NovelToon NovelToon
GLOW UP PADA WAKTUNYA

GLOW UP PADA WAKTUNYA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:546.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Savana Alifa

"Gak tahu malu! Lo gak ngaca? Lo itu jelek, gendut, item lagi! Bisa-bisanya mimpi mau jadi pacar Alder."

Suara sumbang itu terus terlontar dari banyaknya murid yang mengelilinginya, melemparnya dengan kertas bahkan dengan botol air mineral kosong.

Dimana letak kesalahannya? Gadis bernama Jasmine itu hanya mencoba menyatakan perasaannya pada pemuda bernama Alder, tapi ternyata di situ lah awal kehancurannya.

Mendapat perlakuan buruk dan bullying dari teman-teman sekolahnya, tak lantas membuat Jasmine menyerah. Meski nyaris tak waras, ia berhasil merubah dirinya. Dari seekor itik, menjadi angsa cantik!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ORANG KE TIGA

Jasmine menghembuskan nafas lega setelah berhasil menahan Alder yang ingin memanggil Aster dan memecatnya. Itu hanya masalah kecil, meski berhasil membuat Jasmine kesal. Tapi untuk memecat Aster, rasanya berlebihan. Apalagi kesalahan Aster pada Jasmine pribadi, bukan pada perusahaan. Rasanya tak etis jika ia di berhentikan karena urusan pribadi.

Baru saja keluar dari ruangan Alder, matanya memicing mendapati seseorang yang wajahnya tas asing berjalan mendekat. Lenggak lenggok seperti seorang model dengan pakaian seksi di atas lutut. Belahan dadanya bahkan terlihat. “Apa lagi ini? Ulat bulu satu aja udah bikin geli, di tambah lagi dengan uget-uget ini,” batin Jasmine.

“Kamu siapa? Kok baru lihat?” Tanya gadis seksi itu seraya menatap Jasmine dari bawah ke atas lalu sebaliknya. “Sekretaris baru atau..?”

“Ya, saya sekretaris baru,” potong Jasmine. Ia menatap lawan bicaranya dengan tatapan dingin, setelah Lima tahun lebih tak bertemu, akhirnya ia melihat kembali gadis itu. “Ada keperluan apa anda datang ke sini?”

“Tentu saja untuk bertemu bos kamu, Alder ada kan?” Tanyanya.

“Sudah membuat janji?” Tanya Jasmine masih dengan tatapan dingin, tak ada senyuman sedikit pun di bibirnya.

“Astaga, songong banget kamu! Janji apa? Saya gak perlu buat janji, awas!”

Jasmine bergeming, ia tak mau menyingkir dari hadapan pintu, “Memangnya kamu siapanya? Semua orang yang mau bertemu dengan Pak Alder harus membuat janji dulu. Lakukan saja sesuai aturan kalau kamu mau bertemu dengannya,” ucap Jasmine. Ingin sekali ia menjambak rambut pirang gadis itu, tapi ia tak ingin sama gilanya dengannya. Ia masih waras.

“Hei! Jaga sikap kamu, saya bisa meminta Alder memecat kamu! Minggir!” gadis itu memekik, mengganggu Alder di dalam ruangan dan akhirnya pintu di belakang Jasmine terbuka.

“Ada apa ini?” Tanya Alder, ia menatap Jasmine lalu menatap gadis seksi di depannya.

“Lily? Ngapain kamu disini?” Tanya Alder, melihat pakaian yang di kenakan Lily, Alder membuka jasnya lalu melemparnya pada gadis itu, “Pakai itu, di sini tamu di anjurkan berpakaian sopan.”

Lily berdecak, untung ia sigap menangkap jas itu, jika tidak, jas itu bisa jatuh ke lantai. Lily, gadis yang merasa paling cantik yang sedari dulu tak menyerah mengejar Alder. Apalagi ia mendapat dukungan penuh dari Papa Alder, semakin beranilah ia mendekati Alder.

“Ish, kamu nyebelin,” ucapnya dengan suara manja. “Aku baru pulang dari Itali Al, aku langsung ke sini buat ketemu kamu, malah di lempar jas akunya. Kamu gak mau peluk? Gak kangen sama aku?”

