NovelToon NovelToon
Sekedar Menjadi Ibu Sambung

Sekedar Menjadi Ibu Sambung

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mommy Ghina

“Kamu harus bertanggungjawab atas semua kelakuan kamu yang telah menghilangkan nyawa istriku. Kita akan menikah, tapi bukan menjadi suami istri yang sesungguhnya! Aku akan menikahimu sekedar menjadi ibu sambung Ezra, hanya itu saja! Dan jangan berharap aku mencintai kamu atau menganggap kamu sebagai istriku sepenuhnya!” sentak Fathi, tatapannya menghunus tajam hingga mampu merasuki relung hati Jihan.

Jihan sama sekali tidak menginginkan pernikahan yang seperti ini, impiannya menikah karena saling mencintai dan mengasihi, dan saling ingin memiliki serta memiliki mimpi yang sama untuk membangun mahligai rumah tangga yang SAMAWA.

“Om sangat jahat! Selalu saja tidak menerima takdir atas kematian Kak Embun, dan hanya karena saat itu Kak Embun ingin menjemputku lalu aku yang disalahkan! Aku juga kehilangan Kak Embun sebagai Kakak, bukan Om saja yang kehilangan Kak Embun seorang!” jawab Jihan dengan rasa yang amat menyesakkan di hatinya, ingin rasanya menangis tapi air matanya sudah habis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah Papa Gibran

“Apa! Jihan dilarikan ke rumah sakit!” seru Papa Gibran terkejut ketika menerima panggil telepon dari Bik Murni.

“Benar Tuan, saya melihat jelas Non Jihan pingsan dan digendong oleh Pak Fathi, dan anu Tuan ... saya juga lihat pergelangan tangan Non Jihan ada darahnya,” lanjut Bik Murni bercerita sesuai apa yang dia lihat melalui sambungan teleponnya.

Pria tua dibalik ponsel menghela napas panjangnya, tangannya yang kosong terkepal kuat, pikirannya lantas sudah negatif thinking terhadap anaknya.

“Keadaan Ezra saat ini bagaimana Bik Murni?”

“Saat ini Ezra masih tidur pulas Tuan, tapi entah kalau sudah bangun, karena semalam saja Ezra rewel mencari Non Jihan kata Ita,” jawab Bik Murni apa adanya.

“Semoga malam ini cucu saya tidak rewel, kalau begitu terima kasih atas laporannya Bik,” ucap Papa Gibran sebelum memutuskan sambungan teleponnya.

Bik Murni memang sudah dipesan oleh kedua orang tua Fathi jika ada sesuatu hal terjadi pada menantu barunya di rumah anaknya harus segera dilaporkan, dan rupanya sekalinya dapat laporan malah tragis kondisinya.

“Ada kabar apa Pah?” tanya Mama Erina yang sedang tadi duduk  sebelah suaminya.

“Jihan dilarikan ke rumah sakit, kata Bik Murni pergelangan tangan Jihan ada darahnya,” jawab Papa Gibran sangat tenang namun hatinya sudah bergemuruh penuh amarah.

Mama Erina membungkam mulutnya dengan salah satu tangannya, dengan penjelas sekilas dari suaminya sudah bisa menangkap apa yang terjadi pada menantu barunya.

“Papa harus kembali ke rumah sakit, ini pasti ada hubungannya dengan Fathi,” tukas Papa Gibran, dia beranjak dari duduknya.

“Mama ikut Pah,” sambung Mama Erina, dia lantas mengambil tas kecilnya lalu bergegas menyusul suaminya yang sudah turun ke lantai bawah.

Kembali ke rumah sakit ...

Hampir satu jam lebih operasi Jihan sudah selesai dan saat ini Jihan sedang melakukan transfusi darah sebanyak dua kantong. Gadis itu masih berada di ruang observasi setelah dipindahkan dari ruang operasi.

Fathi terduduk lemas di kursi yang ada di sisi ranjang, pandangannya sendu menatap istri barunya. Operasinya memang berjalan lancar, akan tetapi denyut jantung wanita itu masih melemah, dan belum stabil.

