Luka Di Pelaminan

Setelah mengetahui kabar tentang sang Kakak angkat dari Mamah mertuanya sempat membuat Anggrek termenung.

"Jika memang Kak Mawar ingin menikah dengan Mas Abimanyu, mangapa tidak mengatakannya baik-baik padaku. Aku juga tahu diri jika aku hanya seorang anak angkat, tidak mungkin aku menghalangi kebahagiaan Kakakku," kata Anggrek dengan lirih.

Lalu wanita 23 tahun itu melihat ke belakang lebih tepatnya di atas ranjangnya. Sang suami tengah tertidur lelap dan meminta di bangunkan jam 9 pagi karena ada rapat di jam 9 pagi.

Pagi ini setelah menyelesaikan tadarusannya Anggrek memilih melihat isi lemari pendingin yang ada di studionya. Ternyata ada banyak sayur, daging, ikan dan telur juga ada makanan instan seperti roti, susu dan ice cream dan ini semua adalah kesukaannya. Sepertinya Amanda sengaja menyiapkan ini untuk dirinya, ya Amanda hafal betul jika Anggrek telah mengunjungi studio dia lebih betah di studio ketimbang di apartment yang harus tinggal sendirian.

Ya Amanda dan Anggrek memang sahabat dekat tapi keduanya tinggal terpisah. Baik Anggrek maupun Amanda lebih nyaman jika tinggal sendiri-sendiri, terlebih karena sifat Anggrek yang pecinta kesempurnaan dan kebersihan dan itu berbanding terbalik dengan Amanda yang ceroboh, berantakan dan selenge'an.

Pintu kamar tidur yang memang tidak di kunci membuat masakan Anggrek tercium hingga ke kamar tidur tempat Arjuna tengah terlelap. Pria tampan yang tengah terlelap itu, merasa terganggu karena perutnya memberontak meminta di isi dan saat dia melihat jam yang tergantung di dinding ternyata hari masih menunjukkan pukul 8 pagi masih ada waktu untuk istirahat karena Arjuna sudah mandi sebelum subuh nanti.

"Anggrek kamu masak apa?" tanya Arjuna yang tiba-tiba memeluk Anggrek yang tengah menata makanan di maja makan. Jangan membayangkan yang tidak-tidak Arjuna memakai sarung dan koko khas orang selesai melaksanakan sholat karena pria tampan itu langsung tertidur setelah melaksanakan sholat subuh pagi tadi.

"Abang mau makan dulu? Atau mau siap-siap untuk ke kantor dulu?" tanya Anggrek begitu membalikkan tubuhnya dan memeluk sang suami yang langsung menyeruk ke sela-sela lehernya yang tengah di tutupi kerudung merah muda.

"Abang mau maem dulu Neng! Laper, baunya mengganggu tidur pagi Abang!" kata Arjuna yang masih setengah sadar tapi sanggup membuat Anggrek berbunga-bunga karena bahagia.

"Segini cukup Abang?" tanya Anggrek begitu berhasil membuat sang suami terduduk rapi dan siap untuk bersantap pagi.

"Sudah segitu saja, kamu makan juga kan?" tanya Arjuna oada sang istri dan di angguki oleh Anggrek.

"Aku ngak menyangka jika di Studio ini kamu memiliki kamar sendiri, apa Bos kamu ngak marah kamu tinggal di sini bahkan sampai bawa suami menginap," tanya Arjuna seraya menyuapkan makanan pada mulutnya.

"Bos ku tidak akan marah Abang, apalagi aku menggunakannya bersama suamiku bukan orang lain," kata Anggrek dan wanita muda itu berharap sang suami akan bertanya lagi tapi sayang Arjuna masihlah pria yang menyebalkan dan srlalu tidak mau tahu hingga membuat Anggrek terkadang kebingungan sendiri bagaimana harus mengatasi sang suami.

"Nanti malam kita pulang ke rumah kita saja atau jika tidak kamu bisa memesan taksi dan kita menginap di kantor Abang saja!" kata Arjuna.

"Di rumah sajalah Bang, jika memang ada yang masih harus di selesaikan jangan Abang kerjakan di kantor tapi bawa pulang ke rumah. Biar jika capek bisa langsung istirahat dan ingat belajarlah untuk mempercayai orang lain, karena Abang ngak hidup sendiri di bumi ini," kata Anggrek yang hanya di angguki oleh Arjuna.

