"Masa lalumu biarlah menjadi masalalumu, dan masa depanmu adalah masa depan kita."
"Tapi aku takut mengecewakanmu."
"percayalah jika seseorang mencintaimu dengan tulus dia tak akan pernah mempermasalahkan masalalumu, tidak semua orang memiliki masa lalu yang indah ataupun sebaliknya jadi tak semua orang harus mengetahuinya."
Novel ini mengisahkan perjuangan seorang gadis yang harus meninggalkan keluarganya dan oramg ia sayangi demi ketenangan hidupnya dan brusaha keras untuk mewujudkan semua impiannya.
Meski harus menikah di usianya yang terbilang masih muda dan menjadi gelar seorang Ibu baginya tak menjadi penghalang untuk mengejar apa yang telah ia impikan selama ini.
Apakah Alindia bisa bangkit dari keterpurukan dan menemukan kebahagiaan? Yuk baca novelnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosdiana meida sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Penyesalan
Melihat Alin yang menangis dan pergi, Aldi buru - buru memakai pakaiannya dan mengejar calon istrinya itu.
"Alin tunggu!! aku bisa menjelaskan." sambil mengejar Alin.
"Menjelaskan apa?? apa ini yang kamu maksud kejutan di hari ulang tahunku Al? terimakasih ya, ini benar - benar sangat mengejutkan aku."
"Alin aku mohon tunggu penjelasanku dulu." sambil meraih tangan Alin.
"Lepasin tanganku, aku jijik sama kamu, penghianat, aku benci sama kamu."
Karena Aldi terus mengejar Alin yang menangis, Chandra menghalanginya dan langsung menonjok Aldi dengan kasar.
"Saya kecewa sama kamu Al, saya pikir kamu itu laki - laki setia, rupanya saya salah, kejadian tadi benar - benar fatal."
"Tapi Sumpah mas, ini gak seperti yang mas lihat, aku dijebak, aku sangat mencintai Alin gak mungkin aku berhianat."
"Saya gak tau Al, mana ada orang cinta tapi tidur sama wanita lain, lebih baik kamu buktikan aja omonganmu itu."
Chandra pergi meninggalkan Aldi yang masih terdiam terpaku.Alin berlari terus menerus sampai tak sadar dia hampir ketabrak mobil, untung Chandra berhasil menolongnya, Alin jatuh dipelukan Chandra.
"Kenapa kamu nolongin aku mas, harusnya kamu biarkan aku mati aja tadi.
"Bicara apa kamu Lin, Mas tau perasaanmu gimana, mati tak menyelesaikan segalanya." Chandra berusaha menenangkan Alin.
"Tau apa mas? kamu gak tau hidupku kayak gimana? kamu juga gak tau masa laluku kayak apa, kamu itu cuman orang baru jadi gak usah sok tau." Alin kembali berlari.
"Aku emang orang baru." triak Chandra, "Tapi aku perduli sama kamu Lin, kamu aja yang gak pernah menyadari perasaanku selama ini, karena kamu cuma mikirin Aldi tanpa perduli perasaan seseorang yang selama ini mendampingimu dibelakang"
ucapan Chandra sontak membuat Alin berhenti melangkahkan kakinya dan menoleh kebelakang.
"Apa maksudmu mas?"
"Aku Cinta sama kamu Lin sejak dariawal aku pulng dari Kairo, hatiku sakiit saat melihat kamu bertunangan dengan Aldi dirumah, tapi aku mencoba untuk kuat."
"Kenapa mas gak bilang dariawal? aku susah gak mau urusan sama siapapun, aku udah capek, aku gak sekuat itu." nafas Alin mulai tersengal sengal, dadanya mulai terasa sesak.
"Tenang Alin tenang, istigfar." Chandra beruaha menenangkan Alin.
Tak lama kemudian pandangan Alin mulai buram dan perlahan berubah mwnjadi gelap, jantung terasa sakit dan nafas terasa sesak, Alin pun jatuh tak sadarkan diri.
Kini Alindia terbaring di rumah sakit, kembali ke dalam keadaan koma. Penyakit kelainan katup jantung yang dideritanya sejak bayi kembali memburuk.
Penyakit kelainan katup jantung adalah kondisi di mana katup jantung tidak berfungsi dengan baik. Katup jantung adalah struktur yang mengatur aliran darah ke dalam dan keluar dari jantung. Pada Alindia, katup jantungnya tidak berfungsi dengan baik sejak lahir, sehingga menyebabkan darah tidak mengalir dengan lancar ke dalam dan keluar dari jantung.
Jika tidak diobati, penyakit kelainan katup jantung dapat menyebabkan komplikasi serius dan kini Alin mengalami Gagal jantung, Jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif, sehingga menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi pada tubuh.
Untuk menyelamatkan nyawa Alindia, dokter harus melakukan tindakan Operasi, Dokter harus melakukan operasi untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung yang rusak.
