Allea Hizka Zirah. Wanita polos nan lugu, telah bersepakat dengan pacar nya akan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi. Segala sesuatu yang di butuhkan untuk melangsungkan acara sudah beres, hanya tinggal menunggu hari dan tanggal yang di tentukan.
Namun tak di sangka, mempelai pria tidak menghadiri acara pernikahan yang akan di langsungkan. Sontak hal itu mengundang riuh di acara yang di gelar dengan besar-besaran. Begitu juga dengan keluarga wanita yang menanggung malu.
Apa yang menjadi penyebab mempelai pria tidak hadir? Apakah adanya selisih paham? Apakah setelah kejadian yang menimpah Allea akan menimbulkan trauma yang mendalam? Atau malah sebaliknya?
Mari kita ikuti keseruan cerita ini yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keycapp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ORANG BAIK, YANG DI ANGGAP JAHAT.
Hingga membutuhkan waktu beberapa jam, akhirnya Ruby sadar dari pingsan nya.
" sss.." Ringis Ruby setelah ia tersadar, ia memegang kepala nya yang masih terasa sakit. Ia terkejut, setelah menyadari nya sudah di sebuah ruangan mewah.
" Pakaian ku!" Tak terasa air mata Ruby mengalir begitu saja, pikiran nya sudah mulai berkecamuk. Ia merasakan angin dingin mengenai tubuh nya, yang tidak tertutupi sehelai benang pun.
Ia ingin bangkit, dan melarikan dari. Namun di saat ia akan bangkit, ia merasa sesuatu rasa sakit yang berasal dari bagian intim nya.
" Sssssh.." Lagi-lagi Ruby meringis, karna mendapati rasa sakit yang juga tak kalah sakit.
Namun ia berusaha untuk tetap bisa lari dari tempat ini, berusaha sekuat mungkin untuk menahan rasa sakit itu. Memakai pakaian nya dengan asal. Namun belum juga ia tiba di depan pintu, pintu sudah terlebih dahulu terbuka dari arah luar.
" Hey jal*ng udah bangun kah?" Tanya laki-laki yang tadi membawa Ruby kabur.
" Om jahat! Om gak punya hati, saya orang yang serba kekurangan. Om gak punya perasaan kepada saya!" Ruby menangis meraung-raung, setelah melihat laki-laki itu berdiri di hadapan nya.
" Sampai kapan pun saya tidak peduli, yang penting saya bisa puas. Siapapun Lo, gue gak peduli. Lumayan gratis," laki-laki melemparkan senyum menyeringai.
" Hiks... Hiks... Tolong lepasin saya om, saya mau pulang. Ini bukan tempat untuk saya, om udah merebut kehormatan saya. Om lepas kan saya," mohon Ruby dengan berlutut di kaki laki-laki itu.
" Emang semudah itu?" Tanya laki-laki itu dengan menyeringai.
" Om Ruby minta tolong om. Hiks..." Ruby tetap memohon, supaya di lepas kan.
" Gue mau make Lo sampe siang nanti, cewek bodoh gue juga udah nelfon gue."
" Om lepasin saya om. Ku mohon, om pukul saya saja om. Tapi jangan lakukan hal itu om." Ruby masih tetap dalam pendirian nya, tetap memohon kepada laki-laki jahat itu, dengan cucuran air mata yang kian mengalir.
" Sampai Lo nangis darah pun, gue gak bakal kasian sama lo!" Kesabaran laki-laki itu sudah semakin memuncak.
Hingga laki-laki menjambak rambut Ruby dengan keras, menarik nya dan membanting tubuh nya di lantai. Walaupun mendengar berbagai lenguhan, namun laki-laki tak gentar sama sekali. Hingga semua hasrat bercampur emosi, kini berpacu lebih keras. Meninggalkan berbagai jenis luka, yang bersebaran di mana-mana.
Hasrat yang tertabung, kini sudah terbayarkan. Laki-laki itu segera mencampakkan Ruby jauh sedikit dari depan rumah nya, dengan keadaan yang sangat memilukan. Tak memiliki tenaga lagi untuk sekedar melarikan diri, kini ia sudah lebih pasrah jika ia mati sekali pun. Mungkin itu sudah akan lebih baik, karna hidup pun rasanya tidak berarti lagi. Hidup nya akan di penuhi oleh bayang-bayang, tentang kejadian barusan yang menimpa nya.
Namun hal baik berpihak kepada nya, ada seorang pria yang menolong nya.
