Terjebak Di Tubuh Gadis Lemah

"Lu berdua gapapa?" tanya carla khawatir melihat tubuh ryn sedang ditahan willy saat dia dan rian tiba.

"Dia pingsan juga demam" ucap willy dengan wajah datarnya tanpa menatap carla.

Drett.

Dreett.

Carla melihat ke arah rian karena mendengar ponsel rian berbunyi, rian melihat siapa yang menghubunginya dan ternyata ayahnya.

"Apa yang terjadi?" tanya rian pada liam ayahnya menanyakan situasi saat ini.

"Kembali ke tendamu sekarang juga boy, ajak carla dan lainnya, mafioso ayah sedang menahan musuh disekitar kalian" jelas liam.

Rian menatap carla lalu menganggukkan kepalanya, carla membalas dengan anggukkan kepala mengerti maksud rian.

"Will, ayo bawa ryn kembali ke tenda, polisi sebentar lagi datang kesini" ajak carla.

Willy akhirnya menggendong ryn lalu pergi bersama carla dan rian, mereka kembali ke tenda.

Setelah mereka berempat telah meninggalkan area itu, disaat itu juga suara tembakan terdengar berturut-turut dan hal itu semakin menambah ketakutan para guru dan semua siswa.

Rima mengepalkan tangannya dengan emosi yang meluap-luap ketika dia melihat willy kembali ke tenda menggendong ryn.

"Dasar gadis murahan, bakalan gue bunuh lo sialan!" batin rima benar-benar marah.

Sedangkan para guru dan siswa lainnya sangat ingin mengetahui kondisi ryn karena mereka yakin willy menggendong ryn yang sedang pingsan, mereka mengira ryn pasti syok karena kejadian ini.

Ryn di bawa masuk ke dalam tendanya dengan carla, willy membaringkan tubuh ryn dengan perlahan menidurkannya di dalam tenda.

"Apa yang terjadi? Kenapa dia bisa pingsan apalagi demam seperti ini will?" tanya rian penasaran.

"Gue gk tau kenapa dia demam trus pingsan, dia duduk meringkuk di area tempat santai, gue samperin dia karna rima hampir memukulnya"

"Tapi tiba-tiba ada peluruh melesat ke arah gue, terpaksa gue tarik dia berlindung di pohon itu" jelas willy.

Sedingin-dinginnya willy dan jarang-jarang willy berinteraksi dengan yang lain, tapi jika di depan carla dan willy kedua sahabatnya itu, willy adalah orang yang bisa berbicara panjang lebar seperti ini.

"Tapi tadi sebelum dia ke toilet, gue yakin dia baik-baik aja" ujar carla.

"Ya sudah, mendingan kamu temani ryn disini dulu, aku dan willy ingin cek situasi disana" ucap rian.

Carla menganggukkan kepala tanpa merasa takut jika terjadi sesuatu pada rian dan willy karna dia jelas tau kemampuan bela diri kedua pria itu dan skill menembak mereka bisa mengalahkan ribuan musuh.

Setelah itu rian dan willy kembali ke lokasi dimana musuh berada, walaupun sebelum mereka pergi mereka harus menghadapi guru yang memarahi mereka untuk meninggalkan lokasi perkemahan, tapi dengan segala cara yang mereka lakukan, mereka akhirnya bisa pergi.

Tak berselang lama polisi datang dan langsung mengamankan para guru dan semua siswa juga mulai berpencar menelusuri area hutan untuk mengamankan hutan tersebut sekalian mencari pelaku yang telah melanggar hukum di indonesia dengan menggunakan senjata api.

"Saya harap kalian semua bisa tenang menghadapi situasi ini karna sekarang kami dari pihak kepolisian akan mengamankan hutan ini, sebaiknya kalian kembali ke tenda masing-masing" ucap seorang letnan dari pihak kepolisian yang bertanggung jawab mengamankan hutan ini dari bahaya.

Para siswa langsung masuk ke tenda masing-masing sesuai arahan, kemudian bu risma selaku panitia perwakilan kelas 3A langsung menghampiri letnan tersebut untuk menanyakan satu hal.

