NovelToon NovelToon
Rumah Tanpa Atap

Rumah Tanpa Atap

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Ibu Pengganti / Cinta Terlarang / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yiva Adilla

"Rumah Tanpa Atap" mengisahkan tentang kehidupan seorang remaja bernama Zilfi, yang tumbuh dalam keluarga yang terlihat sempurna dari luar, namun di dalamnya penuh ketidakharmonisan dan konflik yang membuatnya merasa seperti tidak memiliki tempat untuk berlindung. Setelah perceraian orang tuanya, Zilfi harus tinggal bersama ibunya, yang terjebak dalam rasa sakit emosional dan kesulitan finansial. Ayahnya yang Berselingkuh Dengan Tante nya hanya memperburuk luka batin Zilfi, membuatnya merasa tak pernah benar-benar memiliki "rumah" dalam arti sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yiva Adilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETIKA AMARAH MENGGUGURKAN KEHIDUPAN

Perjalanan pulang dari pemberitahuan mendadak tentang kehamilan ibu tirinya, Santi menyisakan ketenangan yang menegangkan. Amarah yang membara di dalam diri Zilfi tak bisa dikendalikan lagi.

Mobil perlahan berhenti di depan rumah. Pak Falah mematikan mesin dan melirik Zilfi dengan cemas, mencoba membaca pikiran. Namun, gadis remaja itu tak menghiraukannya. Ia langsung membuka pintu mobil dan melangkah keluar dengan langkah berat, menuju pintu rumah yang setengah terbuka. Hatinya masih dipenuhi dendam yang tak terkatak.

Saat mereka berdua mendekati pintu, Pak Falah merasakan ada sesuatu yang aneh. Rumah itu terasa terlalu sunyi. Biasanya, Santi akan menyambut mereka, atau setidaknya ada suara dari dalam. Namun, kali ini tidak ada siapa pun yang muncul.

"Santi???" Pak Falah memanggil, suaranya menggaung di antara dinding rumah yang kosong.

Zilfi hanya berdiri di samping, menatap ayahnya dengan pandangan kosong. Di dalam hatinya, ia merasakan perasaan yang tidak bisa ia jelaskan. Setelah kemarahan besar yang ia rasakan sebelumnya, ada perasaan hampa, seolah-olah dunia di sekelilingnya melambat.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari halaman sebelah. Bu Ratna, tetangga mereka, muncul dari arah pagar depan dengan wajah penuh kekhawatiran. Ia berjalan cepat menuju

“Mas Falah,” panggil Bu Ratna dengan suara tergesa-gesa, “*Santi… Santi tadi dibawa ke r*umah sakit,,,.."

Pak Falah tertegun, raut wajahnya berubah drastis. “Apa? Kenapa? Apa yang terjadi?” tanyanya panik.

“Santi pendarahan,” jawab Bu Ratna, wajahnya penuh simpati dan ketakutan. “Tadi dia kelihatan lemah, terus tiba-tiba jatuh pingsan. Aku langsung panggil ambulans.”

Zilfi merasakan darahnya mendidih mendengar kata-kata itu. Pendarahan? Pingsan? Bayangan tentang Santi terbaring lemah di rumah sakit membuat hatinya berdebar. Ini... ini semua terlalu kebetulan. Tidak mungkin.

“Aku harap dia keguguran...” doa kelam yang diucapkannya dalam hati beberapa jam lalu tiba-tiba kembali menggema di benaknya. Zilfi menelan ludah, dadanya mulai terasa sesak. Apakah ini karena doanya? Apakah ia benar-benar menginginkan hal ini terjadi?

“Bu Ratna,” Pak Falah berkata dengan cemas, “di mana Santi sekarang? Rumah sakit mana?”

“Di rumah sakit utama di kota,” jawab Bu Ratna sambil menggelengkan kepala. “Aku tidak tahu kondisi pastinya, tapi dia kelihatan sangat parah saat dibawa pergi.”

