NovelToon NovelToon
Sigma Love Story : The Mother

Sigma Love Story : The Mother

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Balas Dendam
Popularitas:155.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Septira Wihartanti

Karena dikhianati, aku trauma terhadap wanita. Ditambah anakku yang masih bayi membutuhkan bantuan seorang 'ibu'. Apa boleh buat, kusewa saja seorang Babysitter. masalahnya... baby sitterku ini memiliki kehidupan yang lumayan kompleks. Sementara anakku bergantung padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman kami

Aku masuk ke ruanganku setelah selesai Solat Jumat, ceramah hari ini mengenai berkah mendoakan orang lain. Lumayan masuk ke hatiku walau pun aku bukan jenis yang dekat dengan Tuhan. Cuaca di luar panas dan kami tadi Solat di masjid blok depan yang ditempuh dengan jalan kaki. Jadi aku agak keringatan dan tidak nyaman dengan kemeja yang kukenakan.

Aku pun membuka lemari pakaianku dan mengambil kemeja bermotif batik lengan pendek yang tergantung di sana.

Aku memang menyimpan beberapa pakaian dan sepatu di lemari di ruanganku, pakai smartlock. Biar tidak bisa dibuka sembarang orang. Kamar mandi di ruanganku juga pakai Smartlock. Yang bisa membukanya hanya Altan dan OB. Masalahnya ruanganku tidak bisa pakai password, menyalahi aturan perusahaan.

Saat kutanggalkan baju koko-ku, Talitha masuk ke ruangan.

Masuk begitu saja.

Aku sampai menoleh dan menatapnya tajam.

Kok seenaknya sih nih cewek setan?! Dia masuk ke ruangan manajer loh. Serasa aku ini tak ada wibawanya. Apa karena dia merasa saudara jauh si Boss jadi bisa bertingkah seenaknya?

Sementara di luar ruanganku ada banyak wanita yang duduk sambil makan bekal dan mengobrol. Mereka semua menatap aku dan Talitha yang ada di ruangan.

Kulirik kubikel Altan, pemuda itu tak ada di sana. Mungkin sudah menjemput Kayla.

Fix... aku laki-laki sendirian di area sini.

Kutatap tajam Talitha sambil kubuka satu persatu kancing di kemejaku. Aku dalam posisi hanya memakai celana jeans hitam tanpa kain di area pinggang ke atas. Iya, toples istilahnya.

“Mau ngapain lagi?” tanyaku.

Ia tampak terkaget mendengar teguranku.

Ia lalu menatap mataku, rupanya sedari tadi ia menscanning tubuhku yang terbuka.

“Gila, hebat bener abs nya...” bsiisknya.

“Hah?” kutegaskan sekali lagi.

“AH! Saya butuh penjelasan rinci Pak.”

“Mengenai apa? Awas kalau bukan urusan kerjaan. Saya lempar kamu keluar gedung.” Ancamku.

Bukannya takut dia malah menggigit bibirnya sambil menatapku dengan pandangan menggoda.

Dasar sikopet, udah aneh sampai ke ubun-ubun nih cewek.

Kalau kubunuh sudah pasti qorinnya akan menghantuiku seumur hidup.

Tipe yang obsesif sampai ke khodam-khodamnya kalau udah suka sama seseorang.

“Semakin bapak galak, semakin maju saya.”

“Saya ngomel kamu malah maju, nanti saya baekin kamu malah baper. Konyol...” gerutuku. Akhirnya batikku sepenuhnya terbuka dan bisa dipakai. Lama sekali kancing-kancing ini terbuka! Aku sudah risih dilihatin terus sama perwujudan Suanggi.

Segera kukenakan pakaianku sambil kukancingkan lagi satu persatu kemeja batikku.

“Apa sih tujuan kamu sebenarnya?!”

“Jadi pacar bapak.”

“Walau pun saya single, nggak bakal saya milih kamu.”

“Masa?”

“Saya tahu ya kamu udah 2 kali ngirim santet ke saya. Saya balikin ke dukun kamu.” Kalau dia mau pakai cara instan ilmu hitam oooh, maaf saja, kenalanku di dunia perdukunan banyak, malah kuajak bermitra untuk mengamankan proyekku.

