Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takut Jatuh Cinta
"Kenapa Kak Ray diam?" Tanya Kimberly sambil menatap wajah Ray tanpa ada rasa jijik sekalipun.
"Tadi kamu nanya apa?" Tanya Ray sambil memalingkan wajahnya ke arah samping.
"Kenapa aku tidak boleh memegang wajah Kak Ray? Kak Ray saja boleh memegang wajahku ataupun menyentuh tubuhku." Jawab Kimberly.
"Menyentuh tubuhmu? ... Maksudmu seperti ini?" Tanya Ray sambil mengarahkan tangannya ke arah salah satu gunung kembar milik Kimberly.
Kimberly yang tahu tangan Ray ke arah salah satu gunung kembarnya menatap tajam ke arah Ray tanpa ada rasa takut sedikitpun sambil ...
Plak
"Itu tidak boleh." Ucap Kimberly sambil memukul punggung tangan Ray kemudian turun dari pangkuan Ray.
Entah kenapa Ray sama sekali tidak marah ketika Kimberly memukul punggung tangannya. Karena biasanya jika ada yang berani menyentuhnya dirinya akan marah dan tidak segan-segan untuk menghukumnya.
"Tadi kamu bilang Kakak boleh menyentuh tubuhmu tapi kenapa Kakak pegang itu tidak boleh?" Tanya Ray dengan wajah pura-pura polos.
'Maaf dengan begini kamu tidak menanyakan kenapa kamu tidak boleh memegang wajahku.' Sambung Ray dalam hati.
"Maksudku meluk pinggangku." Ucap Kimberly meralat ucapannya.
"Padahal Kakak sudah senang kamu boleh mengijinkan Kakak memegang tubuhmu termasuk itu." Ucap Ray.
"Tidak semua boleh di pegang." Ucap Kimberly.
"Lalu kapan Kakak boleh pegang?" Tanya Ray yang sengaja mengalihkan pembicaraan.
Kimberly tidak menjawab pertanyaan Ray hanya saja Kimberly menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil menatap Ray dengan sendu.
"Kenapa kamu menghela nafas?" Tanya Ray dengan wajah bingung.
"Jika aku jujur, apakah Kak Ray marah padaku?" Tanya Kimberly dengan bimbang.
"Kakak lebih suka kejujuran dari pada kebohongan, jadi katakan ada masalah apa?" Tanya Ray.
"Aku menyukai dua orang yang sama dalam waktu bersamaan. Aku tahu kalau aku salah karena itulah lebih baik aku pergi dari kehidupan Kak Ray karena aku tidak mau menyakiti ke dua orang itu." Jawab Kimberly jujur.
"Siapa ke dua pria itu?" Tanya Ray dengan nada cemburu.
"Maaf Kak aku tidak bisa mengatakannya karena aku tidak ingin ada yang terluka, biarkan saja aku menyimpan perasaan itu dengan cara pergi dari kehidupan Kak Ray." Jawab Kimberly.
'Maaf Kak, aku tidak mungkin mengatakan kalau pria itu adalah Kakak dan Kak Alex. Jika aku katakan dengan jujur kalau pria itu Kak Alex maka bisa saja Kak Alex di hukum dan aku tidak bisa jika orang yang aku sukai terluka.' Sambung Kimberly dalam hati.
"Apakah kamu sangat menyukainya?''Tanya Ray dengan suara tercekat.
Kimberly hanya menganggukkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca melihat wajah sedih Ray karena dirinya jujur tidak bisa melihat Ray sedih. Tapi Kimberly terpaksa mengatakannya karena jika dirinya lama tinggal di sini takutnya perasaannya terhadap Alex semakin bertambah dan itu bisa melukai perasaan Ray tanpa mengetahui kalau Alex dan Ray adalah orang yang sama.
Ray menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan tidak berapa lama Ray tersenyum hambar.
"Aku tahu tidak ada seorangpun yang menyayangiku dengan tulus baik orangtuaku maupun gadis yang aku cintai di depan mataku ini." Ucap Ray.
