Dalam sebuah pesta seorang gadis bernama Elis sengaja di tugaskan oleh sang ayah untuk menggoda para pengusaha muda yang kaya raya. Namun siapa sangka Elis malah terjebak dengan seorang pria yang paling di takuti di dunia bisnis.
Louise Mahendra Maxim adalah CEO dari Boison Grup terkenal dingin dan kejam. Seseorang yang pintar dan juga cerdas namun sayangnya malah jatuh hati pada Elis putri seorang pengusaha licik dan serakah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya Ingin Dirimu
Louise tersenyum sambil menatap dalam mata Elis. Dia ingin melihat sejauh mana wanita itu menggoda dirinya.
"Aku hanya ingin diri mu." kata Louise dengan menekan setiap kata.
Elis menelan ludah mendengar ucapan suaminya itu. Jujur dia merasa takut sekaligus gugup saat ini. Tapi Elis tidak mau menunjukkan. Jadi dia mengalihkan rasa gugupnya itu dengan tertawa.
"Hahaha....aku juga menginginkan mu." balas Elis.
Astaga, apa yang sudah aku katakan. Batin Elis mengutuk dirinya sendiri.
Saking gugupnya Elis malah tidak sadar mengatakan hal yang bertolak belakang dengan keinginannya.
"Bagus. Kalau begitu ayo lakukan sekarang." kata Louise sambil menarik tubuh Elis semakin mengikis jarak antara mereka.
Saat ini wajah Elis begitu dekat dengan wajah Louise. Napas segar pria itu bahkan menyapu seluruh kulit wajahnya. Namun Louise tidak juga memulai. Jadi Elis terpaksa yang memulai duluan mendekatkan bibirnya ke bibir Louise. Hal yang belum pernah dia lakukan selama ini. Mencium Louise lebih dulu.
Awalnya Elis hanya ingin menempelkan bibirnya saja tapi Louise yang memang pandai memanfaatkan peluang langsung menahan belakang kepala Elis sehingga wanita itu tidak bisa bergerak dan Louise pun langsung melu mat bibir manis sang istri dengan ciuman yang dalam.
"Jangan salahkan aku. Kau yang memulai duluan." ucap Louise setelah melepaskan tautan bibirnya.
Pria itu tersenyum penuh kemenangan sebelum akhirnya kembali mencium bibir sang istri. Sementara Elis hanya bisa mengumpat dalam hati. Dia tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Louise karena semua memang berawal dari idenya sendiri.
Elis hanya bisa pasrah ketika Louise semakin memperdalam ciumannya dengan tangan pria itu yang mulai bergerilya memainkan bagian tubuhnya yang kenyal dan padat. Perlahan tapi pasti Elis mulai mengeluarkan suara desa han karena permainan tangan Louise.
Louise jadi tambah bergairah mendengar suara seksi itu. Dalam sekejap Louise membalik tubuh Elis jadi berada di bawah kukungannya dan dalam satu tarikan, lingerie yang di pakai Elis langsung terlepas.
"Aku suka melihat mu seperti ini." ucap Louise dengan suara berat dan pandangan yang mulai berkabut melihat tubuh polos wanitanya
Dengan tidak sabaran Louise melepaskan pakaiannya sendiri sehingga kini mereka sama-sama polos.
"Lakukan dengan pelan-pelan. Aku mohon." pinta Elis menahan dada Louise yang ingin memulai penyatuan.
Elis jadi bergidik ngeri karena melihat Louise yang begitu bersemangat. Tak tau akan sesakit apa dirinya jika Louise menikamnya dengan semangat empat lima. Karena ini merupakan pengalaman pertamanya bercinta.
"As you wish." balas Louise yang mulai menempatkan miliknya pada inti tubuh Elis.
Aaahhh
Elis menjerit sambil mencengkram pundak Louise merasakan sakit yang luar biasa. Namun Louise bukannya berhenti malah semakin kuat menekan tubuhnya.
Tak hanya Elis yang merasakan sakit, Louise juga merasakan hal yang sama. Ini juga merupakan pengalaman pertama bagi Louise.
Louise bukanlah seorang pria yang suka mengumbar nafsu. Meski banyak wanita yang dengan senang hati memuaskannya. Sebagian besar waktunya Louise habiskan hanya untuk bekerja dan bekerja. Bahkan setelah menikah saja Louise tidak punya waktu untuk pergi berbulan madu. Di tambah lagi dengan pernikahannya yang tidak dia rencanakan.
Louise melenguh setelah berhasil membuka jalannya. Dia berhenti bergerak untuk membuat Elis merasa nyaman menerima miliknya di dalam sana.
Elis menghela napas lega setelah Louise berhenti. Namun beberapa saat kemudian Louise kembali bergerak dan terus bergerak. Awalnya Elis merasa sakit tapi perlahan-lahan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat yang tidak bisa di gambarkan. Yang baru pertama ia rasakan.