Senyumnya pun memudar.

“Kalau kamu mau merebut hati saya, pakai cara seperti Evi tuh, Kerja Yang Bener. Udah itu aja.” Desisku.

“Pak Zaki benar-benar sudah menikah lagi?”

Nah ini dia pertanyaan yang kutunggu-tunggu. Kuperhatikan, dulu itu para sekretarisku paling takut kalau Reina datang ke kantor. Karena wanita itu gila. Dia bisa memukuli seseorang di depan umum. Jadi posisiku aman.

Nah setelah aku single ini, mereka mulai mendekat bahkan berperilaku seperti Reina.

Apakah mereka tidak tahu penyebabku bercerai?

Mungkin tidak.

Karena pernah kudengar dari Altan kalau manajemen menutupi penyebab perceraianku yang sebenarnya, dan hanya bilang kalau ini hanya masalah pengkhianatan.

Tapi masa para penggosip ini tidak tahu duduk perkaranya?

Sulit dipercaya...

Apakah mereka beranggapan kalau type wanita kesukaanku itu yang provokatif seperti Reina? Jadi mereka berubah jadi agresif seperti ini?

Tidak semua laki-laki senang didekati wanita secara menggebu-gebu. Kami tahu kalian ini kalau ada maunya pasti akan berusaha tak putus asa mengejar yang diinginkan. Kalian akan mengesampingkan rasa capek, yang ada hanya semangat mengejar obsesi.

Hal seperti ini akan baik kalau dilakukan demi anak.

Tapi kalau demi... mengejar cinta CEO? Mengejar laki-laki tampan? Mapan dan cuanisme?

Jelas mengerikan.

Kami akan mundur selangkah demi selangkah dari para wanita maskulin.

Karena sudah pasti kalian tidak akan bisa diatur. Kalian Kepala Keluarganya, bukan kami. Dalam hal ini tentu saja kami akan kehilangan harga diri.

Kami bisa saling membunuh loh gara-gara harga diri, sekarang akan kalian rampas juga?

Maaf, aku menyerah.

Apalagi, aku cukup terganggu dengan wanita yang senantiasa memperlihatkan paha dan belahan dada. Mending mulus, ini gradakan. Sudah begitu, murah pula diumbar kemana-mana. Strechmark dimana-mana, lipatan lemak kelihatan. Mending Emak-emak pakai mukena naik otoped, masih lebih enak dipandang.

Aku ini tipe yang ada lobster baru kumakan, bukan ikan asin. Bedakan antara Kucing Garong dan Maine Coon.

Astaga... pikiranku malah kembali ke Kayla.

Kenapa wanita itu kurus sekali ya?

Hampir tak ada lipatan lemak di pinggangnya, seperti menggunakan korset kasat mata. Mulus berlekuk.

Kekurangan tubuhnya, saking putih kulitnya, urat-urat kehijauan sering berbayang, apalagi kalau ia sedang stress. Dia jadi seperti zombie dengan guratan hijau. Kayla berdiri diam di pojok ruangan saja aku bisa saja ketakutan. Sepucat itu dia.

Ketakutan tapi setelah itu mendekat.

Karena bentuk dadanya luar biasa.

Ingin rasanya ku-

Ergh! Sudahlah...

“Itu bukan urusan kamu. Tapi itu urusan HRD berkaitan dengan Asuransi.” Jawabku sekenanya.

“Apa kurangnya saya?”

“Banyak.” Jawabku.

“Apa? Sebutkan.”

“Udah bego, murah pula.”

Kuharap dia tersinggung.

“Bohong.” Sahutnya.

Halah... apa lagi sih ini.

“Pak Zaki berusaha membuat saya kesulitan karena suka dengan saya kan? Perusahaan bapak akan semakin besar kalau bersama saya. Saya ini saudara Pak Zulfikar loh.”

“Bodo amat.” Desisku sambil berjalan melewatinya.

Tangannya menghentikanku.

Aku mengernyit.

Si bodoh ini mencengkeram lenganku yang masih dalam posisi dibalut perban bekas dijahit kemarin!

Gila perih banget sumpah!

Tapi aku kemakan gengsi, kukondisikan wajahku senormal mungkin biar nggak ketahuan kalau aku kesakitan.