" Hey. Sedang apa kamu di sini?" Terdengar suara bariton, yang menyapu indra pendengaran Ruby.
" Om bunuh aja aku sekalian, aku tidak sanggup di perbudak seperti ini. Bunuh saja aku," jawab Ruby dengan suara yang sangat lemah.
Sontak pria itu terkejut mendengar ucapan, yang keluar dari mulut wanita yang terkulai lemas di pinggiran jalan itu.
" Saya bukan orang jahat. Kenapa keadaan kamu seperti ini? Ayo ke rumah saya, saya akan membantu mu dari orang jahat." Ucap pria itu dengan suara lembut, sembari mengambil sikap jongkok di hadapan Ruby. Entah kenapa, hati pria itu serasa di cubit setelah melihat keadaan wanita ini.
Tak memiliki tenaga untuk sekedar menjawab, Ruby hanya pasrah saja. Mau di apakan pun ia hanya bisa pasrah, namun permintaan nya lebih baik ia di bu Nuh saja.
Pria tadi yang mendatangi nya, menggendong tubuh Ruby dengan sangat hati-hati menuju mobil nya. Lalu membawa Ruby ke arah yang ia tak ketahui, karna ia sudah tak sadarkan diri. Selain seluruh tubuh yang nyut-nyutan, begitu juga dengan perut nya yang sangat kosong. Hanya pagi tadi lah dia makan.
Membutuhkan waktu yang cukup lama, baru lah Ruby sadar dari pingsan dan. Ia memandang langit-langit ruangan yang bernuansa putih, di pandang nya seluruh ruangan itu sangat cantik, rapi, dan bersih. Begitu juga dengan pakaian nya yang sudah di ganti, dengan yang cantik.
Akhirnya dari situ lah, tuhan mengubah kehidupan nya. Di pertemukan dengan orang baik, yang awalnya di anggap orang jahat oleh nya. Ternyata adalah orang yang menyayangi nya, hingga sekarang. Bahkan tak membedakan, dan selalu menerima semua keluh kesah Ruby.
Flashback off.
Setelah mendengar semua penjelasan sebenarnya dari mulut Ruby, dengan air mata yang kian menderas. Sontak mengundang emosi yang mendalam, sampai ke ubun-ubun. Tanpa Ruby ketahui, Allea mengepalkan tangan nya di bawah hingga menampakkan urat-urat tangan nya.
" Berarti kamu menemui nya?" Tanya Allea dengan memancarkan tatapan menusuk, seperti ingin menelan orang hidup-hidup.
" Iya kak." Jawab jujur Ruby.
" Kamu punya foto, atau video. Kakak ingin lihat orang nya, mungkin dia belum jauh dari sekitar ini. Kakak mau kasih pelajaran," ucap Allea dengan aura yang sangat mematikan.
Memang begitu lah Allea yang sekarang, ia lebih gampang tersulut emosi dan memiliki jiwa pendendam. Tak segan-segan menghabisi orang, yang berani mengusik orang di sekitarnya yang ia sayangi.
" Ada kak. Tapi bibi J yang punya gambar nya,"
" Bi!" Panggil Allea dari arah dalam, menaikkan suara dengan oktaf yang tinggi supaya bibi J mendengar nya.
Ruby semakin menundukkan kepala nya, takut melihat aura kakak nya yang sangat menyeramkan.
" Iya ada apa bu?" Tanya bi J yang nongol di ambang pintu, ia berlari segara supaya tidak kena omel oleh si empunya suara. Ia tahu bagaimana galak nya kakak dari majikan nya, berbanding terbalik dengan majikan nya itu.
" Saya mau lihat foto laki-laki bajing*n itu, sekarang!" Pinta Allea.
" Ada bu. Sebentar,"
Bibi J tergesa-gesa mengeluarkan dan membuka benda pipih milik nya, merasakan hawa panas nan membahayakan di ruangan ini.
" Ini bu." Bibi J menyerahkan benda pipih milik nya, kepada Allea.
Dengan cepat Allea menyambar benda pipih itu, dan melihat gambar seorang laki-laki yang sangat di kenali oleh nya.
Bola mata Allea seketika terbuka lebar, tak habis pikir dengan apa yang ia lihat. Bahkan mengucapkan sepatah kata pun, mulut nya sangat kelu. Kembali ia berputar kepada masa, beberapa tahun yang silam.
...****************...
Halo author kembali lagi, kalian semangat baca ya. author nya juga semangat nulis, hehehe.... Jangan lupa like, komen, and vote nya mumpung hari senin ya sayang ku.