Pertemuan tanpa sengaja, membawa keduanya dalam sebuah misi rahasia.
Penyelidikan panjang, menyingkap tabir rahasia komplotan pengedar obat terlarang, bukan itu saja, karena mereka pun dijebak menggunakan barang haram tersebut.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Akankah, Kapten Danesh benar-benar menyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#6. Go! Go! Gooo!!!
#6. Go! Go! Gooo!!!
Pria itu terlihat lincah membawa wanita bergaun merah menyelinap di tiap-tiap ruangan yang ternyata memiliki pintu rahasia, hingga akhirnya mereka berhasil keluar dari Black Shadow Night Club.
Pria itu kembali membawa wanita itu berlari untuk menemukan tempat persembunyian berikutnya, jarak tempat persembunyian tersebut tidak terlalu jauh, namun cukup strategis. Terbukti beberapa pengawal yang mengejar mereka hingga ke pintu keluar, namun mereka berdua tak berhasil ditemukan.
Setelah suasana di rasa aman, wanita bergaun merah tersebut menghempaskan tangannya yang masih dalam genggaman pria itu, alih-alih berterima kasih karena sudah diselamatkan.
Sambil menatap tajam, seolah-olah pria yang menolongnya tersebut adalah orang yang bersalah. “Siapa kamu?”
“Aku?” Pria yang tak lain adalah Danesh tersebut, balik bertanya.
“Iya.”
“Aku yang seharusnya bertanya, bagaimana bisa seorang wanita nekat masuk ke kandang singa?”
Wanita itu bersedekap, wajahnya yang dingin dengan senyum sinis, semakin menambah kesan angkuh dalam dirinya. “Apapun yang ku kerjakan di sana, kamu tak perlu tahu, karena itu bukan urusanmu.”
Bukan main kesal Danesh saat ini, wanita di hadapannya ini ternyata pandai membolak-balikan fakta. Danesh menjambak rambutnya sendiri sebagai bentuk pelampiasan. Ia bahkan membuka masker yang menutupi wajahnya, kemudian membantingnya ke tanah. membuat wanita dihadapannya terbelalak sesaat.
“Hei, apa kamu tahu, kamu baru saja menghambat kerja polisi? Padahal aku sudah menyamar di tempat itu selama berbulan-bulan?! Dan kini semuanya gagal karena kedatanganmu!!”
“Heh, dengar Tuan Polisi, Kalau kamu gagal menjalankan tugas, ya terima saja, bukannya malah menyalahkan orang lain. Aku pun punya pekerjaan penting disana, dan gara-gara Kamu, pekerjaanku pun berantakan!!” Dengan jari telunjuknya wanita itu mendorong pelan dada Danesh, kemudian berlalu pergi.
Danesh benar-benar meradang kesal, dirinya sudah pernah bertemu banyak wanita menyebalkan. Tapi wanita bergaun merah tadi bukan hanya wanita menyebalkan, tapi juga sangat arogan.
“Kapt, kenapa mendadak ada keributan? Bukankah tadi berjalan dengan aman?” tanya Marco, pria ini pun serupa dengan Danesh yang juga mengenakan pakaian seragam waiters.
“Ada seseorang yang menggagalkannya,” jawab Danesh kesal.
“Heh?”
Belum sampai mencerna apa yang sedang terjadi, tiba-tiba wanita bergaun merah kembali berlari menghampiri mereka. “RUN!!!” teriak wanita tersebut, membuat Danesh dan Marco reflek berlari kencang mengikuti wanita bergaun merah.
Rupanya para pengawal belum juga menyerah menemukan keberadaan penyusup yang berani masuk ke Night Club. “Dimana mobil kalian?!” Tanya wanita bergaun merah, di tengah pelarian mereka.
“Kenapa?! Apakah sekarang kamu merasa membutuhkan bantuanku?” Danesh balik bertanya alih alih menjawab, padahal mereka masih dalam posisi berlari kencang.
Ciiittt!!
Mobil putih dengan logo pembasmi serangga tiba-tiba berhenti tak jauh dari tempat mereka.
“Kapt!!” teriak Rara, kala ia membuka pintu belakang. Kali ini bala bantuan datang, Danesh dan Marco bergegas menghampiri mobil putih tersebut.
Tanpa menunggu persetujuan, wanita bergaun merah tersebut mendahului langkah Danesh dan Marco, ia masuk kedalam mobil tersebut.
Brak!! Marco memukul body mobil dengan telapak tangannya, ketika ia melalui pintu mobil.
“Go! “
“Go!”
“Goooo!!!”
Di kursi kemudi, Bastian menginjak pedal gas dalam-dalam, hingga membuat mobil kembali melaju dengan kecepatan tinggi.
Sementara di belakang, Rara serta Marco menatap penumpang asing yang ikut dalam rombongan mereka.