“Lepasin.” Desisku menggeram.

Aku nahan sakit, rasanya pingin marah banget,

Aku hampir saja menampar si Talitha ini saat tiba-tiba Altan masuk ke ruangan sambil mendorong Stroller.

Aku kenal stroller itu, aku sendiri yang memilihnya di Mother Care.

Dan stroller itu memiliki nama di bagian tudungnya. ARAM.

Akhirnya datang juga mereka.

Semua terpaku saat Kayla masuk ke ruangan kami.

Aku saja sampai bengong.

Aku tahu itu Kayla.. tapi kenapa... WOW!

Dia sangat WOW!

Aku... entahlah bagaimana caraku mendeskripsikannya. Sosok ini benar-benar sangat cantik. Bibirnya yang kutahu berwarna pucat, kini merah dan lembab. Matanya yang bulat besar dan biasanya sendu, kini memakai garis mata dan tampak berbinar. Aku baru sadar kalau hidungnya runcing di ujung dan mencuat ke atas. Dagunya juga runcing, dan rambutnya digerai sepinggang.

Rambutnya sepanjang itu?

Warnanya hitam legam dan tampak lembut.

Ia memakai rok selutut dan kaos wol lengan panjang, dengan kerah leher tinggi. Untuk menutupi luka di tubuhnya. Yang membuat kecantikannya terpancar, warna bajunya hampir putih. Putih gading. Sudah pasti seluruh lekuk tubuhnya terlihat.

Punggung Kayla ditegakkan, ia berdiri dengan elegan. Seperti sengaja memperlihatkan kelebihannya. Dan dagunya terangkat saat mengamati semuanya.

Ia tersenyum ke semua karyawan sambil membungkukkan tubuhnya dengan sopan.

Lalu berjalan dengan Anggun ke arah ruanganku.

Aku menepis tangan Talitha dari lenganku, dan aku pun keluar ruangan. Menyambut Ratu-Ku.

“Hey...” sapaku sambil mengulurkan tanganku. Kayla menyambutnya dan mengangkat tangannya.

Ia mengalungkan salah satu tangannya di leher belakangku, lalu menarik kepalaku untuk menunduk.

Aku mengikuti gerakannya.

Aku mengikuti kemauannya.

Dan aku mengikuti hasratku.

Kami berciuman di depan semuanya.

Ciuman pertama kami. Manis, lembut dan mendebarkan.

Sejenak, duniaku berhenti.

1
Daanii Irsyad Aufa
walah pengantin basi kena miskom jdi pisah
Daanii Irsyad Aufa
Luar biasa karyaa maddam emg selalu ok
Daanii Irsyad Aufa
nice, permintaan yg bagus Kayla
Daanii Irsyad Aufa
bahasanya tolong 🤭
Daanii Irsyad Aufa
wahai para suami dengerin nih omongan pak Zaki..
Daanii Irsyad Aufa
wah ngenes bgt
Daanii Irsyad Aufa
kalo suami sudah mulai menyakiti baik fisik maupun psikis PLEASE TOLONG CARI BANTUAN
Daanii Irsyad Aufa
bojone Kayla gaweke kopi sianida pie??
Daanii Irsyad Aufa
waduh intro nya ngeri - ngeri sedap nih
🌺tyy
seperti biasa,luar biasa karya kakak, terimakasih ❤️
Titik Handayani
mantaappp
Siti Kurniawati
semua karya author bagus semua, aku suka ceritanya tak bisa ditebak, keren banget, semangat terus Yo Thor...
Siti Kurniawati
wahhhhhh...
hania putri
bapak nya baby aram dan mamak nya baby arum berjodoh nih
HARTINMARLIN
assalamualaikum hai 🖐️ salam kenal dari ku
Silvi
Luar biasa
Gayatri Ayu Paramayoga
exca 2000PC 😂😂😂
Gayatri Ayu Paramayoga
paragraf ini pasti jadi perdebatan 😂😂😂
Irma Dwi
akhirnya tamat dan happy ending 🥰,,,,

maaf y Thor bacanya maraton tp untuk like dan komen ngak pernah absen kog 😁😁😁,,,,
Irma Dwi
😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!