Setelahnya Arjuna berlalu ke kamar untuk bersiap-siap pergi ke kantor. anggrek dengan setia melayani sang suami dan juga selalu melakukan skinship setiap mereka berdekatan meski hanya kecupan ataupun pelukan.

...🌞🌞🌞🌞🌞...

Hari kian beranjak siang baik Anggrek maupun Arjuna keduanya tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Arjuna sibuk dengan meeting-meeting bisnis yang dia lakukan untuk mengaup laba untuk perusahaannya maka berbeda dengan Anggrek yang tengah sibuk-sibjknya oleh persiapan untuk fasion show yang akan di lakukan minggu depan.

Bahkan Anggrek ikut serta dala. menjahit dan juga membuat hiasan pakaian rancangannya. Anggrek benar-benar ingin semuanya berjalan dengan sempurna, besar harapan Anggrek untuk meraih kemenangan dari fasion show yang akan di lakukan minggu depan.

"Anggrek coba kau kenakan ini!" kata Amanda yang datang dengan gaun yang sudah di tempelnya dengan pernak-pernik yang akan di gunakan untuk fasion show kali ini.

"Ini sudah pas tinggal di kasih hiasan tambahan dan juga sentuhan akhir. Setelahnya kita pikirkan bagaimana menyesuaikan dengan penampilan diriku. Setidaknya jangan tonjolkan cadarnya tapi pakaiannya, sedangkan cadar hanya pelengkap dan identitas sang model saja!" yang lai menggungkan kepala dan mulai bekerja kembali.

"Nyonya apa ini sudah selesai?" tanya salah seorang karyawan lada Anggrek.

"Sedikit lagi ya, ini lerlu di beri warna biru muda dan agak berkilau sedikit agar suasana terasa hidup," kata Anggrek yang langsung di angguki sang pekerja.

"Anggrek aku gunakan patung ini sebagai sasaran untuk menguji kesesuaiannya dengan gaya berpakaian dirimu. Apakah ini cocok?" tanya Amanda pada Anggrek.

"Iya ini bisa, atur saja dulu semuanya. Ada bahan yang kurang aku harus mencarinya keluar," kata Anggrek seraya berlalu.

Kesibukan itu tidak langi berlangsung sehari baik Arjuna maupun Anggrek keduanya bagai di buru oleh pekerjaan hingga keduanya semakin sedikit untuk bersama karena ketika tiba di apartment baik Anggrek maupun Arjuna sama-sama terkapar karena keletihan.

Hingga hari ini adalah hari puncak untuk penampilannya di catwalk yang akan di gelar untuk perlobaan semi terbaik 20 besar.

Anggrek mengundang sang suami agar datang, karena Anggrek tampil sangat menawan saat ini. Jika biasanya wanita cantik itu menggunakan cadar tapi saat ini Anggrek tidak mengenakannya. Baju gamis yang terlihat indah melekat di tubuhnya dan senada dengan hijab yang di kenakannya semakin membuat aura Anggrek kian menguar.

"Aku sqngat berharap kamu datang hari ini Bang! Aku tidak ingin hanya mengalami kebahagiaan ini sendiri setidaknya ada suamiku di sisiku," lirih Anggrek namun hanya di dalam hatinya saja.

"Anggrek apapun yang terjadi aku harap kau akan fokus! Ingat hadiah kali ini tidak main-main, jika kau merindukan Abangmu maka lakukan setelah acara selesai! Kau bisa mencarinya, ingat kau ingin mewujudkan impianmu untuk memiliki butik sendiri! Ingat jangan pecah fokus!" kata Anggrek.

Demi impiannya memiliki sebuah butik Anggrek benar-benar memberikan 1000% pada catwalk tanpa berniat mencari sang suami.

Hingga acara usai Anggrek tidak menemui sang suami dan saat melihat ponsel menunggu pengumuman pemenang yang bisa masuk ke 10 besar para finalis yang ada.

Hingga nama Anggrek terpilih sebagai peringkat 1 untuk 10 peringkat yang lulus tapi Arjuna masih belum menampakkan dirinya. Lagi dan lagi Anggrek harus menelqn kekecewaannya oada sang suami karena lagi-lagi kecewa itu menghampiri meski bukan seharusnya begitu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...