NovelToon NovelToon
My Possesive Presdir Alexander

My Possesive Presdir Alexander

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Devi Istigfariatul Laili

LIKE🤗
VOTE😃
TERIMAKASIH🙏🙏
Alaska tempat seorang presdir yang mempunyai watak keras, dingin, dan kejam dia bernama Alexander , dan akan di jodohkan dengan gadis kecil cantik, dan pemberani yang bernama Lara Hateway. Saat mempersiapkan pernikahan ada beberapa musuh yang mengancam untuk membunuh kalau sampai perjodohan itu terjadi.
Dan banyak misteri dari masa lalu yang belum terkuak. akan adanya pengkhianatan masa lalu pembunuhan yang tragis. sehingga mereka harus menguak dan merencanakan sebuah misi.

Beberapa bulan kemudian, keduanya mempunyai rasa tapi sulit untuk di ungkapkan. Setelah Lara tertembak musuh barulah Alexander mengungkapkan betapa berartinya dia buat hidupnya.

Akankah semua misi akan terkuak, dan akankah Lara dan Alex bahagia atau....?

Langsung saja baca ceritanya yuks pasti seru bercampur dengan action, emosi, perasaan dan bla bla🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi Istigfariatul Laili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 4

Lara berada di apartemennya, mencoba menenangkan diri setelah menerima pesan teks ancaman dari Antoine Moreau. la menatap ponselnya, memikirkan langkah selanjutnya. Tiba-tiba, listrik di apartemennya padam. Lara merasakan gelombang panik melanda dirinya.

"Listrik mati? Tapi cuaca baik-baik saja," Ucap Lara dengan cemas. la mengambil ponselnya dan menyalakan senter, berusaha menemukan pengawal pribadinya yang selalu berjaga di depan pintu.

Saat ia membuka pintu, pengawalnya sudah tergeletak di lantai, tak sadarkan diri. Lara terkejut dan semakin ketakutan. Di kerapan, ia mendengar suara langkah mendekat.

"Lara, aku tahu kau ada di sini. Tidak ada gunanya bersembunyi," Suara itu terdengar dingin dan menakutkan.

Lara berlari ke dalam kamar, mencoba mengunci pintu dan menghubungi Alex. Namun, sebelum ia sempat menelepon, seseorang mendobrak pintu dan masuk ke kamar.

Seorang pria bertubuh besar berdiri di ambang pintu, menatap Lara dengan tatapan mengancam.

"Antoine ingin bertemu denganmu, Lara. Kau tidak punya pilihan,"Ucap Pria bertubuh besar.

"Apa yang kau inginkan dariku?"Tanya Lara.

"Antoine hanya ingin kau ikut dengannya. Tidak ada yang perlu khawatir, jika kau tidak melawan," Sahut Pria itu tersenyum sinis.

Namun, sebelum pria itu bisa mendekat lebih jauh, terdengar suara sirine polisi dari luar. Pria itu terlihat kesal dan segera melarikan diri, meninggalkan Lara yang gemetar ketakutan.

Alex mendengar kabar tentang serangan di apartemen Lara dan segera menuju ke sana bersama Thomas. Mereka menemukan Lara yang masih terkejut dan ketakutan.

"Lara, kau baik-baik saja?" Tanya Alex dengan cemas, memeluk Lara erat.

"Aku baik-baik saja, Alex. Tapi pria itu... dia bilang Antoine ingin menemuiku," Jawab Lara mengangguk pelan dan gemetar.

"Ini semakin serius. Kita harus lebih berhati-hati," Sahut Thomas sambil menatap Alex dengan serius.

"Kita harus pindah di mansion terpencil milikku, agar aman dari serangan," Ucap Alex begitu dingin.

"Baik, kita berangkat sekarang juga,"Jawab Thomas.

.

.

Malam itu, Alex dan Lara dipindahkan ke tempat yang lebih aman, sebuah mansion terpencil milik keluarga Winterborne. Namun, meski dengan keamanan yang ketat, Antoine tidak menyerah. la mengirim sekelompok orang untuk menyergap mansion itu.

