satu wanita dengan empat pria sekaligus, memiliki wajah cantik sekaligus senyuman yang dapat memikat semua mata kaum adam yang melihat kearahnya.
kania ratu ovalia mempunyai wajah yang cukup terbilang sempurna, hingga tak ada cela sedikitpun untuk mengatakan kekurangan fisik yang gadis itu punya.
di sisi lain ke empat pria tampan dan menduduki pria-pria paling terpopuler di SMA internasional school. hidup ditengah huru hara persoalan yang sering dijumpai di sekolah umum biasanya, Garvin, Ervan, Danu, Alex , dan satu wanita yang bernama kania.
memperebutkan satu hati dari gadis biasa akan tetapi memiliki wajah sempurna. serta memiliki kepribadian yang berbeda, akan kah salah satu dari mereka dapat merebut hati kania atau malah tak ada satupun dari mereka yang dapat memenangkan hati kania.
semua tergantung seberapa besar perjuangan yang akan mereka lakukan dan berikan pada kania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"apa? "
"iyah Kania, aku aja nggak percaya dua cowok terpopuler suka sama kamu."
"ta-tapi apa yang mereka suka dari aku?"
"mana aku tau, tapi yang pasti sekarang kamu harus pilih Garvin apa Ervan. ya ampun Kania, kalau aku jadi kamu pasti udah bingung. tapi kalo aku sih pilih dua-duanya aja sih."
celotehan Tasya malah membuat Kania tak dapat berfikir dengan jernih. dirinya memang tengah bingung, tapi ia juga tak ada niatan untuk pacaran. cukup satu kali kemarin itupun karna dirinya penasaran saja dengan yang namanya pacaran.
"udah lah lupain soal Garvin sama Ervan, sekarang aku mau ngomongin soal yang lebih penting dari pada mereka berdua." ucap Kania.
"hal penting apa?" tanya Tasya.
Kania menarik nafas dan siap untuk berbicara. "aku udah izin sama Ayah buat ke London, dan kamu tau sya aku diizinin." Kania berdiri dari duduknya dan berjingkat kegirangan.
"apa? oh my good, kenapa nggak ngomong dari tadi sih?" Tasya sangat kegirangan sehingga membuat dirinya ikut berdiri dan mengikuti hentakan kaki dari Kania.
"Kania!" panggil seorang pria tampan dengan memakai hoodie bewarna abu-abu melangkah menghampiri Kania.
Kania tersenyum sekaligus melambaikan tangannya pada pria tampan yang tak lain adalah Danu. berbeda dengan Kania yang sudah mengenal pria tampan sekaligus juga termasuk pria terpopuler di SMA internasional school. hanya saja Kania yang tak tahu akan hal itu.
"Kania kamu kenal dia." Tasya bertanya sambil menarik lengan Kania.
"i-iya dia Danu, yang kemarin aku ceritain tinggal sementara di rumah aku. yang mau kamu temuin tapi nggak jadi itu lo."
Tasya langsung melepas tarikan tangannya pada lengan Kania. dan merapikan rambut sekaligus seragam nya.
"Kania! kamu ngapain disini, bukannya ini jam pelajaran." Danu bertanya layaknya seorang teman dekat dari Kania.
"emm, sekarang jam kosong jadi aku kesini buat ngobrol sama temen aku."
dengan senyuman yang merekah Tasya mengulurkan tangannya pada Danu.
"kenalin aku teman dekat nya Kania, nama aku Latasya mauren kamu bisa panggil aku Tasya."
Danu sebenarnya tak suka terlalu suka dengan gadis yang terlalu care dengan nya. tapi berhubung gadis itu adalah teman dekat Kania. dan seperti yang pria itu tahu tadi pagi, bahwa Kania akan pergi berlibur ke London bersama temannya bernama Tasya. Danu memutuskan untuk melihat teman dekat Kania itu memastikan bahwa gadis itu baik dan tak membawa dampak buruk bagi Kania.
"Nu!" panggil Kania, hingga menyadarkan Danu.
"iyah Kan."
Kania memberi isyarat Danu agar menerima uluran tangan dari sahabatnya.
"ah iya, maaf aku sampek lupa. salam kenal, nama aku Danu Maheswara panggil aja Danu." jawab Danu.
Tasya mengangguk faham dan tersipu mala karna mendapat sentuhan tangan kekar dari Danu. sedangkan Kania yang sangat tahu dengan gelagat Tasya terhadap pria tampan manapun, ia sampai terkekeh pelan hingga membuat Danu mengernyitkan dahi nya seakan heran dengan sikap Kania.
"kamu kenapa tertawa?" tanya Danu.
sontak membuat Kania menghentikan sikap yang membuat Tasya menatap tajam kearah dirinya.
"emm, itu aku cuman pengen ketawa aja. maaf yah nggak ngetawain kamu kok." jawab Kania.
seketika Danu pun tersenyum. Tasya yang dengan jelas melihat pemandangan itu pun hampir ingin kehilangan kesadarannya. tapi ia tahan dan mencoba untuk tetap terlihat anggun.
"oh iya nu, kamu juga ngapain kesini. jangan jangan kamu bo.... " ucapan Kania pun terputus.
"apa? bolos gitu iyah, enak aja. aku tadi habis ke ruang guru nyerahin tugas kimia anak-anak. eh ketemu kamu disini. lagian aku juga jam kos sekarang dan kamu lihat jam tangan kamu habis ini mau istirahat." jelas Danu.
meski Danu tak mengatakan apapun, tapi Tasya sangat dapat menangkap dengan jelas bahwa Danu menyimpan rasa terhadap Kania sahabatnya. dari cara pria itu tersenyum, menatap Kania bahkan hingga cara bicaranya pun sangat ketara hingga membuat siapapun mata yang melihat akan langsung faham tengah ada something antara Danu meski belum tentu dengan Kania.