Pak Falah tak membuang waktu lagi. Ia bergegas menuju mobil, sementara Zilfi berdiri terpaku, wajahnya pucat pasi. Amarah yang semula memenuhi hatinya kini berubah menjadi ketakutan. Ia tak pernah benar-benar berpikir bahwa doanya yang dilandasi kebencian bisa menjadi nyata. Ini... ini terlalu berlebihan.

"Zilfi, ayo," panggil Pak Falah dengan nada tegang. Tapi Zilfi tetap berdiri di tempatnya, otaknya berputar dengan cepat. Apa yang baru saja terjadi? Apakah benar karena doanya?

Dengan tangan gemetar, Zilfi akhirnya bergerak mengikuti ayahnya masuk kembali ke dalam mobil. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, pikirannya dipenuhi oleh perasaan bersalah yang tak tertahankan. Ia memikirkan setiap detik dari kebenciannya terhadap Santi, setiap kata kasar yang diucapkannya dalam hati, dan terutama, doa kelam itu.

Mobil melaju dengan cepat di jalanan yang semakin gelap, dan di dalamnya, keheningan kembali menyelimuti. Pak Falah jelas tenggelam dalam kekhawatiran tentang istrinya, sementara Zilfi mulai didera rasa bersalah yang semakin menghimpit. Ia tak bisa berhenti bertanya-tanya apakah doa itu benar-benar memiliki kekuatan untuk membuat ini terjadi? Apakah ia, dengan kebenciannya, telah menyebabkan sesuatu yang tak seharusnya?

Sesampainya di rumah sakit, mereka segera berlari menuju ruang gawat darurat. Pak Falah menghampiri meja resepsionis, menanyakan tentang istrinya. Zilfi berdiri di belakangnya, jantungnya berdebar kencang.

“Ibu Santi baru saja keluar dari ruang operasi,” kata perawat itu dengan suara tenang namun serius. “Namun, saya harus memberitahukan sesuatu yang penting…”

Pak Falah menatap perawat itu dengan tatapan penuh harap dan cemas, sementara Zilfi mulai merasa mual.

“Sayangnya, kami tidak bisa menyelamatkan kandungannya. Ibu Santi mengalami keguguran akibat pendarahan yang sangat hebat.”

Kata-kata itu seakan menghantam Zilfi seperti badai. Dunia di sekitarnya terasa berputar, dan kakinya nyaris goyah. Keguguran. Santi kehilangan bayinya. Zilfi merasa seperti tenggelam dalam lautan rasa bersalah. Ia tahu ini salahnya atau setidaknya itulah yang ia yakini. Doanya yang penuh kebencian telah terwujud, dan sekarang, semuanya telah berakhir.

Pak Falah tertunduk, terdiam dalam kesedihan yang dalam, sementara Zilfi berdiri di sisinya, merasa seolah seluruh dunia telah hancur di sekelilingnya. Di dalam dirinya, suara hatinya berbisik: Ini semua karena aku. Karena doaku. Aku yang membuat ini terjadi.

Air mata mulai menggenang di mata Zilfi. Ia tak pernah benar-benar menginginkan hal ini, tapi sekarang, akibat dari kebenciannya sudah tak bisa diubah. Hatinya dipenuhi oleh rasa bersalah yang menggerogoti.

1
Delita bae
hadir mangat ya 😁😇
Delita bae
hadir di.sini mangat ya up nya biar seru😁💪💪💪💪🙏
Delita bae: wih mksh .mangat ya😇😁🤭
Yiva Adilla: siap otw
total 4 replies
miilieaa
semangat berkarya thor🥰
Yiva Adilla: terima kasih 😍
total 1 replies
kanaikocho
Seru banget thor! Gk sabar mau baca kelanjutannya!
Yiva Adilla: Makasih kak,,, ☺️
next episode selanjutnya 🔥
total 1 replies
unapersonarandomxdd
Wow, ini cerita yang bikin dunia jadi lebih baik!
Yiva Adilla: Terimakasih kak,,, ☺️
jadi tambah semangat membuat episode episode selanjutnya🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!