"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASALAH KEUANGAN SASHA
Sasha mulai berkuliah seperti biasa, dia membawa mobil sendiri kekampus, jadwal kuliah dikampusnya pun sudah mulai padat.
"Menjelang minggu tenang nih, ga berasa bentar lagi mau ujian lagi aja" Ucap Fitto yang sambil santai memakan mie ayam dikantin kampus.
"Mau Semester tiga nih, gak sabar pengen cepet-cepet semester tujuh biar cepet ambil Program profesi" Sahut Naya.
"Sabar Nay, masih dua tahun lagi, nikmatin aja dulu masa-masa jadi mahasiswa" Jawab Sasha.
"Lo sih sabar Sha, secara udah married, gue pengen cepet-cepet lulus jadi Sarjana Kedokteran, udah gitu gue mau dilamar sama Babang Billy nih"
"Lo dah ngebet nikah Nay? emamg lo nanti gak akan ambil spesialis?" Fitto bertanya sambil mengeryitkan dahinya.
"Ya gue ambil spesialis lah Fitt, tapi nanti kalo gue udah nikah, gue maunya nikah dulu"
"Udah udah sih, ribut aja, nikah tinggal nikah Nay, yuk balik kelas" Ajak Sasha sambil mengambil dompet dari tas nya untuk membayar makanan yang sudah dia pesan.
"Yahh gue kehabisan uang cash, bentar gue ke ATM dulu ya" Sasha hendak berdiri namun Fitto mencegahnya.
"Udah Sha, gue yang bayar aja, jarak dari kantin ke ATM lumayan jauh, mana panas, keburu Dosen masuk kelas" Fitto membayar semua makanan yang dipesan oleh sahabat-sahabatnya itu.
"Thank you Fitto, slalu terbaik" Sasha dan Naya memuji Fitto.
Pulang kuliah Sasha menyempatkan diri untuk mengambil uang Cash di ATM, dirinya merasa terkejut saat melihat tabungannya semakin menipis.
"Papi benar-benar tidak kasih aku uang lagi, wanita itu benar-benar menghasut Papi"
Sasha menuju mobilnya dengan wajah bingung.
"Duit gue di ATM cuma bisa untuk biaya gue sehari-hari sampe sebulan kedepan, terus bulan selanjutnya gue gimana? Apa gue cari kerja aja ya? tapi kerja apaan, jadwal kuliah gue mulai padat, kerjaan mana yang bisa sesuai sama jadwal kuliah gue?"
Perlahan Sasha mengemudikan mobilnya dengan pikiran yang masih berantakan,
"Masa iya gue minta Mas Rey, walopun dia suami gue tapi kan cuma kontrak dan ada perjanjian tidak ada hak dan kewajiban dalam rumah tangga, mungkin termasuk soal nafkah gue kali ya"
Sasha menepikan mobilnya disebuah mini market, dia mengambil sebotol air mineral dingin dan snack lalu duduk di teras mini market sambil membuka ponselnya melihat situs lowongan online.
"Susah juga cari yang part time" Sasha menunduk sambil memegang kepalanya.
"Permisi mba" Suara seorang pria begitu mengagetkan Sasha,
Sasha mendongakkan kepalanya.
"Iya ada apa ya Mas?"
"Maaf dengan mba Tiara bukan ya?" tanyanya.
"Oh bukan Mas, sepertinya salah orang"
"Oh maaf mba, saya kira mba yang pesan taxi online"
"Engga mas" Jawab Sasha dengan ramah.
Pria tadi kembali melihat ponselnya,
"Yahh dibatalin" gumamnya yang terdengar oleh Sasha.
Pria tadi lalu masuk kedalam mini market, tak lama ia keluar sambil membawa botol air mineral dan kembali menghampiri Sasha.
"Boleh ikut duduk mba? meja lain penuh" ucapnya dengan hati-hati.
"Oh boleh mas silahkan" Jawab Sasha.
Pria tadi membuka air mineralnya dan meminumnya, kemudian membuka ponselnya kembali.
"Mas driver taxi online ya?" Tanya Sasha.
"Iya mb, kalo mba butuh taxi online bisa ke saya mba, saya melayani offline diluar aplikasi juga, nanti saya kasih kontak saya kalo mba mau"
"Memang bisa ya mas pesan off line?"
"Bisa mba, malah lebih menguntungkan buat driver seperti saya, karna tidak ada bagi hasil sama pusat"
"Memang jam kerjanya tidak ditentukan ya mas?"