"ohhh... "
"kok oh doank."
"yah terus kamu mau aku ngomong apa nu? " tanya Kania.
"udah lah lupain, berhubung aku ketemu kamu disini gimana kalau kita ke kantin bareng?" terka Danu.
"aku... "
"ayok! lagian kebetulan banget aku sama Kania juga mau ke kantin." sela Tasya.
Kania sangat tahu kini Tasya tengah memanfaat kan dirinya agar dapat mendekati Danu. tapi tentu Kania hanya dapat mendengus kesal, mana mungkin ia sampai mengatakan hal buruk tentang sahabatnya itu ketika ada pria tampan yang selalu membuat Tasya salah tingkah.
"beneran kania." mencoba memastikan Danu bertanya pada Kania.
"yah, apa boleh buat kalo Tasya udah ngomong gitu." jawab Kania.
kaki Kania di injak oleh Tasya. hingga membuat Kania merintih. "aww.... " rintih Kania.
Sontak Danu mendekati Kania dan bertanya.
"kamu sakit."
"emm, nggak kok aku cuman....mau bilang iyah aku mau ke kantin sama Tasya." Kania berucap dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.
Tasya tersenyum penuh kemenangan. dan langsung merangkul pergelangan tangan Kania.
"kalok gitu berarti udah di putusin berarti sekarang kita ke kantin bareng. ayok!" ajak Tasya.
Danu sedikit kurang nyaman dengan sikap Tasya tadinya, tapi ketika di lihat-lihat Tasya gadis baik dan juga ia nampak memang gadis ceria jadi wajar kalo Kania juga muda bergaul dengan siapapun. temannya dekatnya saja sangat friendly.
"mangkanya jadi temen deket ternyata 11 12 sama Kania." gumam Danu.
"apa nu? kamu tadi ngomong apa?" tanya Kania.
"nggak yaudah ayok kita ke kantin, dan hari ini aku traktir kalian berdua." ucap Danu.
mendengar kata traktir pun membuat Tasya dan Kania kegirangan kesenangan.
"wih the best memang kamu nu." puji Kania.
"ini sih bukan the best lagi, tapi full the best nya." imbuh Tasya.
mereka bertiga pun berjalan ke kantin bersama, sesekali candaan yang di lontarkan oleh Tasya membuat Kania dan Danu ikut tertawa.
tanpa tersadar Garvin yang berada tak jauh dari keberadaan mereka melihat dengan jelas kebersamaan gadis dengan seorang laki-laki yang sangat ia kenal yaitu Danu, teman geng motornya.
"itu gue nggak salah lihat Danu ketawa, apalagi sama perempuan." ucap Garvin.
*****
kantin
"kamu pesen apa kan?" tanya Danu.
"kok cuman Kania." protes Tasya.
Danu terkekeh, ia seakan melihat sosok adiknya yang telah lama meninggal akibat insiden kecelakaan beberapa tahun lalu pada diri Tasya. hingga membuat Danu ingin sekali memperlakukan Tasya layaknya adiknya kandungnya sendiri. meski baru hari ini bertemu tapi jujur saja Tasya memang terlampau persis dengan adik Danu.
"maksud aku juga kamu mau pesan apa?"
"lah gitu kan enak, aku pesen seblak sama ramen terus gorengan nya 5 sama stek daging 2 porsi juga yah mbak minumnya es teh jumbo 2."
Danu tercengang, Tasya memilik tubuh kecil tapi memiliki porsi makan yang lebih dari cukup porsi manusia normal.
"nggak usah terkejut dia emang segitu makannya, kalau aku pesen mie ramen sama gorengan 3 aja kalo minumnya es jeruk jumbo 1, etss tunggu ini kamu punya uangkan. jangan bilang nanti kita kamu suruh bayar sendiri. "
Belum sempat Danu ingin membalas ucapan Kania.
"nggak papa nanti biar aku yang bayar kalau uang Danu nggak cukup." bisik Tasya tapi tetap dapat terdengar jelas oleh Danu.
"aku denger sya." celetuk Danu.
Sontak Tasya pun terkekeh tanpa rasa bersalah, dan Danu mengeluarkan isi dompetnya. dan bertanya pada ibu-ibu kantin.
"bisa bayar pakek debit kan buk." tanya Danu, sambil menyodorkan kartu ATM nya.
"bisa kok mas."
"waww... " ucap bersamaan Kania dan Tasya sekaligus acungan jempol kedua gadis itu berikan pada Danu.
"udah ayok duduk." ajak Danu pada kedua gadis yang masih menatap kearah Danu dengan takjub.
"lain kali kita makan bareng-bareng lagi seru kayaknya." ucap Kania dengan merangkul lengan Danu.
sedangkan Tasya ikut melakukan hal yang sama. Danu tak marah ataupun menolak dengan perlakuan Tasya karna ia telah menganggap gadis itu adiknya sendiri. tapi Kania, membuat jantungnya berdetak tak karuan.
dari arah yang tak jauh dari mereka bertiga berada ternyata kedua pria tengah menatap tak suka kearah Danu. pria itu adalah Ervan dan Alex pria yang pernah berkenalan dengan Kania di halte bus kemarin. ternyata pria itu adalah sepupu dari Ervan. pria yang menyukai Kania.
Bersambung.