Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.
Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.
Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.
Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.
Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.
Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.
ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1 Serangan
Dorr....
Dorr....
Bugh....
Srett....
Pertengkaran untuk menggagalkan pelayaran kapal yang berisi obat-obatan itu lagi-lagi terjadi, bukan yang pertama kalinya, hal seperti ini akan terjadi jika komplotan gengster mengetahui jika obat-obatan yang selalu laku di pasar akan segera di perjual beli kan di pulau lain.
Dengan mencurinya, mereka akan mendapatkan uang yang lebih, karna obat yang biasanya di jual akan mereka jual dengan harga lebih rendah.
Konsumen akan memilih membeli kepada mereka yang harganya relatif murah.
Bugh....
"Cih, hanya mencuri yang bisa kalian lakukan?" ucap Pria yang sudah menghajar bos dari komplotan yang ingin mencuri obat-obatan yang akan dijual olehnya.
Bos itu sudah terkapar, karna satu tonjokan mengenai hidungnya.
"Lihatlah, bos kalian saja lemah! mengapa kalian bisa ada di bawah perintahnya? sedangkan dirinya tidak bisa apa-apa." Lanjut pria itu berteriak kepada orang-orang yang bersama Bos komplotan itu.
komplotan yang ingin mencuri obat-obatan itu kini sudah tidak berdaya, tidak ada tenaga lagi untuk mereka melawan Mafioso di hadapan mereka saat ini.
"Leo, bagaimana?" tanya Grizella yang baru sampai di tempat itu.
Leo menghubungi Grizella, jika kali ini terjadi percobaan pencurian kembali, sebenarnya Grizella tidak perlu khawatir, karna hal ini sering terjadi dan selalu bisa di selesaikan.
Tapi karna dirinya juga sedang tidak ingin di rumah, ia datang kesana sebentar untuk melihat seperti apa biasanya hal ini terjadi.
Leo yang mengetahui keberadaan sang pemimpi pun menundukkan badannya 90°, di ikuti para Mafioso yang lain, lalu menegakkan tubuh mereka kembali.
"Akan saya selesaikan, Queen. Agar kapal bisa segera berangkat berlayar." ucap Leo, mengatakan jika semuanya akan segera ia selesaiken, agar obat-obatan juga cepat sampai, karna sangat di nantikan oleh konsumen.
"Baiklah, aku percaya padamu, Leo."
"Oh iya .... " Grizella berhenti sejenak, mengangkat dagu Bos dari komplotan itu menggunakan Glock nya, agar bos itu menatap Grizella.
Bos dari komplotan itu merasa udara disana sangat mencekik, apalagi sepertinya ia akan segera tertusuk, karna tajamnya tatapan sang pemimpi FAMIGLIA MOON.
Bisa-bisanya dia berhadapan langsung dengan sang pemimpi, pikirnya yang mulai menyesali tindakan yang gegabah ini.
"Sisa kan aku satu, Bajingan ini." Lanjut Grizella, menekan kalimat terakhirnya.
"Baik Queen." ucap Leo, mengiyakan perintah sang Queen, lalu membungkuk, di ikuti Mafioso FAMIGLIA MOON lainnya
Grizella tidak lama berada disana, ia hanya ingin melihat bagaimana situasi jika terjadi hal yang sering terjadi ini.
Selama ini Grizella hanya menerima laporan penyerangan, dan kembali menerima laporan jika semua sudah beres.
Grizella segera pergi dari lokasi itu, tinggal menunggu laporan dari Leo jika semua sudah beres, seperti biasanya.
"Bereskan semua ini." Perintah Leo kepada para Mafioso yang bertugas membereskan mayat-mayat disini.
"Cepat masukkan barang yang masih tertinggal." Leo kembali memerintah, memastikan jika semua barang harus sudah ada di dalam kapal, dan siap untuk berlayar.
Di lain tempat, Grizella baru memasuki rumah tempatnya tinggal saat ini, jam sudah menunjukkan pukul 21.15.
"Ekhem, baru pulang jam segini, jalang Lo?" Dehem seseorang yang sedang menuruni tangga, yang pasti omongannya di tujukan untuk Grizella, karna tidak ada siapa-siapa lagi disana.
"M-maaf bang, a-aku lembur hari ini." ungkap Grizella, menyatakan bahwa Grizella baru pulang karna dirinya lembur.
Grizella memang memberitahu keluarganya jika dirinya kerja part time setiap sepulang sekolah di salah satu cafe.
Grizella memberitahu mereka seperti itu karna jika dirinya sepulang sekolah tidak ada, berarti dirinya sedang bekerja di cafe, padahal Grizella pergi ke markas, ataupun ke perusahaannya.
Dengan begitu, keluarganya tidak akan curiga, dengan kegiatan apa yang Grizella lakukan sepulang sekolah.
