My Arumi

Stevan mengayunkan langkahnya menjauh sari kamar Alea dengan perasaan campur aduk.

Marah, kesal dan kecewa bertumpuk menjadi satu di dalam hati Stevan.

Stevan tidak habis pikir, mengapa Alea sangat ingin bersama dengan Malik padahal Malik tak pernah memberinya cinta seperti yang diberikannya kepada wanita cantik itu.

Braak

Stevan menutup pintu mobil sport mewahnya dengan kasar. Tak berhenti disitu, ia juga memukul kemudi mobil saking inginnya meluapkan kekesalannya.

Kau bodoh Alea !

Bagaimana bisa kau mencintai laki-laki yang tak pernah mencintaimu ?

Aku yang selalu mencintaimu, Alea.

Bahkan aku rela menunggumu selama ini, tapi kau bersikeras kembali kepadanya.

Aku tak akan membiarkanmu lepas lagi, Alea. Sejak awal, kamu itu milikku. Dan aku akan berjuang untuk mendapatkanmu kembali !

Stevan bertekad dalam hatinya.

Akhirnya Stevan memutuskan untuk kembali ke kediamannya. Ia pun berencana untuk ikut menyusul Alea. Ia harus memperjuangkan cintanya yang seharusnya ia perjuangkan sejak lama.

Sesampainya di kediamannya, Stevan membereskan beberapa pakaian dan juga dokumen untuk melengkapi kepergiannya kali ini. Ia juga meminta asistennya untuk memesankan tiket pesawat. Entah berapa lama ia akan tinggal di Indonesia nantinya. Yang jelas, ia akan memperjuangkan apa yang ia yakini.

Seharusnya, sudah sejak lama ia berjuang untuk mendapatkan Alea. Tapi, takdir seolah mempermainkan jalan hidupnya.

Stevan kembali mengingat kejadian tiga tahun yang lalu. Saat itu, ia tengah menghadiri gala dinner para pengusaha. Disana ia bertemu dengan Alea.

Sejak pertama melihat Alea, ia sudah jatuh cinta kepada model cantik itu. Hingga akhirnya, setelah acara tersebut berakhir dan Stevan akan kembali ke kamarnya, ia justru dipertemukan dengan Alea yang tengah mabuk berat. Entah apa yang terjadi dengan gadis itu, karena Stevan melihat Alea berjalan sempoyongan.

Khawatir ada yang berniat jahat, Stevan lantas menolong gadis cantik itu.

" Nona Alea, anda mabuk berat. Biarkan aku mengantar anda ke kamar " ucap Stevan sambil memapah Alea.

" Kau si a pa ? " tunjuk Alea sambil menyipitkan matanya. Mencoba menangkap gambaran jelas pria yang tengah membantunya.

" Dasar Stefi brengsek ! Sudah kubilang, aku tidak mau minum tapi dia terus memaksa... " racau Alea sambil menyimpan kepalanya di dada Stefan.

" Dimana kamarmu ? " tanya Stevan.

" Di lantai 5, kamar 513 " jawab Alea dengan kesadaran yang sudah mulai menipis.

Stevan lalu membawa Alea ke kamarnya. Ia mengambil kartu akses Alea yang ada di dalam clutchnya.

Stevan membawa Alea masuk dan merebahkannya di atas tempat tidur. Namun, saat ia akan bangun, Alea justru menarik tubuhnya hingga ia terjatuh di atas tubuh Alea. Tak hanya itu saja, bibir keduanya pun saling bertemu.

Alih-alih segera bangkit dari atas tubuh Alea, Stevan justru mencumbu gadis itu. Hingga akhirnya entah karena apa, tubuh keduanya telah polos dan Stevan akhirnya menyatukan dirinya dengan Alea. Mereka berdua menikmati malam panas bersama. Entah Alea sadar atau tidak, yang jelas Stevan begitu sadar saat ia merenggut kehormatan Alea dan ia bahagia karena bisa melakukan dan menjadi yang pertama bersama Alea.

Stevan menatapi gadis cantik yang sudah tertidur lelap di sampingnya. Tubuhnya sudah dihiasi bercak hasil karyanya.

Stevan tersenyum tipis lalu mengecup kening Alea.

Aku akan bertanggung jawab, baby. Saat kau bangun, aku akan melamarmu.

Stevan lantas memeluk tubuh polos Alea. Namun, belum sempat ia memejamkan matanya. Ponselnya berdering, menampilkan panggilan dari sang ibu. Ia pun segera mengangkatnya.