Tarikan napasnya terasa amat berat, kedua tangannya pun bertopang di tepi ranjang, lalu jari jemarinya saling bertautan. “Kenapa kamu menyiksaku, Jihan! Aku akui jika aku salah, seharusnya aku tidak menyentuhmu!” gumam Fathi, rasanya amat menyesakkan semakin lama di hatinya.

Dia sebagai dokter, tahu akan keadaan pasiennya, dan tahu jika keadaan istrinya sebenarnya dalam keadaan koma. Terpukulkah Fathi! Ya, sangat terpukul! apalagi melihat tubuh istrinya sekarang dipenuhi dengan alat medis segala rupa. Dadanya seakan dihimpit oleh dua dinding yang begitu tinggi dari sisi kanan kiri dan semakin lama membuat dirinya tak bisa bernapas.

“Apa yang harus aku katakan pada kedua orang tua kita, Jihan?” tanya Fathi dikala menatap sendu wajah gadis itu.

Bertanya pada Jihan pun tetap tidak akan menemukan sebuah jawabannya karena gadis itu tertidur pulas, dan entah kapan akan bangun dari tidurnya.

“Arrgh!” Frustrasi Fathi sendiri, netranya berkaca-kaca sembari merutuki dirinya sendiri yang sudah kerasukan setan hingga membuat Jihan melakukan hal yang konyol.

Usai itu, Fathi membatu menatap istrinya, dan setengah jam kemudian suara derit pintu ruang observasi terbuka, pria itu pun menolehkan wajahnya ke belakang dengan tatapan yang melebar.

“Papa ... Mama,” ucap Fathi terkesiap melihat kehadiran kedua orang tuanya, sedangkan dia merasa belum memberitahukan keadaan Jihan kepada siapa pun.

Langkah kaki Papa Gibran begitu cepat, lantas tangannya begitu cepat menarik kerah kemeja Fathi, dan wajah pria itu merasakan pukulan yang sangat kencang.

“Dasar anak brengsek!” umpat Papa Gibran penuh emosi, meluapkan amarahnya dengan bogeman mentah yang dihadiahkan untuk Fathi.

Mama Erina tidak menghentikan suaminya yang masih menghajar anak mereka, dirinya justru terguncang melihat kondisi menantu barunya, kedua kakinya bagaikan jelly tak kuat untuk menopang dirinya saat dia berusaha melangkah menuju ranjang yang di tempati oleh Jihan.

“Keterlaluan pasti ini akibat ulahmu'kan Fathi!” teriak Papa Gibran berkacak pinggang, merasa belum puas menghajar anaknya yang saat ini sudah terjerembap di lantai  yang dingin.

Fathi agak meringis merasakan begitu sakit dan perih yang melanda di wajahnya kini, namun apa daya dia tidak menjawab pertanyaan papanya dan bagi Papa Gibran diamnya Fathi berarti sebuah jawaban yang benar.

Deru napas Papa Gibran masih naik turun usai menghajar Fathi, lalu dia menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.  Sementara Fathi masih menundukkan wajahnya dan belum juga beranjak dari terjerembabnya.

“Sejak kapan kamu menjadi iblis, Fathi! Sejak kapan ... huh! Ini semua pasti karena kamu, ‘kan!” Papa Gibran masih meninggikan suaranya, sementara Mama Erina sudah terisak menangisi Jihan.

“Papa baru saja kemarin menasehati kamu untuk jaga baik istri kamu walau kamu belum menyukai. Ternyata seperti ini!” sentak Papa Gibran sembari menatap Jihan sejenak.

“Ma-maaf,” jawab Fathi begitu lirihnya.

“Huft!” Papa Gibran menarik napasnya dalam-dalam, lalu menatap tajam pada putranya tersebut.

“Dan sekarang kamu sudah puas melihat Jihan dalam keadaan koma seperti ini. Dan kamu sudah puas membuat Pak Igbal dan Ibu Kaila akan kehilangan putrinya untuk kedua kalinya ... hah!” sentak Papa Gibran sangat murka.

