Halima Hartono itulah namaku.
Umur 21 tahun
Status janda anak 1
Dengan berat hati aku menerima perceraian dari suamiku, dan saat itu juga aku keluar dari rumah Besar mantan suamiku bersama Putri semata wayang ku.
Pulang ke rumah ke orangtua aku malu, karena aku yang mau nikah muda.
Dengan uang seadanya aku tinggal di sebuah kota kecil, sengaja aku cari dekat pasar, karena pikirku di pasar gampang cari uang.
Aku dapat sebuah kios yang cukup luas, ukuran 4x6, harganya setahun 30 juta, aku ambil dengan bayar 6 bulan.
Disinilah aku berada, di pasar Rakyat Sukamaju, karena sudah lama kios tidak disewa jadinya kotor
Saat membersihkan ruangan itu aku menemukan sebuah Cincin yang akan merubah kehidupan ku, bagaimana kisah-kisah hidupku silahkan ikuti ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.26. Pembalasan
Sehari setelah kejadian, pasar kembali normal, seolah tidak ada kejadian apa-apa.
Halimah juga memberikan mereka barang dan bayar 3 kali, khusus 1 kali pengambilan dan harganya di potong 10%, pelanggan kembali ceria.
Kedua Toko yang menjadi dalang pun kembali sepi hingga saat ini sudah lewat seminggu, mereka bingung dengan kecepatan adanya barang bagi Halimah Vegetabale, mereka kembali merencanakan kejahatan itu, dan menggunakan sopir-sopir truk itu kembali.
Namun sayang sekali, mata Surgawi Halimah tidak bisa di bohongi, saat dia berjalan-jalan menyusuri pasar, dengan menggunakan masker, dia memindai satu persatu para pedagang besar yang ada, mata Surgawinya bereaksi melihat pedagang itu.
Dia meminta nomor telpon pedagang itu agar bisa untuk memesan barang, kebetulan tidak banyak yang tahu siapa Halimah, dia jarang ke sana dan jarang berkeliling, apalagi dia menggunakan masker.
Setelah dapat nomor telpon, Halimah berpura-pura berbelanja, dan habis 500 ribu.
Dia lanjut berkeliling dan mendapati pemilik toko satu lagi dia melakukan hal yang sama dan beranjak dari situ.
Dia duduk di warung kopi dan melihat ada 2 sopir yang sedang duduk dan berada di tempat sepi.
Halimah memfokuskan Indra Pendengar nya sambil menikmati kopi dan gorengan nya.
Dia tersentak saat mendengar bahwa, mereka di panggil untuk mengangkut barang seperti seminggu yang lalu, tepatnya dua hari lagi.
Halimah beranjak dan menuju ke sekolah untuk menjemput Kenziro, sambil menunggu Kenziro selesai belajar, Halimah mulai mengutak-atik tabletnya dan membajak handphone ke-dua orang itu.
Dua membaca seluruh pesan yang ada, hingga dimana mereka harus membawa barang-barang itu.
Tiba dirumah, dan setelah selesai mengurus Putranya, Halimah mulai bekerja dan menyiapkan seluruh pesanan, dan kebutuhan 6 Toko miliknya, serta syok cadangan.
Hari ini waktunya mensuplai buah-buahan untuk pabrik minumannya dan Es Lilinnya yang kini sangat maju.
Malam pun datang, sebelum dia berangkat ke pasar Grogol, dia meretas seluruh CCTV dan dan memastikan sementara, dan setelah dia tiba dengan cara berteleportasi, dia membuat Formasi Ilusi dan pelindung suara.
Jam 11 malam, dia menguras habis kedua toko itu, hingga Frozen food pun diambil, kebetulan rak tersebut hanya menggunakan kayu hingga dia menguras hingga rak pun tak tersisa.
Begitu juga dengan toko yang satunya, pokoknya kedua toko itu langsung bersih, rolling door pun di buat hancur tak bersisa, dan nanti ilusinya akan hilang saat jam 3.30.
Lebih parah lagi, freezer pun lenyap pokonya kios itu menjadi kosong melompong, bahkan lantainya seolah memiliki ubin keramik baru.
Selesai dengan aksinya, Halimah berteleportasi ke rumah nya, dan beristirahat di dalam Cincin Dimensi.
Dia sudah janjian dengan Pak Rahmat untuk bertemu di pasar jam 8 lagi setelah dia mengantar Kenziro.
Kita mundur jam 12 : 15 malam setelah Halimah tiba di rumahnya, seluruh ilusi terbuka, namun CCTV, lupa dihidupkan kembali oleh Halimah, dan waktu tersebut Security berpatroli, dan betapa kagetnya mereka, melihat 2 Toko itu telah bersih.
Mereka menghubungi komandannya dan korlap mereka, yang kebetulan sedang berada Posko, mereka ikutan kaget saat melihat situasi medis Kios itu.
Mereka juga menghubungi pemilik Kios dan melaporkan kondisi kios mereka.