Di tengah malam, Lara terbangun oleh suara kaca pecah. la melihat bayangan bergerak di luar jendela kamarnya. Dengan cepat, ia membangunkan Alex.

"Alex, ada seseorang di luar!" Bisik Lara dengan panik.

Alex segera mengambil pistol dari laci meja samping tempat tidur dan memerintahkan Lara untuk bersembunyi di lemari.

"Tetap di sini dan jangan keluar sampai aku mengatakan aman," Ucap Alex dengan tegas.

Alex keluar dari kamar, siap menghadapi ancaman. Thomas dan pengawal lainnya juga sudah bersiap, mengamankan setiap pintu dan jendela. Tembakan pertama terdengar, dan suasana menjadi kacau.

Antoine sendiri memimpin serangan itu, ingin memastikan bahwa ia bisa menangkap Lara. la tahu bahwa dengan menangkap Lara, ia bisa mengendalikan Alex dan mendapatkan apa yang ia inginkan.

Di tengah kekacauan, Alex akhirnya berhadapan langsung dengan Antoine. Mereka saling menatap dengan penuh kebencian.

"Antoine, hentikan ini! Kau tidak akan mendapatkan Lara!" Teriak Alex, menodongkan pistolnya.

"Kau tidak mengerti, Alex. Ini bukan hanya tentang Lara. Ini tentang kekuasaan dan balas dendam. Aku tidak akan berhenti sampai mendapatkan apa yang menjadi hakku,"Jawab Antoine tersenyum dingin.

"Hadapi aku sekarang juga, dan jangan sekali-kali kau menyentuh wanitaku,"Ucap Alex begitu lantang.

Mereka berdua terlibat dalam pertarungan sengit, saling melempar pukulan dan berusaha menguasai situasi. Di tengah pertarungan, Alex berhasil melumpuhkan Antoine dan menahannya di bawah todongan senjata.

Namun, sebelum Alex bisa memanggil bantuan, salah satu anak buah Antoine datang dari belakang dan memukul Alex hingga pingsan. Antoine berdiri, tersenyum puas.

"Alex. Tapi kali ini, aku yang akan menang, cepat bawa dia ke markas!!" Ucap Antoine dengan nada dingin.

"Baik Tuan," Jawab Anak buah Antoine

Lara yang masih bersembunyi di lemari mendengar suara-suara di luar. la merasa sangat takut dan cemas. Tiba-tiba, pintu Thomas berdiri dan membuka nya.

"Lara, cepat! Kita harus keluar dari sini!" Ucap Thomas sambil menarik Lara keluar dari lemari.

"Thomas, dimana Alex," Tanya Lara melihat situasi mansion.

"Dia di bawa oleh Antoine, kita harus cepat cari dia," Jawab Thomas begitu dingin.

Mereka berlari keluar dari mansion, menuju mobil yang sudah menunggu di luar. Pengawal lainnya berusaha menahan serangan dari anak buah Antoine, memberikan waktu bagi Thomas dan Lara untuk melarikan diri.

Di dalam mobil, Lara merasa hancur melihat mansion yang dulu menjadi tempat yang aman kini berubah menjadi medan perang. la tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi ia bertekad untuk tidak menyerah.

"Alex... aku harap kau baik-baik saja," Bisik Lara dengan air mata berlinang.

.

.

Alex akhirnya sadar dari pingsannya dan menemukan dirinya diikat di sebuah ruangan gelap. Di depannya, Antoine berdiri dengan tatapan penuh kebencian.

"Kau berpikir bisa menghentikanku, Alex? Kau salah besar," kata Antoine dengan nada mengejek.

Alex menatap Antoine dengan mata penuh determinasi.

"Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Lara. Kau tidak akan pernah menang," Ucap Alex.

"Kita lihat saja, Alex. Pertarungan ini baru saja dimulai !!" Ucap Antoine tertawa sini.

