Serra Valentino. Gadis itu tidak pernah menduga jika hidupnya akan berubah 180° setelah dijebak oleh kakaknya. Serra melewati satu malam bersama pria asing dan kehilangan mahkotanya yang paling berharga. Namun Serra berada di kamar yang salah. Dia tidur bukan dengan pria hidung belakang yang telah disiapkan oleh kakaknya, melainkan seorang penguasa.
"Menikahlah denganku, aku akan membantumu untuk balas dendam!!"
Serra kemudian menikah dengan laki-laki asing itu. Dan dia membantunya untuk membalas dendam pada keluarganya. Lelaki itu membantu Serra menghancurkan orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya. Namun seiring berjalannya waktu, rahasia besar pun terungkap jika sebenarnya Serra bukanlah putri kandung dari mereka yang selama ini dia anggap sebagai orang tuanya. Melainkan putri dari seorang wanita yang sangat kaya raya dan berpengaruh.
Lalu bagaimana hidup Serra setelah menikah dan menjadi istri seorang penguasa? Kebahagiaan atau penderitaan yang akan dia dapatkan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Berlibur
"Apa ini?"
Serra yang sedang sibuk merangkai bunga terkejut sekaligus bingung ketika Lucas menyerahkan dua tiket padanya. Bentuknya seperti sebuah undangan mewah dengan hiasan pita berwarna gold mengkilap.
Wanita itu kemudian bangkit dari duduknya dan menatap Lucas penuh tanya. "Kita sekeluarga akan pergi mengarungi lautan dengan kapal pesiar. Tidak hanya kita berdua saja, tapi seluruh keluarga Jung dan si kembar akan ikut juga." Ujar Lucas menjelaskan.
"Wow, sepertinya akan menjadi perjalanan yang sangat menyenangkan." Serra tersenyum lebar.
"Ge, boleh aku bawa Kakek Xiao dan yang lain untuk ikut berlayar bersama kita semua?!" Seru Daniel yang entah darimana datangnya tiba-tiba sudah ada di antara Serra dan Lucas.
"Tidak perlu membawa para benalu itu!! Itu hanya akan merepotkan saja!!" Jawab Lucas menimpali.
Si kembar menggeleng. "Tentu saja tidak, Ge. Kita berdua berani menjaminnya. Dan ada gunanya juga kita membawa mereka untuk ikut. Itung-itung kita memiliki tenaga angkut barang gratis." Tutur Deriel.
Lucas menatap kedua adik kembarnya itu dengan tatapan tak terbaca. Sepertinya mereka berdua memiliki rencana bagus untuk para benalu itu. Dan sepertinya Lucas tidak memiliki pilihan lain selain mengijinkan si kembar untuk membawa mereka berempat.
"Baiklah, terserah kalian saja!!"
"Oke, Ge. Serahkan saja pada kami." Ucap keduanya dengan kompak.
Sebuah rencana besar telah mereka persiapkan untuk Kakek Xiao dan antek-anteknya. Dan bukan si kembar namanya jika tidak memiliki ide-ide luar biasa untuk membuat mereka semua berada dalam situasi yang sulit. Dan tidak ada yang tau apa rencana mereka kali ini selain mereka berdua dan Tuhan saja.
Serra mendekati Lucas lalu menepuk bahunya. Membuat perhatian pria itu kini teralih padanya. "Apa kau yakin akan membawa mereka berempat untuk ikut bersama kita?" Tanya Serra memastikan. Lucas mengangguk, dia sepertinya yakin dengan keputusannya itu. "Tapi bagaimana kalau mereka membuat masalah dan membuat kita semua berada dalam bahaya?!" Serra tampak cemas.
Lucas memegang sisi wajah Serra dan mengunci mata Hazel-nya. "Kau tenang saja, aku mengenal adik-adikku dengan baik. Mereka tentu sudah memiliki rencana untuk menghadapi mereka nantinya. Jadi kau tidak perlu mencemaskan apapun." Ucap Lucas meyakinkan.
"Benar juga sih, dan aku dengar mereka berdua membuat Kakek Xiao dan yang lainnya benar-benar dalam masalah yang tidak ringan, ya meskipun aku sendiri tidak tau apa yang telah mereka berdua lakukan." Ujar Serra panjang lebar.
"Tidak perlu dibahas lagi. Cepat ke depan, mama dan papa sedang menunggumu."
"Benarkah?" Lucas mengangguk.
Mata Serra berbinar-binar mendengar kedatangan kedua orang tuanya. Tanpa menghiraukan Lucas, wanita itu meninggalkan halaman belakang dan pergi menemui kedua orang tuanya. Kebetulan sekali Serra memang sudah sangat merindukan mereka berdua.
Lucas mendengus dan menggelengkan melihat tingkah istrinya. Begitu banyak hal yang tidak dia temukan pada diri perempuan lain namun ada pada Serra. Dia memang berbeda dari kebanyakan wanita yang pernah Lucas temui selama ini.
Pria itu berjalan mengekor dibelakang Serra. Lagi-lagi Lucas menggelengkan kepalanya melihat tingkah Serra yang seperti bocah.
"Ingat umur, Serra Xiao!!" Seru Lucas dari arah belakang.
Lalu Serra menoleh pada Lucas. "Biarkan saja, toh aku bermanja sama Mama sendiri. Mama saja tidak keberatan, kenapa kau yang sewot!!" Jawab Serra menimpali. Serra memeluk Nyonya Jung dengan erat. "Iya kan, Ma." Serra mengangkat kepalanya dan menatap sang ibu. Nyonya Jung mengangguk.