"Engga mba, kerja sesuai kebutuhan kita, ya klo kita ada waktunya dan mau kejar setoran ya bisa full, tapi sewaktu-waktu ada kegiatan lain tinggal kita matikan mode online kita"
"Eh dari tadi nanya-nanya tapi belum kenal, kenalin mas, aku Natasha, panggil aja Sasha" Sasha mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Iya mba Sasha, Aku David, panggil aku Dave"
"Jangan panggil aku Mba, umurku baru delapan belas tahun" Sasha tertawa pelan.
"Kamu juga jangan panggil mas, Panggil aja Dave, kesannya kaya tua banget" Dave pun tertawa membalas omongan Sasha.
"Dave boleh tanya syarat jadi driver taxi online?" tanya Sasha ragu-ragu.
"Yang jelas harus punya mobilnya dulu dong, dan mobilnya juga harus tahun muda dan lengkap surat-suratnya, terus punya SIM, dan terakhir punya ponsel"
"Cewek atau cowok boleh Dave?"
"Kamu mau jadi driver Sha?"
Sasha menghela nafas, "Aku lagu butuh kerjaan partime, karna aku juga sambil kuliah"
"Aku juga sambil kuliah Sha, dan aku narik itu kalo pulang kuliah, kaya sekarang"
"Oh ya? kuliah dimana Dave?"
"Di unversitas Swasta, ambil manajemen, kamu?"
"Aku mahasiswa kedokteran Dave, jadi gimana Dave, bisa cewek jadi driver taxi online?"
"Bisa Sha, banyak koq partner sesama driver yang cewek, kamu ada mobil? kalo gak ada bisa sewa, aku ada kenalan yang suka sewa-sewain mobil untuk driver taxi online"
"Aku ada mobil, tapi mobil type hatchback, apa bisa dipake Dave?"
Dave mengangguk "Bisa Sha, kamu serius?"
"Sepertinya aku tertarik Dave, aku butuh banget tambahan uang"
Dave mengangguk,
"Besok free jam berapa Sha, aku antar kamu ke kantor untuk daftar, siapin syarat-syaratnya ya"
"Besok kuliah aku sampai jam dua Dave, janjian disini lagi aja ya?"
"Oke besok jam setengah tigaan ya Sha"
"Makasih banget Dave, tolong ajarin aku ya Dave"
Dave tersenyum, tak lama ponsel Dave berbunyi notifikasi, tanda panggilan dari aplikasi Taxi online.
"Wahh Sha, aku duluan ya, rejeki nih dapat tumpangan ke bandara, lumayan banget"
Sasha tersenyum, "Iya Dave, hati-hati"
Sebelum berpisah mereka sempat bertukar nomer ponsel untuk kemudahan mereka komunikasi.
Sasha kembali melajukan mobilnya menuju Apartemen Reyvan, dirinya merasa mendapat angin segar untuk masalah keuangan yang sedang ia hadapi.
"Lo pasti bisa Sha, lo bukan anak manja, lo bisa mandiri diatas kaki lo sendiri" Sasha bergumam menyemangati dirinya sendiri.
Tiba di Apartemen jam empat sore, Sasha masuk dan melihat Bi Asih sedang bersiap untuk pulang.
"Sudah mau pulang Bi?" Tanya Sasha dengan ramah.
"Iya Non Sha, Bibi pulang ya, oh iya bibi juga sudah masak untuk makan malam, bisa dihangatkan nanti kalau mau dimakan malam ya Non"
Sasha tersenyum, "Makasih ya Bi"
Setelah bi Asih meninggalkan Apartemen, Sasha langsung menuju meja makan.
"Gue makan sekarang aja kali ya, biar nanti malam gue gak makan lagi, gue kan banyak tugas, pasti bisa semalaman nih gue kelarin tugas gue"
Jam delapan malam, Reyvan pulang, dilihatnya Apartemen sangat sepi,
"Apa Sasha udah tidur ya?" Tanyanya pada diri sendiri.
Reyvan sangat ingin mengetuk pintu kamar Sasha, namun dirinya sangat ragu.
.
.
.
Kedepannya hubungan Reyvan dan Sasha akan mulai menjauh,
Kira-kira apa yang akhirnya membuat mereka menjauh ya?
Akankah perubahan sikap Sasha membuat Reyvan menjadi sadar??
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.