Jasmine mendelik, jadi selama ini mereka masih saling berhubungan? Adakah lagi teman sekolahnya yang masih mengejar Alder? Karena selain Lily, masih banyak lagi gadis-gadis yang dulu menjadi fans garis keras Alder. Yang selalu berlomba-lomba untuk mencari perhatian pria itu, yang selalu mengejar Alder dengan berbagai cara.

“Untuk apa kamu ke sini? Pulang sana! Orang tua kamu pasti lebih mau ketemu kamu dari pada aku,” Alder hendak kembali masuk ke ruangannya, apalagi ketika melihat raut wajah kekasihnya menahan kesal, dari pada hubungannya terancam punah, lebih baik ia kabur.

Namun Lily tak menyerah, ia menarik lengan Alder lalu memeluk pria itu dengan paksa. Meski Alder berusaha menolak dan melepaskan diri, tapi Lily justru semakin erat melingkarkan kedua tangannya di pinggang pria itu.

Jasmine tersenyum sinis saat tatapannya dan Alder bertemu, “Murahan,” gumamnya lalu pergi.

Untung Lily tak mendengar, ia sibuk memeluk Alder dan menghirup wangi tubuh pria itu.

“Lily lepaskan! Apa-apaan sih kamu! Jangan lancang!” Alder habis kesabaran, ia mendorong Lily hingga gadis itu nyaris terjungkal ke belakang. “Lain kali jaga sikap kamu, apalagi ini di depan umum!”

“Emangnya kenapa sih Al? Aku calon istri kamu, aku berhak melakukan apapun sama kamu. Lagian aku kangen banget sama kamu, Al,” rengek Lily.

Kalimat itu sempat menghentikan langkah jasmine yang belum terlalu jauh. Ia dapat mendengar dengan jelas apa yang Lily katakan. Jadi selama ini Alder dan Lily benar-benar berhubungan? Lalu apa maksud pria itu menjadikannya kekasih? Apa hanya untuk mempermainkannya saja?

Alder mengusap wajahnya dengan gusar, kekasihnya pasti mendengar. Sepertinya ia harus segra menyiapkan senjata untuk merayu Jasmine dan menjelaskan semuanya pada gadis itu.

“Lily pulanglah! Atau aku memanggil satpam untuk menyeretmu!” Tegas Alder lagi, tatapannya menajam, membuat Lily menciut dan menurut meski tetap menggerutu.

***

“Kamu lihat Nara?”

Oryza menggeleng, menatap sahabat sekaligus bosnya dengan kening mengkerut, “Ada apa lagi dengan kalian? Bukannya abis mesra-mesraan? Sekarang keliatan galau,” ledeknya.

Alder mengusap wajahnya dengan gusar, Jasmine kemana? Gadis itu pasti marah. Bodohnya, kenapa tadi ia tak langsung mengejar? Tapi, jika ia mengejar kekasihnya sementara Lily masih berada di sana, gadis itu pasti akan mengadu pada Papanya. Lalu Alder yang akan kena imbasnya nanti. Bahkan Jasmine pun bisa ikut terkena masalah.

Alder tahu betul bagaimana obsesi Lily padanya. Bahkan bertahun-tahun ia menolak pun gadis itu tak pernah menyerah. Lily justru semakin gila.

“Tadi Lily kesini, Za. Dia mengaku sebagai calon istriku, Nara pasti dengar. Dia pergi, aku gak tahu dia pergi kemana. Apa mungkin dia pulang ke apartemen?” Alder tampak frustasi, dari kecemasan pria itu, Oryza jadi curiga.

“Al, kamu tahu siapa Nara?” Pancing Oryza, entah mengapa ia merasa Alder tahu siapa Nara. Pria itu tampak begitu mencintai Nara.

“Apa sih, Za? Aku tahu lah, dia pacar aku. Dia dari surabaya, dan..”

“Udah udah udah, bukan itu maksudnya. Lupakan saja, lebih baik kita cari Nara,” potong Oryza.

Alder berdecak, kemudian mengangguk, “Gak jelas kamu, Za.”