"Maaf saya mengganggu pak, tapi semua siswa bakalan amankan?" tanya bu risma khawatir jika terjadi sesuatu pada semua muridnya.

"Anda tenang saja, malam ini kami akan berjaga disekitar lokasi perkemahan, kalian bisa istirahat dari sekarang dan tolong beritahu para siswa agar jangan keluar dari lokasi ini tanpa izin dari saya ".

"Semua demi keamanan kalian jadi tolong bekerja sama dengan baik"

"Tapi pak, tadi 2 siswa laki-laki di kelas saya pergi meninggalkan lokasi perkemahan ini, saya tidak tau kemana mereka pergi, tapi tolong..." ucapan bu risma langsung berhenti setelah melihat rian dan willy baru saja muncul dalam keadaan baik-baik saja.

"Maaf tidak jadi, ternyata mereka sudah kembali" ucap bu risma kemudian dia langsung menghampiri rian dan willy.

"Dari mana kalian berdua? Apa kalian ingin membuat ibu kena masalah kalau terjadi sesuatu yang buruk sama kalian berdua?"

"Kami pergi mengambil ponsel milik carla yang jatuh saat membawa ryn kembali kesini"

Bu risma menghembuskan napasnya dengan berat, dia ingin marah tapi di sisi lain dia tetap bersyukur tidak terjadi sesuatu pada rian dan willy.

"Ya sudah, cepat kembali ke tenda kalian sekarang dan jangan keluar lagi, tolong jangan membuat masalah karna situasi saat ini sangat berbahaya ". Ucap bu risma.

Rian dan willy langsung masuk ke dalam tenda sesuai arahan bu risma. Didalam tenda willy terus diam dan memikirkan kejadian tadi, dia sungguh penasaran bagaimana bisa ryn mengetahui tentang mafia? Apa lagi kedua kelompok mafia yang sekarang memang sedang bermusuhan.

Namun disisi lain, carla sedang membantu ryn agar demam ryn cepat turun karna tubuh ryn benar-benar panas.

***

Pihak kepolisian sedang berjaga mengamankan lokasi perkemahan, rian dan willy pergi ke tenda ryn dan carla untuk memastikan kondisi ryn.

"Apa demamnya sudah turun?" tanya rian sembari melihat ryn yang sekarang tidur dengan kain yang di kompreskan carla di kepala ryn.

"Hmm, dia hanya butuh istirahat saja" jawab carla merasa kasihan melihat ryn.

"Bisa kalian berdua keluar sebentar, biar gue yang gantian jaga dia untuk malam ini" ucap willy tiba-tiba dan berhasil membuat carla dan rian terkejut.

Tapi dengan cepat rian menarik carla keluar dari tenda dan sekarang hanya ada willy dan ryn di dalam tenda itu.

"Gue tau lo sudah sadar, kenapa harus pura-pura tidur?" ucap willy membuat ryn langsung membuka matanya dengan perlahan saat dia sudah ketahuan pura-pura tidur.

Ryn menatap willy dengan tatapan lemah, dia memang sudah sadar tapi tubuhnya benar-benar terasa lemah. Sedangkan willy membalas tatapan ryn dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apa yang terjadi? Kenapa tubuh gue terasa aneh setelah sadar dari pingsan? Trus kenapa gue bisa tau kalau tadi gue pingsan?" batin ryn kebingungan dengan apa yang sedang terjadi padanya.

"Kenapa gue bisa pingsan?" tanya ryn dengan suara yang terdengar sangat lemah.

"Apa dia tidak tau penyebab yang membuatnya pingsan?" batin willy kebingungan.

"Lupakan saja, istirahatlah" ucap willy tidak ingin membahas apapun untuk sementara waktu.

Dan anehnya tubuh ryn seakan mengikuti arahan willy dengan sendirinya. Dia seakan terhipnotis dan langsung menuruti perkataan willy dan perlahan matanya mulai tertutup dan dia tertidur kembali.

Sedangkan willy memilih duduk sembari memperhatikan wajah ryn yang telah tidur kembali, entah kenapa dia merasa ingin menjaga ryn malam ini dan keinginan itu muncul dengan sendirinya.