Tiara seorang istri yang tidak dianggap oleh Rein sebagai seorang suami. Rein menikahi Tiara hanya karena ingin mengabdi kepada omanya. Tanpa sadar Rein menyakitk Tiara hingga berlarut dan berlangsung lama. Tiba saat dimana Tiara sudah mulai jenuh dengan sikap Rein akhirnya memutuskan untuk pergi dari kehidupan Rein.. Selanjutnya ada di cerita selengkapnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rayhelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiara Ke Swiss
Didalam kabin executive class Tiara duduk kearah jendela dengan Lamunannya yang panjang..
Setya yang melihat hanya bisa diam dan memperhatikan Tiara..
Karena bosan sedari tadi Tiara tidak menegurnya, akhirnya Setya membuka suara..
" Sudah menghitung berapa burung non..
Ucapnya sembari melemparkan pandangannya ke segala arah..
" Aahh hmmm
Tiara menoleh dan tersenyum.. Yang membuat Setya merasakan dag..dig..dug tak jelas di hatinya..
" Maaf tuan saya tidak bermaksud mengabaikan anda..
Jawabnya sungkan dan malu..
" Yaaahh Tuan..?
Memangnya aku ini majikanmu hmm..
Sampai panggil aku tuan.."
Jawab Setya memanyunkan bibirnya...
Tiara kembali tersenyum..
"Lah terus saya harus manggil apa Tuan..?
Jawabnya lagi dengan polos..
Setya lalu menepuk Jidat..
" Ampun dah adikmu ini Rachel...
Celetuk Setya...
" Okay.. Kamu bisa manggil Aku mas mungkin,, atau abang,, atau kakak atau lebih baik lagi kalau kamu manggil aku sayang...
Sambil mengedipkan sebelah matanya, Setya berhasil membuat Tiara tersipu malu..
" Oh ya Tiara, aku turut prihatin ya sama masalah yang kamu hadapi dengan pria bren*sek itu..
Ucap Setya tulus pada Tiara..
Tiara hanya mengangguk..
" Kamu ada anak berapa sama laki-laki itu..
Tanya Setya tanpa basa-basi.
"Tiara, kamu jangan menganggap aku kepo atau apa.. Aku hanya tidak mau bagian dari sahabat ku tersakiti. Rachel adalah sahabat ku melebihi saudaraku. Dia bagian dari hidupku.. Jadi apapun yang menyangkut tentang dirinya.. Apalagi menyakitinya,, aku pastikan bakal berhadapan denganku..
Jelasnya pada tiara, ia tak ingin Tiara salah paham..
" Aku belum punya anak darinya mas..
Dilirik saja enggak,, gimana mau punya anak.
Jawabnya tersenyum...
" Jadi maksud kamu selama menikah,, kamu dan dia tidak...
Tanya Setya heran..
"Hmmm iya..
Tiara mengangguk..
"Oh my god selama tiga tahun pria bod*h itu tak melirik wanita ini.."
Gumamnya dalam hati..
" Lalu tujuanmu ke Swiss untuk apa..?
Tanya Setya penasaran..
"Hanya sekedar liburan saja mas..
Jawab Tiara singkat lalu tersenyum..
" Kalau gitu aku yang akan menemani kamu selama liburan di Swiss..
Tawar Setya Pada Tiara sembari tersenyum menampilkan lesung pipinya..
"Loh bukannya mas ada urusan kerjaan ya..
Tanya Tiara..
" Kata Siapa...
Tanya Setya kembali..
"Nggak ada sih, cuman menduga-duga saja..
Ucap Tiara..
" Aku ke Swiss ingin bertemu Papa dan Mama..
Nanti kita kesana sama-sama yah, biar aku kenalkan kamu ke mereka..
Ajak Setya pada Tiara..
"Hmmm iya.. Oke..
. . .
Saat di bandara, Tiara dan Setya tengah sibuk menunggu barang bawahannya..
" Tiara, kamu tinggal dimana..
Tanya Setya..
"Aku tinggal di apartemen New Delhi mas,..
Jawab Tiara..
"Abang Rachel memberiku satu Unit disana, katanya hadiah untukku bekal dari usaha kedai kopinya.."
Jawab Tiara dengan kepolosan nya..
Haaa.. Kedai kopi?
Sejak kapal si jabrik itu jualan kopi..
Gumamnya dalam hati sambil tersenyum dan geleng-geleng kepala..
"Kenapa mas..
Kok senyum gitu..?
Tanya Tiara heran..
"Nggak, aku terenyuh dengan abangmu.. Dia memang kakak yang baik. Maka dari itu aku sangat menyayanginya.."
Seru Setya sambil mengucek-ucek rambut Tiara..
"Ya udah mas aku duluan ya..
Tiara pamit ke Setya..
" Eeh.. eeh mau kemana..