Meskipun setiap Grizella pulang, orang-orang rumah pasti akan selalu mencari kesalahan Grizella, agar ia selalu mendapat hukuman dari mereka.
"Terserah Lo. Mending bikinin gue makanan, gue laper." ucap Ken memerintah Grizella, padahal Ken sendiri tahu jika adiknya baru saja pulang dari bekerja, yang pasti akan merasakan cape.
"B-baik bang."
Grizella pergi ke dapur memasak sesuatu untuk Ken.
Di rumah se besar itu memang ada pelayan, tapi jika Grizella di suruh oleh keluarganya, ia harus menurut, sekalipun mereka menyuruh Grizella untuk mencabuti rumput di taman belakang yang luas itu dengan tangan Grizella sendiri, ia harus menurut.
Makanan sudah siap, Grizella memasak Nasi goreng seafood untuk makan malam Ken, ia memberi sepiring nasi goreng itu kepada Ken, juga menyiapkan minumnya.
"Aku pergi ke kamar, bang." pamit Grizella setelah sudah melakukan perintah dari Ken, abangnya.
"Hmm." balas Ken singkat.
...**************...
Pagi hari tiba, Grizella mengawali hari nya dengan membuka room chat yang ada di handphone nya.
Betapa terkejutnya Grizella saat mendapati informasi bahwa ada yang membobol keuangan perusahaan sang papa, dan mengambil beberapa uang disana.
IT kepercayaan Grizella yang memberitahunya, Grizella memang mengawasi perusahaan sang papa, agar dia bisa lebih mudah menghancurkannya nanti, jika hari itu sudah datang.
Grizella tidak begitu peduli, karna itu memang bukan urusannya untuk mengurus perusahaan papa brengsek itu.
Tapi, yang membuat Grizella terkejut adalah ketika ia tahu, ternyata yang membobol perusahaan itu adalah pamannya, tidak hanya mengambil beberapa uang perusahaan, Grizella juga mendapati pamannya itu mencuri dokumen penting dari ruang kerja papa nya.
"Baiklah, kita lihat, apa papa brengsek itu benar-benar bodoh dengan tidak menyadari hal seperti ini." Gumam Grizella pelan, seperti menantikan sesuatu yang akan terasa menyenangkan baginya.
Grizella menyimpan kembali handphonenya, lalu bergegas ke kamar mandi, mencuci muka agar terasa lebih segar.
Setelah kembali dari kamar mandi, Grizella berjalan menuju dapur, untuk memasak sarapan untuk abangnya itu.
"Heh ... Lo yang jatuhin helm gue kan!"
Belum selesai Grizella memasak, Ken tiba-tiba datang lalu menuduh Grizella menjatuhkan helm nya.
"Enggak bang." bela Grizella dengan gaya lugu nya.
Memang bukan Grizella yang menjatuhkan helm Ken, semalam ia langsung memasuki kamar setelah dari dapur memasak makanan untuk Ken.
Grizella tidak pergi ke garasi sama sekali, yang pasti bukan Grizella yang menjatuhkannya.
"Halah, masih ngelak lagi! awas aja Lo nunjukin muka jelek Lo itu hari ini di hadapan gue, gue ga sudi liat wajah menjijikan Lo itu!" Bentak Ken kepada Grizella.
Grizella hanya menundukkan kepala mendengar bentakan Ken yang marah kepadanya, dengan gesture yang menunjukkan bahwa ia ketakutan.
Ken pergi meninggalkan Grizella di dapur.
Ken pergi entah kemana, yang jelas ia tidak pergi untuk berangkat sekolah, karna Ken tidak memakai seragam maupun membawa tas.
Grizella melanjutkan kegiatan masaknya, kali ini ia tidak memasak banyak, karna hanya ada dirinya dan Ken yang akan makan di rumah itu.
Grizella menyiapkan bekal untuk di makan nanti siang saat istirahat, pagi ini ia akan sarapan di rumah, karna Grizella memasak 2 porsi makanan, tadinya untuk Ken, tapi karna Ken pergi, jadi Grizella akan memakan bagian Ken pagi ini.
Grizella memang jarang sarapan di rumah, karna keluarganya tidak ingin Grizella sarapan bersama mereka, Grizella jadi harus membawa 2 bekal, untuk sarapan dan makan siang.
Setelah selesai sarapan dan menyiapkan bekal, Grizella kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Grizella mengepang rambutnya, di padukan dengan pita berwarna pink di ujung rambut, juga memakai kacamata.
Grizella berjalan menuju garasi, mengeluarkan motor listriknya dari garasi rumah, lalu menarik pedal gas, menyetirnya sampai parkiran DIAMOND HIGH SCHOOL.