Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15. Mengabaikan Monica
Pak Rudi sangat tidak menyukai Monica, dia lebih menyukai Nadia, karena Nadia wanita yang tidak manja dan Nadia sangat sopan, sedangkan Monica sangat jauh berbeda dari Monica.
Biarpun begitu Pak Rudy tidak bisa membantah, karena perusahaannya masih perusahaan kecil dan sangat berharap dana dari perusahaan orang tua Monica.
Nyonya Hana langsung bangkit dari duduknya saat melihat Pak Rudi melangkah menuju pintu utama rumahnya.
Nyonya Hana memanggil Pak Rudi karena biasanya Pak Rudi akan menoleh dan tersenyum juga mencium kening Nyonya Hana.
Namun hari ini Pak Rudi sedikitpun tidak melirik, Pak Rudi lurus kepintu utama.
Ternyata Pak Rudi malas bertemu dengan Nyonya Hanna karena disana ada Monica.
Nyonya Hanna menghela nafas, karena diabaikan oleh Pak Rudi. "Om kenapa Tante?" tanya Monica tiba-tiba hingga membuat Nyonya Hanna tersentak.
"Tidak apa-apa sayang, biasa, mungkin dia lagi ada masalah dikantor." Nyonya Hana menutupi ketidaksukaan suaminya pada Monica, karena dia tidak mau monica tau kalau Pak Rudi tidak suka pada dirinya.
"Iya Tante," jawab Monica, dia tidak merasa kalau Pak Rudi tidak menyukai dirinya.
Tidak lama setelah Pak Rudi pergi, Rendy juga turun dari kamarnya. Rendy berjalan lurus kepintu utama tanpa menoleh pada Mamanya dan juga Monica.
Rendy tidak menghiraukan keberadaan Monica, seolah Monica tidak nampak dimatanya.
"Kak Rendy." Panggil Monica saat Rendy hampir sampai dipintu utama.
Rendy tidak mengindahkan panggilan Monica padanya, Rendi seakan menutup telinga.
"Rendy, apa kamu tidak mendengar Monica memanggilmu?" tegur Nyonya Hanna membuat langkah Rendy terhenti.
Nyonya Hanna dan Monica menghampiri Rendy yang juga sudah berbalik menghadap keduanya.
"Ma, aku mau kekantor, ini sudah terlambat." Ucap Rendy beralasan, padahal dia hanya tidak mau berurusan sama Monica yang manja.
Rendy ada sedikit penyesalan didalam hatinya, karena telah menyia-nyiakan Nadia yang tangguh dan mandiri, Nadia juga tidak pernah menuntut apapun darinya, malahan Nadia yang memberinya uang dan juga membelikannya barang yang dia inginkan walaupun barang itu mahal.
Tapi bagaimanapun Rendy tidak bisa menolak Monica, terutama Papa Monica sudah banyak membantu perusahaannya.
Namun tanpa Rendy sadari yang membantu perusahaannya bukanlah Papanya Monica, tetapi itu semua Nadia lah yang berada dibelakang layar yang diam-diam membantu perusahaan Rendy melalui perusahaan Arkan yaitu Papa Nadia.
"Rendy, kamu tidak boleh membuat Monica begini, ingat dia lagi mengandung darah dagingmu." Ancam Nyonya Hanna, dia percaya pada pengakuan Monica kalau dia sedang mengandung Anaknya Rendy.
"Begini gimana maksud Mama? Mama tau gak apa yang dinginkan Monica?" Rendy bukan tidak mau membelikan Monica apa yang Monica minta. Tapi Rendy tidak mampu membelikan tas dan baju yang harganya mencapai puluhan juta.
Nyonya Hanna tidak menjawab, dia hanya menatap Monica, seperti meminta penjelasan pada calon menantu kesayangannya itu.
"Tante, itu bukan keinginanku, tapi itu keinginan si bayi, masa Tante tega, apa Tante tidak takut kalau bayi lahir nanti ngiler karena tidak menuruti permintaannya." Monica sangat pandai membuat alasan, padahal dia hanya pura-pura hamil agar Rendy mau menikah dengannya.
Nyonya Hanna, mengusap kepala Monica dengan penuh saya, dan melotot pada Rendy.
"Kamu dengar apa yang dikatakan Monica?" tanya Hanna melotot pada Rendy.
"Ma, bukannya Rendy tidak mau membeli, tapi itu sangat mahal, dan Mama tau perusahan kita sedang kacau, Rendy tidak bisa mengeluarkan uang hampir mencapai seratus juta." Rendy menjelaskan pada Mamanya agar Mamanya paham.