Begitu tiba mereka hanya bisa terduduk dan diam seribu bahasa, tidak tahu harus bagaimana, bahkan barang yang datang dire hari dan belum di buka semuanya lenyap tak tersisa.
Pada jam Subuh para pelanggan sudah datang, mereka juga hanya Kios kosong, polisi datang olah TKP, tapi tidak menemukan petunjuk apapun, CCTV juga mati kecuali akses ke jalan, tapi tidak ada satupun pergerakan mobil.
Posisi Security juga sedang duduk di pos, saat sebelum Patroli, sekitaran toko tidak ada yang bisa menunjukkan petunjuk, itulah hasil olah TKP.
Saat ini.
Situasi pasar tetap berjalan seperti biasa, tapi para pemilik Kios mulai berasa was-was, karena sudah 2 kali kejadian.
"Bu bos, tadi malam ada perampokan, tidak satupun barang yang tersisa, bahkan hingga rak di gondol maling, apa kita harus menyewa Security sendiri, tanya kasir nya.
Tidak perlu, justru kita harus meminta kepada pengelola agar lebih perketat penjagaan, kita juga bayar keamanan, balas Halimah.
Halimah datang ke mitranya dan menyapa pemilik Kios, dengan sopan dan dibalas dengan sopan juga oleh pemilik kios itu.
"Hey Nona, kalau kesini itu belanja, bukan tebar pesona sama pemilik Kios, ucap seorang ibu-ibu yang sedang memilih sayur untuk Warung makan miliknya.
"Maaf Bu, saya hanya sekedar menyapa, bukan tebar pesona, apakah tidak terbalik Bu, ibu datang ke pasar dengan berdandan seperti mau kondangan, jawab Halimah menohok.
"Kita harus tampil sehat dimana saja, dan juga harus merawat diri, agar suami tidak berpindah kelain hati, jawab ibu-ibu itu.
"Oh baiklah, jawab Halimah yang tidak mau perpanjang.
"Pak, terimakasih ya, saya mau keliling dulu, ucap Halimah, dan beranjak.
"Dasar anak-anak jaman, gak dapat langganan di Mall, di pasar juga berusaha, ucap ibu.
Halimah masih mendengarnya tapi malas meladeninya.
"Bu jangan asal acara, dia itu bos Besar, ibu bisa lihat di jalan pintu keluar, ada toko Halimah Vegetabale, dia itu pemiliknya, Selain itu dia masih memiliki 5 kios lain di 5 pasar berbeda, dan supplier untuk 20 lebih restoran besar dan 20 warung Padang, dia juga juragan telur.ayam dan bebek.serta juragan daging dan ikan, ucap bapak pemilik Kios.
"Masa si pak, dia terlihat sangat muda, jawab ibu itu.
"Ya, dia memang masih muda, janda anak 1, istri saya sangat menghormati bos itu, karena semua barang kami berasal dari bos itu, saudara sepupu saya, jualan Daging, semuanya ambil dari Dia, lebih murah dan hemat.
Tak perlu capek malam-malam ke pasar induk, dan menunggu barang terlalu lama, jam 5 subuh, semua pesanan sudah datang, ucap bapak itu.
"hehehe maaf ya pak, tapi apakah dia datang menagih lanjut ibu itu.
" Tidak Bu, kami setoran setiap hari Senin, jawab bapak itu.
"oh begitu ya,jawab ibu itu mulai ada rasa malu.
Dengan gaya santai tanpa menggunakan masker, Halimah berkeliling, melewati kios yang dia rampok.
"Selamat pagi pak, sapa Halimah pura-pura polos.
"Apa sudah polisi pak, tanya Halimah tanpa dosa
"Sudah tapi tidak petunjuk, jawab pemilik kios.
"Temat saya juga begitu, sudah 8 hari tapi polisi belum bisa mengungkap penjahatnya, ucap Halimah
"Oh, apa ibu pemilik toko yang kerampokan Minggu kemarin? Tanya bapak itu.
"Ya saya pemiliknya, tapi perampoknya sangat licin, jadi saya sudah pasrah, hanya saja saya berharap, siapapun yang terlibat, semoga dapat balasan yang setimpal, bahkan lebih buruk dari yang saya alami, ucap Halimah dengan menampilkan wajah marah.
"Betul itu Nona, jawab bapak itu.
"Kita harus meminta ke pengelola agar lebih meningkatkan penjagaan, ucap Halimah.
"Saya dan saudaramu sudah . meminta nya, kepada pengelola, ucap bapak itu.
"Baiklah, semoga hal seperti tidak terjadi lagi, ucap Halimah dan beranjak pergi.
Dia juga melewati toko yang satunya, mereka sedang mengerjakan rak dan rolling door.
numpang nanya nih... kan sempat panji taruhan dg sepupuny hingga nikah dg halimah dan punya anak. apa si jessy ini y?
ingat, jika dmasa datang jangan dcari y...(aplg kalo butuh bantuan)
sukses selalu