Chandra sangat khawatir tentang keadaan Alindia dan berharap bahwa operasi dapat berhasil dan menyelamatkan nyawanya. Lalu Chandra menghubungi Aldi yang masih menyelesaikan masalahnya dengan Laura.
"Assalamualaikum mas ada apa?"
"Wa'alaikum salam, Alin koma sekarang ada di rumah sakit dan kondisinys sudah makin buruk dan harus dioprasi besok."
"Ya Allah mas.. iya aku kesana sekarang." Aldi menutup telponnya.
"Al masalah kita belum selesai." ucap Laura.
"Aku akan selesaikan masalah kita, tolong kamu sabar ya Ra, aku harus ke rumah sakit sekarang." Laura hanya meng anggukan kepalanya dan membiarkan Aldi menemui Alin..
Aldi duduk di samping tempat tidurnya Alin, melihat kekasihnya terbaring lemah dengan selang oksigen dan selang infus yang masih terpasang, membuatnya semakin merasa bersalah, ia pun memegang tangan Alindia dengan erat.
"Sayang, maafkan aku, aku sangat menyesali diriku sendiri," Aldi berbisik, air matanya jatuh ke atas tangan Alindia. "Aku gak tau kenapa semua itu harus terjadi."
Sekarang, Aldi merasa seperti telah membalas cinta Alindia dengan pengkhianatan. Ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri dan merasa seperti telah kehilangan kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Alindia.
Aldi berharap Alindia bisa mendengarnya dan memaafkannya. Ia berjanji untuk selalu menjaganya dan mencintainya, tidak peduli apa pun yang terjadi.
Tiba-tiba, mesin monitor jantung Alindia berbunyi keras.
"Alin, lin kamu kenapa? (Aldi panik) Dokter
... Dokter, tolong!!" triak Aldi.
Dokter dan perawat bergegas masuk ke kamar, memeriksa kondisi Alindia.
"Apa yang terjadi?" Aldi bertanya, khawatir.
"Kondisi jantung Alindia memburuk," dokter menjelaskan. "Kami harus segera melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawanya."
"Lakukan yang terbaik Dok, tolong selamatkan dia." Ucap Aldi.
Ke esokan harinya, operasi akan dilaksanakan, Umi dan Keisya datang ke Bali untuk melihat kondisi Alin, Bu Liliy menangis sesenggukan, dia sangat mengkhawatirkan kondisi putrinya pada saar itu. sementara Aldi merasa seperti dunianya runtuh. Ia tidak bisa kehilangan Alindia, dia terus menyalahkan dirinya sendiri.
"Aaaaaghhhh, kenapa sih harus terjadi sama aku, kenapa Tuhan, apa salahku, maafkan aku Alindia, bukan kejutan seperti ini yang akan aku berikan di hari ulang tahunmu, maafkan aku." Aldi terus menerus menyalahkan dirinya.
"Gak ada gunanya kamu menghakimi diri sendiri Al, semua yang terjadi sudah kehendak Allah SWT, lebih baik kamu berdoa saja untuk kesembuhan Alin." ucap Bu Fara Mamahnya Aldi.
"Tapi aku takut jika Alin sadar nanti dia berubah pikiran dan membatalkan pernikahan kita Mah."
"Mamah yakin itu gak akan terjadi nak, percaya sama Mamah." Bu Fara mencoba menenangkan putranya itu.
"Tapi Mamah percaya sama Aldi kalau Aldi gak ngelakuin itu secara sadar?".
"Mamah percaya sama kamu." Aldi menyandarkan kepalanya di pundak mamahnya dan Bu Fara membelai rambut Aldi dengan penuh kasih sayang.
Setelah melakukan operasi, Alindia dibawa ke ruang ICU untuk pemulihan. Aldi menunggu di luar ruangan, khawatir tentang keadaan Alindia.
Beberapa jam kemudian, dokter keluar dari ruang ICU dan menghampiri Aldi.
"Bagaimana keadaan Alindia, Dok?" Aldi bertanya dengan khawatir.
"Operasi berhasil," dokter menjelaskan. "Katup jantung Alindia telah diperbaiki dan kondisinya stabil."
Aldi merasa lega dan berterima kasih kepada dokter.
"Tapi, perlu diingat bahwa Alindia masih memerlukan waktu untuk pemulihan," dokter melanjutkan. "Ia harus istirahat dan mengikuti pengobatan yang telah kami resepkan."
Aldi mengangguk dan berjanji untuk menjaga Alindia dengan baik, karena sudah memasuki jam kerja, mau tak mau, Aldi kembali menyelesaikan tugasnya sebagai pramugara, ia menitipkan Alin pada Chandra dan Umi serta Keisya juga ikut menjaga.
Beberapa hari kemudian, Alin dipindahkan ke ruang rawat inap, dia mulai sadar dan membuka matanya perlahan, ia melihat ada Chandra, Keisya, Bu Fara dan Uminya yang berada di sekelilingnya. tetapi dia kembali sedih karena tidak mendapati Aldi, karena Aldi sudah kembali bekerja.