Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.
Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.
yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Pagi ini.
Pagi-pagi sekali Mommy Sofia datang menjemput Devita dan Dika kerumah mereka.
Saat ini mereka bahkan sudah berada di butik Mommy Sofia lagi.
"Kak.." Devita menoleh kearah adiknya yang saat itu sudah memakai bajunya lengkap dengan jas kecil yang sangat pas sekali di tubuhnya.
"Wow..keren kamu dek.." Ucap Devita mengacung jempol kedepan adiknya.
"Kamu tampan sekali..nak.." Ucap Mommy Sofia mendekati Dika.
"Makasih Tante..Apa kita akan kepesta?" Ucap Dika bertanya.
"Ia...kita akan berpesta hari ini..kamu siap?" Ucap Mommy Sofia.
"Siap tante..aku mau makan makanannya,pasti sangat enak-enak semua." Ucap Dika
"Tentu saja bisa..kamu boleh makan semuanya..,ayo ikut Mommy,biarkan kakak kamu berdandan dulu.." Ucap Mommy sofia dia angguki Dika hal itu membuat Devita tersenyum.
Kini Devita masih di dandani bagian Mek up.
Aku kek berasa jadi pengantin..
Guman Devita tersenyum melihat dirinya saat ini tengah di dandani.
Besok aku akan mendaptarkan pernikahan,aku akan menjadikan kamu istriku.itu janjiku!
Jangan menolak jika hari itu tiba dimana aku mengajak kamu mengucapkan janji pernikahan kita.
Devita lansung teringat dengan apa yang Dafa ucapkan kemarin malam dan paginya setelah mereka kembali memberikan ciuman manis mereka lagi sebelum pulang kerumah.
"Dasar pembohong..seharusnya aku tidak tertipu karena dia..bodoh kau Devita sudah percaya dengan pria yang baru saja kau kenal..dia hanya ingin menginginkanmu karena hasratnya bukan karena dia menyukaimu..sadar..
Devita menarik napasnya berulang kali dengan dia menahan air matanya ingin terjatuh.Dia sangat marah sekali saat itu mengingat setiap ucapan Dafa padanya, dia mengingat Dafa mengambil ciuman pertamanya.
"Nona tidak apa-apa?" tanya Bagian mek up melihat Devita berulang kali menarik napasnya.seketika itu Devita tersenyum kearah mereka yang mendandaninya saat itu.
"Aku nggak apa-apa mbak..kalian tidak perlu khuatir.." Ucap Devita menampilkan senyuman palsunya. Mendengar itu mereka melanjutkan mendandani Devita secantik mungkin.
Satu jam kemudian,mereka baru selesai mendandani Devita.
"Kalian sudah sele__"Ucap Mommy terhenti lalu lansung mendekati Devita dengan tidak berkedip.
"Kamu cantik sekali sayang...ya ampun sayang..kamu benar-benar cantik sekali sayang.." Ucap Mommy Sofia terpesona melihat kecantikan Devita.
"Mommy yang sangat cantik.." Ucap Devita.
"Kamu yang cantik nak..ayo kita lihat ya.." Perlahan Mommy Sofia membawa Devita berdiri kedepan kaca yang sangat besar di ruangan itu.seketika itu Devita sangat terkejut melihat perubahan dirinya.
"Lihat..kamu sangat cantik sekali sayang..." Ucap Mommy Sofia sedangkan Devita masih mematung melihat pantulan dirinya sendiri.dia bahkan tidak percaya kalau di kaca itu dirinya.
"Benarkah ini aku Mommy?" tanya Devita membuat Mommy Sofia tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"Ini benar sayang..ini kamu..kamu sangat cantik sekali.." Ucap Mommy Sofia.
"Kakak..wow..kakak cantik sekali.." Ucap Dika baru masuk keruangan kakaknya terkejut melihat perubahan kakaknya.Devita menoleh kearah adiknya dengan tersenyum.
"Kakak cantik sekali kak..kakak seperti pengantin wanita yang mau menikah saja.." Ucap Dika membuat Devita tersenyum.
"Dan adik kakak ini seperti pangeran.." Ucap Devita.
Mommy sofia tersenyum namun dalam hatinya merasa bersalah karena tidak bisa memberitahu Devita sebenarnya dia akan menikah dengan putranya.
"Kita sudah selesai..kita berangkat ya.. nanti takutnya kita telat.." Ucap Mommy Sofia.
"Ia Mom.." Jawab Devita lalu mengandeng tangan Adiknya lalu mereka keluar dari ruangan itu di bantu bagian mek up mengangkat Ekor gaun Devita.
Mereka masuk kedalam Mobil,dan tidak lama mobil itu berangkat mengantar Devita menuju tempat yang belum Devita ketahui mereka menuju keGereja. Setelah menempuh perjalanan selama sepuluh menit,Mommy Sofia mengambil sesuatu dari dalam tasnya
"Sayang..kamu pakai ini dulu.." Ucap Mommy memperlihatkan ikatan putih di tangannya kepada Devita.
"Untuk Apa Mom..?" Tanya Devita bingung.
"Pakai saja..kamu akan tau nanti ya.." Ucap Mommy Sofia yang di angguki Devita."Baiklah Mom.." Mommy Sofia mulai mengikat kain putih itu menutupi mata Devita.
Dan sekarang mereka tiba di Gereja katedral Negara itu namun tidak Devita ketahui bahkan Adiknya ikut berkerja sama dengan Mommy Sofia untuk tidak memberitahu kakaknya mereka ada dimana.
"Mom..apa kita sudah sampai..?" Tanya Devita.
"Belum nak sebentar lagi..kita akan berjalan memasuki tempatnya,Mommy akan mengiring kamu.." Ucap Mommy Sofia.
"Ia Mom.." Jawab Devita.
Perlahan Mommy Sofia mengiring Devita masuk kedalam Gereja itu,dan terbukalah pintunya yang memperlihatkan Mommy Sofia membawa Devita.
"Dafa..." Panggil Hendra agar Dafa mau menoleh kearah pintu namun dia masih enggan karena dia gugup seketika itu.
Namun kemudian Dafa perlahan menoleh kearah Pintu.Dia mematung melihat Mommy dan Devita berjalan mendekat kearahnya.
Suasana di dalam Gereja itu sengaja hening karena permintaan Dafa. Sekarang Mommy Sofia sampai tepat di depan Dafa.Mommy Sofia memberikan tangan Devita kepada Dafa. Dafa menarik napasnya lalu perlahan menyambut tangan Devita yang seketika itu membuat Devita menegang merasakan tangan yang yang menyambutnya itu rasanya tidak asing baginya.
"Mommy apa sudah bisa di buka penutup mataku?" Tanya Devita. Mommy Sofia memberikan tatapan kepada Dafa untuk membuka penutup mata Devita saat itu. Dengan gugup Dafa perlahan membuka pengikat kain itu lalu melepaskannya dan seketika itu Devita perlahan mulai membuka matanya dan seketika itu juga Devita terkejut melihat Dafa berada di depannya. Dia melihat di depan mereka lagi Altar Gereja dan ada Romo yang sedang tersenyum kearah mereka, Devita mengedarkan pandangannya kearah sekeliling gereja itu melihat keluarga Dafa berada disana semuanya bahkan Paman dan bibiknya juga berada disana.
jadi oma punya anak pada saat usia 15thn, dan anaknya melahirkan cucu oma di usia 15thn juga😱😱😱