.Tapi tubuh dan pikiran memang tak sejalan.Ia yang baru pertama kali merasakan semuanya mulai hanyut dalam sentuhan suaminya itu.
"Aaa... sa--kkiit...",Nisa terpekik keras saat Dion mulai memasukinya.Gadis itu mencengkeram kuat punggung Dion serta mencakarnya untuk menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan.
"Ahhh...,"Dion saat miliknya tertanam sempurna didalam milik sang istri.
"Sakittt...",isak Nisa.Tampak air mata menetes di pipinya gadis itu.Bukan seperti ini caranya malam pertama yang ia harapkan.Kini apa yang ia jaga selama ini sudah di renggut oleh pria yang merupakan suaminya sendiri tapi yang menjadi masalah pernikahan mereka hanya diatas kertas.
*
*
*
Nisa meringkuk membelakangi sang suami dengan tubuh polosnya berbalut selimut tebal.Hancur sudah semuanya,ia tidak tau akan seperti apa besoknya saat Dion terbangun dari tidurnya.Yang lebih menyakitkan Nisa,Dion menyebut nama Kakaknya saat pria itu mendapatkan pelepasannya.
Nisa terus terisak menyesali apa yang terjadi.Andai dia tidak membawa Dion ke kamarnya mungkin semua ini tidak akan terjadi.
Tubuhnya terasa begitu sakit ditambah area intinya yang terasa sangat ngilu dan sakit.Dua kali Dion menggagahinya membuatnya benar benar hampir tumbang.
Bagaimana ia akan menghadapi Dion setelah ini.Pria itu melakukannya tanpa sadar dan ia yakin Dion tidak mengingat apa yang telah dilakukannya.Nisa makin tergugu, tubuhnya bergetar menahan isak tangisannya.Memang mereka tidak berzina tapi bukan seperti ini cara Dion mengambil haknya.
Entah sampai jam berapa gadis yang kini sudah menjadi wanita seutuhnya itu menangis hingga kini ia tertidur pulas.Kelelahan melayani sang suami yang notabenenya yang sudah pro dalam bercinta membuatnya tidur dengan nyenyak.
...****************...
pak Dirga aja belum mau ngubungi Dion, takutnya terjadi pertengkaran sesama anak.
Khan mestinya ditunda dulu ke rumah Vita...
padahal maksudnya, Dion nanyain Arsha ke Emily.
karena otot melupakan tanda koma setelah nama Emily.
kasih kata kata mesra... biar berbunga bunga tu hati istri...
Nisa itu cinta sama Dion, makan Via sengaja kasih wasiat, untuk mempersatukan mereka.
cinta datang dengan sendirinya.