Rupanya, sang ibu mengabarkan jika ayahnya masuk ke rumah sakit karena serangan jantung dan ia diminta untuk pulang.

Tanpa pikir panjang, Stevan pun segera meraih pakaiannya dan bergegas keluar dari kamar Alea. Sebelum pergi, Stevan mengecup kening Alea lebih dulu sambil memandangi wajahnya.

" Aku pasti kembali lagi, baby. Wait for me ! I'll be marry you " ucap Stevan lalu segera meninggalkan Alea.

Sebelum pergi, Stevan meminta rekaman CCTV. Sebagai bukti yang nantinya akan ditunjukkan kepada Alea agar gadis itu percaya jika mereka sudah menghabiskan malam bersama. Tentu saja, pihak hotel memberikannya karena hotel tersebut merupakan bagian dari perusahaan milik keluarga Stevan.

Stevan kembali ke Italia, namun sayang sang ayah ternyata tak bisa diselamatkan. Stevan tertahan disana untuk mengurus pemakaman sang ayah dan menemani sang ibu dalam masa berkabung, mengingat dirinya adalah anak tunggal sehungga ia tak bisa meninggalkan sang ibu sendirian.

Satu bulan berselang, barulah Stevan kembali ke Indonesia untuk mencari Alea. Ia akan memberikan penjelasan mengenai yang terjadi diantara mereka berdua.

Sayangnya, Stevan justru mendapatkan berita buruk. Karena saat ia kembali, Alea sudah menikah dengan Malik. Entah alasannya karena apa, tapi gosip yang beredar menjelaskan jika Malik dan Alea sebenarnya sudah berhubungan secara sembunyi-sembunyi.

Stevan merasakan kejanggalan karena ia tak melihat adanya interaksi spesial antara Malik dan Alea. Malik bersikap profesional sebagai pemilik perusahaan tempat Alea menjadi model yang didapuk sebagai brand ambassador. Hanya itu, bahkan tatapan Malik kepada Alea pun bukanlah tatapan penuh cinta.

Kecewa ? Tentu saja Stevan kecewa. Tetapi, ia tak bisa melakukan apapun. Ia hanya berharap Alea bahagia menikah dengan Malik. Niat untuk menjelaskan kepada Alea, ia urungkan karena tak ingin merusak pernikahan Alea.

Walaupun begitu, Stevan tetap mengikuti berita mengenai Alea. Berita tentang kehamilannya serta kelahiran putra pertama Alea dan Malik menjadi perhatiannya. Dalam hati kecilnya, Stevan justru berharap jika bayi yang dilahirkan oleh Alea adalah hasil hubungan yang dilakukannya bersama Alea.

Stevan meraup wajahnya, setelah sadar jika itu hanyalah masa lalunya. Tapi, keinginan untuk memiliki Alea kembali mengganggu pikirannya.

Diam-diam Stevan menyuruh orang untuk menyelidiki hubungan antara Alea dan Malik. Oleh karena itu, Stevan tahu jika hubungan keduanya tak seperti yang terlihat dari luar. Pernikahan mereka masih bertahan hanya karena ada seorang anak diantara mereka.

Dan Stevan merasa memiliki jalan untuk mendekati Alea. Apalagi saat Alea memutuskan untuk menjalani dunia modellingnya kembali.

Sebenarnya, Stevanlah yang memberikan kesempatan kepada Alea untuk berkarir sebagai model di luar negri. Ia memberikan penawaran dan undangan kepada manajer Alea.

Stevan sempat berkecil hati, jika Alea akan menerima penawarannya. Diluar dugaan ternyata Alea bersedia. Dan kemudian, dimulailah rencana mendekati Alea sampai akhirnya hubungan mereka berkembang menjadi lebih intens dan intim.

Kendati Stevan juga tahu jika Alea hanya memanfaatkannya karena Malik telah mencabut segala fasilitas yang diberikan kepada Alea. Tapi, Stevan tak keberatan sama sekali. Justru ia menganggap bahwa ini adalah kesempatan emas.

Sayangnya, semuanya kini terancam gagal. Hal ini dikarenakan Alea yang justru akan pulang. Sungguh, Stevan tak habis pikir dengan pemikiran Alea yang ingin mempertahankan Malik meskipun ia tahu tak akan pernah bisa memiliki hati Malik.

Aku akan membuatmu kembali kepadaku, apapun yang akan terjadi nanti !