NovelToon NovelToon
"MENGEJAR CINTA USTADZ RIFKI"

"MENGEJAR CINTA USTADZ RIFKI"

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: wahidah27

Cinta seorang santri wati yang bernama Nadia,kepada seorang ustadz, Nadia pikir cinta nya hanya bertepuk sebelah tangan, karena awal nya Nadia hanya sebatas mengagumi ustadz tersebut, siapa sangka ternyata ustadz tersebut juga memiliki perasaan yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahidah27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 12

sore hari telah tiba Zidan masih terlihat sedang tidur, sementara itu ustad Rifki baru pulang dari masjid.

"ya ampun,bro bangun bro, jadi ikut keliling gak."

teriak ustadz Rifki sambil memukul Zidan pakai guling.

"iyah Iyah jadi."

jawab Zidan yang terlihat masih mengantuk.

"sudah sholat ashar belum."

"belum."

"saya tinggal nih."

ancam ustadz Rifki.

"iyah Iyah,tungguin aku,aku mau mandi dan sholat ashar dulu."

Zidan pun segera kekamar mandi,setelah selesai salat asar Zidan dan ustadz Rifki pun keluar kamar untuk keliling keliling sambil memantau santri dan santriwati yang lagi bersih bersih pesantren.

"di sini ini, setiap selesai solat ashar semua santri dan santriwati wajib membersihkan seluruh wilayah pesantren."

Ucap ustadz Rifki menjelaskan ke Zidan,setelah beberapa saat dari kejauhan Zidan melihat Nadia.

"kesana yok."

Ajak Zidan.

"kamu ini yah tau aja di mana posisi nya cewek cewek."

"bukan gitu,aku kayak mengenal seseorang di sana,sudah ayok."

Zidan menarik tangan ustadz Rifki agar ikut bersama nya.

"assalamualaikum."

Salam ustadz Rifki ke pada santriwati yang ada di situ.

"Waalaikumsalam"

jawab mereka serentak.

"kamu,kamu kan cewek yang hampir mati ketabrak itu kan."

Zidan menunjuk Nadia.

"apa kamu bilang hampir mati,kamu doain saya mati gitu."

Jawab Nadia kesal sambil memukulkan sapu lidi yang di tangan nya.

"aduh du du du,sakit tau," gimana sih murid kamu ini bro gak ada sopan santun nya sama sekali."

"oh masih berani kamu ngatain saya yah, mau saya pukul lagi."

ancam Nadia dengan gaya menodongkan sapu lidi ke wajah Zidan.

"astaghfirullah, Nadia stop,kamu gak boleh seperti itu."

"abis dia ngeselin."

"jadi cewek yang kamu ceritakan tadi di mobil itu ini dia orang nya."

tanya ustadz Rifki.

"iyh nih, ini orang nya,bukan nya bilang makasih malah mukul."

"gimana mau bilang makasih,kamu aja yang pergi ninggalin saya sendirian waktu itu."

"sudah sudah,gak usah ribut,"oh iyh kenal kan ini Zidan ,Zidan ini sepupu saya dari Yaman."

Ustadz Rifki memperkenalkan Zidan ke santriwati yang ada di situ.

"dan perempuan yang kamu tolong ini nama nya Nadia bro" saya mewakili Nadia berterima Kasih sama kamu Karena sudah menyelamatkan Nadia waktu itu, Mungkin kalau kamu gak ada Nadia sudah kenapa Napa."

"kok malah kamu yang berterima kasih sih bro,dia kan bukan siapa siapa kamu."

"dia murid saya bro,"kan sama aja,baik lah kalian lanjutkan pekerjaan kalian,saya mau keliling lagi, assalamualaikum."

Ustadz Rifki dan Zidan pun pergi.

"dunia bener bener sempit yah nad,yang nolongin kamu mas Zidan,dan yang ngobatin tangan kamu sepupu nya ustadz Rifki, bener bener sudah cocok kalian satu keluarga."

Ledek Mia ke Nadia.