Tunggu sebentar.., biar aku anterin sampai ke apartemen..
Kamu jangan main nyelonong pergi gitu aja. Entar kalau kamu ada apa-apa gimana aku tanggung jawabnya ke Rachel..?
Tau sendiri kan Rachel cerewet nya minta ampun..
Celoteh panjang Setya pada Tiara..
"Hmm lalu apa bedanya denganmu mas.."
Jawab tiara sambil tersenyum
. . .
Terimakasih ya mas sudah anterin aku..
Ucap Tiara..
Udah gitu aja,, aku gak di suruh masuk dulu.. Kamu pikir aku gak capek..
Celoteh Setya lagi...
"Hmmm iya..iya cerewet...
Ayo sini masuk..
Ajak Tiara...
" Nah gitu dong...
Itu baru tuan rumah yang baik..
Serunya sambil tersenyum...
Tiara masuk ke kamar dan langsung mengguyur tubuhnya..
Sementara Setya terlelap di sofa ruang tengah apartemen itu..
Saat Tiara keluar kamar, di dapatinya Setya sudah mendengkur sepertinya terlalu lelah dengan perjalanan panjang..
Tiara tidak membangunkan Setya untuk berganti pakaian, takut Setya terganggu..
Tiara bergegas mengambil bedcover yang telah tersedia, dan beberapa bantal untuk ia berikan pada Setya.
Seketika Tiara langsung menyelimuti Setya.
Mengangkat kepalanya dan menggunakan bantal pada Setya agar merasa nyaman.
"Selamat malam Pah.. Mah.. Abang.. Tiara sudah sampai di Swiss.. Sekarang sudah ada di apartemen..
Disini dingin sekali soalnya lagi hujan salju..
Tapi Papah, Mamah dan abang tenang saja. Tiara bisa atasi semuanya..
Terimakasih untuk semuanya..
We love my family.. Tiara
Pesan grup keluarga mereka memberikan notifikasi..
" Iya sayang sama-sama jawab papah dan mamah Tiara bersamaan..
" Selamat liburan adiknya abang yang paling cantik..
Kami semua menyayangimu..
Pesan dari keluarga tiara membuatnya jadi lebih kuat.
" Oh ya Tiara,, selamat ya akhirnya kamu bisa bebas. Dari laki-laki baji*gan itu..
Persidangan mu berjalan dengan lancar. Akta cerai juga sudah keluar. Terang abangnya Rachel..
"Syukur lah.. Terima kasih ya bang.. Kalau tidak ada abang, papa dan mama.. Tiara bukanlah siapa-siapa. . .
" Iya.. Iya dek sama-sama..
Balas Rachel.
. . .
" Selamat pagi mas..
Sapa Tiara saat melihat Setya baru bangun..
Ayo kita sarapan..
Ajak Tiara yang sudah rapi..
"Hmm iya pagi..
Aku mandi dulu ya..
Jawabnya yang masih lesu..
Tanpa aba-aba Setya langsung menyambar kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air hangat..
Saat setelah selesai mandi dia baru sadar kalau dirinya lupa membawa handuk dan baju ganti...
" Ahh bod*hnya diriku ini..
Kenapa bisa nggak bawa handuk sih..
Gerutu dalam hatinya..
Terus gimana nih..
Gumamnya lagi..
"Mas... Mas..
Tok.. Tok.. Tok..
" Mas baik-baik aja kan..
Tanya Tiara..
" I.. Iya Tiara..
Aku baik-baik saja.. Hanya...
" Hanya kenapa mas...
Tanya Tiara lagi..
" Aku lupa bawa handuk..
Ucap Setya malu..
"Oalah pantas lama..
Kenapa gak bilang dari tadi mas.. Kan bisa Tiara bantuin..
Ucap Tiara pada Setya. .
" Aku gak enak.. Malu tau..
Ucap Setya enteng..
Tiara langsung menyambar koper Setya lalu teriak.
"Mas aku gak bisa ngambil handuknya. Kopernya terkunci.
" Sandinya kosong triple satu"
Jawab Setya..
Koper pun terbuka..
Tiara tercengang betapa rapinya pria itu..
Gumam dalam hati lalu tersenyum. .
"Mas ini handuknya..
Teriak Tiara..
Pintu terbuka.., aroma maskulin tercium dari dalam..
Sementara Tangan mulus Tiara menyodorkan handuk..
Setya terkesima melihat betapa halusnya jari-jari itu Gumam Setya dalam hatinya.
" Mas ayo sarapan..
Ajak Tiara yang sudah mulai tak canggung lagi.
Dengan menggunakan T-shirt yang ketat dan celana boxer di atas lutut. Sangat menonjolkan roti balok yang ada pada dada Setya..
anak nya si Rachel dan Alexa aja dah lahiran kan ya
terus si Tiara lg hamil kan udah tujuh bulanan juga kan yaa