"Sudah biarkan saja, Lu. Ada hal penting yang ingin Papa bicarakan denganmu," ucap Tuan Jung yang kemudian dibalas anggukan oleh Lucas. Keduanya lalu meninggalkan Serra dan Nyonya Jung.
Dan disini mereka sekarang. Mereka berdua berada di ruangan kerja Lucas. Lucas sendiri tidak tau hal penting apa yang ingin Tuan Jung bicarakan dengannya. Mungkin hal ini ada hubungannya dengan keluarga angkat Serra.
"Ada apa, Pa? Sepertinya sangat penting," ucap Lucas dan mempersilahkan Tuan Jung untuk duduk.
"Ya, ini tentang keluarga angkat Jessica. Bisakah kau menyelidiki mereka, Lu? Papa ingin tau keluarga seperti apa mereka, sampai-sampai begitu berani memperlakukan putriku dengan buruk." Ucap Tuan Jung.
Sedikit banyak Tuan Jung sudah mendengar bagaimana keluarga Valentino memperlakukan putrinya selama ini. Serra diperlakukan buruk oleh mereka, karena mereka tahu jika Serra bukanlah bagian dari keluarga Valentino.
Lucas mengangguk. "Masalah ini Papa tidak perlu khawatir, aku sudah meminta seseorang untuk menyelidiki tentang latar belakang keluarga itu. Cepat atau lambat kita pasti akan mengetahuinya," ujar Lucas meyakinkan.
Tanpa Tuan Jung minta pun, tentu saja Lucas sudah pasti menyelidiki tentang mereka. Mereka bukanlah keluarga yang memiliki pengaruh apapun dalam dunia perbisnisan. Tak ada koneksi penting yang mereka miliki apalagi posisi tertinggi dan berpengaruh.
Nama keluarga Valentino sendiri sedikit asing bagi Lucas, iya memang pernah mendapatkan tawaran sebuah kerjasama dari perusahaan kecil bernama Valentino Group. Namun Lucas menolaknya, karena tak sesuai dengan proyek yang dia inginkan.
"Baiklah, masalah ini akan Papa serahkan padamu. Kau memang paling bisa diandalkan, Lucas Xiao. Papa bangga memiliki putra sekaligus menantu sepertimu." Ucap Tuan Jung sambil menepuk bahu Lucas.
"Terimakasih karena sudah percaya padaku, Pa." Ucap Lucas seraya mengurai senyum setipis kertas.
Keluarga Jung dan Xiao memang sudah bersahabat sejak lama, bahkan sejak zaman nenek moyang mereka dulu. Tidak pernah ada permusuhan diantara kedua keluarga besar itu.
Dan persahabatan diantara mereka tetap bertahan sampai detik ini, apalagi dua keluarga besar itu kini terikat dalam sebuah hubungan yang lebih erat dari sebelumnya. Yakni pernikahan Lucas dan Serra.
Sebelumnya Lucas dan Tuan Jung belum pernah terlibat obrolan sama sekali. Karena keadaan Tuan Jung, jangankan untuk berinteraksi, bahkan untuk bicara pun ia tidak mampu.
Tetapi sebuah keajaiban terjadi pada ayah dua anak itu saat pertemuan pertamanya dengan Serra dua Minggu yang lalu.
Ketika pertama melihatnya, Tuan Jung langsung bisa mengenalinya sebagai 'Jessica' putrinya yang selama ini hilang dan dikira telah tiada. Dan ajaibnya, Tuan Jung langsung sembuh dan keadaannya bisa kembali normal hari itu juga. Dari situ mereka percaya jika Miracle itu benar-benar nyata.
-
-
Byurrr ..
Kedua matanya kembali terbuka saat seseorang menyiram wajahnya dengan segelas air putih. Tubuhnya terikat pada kursi kayu yang tampak usang di sebuah ruangan gelap dan pengap.
Seorang pria bangkit dari kursinya dan menghampiri pria yang tampak babak belur itu. "Apa kau lupa dengan resiko yang harus kau tanggung jika berani menusukku dari belakang?!" Ucap pria itu sambil mencengkram rahang lelaki di depannya itu.
"Memangnya apa yang sudah aku lakukan padamu, bahkan aku tak melaporkan perbuatanmu pada polisi." Ucap lelaki itu yang tak lain dan tak bukan adalah Rocky.
"Kau bertanya apa yang sudah kau lakukan padaku?! Kau pikir aku tidak tau apa yang sudah kau lakukan di belakangku, kau bertemu dengan mantan bos-mu itu dan kembali bekerja padanya. Sepertinya kau sudah tidak lagi menyayangi mereka!!"
Kemudian pria itu menunjuk kebelakang. Kedua mata Rocky membelalak sempurna melihat anak-anak panti terikat pada sebuah tali, tubuh mereka tergantung di sebuah papan kayu dengan sebuah kuali besar yang penuh dengan air mendidih tepat dibawah mereka.
Rocky menggeleng, dia menatap pria itu dengan tajam. "Lepaskan mereka!! Anak-anak itu tidak ada hubungannya dengan hal ini, tapi kenapa kau malah melibatkan mereka?!" Bentak Rocky penuh emosi.
"Nyawa mereka ada di tanganmu. Lepaskan mereka jika memang kau mampu. Dan waktumu hanya satu jam dari sekarang, jika dalam waktu satu jam kau tidak bisa menyelamatkan mereka. Maka bersiap-siaplah melihat bagaimana kuali besar itu akan mer*bus tubuh-tubuh mungil itu!!"
-
-
Bersambung.