Pelan-pelan Fathi bangkit dari terjerembabnya dan pandangannya agak sungkan menatap papanya yang seakan ingin menelannya hidup-hidup.

Papa Gibran mengikis jaraknya dengan putranya, lalu kembali meraih kerah baju Fathi dan menatapnya sangat tajam.

“Sesungguhnya kamu sebenarnya telah membunuh Jihan, dan bukan Jihan yang membunuh Embun! Sadarkan kamu, Fathi!” maki Papa Gibran, menarik kerah Fathi begitu kencangnya hingga pria itu tak bisa bernapas. Fathi hanya bisa memejamkan netranya dan membiarkan pria tua itu memarahinya, dan dia akui jika dirinya sudah bersalah besar.

Di saat suasana ruang observasi masih menegang, suara monitor detik jantung Jihan semakin melemah dan ...

Papa Gibran dan Fathi langsung menolehkan wajahnya ke arah ranjang  Jihan saat mereka berdua mendengar keanehan suara monitor detak jantung Jihan.

“TIDAK, JIHAN!” teriak Fathi histeris.

 Ezra terbangun dari tidur dan menangis histeris memanggil tante Jihan.

 Bersambung ... ✍🏻

 

 

 

 

 

1
Lisa Icha
suka ma sikapmu Jihan jangan lemah lawan dia yg suka menindasmu
Suryani Yani
mana dah egk ada
Lina A.: adanya di F i z z o Kak Yani
total 1 replies
Boma
aku ketinggalan,kirain momy gina gak ke noveltoon lgi,setelah novel om bram nikah yu,jadi aku nemu novel ini udah udah tamat
Lina A.: gak pa-pa Kak Boma 🤗, di sana ada karya terbaru lagi ya, meluncur ke sana ya
total 1 replies
Rasna Rasna
5juta thor
LENY
Fathi ngidam Jihan hamil. kehamilsn sympatik Fathi
LENY
THEO SAKING MARUK AKAN HARTA GAK PUNYA MALU DAN HARGA DIRI LG ADUH BENER2 THEO 😡😡
LENY
YA AMPUN EZRA KAMU CAKEP BANGET IH GEMESS ❤🥰😘😘
LENY
YA AMPUN JD EMBUN DIBUNUH YG SURUH KINAN BENER2 IBLIS WANITA INI. SMG RAHMAT GAK MAU DISURUH YG 2 X
LENY
KINAN GILA 🤮😡
LENY
BENER2 IBLIS BPK SAMA ANAK MARUK HARTA TAMAK😡 JAUH LBU BAIK MULIA HATI JIHAN MRK GAK TAMAK HARTA BENAR2 HATI NYA TULUS
LENY
PANTES ANAK NTA KINAN GAK TABU MALU SOMBONG TERNYATA TURUNAN DARI BPK NTA IH GAK PUNTA MALU THEO 😡😡
LENY
SYIFA KAMU BIJAK SEKALI 👍👍BENER APA KATA SYIFA ITU BENNI
LENY
UNTUNG FATHI BISA MENAHAN EMOSI DAN SIKAPNYA
LENY
EZRA KAMU TUH LUCU BANGET❤🥰
LENY
THEO BARU TAHU YA ANAK KAMU PEMBUNUH SMG DIHUKUM MATI ATAU PENJARA SEUMUR HIDUP😡
LENY
DUH IBLIS SI KINAN INI PEMBUNUH TERNYATA BERKEDOK WANITA TERHORMAT SOMBONG ANGKUH RASAKAN AKIBAT PERBUATAN KAMU 😡😡
LENY
Salah Rahim kok gak ada ya Thor aku cari2 di lafak ini
LENY
GILA BENER KINAN SDH PUTUS URAT MALU NYA GAK PUNYA HARGA DIRI SDH DITOLAK MSH NGEYEL 😡
Ryan Jacob
semangat Thor
LENY
TERHARU KASIHAN FATHI SMG JIHAN TERGERAK HATINYA
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!