Oryza menghela nafas panjang, ia nyaris membongkar semuanya. Beruntung Alder tak banyak tanya lagi, mungkin fokus pria itu tengah ada pada Jasmine.

***

Mencari ketenangan untuk menjernihkan pikiran, Jasmine pergi ke sebuah danau buatan yang tak jauh dari rumah lamanya dulu.

Tempat itu dulu menjadi tempat favoritnya. Setiap kali di sekolah ia mendapat tekanan dan hinaan, tempat itu adalah tempat yang tepat untuk ia merenung.

Melepas semua beban dengan menatap hamparan air bening dan menikmati semilir angin di bawah pohon Ketapang yang ternyata sampai sekarang masih berdiri kokoh.

Danau itu adalah saksi berbagai kesakitan yang dulu ia rasakan. Danau itu juga menjadi tempat ia menumpahkan air mata setiap mengingat kata-kata hinaan yang ia dapatkan.

Kenapa sampai sekarang mencintai Alder terasa sangat sulit? Apa mereka memang tidak di takdirkan bersama? Setelah sempat merasakan kebahagiaan memiliki pria itu, ternyata ada saja cobaan yang datang.

"Apa aku salah mengambil keputusan? Lagi-lagi aku terluka karena alasan yang sama, mencintai kamu Alder."

Jasmine merasa menjadi orang yang paling bodoh, sudah tahu mencintai Alder sulit tapi ia tetap lakukan. Perasaan memang susah di atur, akal sehat pun kalah.

Harusnya tujuan awalnya tetap uang, tak melibatkan perasaan. Jika sudah begini, yang merasa sakit pun tetap dirinya.

"Kenapa aku sangat mudah luluh? Harusnya aku mencari tahu dulu, apa selama Lima tahun ini dia punya pasangan? Ya Tuhan, aku ceroboh."

Jasmine merasa menjadi orang ke Tiga, ia merasa sangat buruk.

1
Suci Dava
cinta memang buta, pernah sedemikian rupa ngga pernah di hargai dgn mudahnya meng iya kan dan menerima cintanya, klo Dion punya prasangka perempuan materialistis jg ngga salah, karena motto hidup Jasmin mengejar UANG bkn CINTA
#ayu.kurniaa_
.
Miss Yeye
Luar biasa
Yudahni Septidar Butet
Lumayan
Noneng Quinza
Luar biasa
Anita Choirun Nisa
g odd
Vitasa
walaupun Jasmine ga slh apa² tp ibunya Jasmine salah,ya wajar dia benci bnget ke Jasmine
Lesti Dahliana
Buruk
Tracy Kay Gabriela
keren
April
Setuju
Mending nila sama sahabatnya aja daripada sama alder yang auka nyakitin hati
Erni Kusumawati
bukan hanya yg jelek, gembul yg di bully bahkan yg pintar, yg cantik, yg tampan pokoknya yang berbeda dr merek semua pun akan di bully..
Erni Kusumawati
anakku skr pun di bully hanya krn dia terlalu putih dan pendiam,, sampai saya harus memindahkan nya ke sekolah lain, pdhl sekolah itu adalah sekolah berbasis Agama☹️
Erni Kusumawati: iya kk sekarang setiap pulang sekolah saya suka periksa tubuhnya ada lebam atau apa gtu, sekalian diajak ngobrol ttg kegiatan di sekolah antisipasi takut dia kena bully
Iluhwid Ajha: anakku juga di bully karna dia tipenya pendiam kak, pas mau SMP malah takut dia,takut nanti di bully katanya.
total 2 replies
Meyla A'ulia
Luar biasa
Anisanisa Nisa
aku berharap endingnya jasmeennya tetap dengan Ardel.....🙏🙏🙏
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Yetti Damayanti
sini yg korban si oryza..sabar ya oryza moga kamu dpat yg terbaik.. pengorbanan mu dah banyak..jangan ya ada kejadian nyata kaya gini.cukup di novel aja.nguras emosi.sumpah
Mulyana
ya ampuuun sesak dadaku
Sennja
aq tunggu crita'a raga thor
aca
uda dapet segel mau cerai ini oh kadal buaya
aca
mending di penjara daripada balikan ma helder
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!