Namun, tanpa sepengetahuan Antoine, Thomas dan timnya sudah melacak lokasi tempat Alex ditahan. Mereka merencanakan serangan untuk menyelamatkan teror Antoine dan mengakhiri untuk selamanya.

Malam itu, serangan dilakukan dengan cepat dan penuh strategi. Thomas dan timnya berhasil menyusup ke dalam markas Antoine, melumpuhkan anak buahnya satu per satu. Ketika mereka mencapai ruangan di mana Alex ditahan, terjadi pertarungan sengit antara Thomas dan Antoine.

"Terimakasih sudah menolongKu Thomas,"Ucap Alex.

"Sama-sama. Itu sudah jadi tanggung jawab saya," Jawab Thomas begitu tegas.

Akhirnya, dengan bantuan Alex yang berhasil membebaskan diri, mereka berhasil menangkap Antoine. Antoine dibawa ke pihak berwenang, dan ancaman terhadap Lara akhirnya berakhir.

.

.

Setelah semua itu berakhir, Alex dan Lara kembali ke mansion Winterborne, mencoba memulai babak baru dalam hidup mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang dan penuh tantangan, tetapi dengan cinta dan dukungan satu sama lain, mereka yakin bisa menghadapinya.

"Lara, aku berjanji akan selalu melindungimu," Ucap Alex sambil menggenggam tangan Lara dengan erat.

"Aku percaya padamu, Alex. Kita akan menghadapi semua ini bersama," Jawab Lara dengan senyum penuh harapan.

"Aku bersihkan lukaMu Alex, diamlah disini aku akan mengambil kotak P3," Ucap Lara.

"Iya Lara," Jawab Alex tersenyum manis.

"Kalau perih, atau sakit bilang iya Lex," Ucap Lara dengan begitu telaten mengobati nya.

"Iya Lara. Aw, perih Lara jangan di tekan,"Ucap Alex meringis kesakitan.

"Ini tidak di tekan Lex, aku sudah sangat hati-hati," Jawab Lara tidak berbohong.

"Tapi ini sakit Lara, coba kamu maju sedikit," Sahut Alex.

"Aduh Alex biar saja begini, masak iya mau mepet,"Jawab Lara dengan detak jantung yang tidak beraturan.

Cup

Cup

"Terimakasih Lara, selalu ada di dekatku,"Ucap Alex sambil mencium pipi kanan dan kiri Lara sehingga membuatnya tersipu malu dan bunyi jantung berdebar.

Deg

"Sudah selesai aku obati, aku buatkan bubur sebentar," Ucap Lara dengan pipi begitu merona dan segera berlari kearah didapur.

"Dasar gadis kecilku, bilang saja kalau salting," Sahut Alex begitu lirih sambil menggelengkan kepalanya menurutnya Lara begitu gemas.

Happy Reading🤗🤗🤗

Jangan Lupa baca novelku yang lain ya cekidot 👉👉👉

Terimakasih guys🤗🤗🙏

1
Vio Almahyra
doubel dongg
Vio Almahyra
doubele donggg
Vio Almahyra
doubel up
Ilyas
😍😍😍
Anonymous
yuhuuyyy akhirnya😍😍
Ilyas
doubel thour🤗
Alfian
😍😍
Alfian
akhirnyaAA😍😍
Anonymous
😍😍😍
Hafsyah Devandaz
uo doubel dong
Hafsyah Devandaz
doubell donkk
Alfian
uup doubel kak
serly
💫💫💫
Ilyas
upp
Hafsyah Devandaz
up
Nayla Nazafarin
bukannya tadi lara pulang kerumah masih ad ibunya?tp knp d ceritakn mninggal?ap ibu sambung?
Adzkia: iya kak ibu kandung Lara meninggal
yang dirumah itu ibu sambungnya
total 1 replies
Alfian
doubel donv jkakak
serly
😍😍
Ilyas
bangun lar .. alex mulai sangat mencinrai kamu🤗🤗
Hafsyah Devandaz
up doubel thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!