"hussssst jangan kencang kencang ngomong nya,nanti yang lain dengar,kan bahaya."

"upsss iyh iyh keceplosan."

Mia menutup mulut nya dengan tangan,mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka sampai selesai dan kembali ke asrama masing masing.

"masak apa yah nad."

tanya Mia sambil membuka kulkas melihat apa yang bisa di masak.

"gak usah masak deh,makan bakso aja yok,di depan gang sana ada warung bakso baru buka kata nya sih enak."

Ajak Nadia yang gak mau pusing mikirin apa yang mau di masak.

"tau dari mana kamu ada di sana bakso enak, emang kamu udah pernah kesana."

tanya Mia sambil menutup pintu kulkas.

"ya belum,kemaren itu Dina bilang ke saya,waktu mulangin buku,"atau bentar saya telpon Dina dulu yah"Nadia mengambil ponselnya dan menelepon Dina.

"assalamualaikum din,kamu lagi di mana ini,lagi sibuk gak?"

"waalaikumsalam" gak nih,ini baru selesai mandi,emang ada apa Nad,tumben nelpon."

"ini nih din,waktu itu kamu bilang kesaya ada warung bakso di depan gang sana yang enak yah."

"oh Iyah emang kenapa nad?"

"kita lagi malas masak din,jadi rencananya mau kesana sih,kamu mau ikut gak."

"eh boleh juga tuh,yaudah kamu sama Mia tunggu aku di gerbang yah, aku mau ajak Siska sekalian."

"oh ok,kalau gitu kamu siap siap dulu yah din, assalamualaikum."

Nadia menutup telon nya.

"makan bakso nih jadi nya?"

Tanya Mia.

"yoi kamu siap siap gih, kita nunggu di gerbang."

"oke, jawab Mia singkat.

Mereka berdua pun terlihat sedang siap siap mau keluar,di pesantren itu memang memperbolehkan santri dan santriwati nya keluar bebas asal tidak pulang kurang lebih jam 9 malam, dan harus laporan ke satpam juga, agar satpam tau siapa aja yang keluar pesantren.ponsel Nadia kembali berdering, ternyata ustadz Rifki yang menelpon.

"aduh di telpon calon suami lagi" gimana ini mi,kalau izin pasti gak di bolehin, kalau bohong nanti ketauan pasti marah."

"sudah angkat aja dulu."

"assalamualaikum bang."

"waalaikumsalam, dek Abang mau nanyak kemaren waktu kamu hampir celaka kok gak bilang kalau di tolongin seorang cowok."

"emang nya harus di bilang juga yah bang,kan gak penting juga."

"hmmmmmmmm yaudah lah terserah kamu aja."

"Abang marah sama saya?"

"marah kenapa,saya gak marah kok."

"bener nih, atau Abang cemburu yah?'

Nadia mengejek ustadz Rifki

"mana ada cemburu, perasaan kamu aja itu."

"masak,pasti wajah nya merah sekarang ini,coba vidio call."

Nadia mengubah panggilan nya ke video call.

"apaan sih,kamu emang di sana gak ada orang."

Tanya ustadz Rifki.

"gak ada cuma saya saja."

Nadia berbohong padahal ada Mia yang dari tadi mendengar kan pembicaraan mereka sambil memakai jilbab nya.

"eh tunggu kamu kelihatan nya rapi banget mau kemana kamu."

"aduh mati saya, lupa lagi kalau mau pergi."

Mia hanya geleng geleng kepala melihat Nadia yang panik.

"itu anu apa, ini saya sama teman teman mau ke depan gang sana."

"mau ngapain sudah malam juga ini."

"mau makan bakso."

Jawab Nadia ragu.

"kok mau bakso saya bisa belikkan Tampa kamu harus kesana."

Nadia sudah menduga pasti jawabannya seperti itu.

"ya kan beda ini makan nya bareng bareng sama teman yang lain, boleh yah bang, plisssss."