"Tapi ini demi Anakmu, Mama tidak mau cucu Mama nanti lahirnya ngiler." Ujar Hanna lagi memaksa Rendy.
"Iya Ma, aku juga tidak mau, tapi ini keadaan lagi rumit, dan aku sudah berjanji, aku akan membelinya setelah mendapatkan tanda tangan kontrak dengan perusahaan Argantara group." Rendy menjelaskan lagi pada Mamanya agar Mamanya mengerti dengan kondisi perusahaan saat ini.
Rendy sebenarnya juga tidak tega, makanya Rendy berniat ingin membelikan apa yang Monica minta setelah perusahaannya berhasil bekerja sama dengan perusahaan Argantara.
Rendy sangat berharap perusahannya bekerja sama dengan perusahaan Argantara, apa lagi dia perusahaannya akan mendapatkan sepuluh miliar nanti.
"Udahlah Ma, Rendy kekantor dulu, sudah telat." Rendy langsung keluar dari rumah, dia sama sekali tidak menoleh pada Monica.
Melihat Rendy mengabaikannya, Monica pura-pura menangis dengan alasan Rendy tidak peduli pada bayi yang dikandungnya saat ini.
"Tante lihat 'kan Kak Rendy gimana, lebih baik aku tidak mau bayi ini." Monica berpura-pura menangis sembari mengusap-usap perutnya.
Nyonya Hanna sangat panik mendengar Monica tidak menginginkan bayi itu, dia langsung memeluk Monica dan menenangkan calon menantunya itu.
"Kamu tenang ya, kalau Rendy tidak mau beli, biar Tante yang beli untukmu." Ujar Hanna agar Monica diam.
Nyonya Hanan berniat ingin menggunakan tabungannya selama ini untuk membelikan apa yang Monica minta.
"Beneran?" tanya Monica antusias dan senang karena Nyonya Hanna akan membelikannya tas yang dia inginkan.
Nyonya Hanan mengangguk mengiyakan. " Tapi kamu harus menjaga kandunganmu, dia cucuku kamu harus menjaganya." Ujar Nyonya Hanna mengusap-usap perut Monica.
Monica sangat senang dan bahagia, karena Nyonya Hanna akan membelikan apa yang dia inginkan.
Sementara dirumah Nenek Ratih, setelah selesai sarapan, semuanya berkumpul lagi diruang tamu.
Setelah semuanya duduk, Amira membuka suara, dia ingin bertanya pada Kenzo bagai mana hingga mereka digrebek oleh warga.
"Kenzo, sebenarnya apa yang terjadi, kenapa kamu bisa Samapi didesa ini?" tanya Amira penasaran bagaimana Kenzo Sampai bertemu dengan Nadia dan digrebek oleh warga.
Kenzo diam sebentar, dia sedang memikirkan apakah dia cerita atau tidak. akhirnya Kenzo menceritakan semua dari awal hingga Samapi dia menikah.
"Lebih baik aku cerita aja, biar semua tidak mengira kalau aku dan Nadia melakukan mesum seperti yang warga tuduhkan pada kami." Gumam Kenzo memilih menceritakan, agar keluarga Nadia tidak berpikir kalau dirinya dan Nadia berbuat hal yang keji itu.
"Kenapa dia ingin membunuhmu, dan mengirim orang?" tanya Amira lagi setelah mendengar Kenzo bercerita.
"Aku tidak tau Bunda, tapi menurut prediksiku ini ada sebabnya dengan perusahaan." Jawab Kenzo yakin kalau yang ingin membunuhnya ada hubungannya dengan proyek yang dia menangkan dua bulan lalu.
Semua mengangguk mengerti, karena dalam dunia bisnis sudah biasa terjadi hal yang seperti itu.
Arsen menatap lekat mata Kenzo mencari kebenaran tentang ceritanya tadi. Namun Arsen tidak mendapatkan kebohongan dalam diri Kenzo.
"Anak ini sepertinya berkata benar, dia tidak nampak seperti berbohong." Gumam Arsen dalam hatinya, percaya kalau Kenzo berkata yang sejujurnya.
"Baiklah, aku percaya kalau kamu tidak berbohong. Lalu apa rencana kamu sekarang, bagaimana dengan pernikahan kalian, biar bagaimanapun pernikahan kalian dadakan dan tentu kalian tidak saling mengenal." Arsen sengaja bertanya seperti itu, dia ingin melihat apa jawaban Kenzo.
"Aku........
Bersambung.