"hmmmmmm ini nih kalau kamu yang minta saya gak bisa menolak nya, yaudah kamu hati hati,naik apa kesana nya,kan jarak nya lumayan jauh."

"rencana nya sih naik ojol."

"gak ada gak ada naik ojol,masak naik ojol sama yang bukan mahramnya."

"trus naik apa,ya kali jalan kaki."

"kamu bisa nyetir kan."

"bisa" emang kenapa?"

"kamu bawa mobil saya aja, kamu saya tunggu di depan ruang T.U."

"tapi bang."

"gak ada tapi tapian, nurut aja, assalamualaikum."

Handphone nya pun mati.

"gimana ini mi, masa kita harus pakai mobil bang Rifki

Trus anak anak yang ikut nanti bilang apa coba sama mereka."

"sudah itu mah gampang, bilang aja kita pinjam buat irit ongkos."

"wah ide bagus yaudah ayo gas."

Mereka berdua pun ke depan ruang T.U di San ustadz Rifki sudah menunggu.

"hati hati nyetir nya,jangan ngebut ngebut,dan ingat pulang sebelum jam 9 malam."

"iyah ustadz, trus satpam nya nanti gimana?"

"aman,saya sudah beri tahu tadi."

"ya udah kami pamit dulu yah ustadz."

pamit Mia sambil masuk ke dalam mobil duluan.

"adek pergi dulu yah bang."

sahut Nadia pelan ke Rifki.

"I love you."

bisik nya ke telinga ustadz Rifki sambil masuk ke mobil dan menyala kan mesin nya dan melaju.ustadz Rifki' hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum, sementara itu Dina dan Siska sudah menunggu di depan gerbang,dan mereka juga sudah laporan ke satpam,Mia membuka kaca mobil nya dan menyuruh nya mereka berdua masuk.

"wah naik mobil nih."

Tanya siska.

"iyh tadi kita pinjam ke ustad Rifki, kan lumayan irit ongkos." jawab Mia.

Mereka pun hanya ngangguk ngangguk.

"bagus juga ide kamu mi,dan gak nyangka Lo Nadia bisa nyetir juga."

"heheh dulu waktu smp di ajarin sama om saya,makanya bisa sampai sekarang."

Mereka pun terlihat diam sambil memerhatikan lampu di jalanan yang warna warni,sambil mendengarkan musik di dalam mobil.

1
SifhaNurul Padilah
hmm
SifhaNurul Padilah
hmmm
SifhaNurul Padilah
jdndkdk
SifhaNurul Padilah
hjji
SifhaNurul Padilah
hkknhui
SifhaNurul Padilah
hmm
SifhaNurul Padilah
bagus
Za Hamid
lamanya nk update
Za Hamid
Lama lg ke nk update Ni..crite tergantung /Sob/
wahidah: sabar yah say, lagi ada acara ini
total 1 replies
SifhaNurul Padilah
.....
SifhaNurul Padilah: wahhh
total 1 replies
SifhaNurul Padilah
hmmm
wahidah
luar biasa
SifhaNurul Padilah
mantap
Mami Pihri An Nur
Ko, di pesantren bebas ky gitu, bs prgi brduaan bukn muhrimnya, dn bebs Megang hp, ky bukn etika di pesantren deh
wahidah: pesantren modern Thor.
total 1 replies
wahidah
makasih Thor saran nya
Mulfiana Bunda ZhafranZizi
pesantren??? ustadz ngerokok. gak bgt deh
Holipah: Paman ku ustadz ngerokok salah nya d mna
wahidah: ngerokok kan gak dosa😄
total 3 replies
SifhaNurul Padilah
wowwww
anggita
Like👍 buat Nadia dan ustadz Rifki,☝hadiah iklan untuk author. semoga novelnya sukses👌.
wahidah: makasih kakak
total 1 replies
anggita
🙏saran ya thor, klo tiap awal paragraf/alinea, pakai huruf besar.
🚨🌹maly20🌹🏵️
Hebat!
wahidah: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!