"Aku sangat mencintaimu dengan tulus tapi ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan. Aku akan melepaskanmu jika itu bisa membuatmu bahagia." Sambung Ray sambil mendorong kursi roda ke arah kamarnya.
"Kak Ray tidak makan?" Tanya Kimberly tanpa menjawab ucapan Ray.
"Kakak tidak lapar dan tolong jangan perdulikan atau perhatian sama Kakak. " Jawab Ray sambil tangannya diarahkan ke gagang pintu kamarnya.
"Jika aku mengatakan siapa ke dua pria itu, aku minta Kak Ray berjanji untuk tidak menghukum salah satu dari mereka." Pinta Kimberly.
"Kakak janji tidak akan menghukumnya, siapa ke dua pria itu." Ucap Ray sambil memutar kursi rodanya.
'Walau pada nantinya menyakitkan buatku tapi setidaknya aku bisa kasih saran untuk memilih laki - laki yang pantas menjadi pendamping hidup Kimberly.' Sambung Ray dalam hati.
"Pertama Kak Ray dan ke dua..." Ucapan Kimberly terpotong oleh Ray.
"Tunggu dulu, tadi kamu bilang Kak Ray? Itu aku?" Tanya Ray dengan wajah terkejut sekaligus bahagia.
Kimberly menganggukkan kepalanya dengan wajah berubah memerah menahan malu sedangkan Ray tersenyum bahagia karena ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan.
Namun Ray tiba-tiba teringat ada dua pria yang disukai Kimberly dan pria pertama adalah dirinya sedangkan yang ke dua Ray belum mengetahuinya membuat wajah Ray kembali sedih.
"Pria ke dua siapa?" Tanya Ray penasaran.
"Kak Alex." Jawab Kimberly.
"Alex?" Tanya ulang Ray tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Iya Kak Alex, maafkan aku Kak." Jawab Kimberly merasa bersalah.
"Aku tidak tahu apa yang aku rasakan apakah itu cinta atau bukan tapi yang pasti aku sangat nyaman jika dekat dengan Kak Ray dan Kak Alex." Sambung Kimberly.
Ray terdiam mendengar ucapan Kimberly namun dalam hati, Ray menjadi bimbang apakah jujur mengatakannya atau tidak. Sedangkan Kimberly yang melihat Ray terdiam membuat Kimberly menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Aku tahu aku salah karena itulah aku ingin pergi dari kehidupan Kak Ray dan Kak Alex. Jika aku berlama - lama tinggal di sini yang ada aku takut jatuh cinta dengan Kak Alex jadi lebih baik aku pergi saja." Ucap Kimberly.
"Kakak tadi mengatakan kalau : Kakak lebih suka kejujuran dari pada kebohongan karena itulah aku mengatakan dengan jujur. Maafkan aku Kak, jika Kakak marah pada Kak Alex lampiaskan saja ke aku karena Kak Alex tidak salah tapi aku yang salah karena menyukai dua pria dalam waktu bersamaan." Sambung Kimberly.
"Jika ada pria lebih tampan dari pada Alex, apakah kamu menyukai pria itu atau masih menyukai Alex?" Tanya Ray penasaran.
"Tentu saja tidak." Jawab Kimberly dengan nada yakin.
"Kenapa tidak yakin? Buktinya kamu mengatakan kalau kamu merasa nyaman dekat denganku dan Alex." Ucap Ray.
"Aku tidak tahu kenapa aku bisa merasa nyaman dengan Kak Ray dan Kak Alex tapi yang pasti aku tidak ingin tinggal di mansion ini karena aku tidak ingin menyakiti perasaan Kak Ray." Ucap Kimberly.
"Aku sangat lapar, nanti kita lanjutkan lagi." Ucap Ray tanpa menjawab ucapan Kimberly.
"Baik." Jawab Kimberly singkat dan tidak berani membantah.
Kimberly mendorong kursi roda ke arah lift sedangkan Ray terdiam sambil memikirkan sesuatu.
'Apakah aku harus jujur kalau Alex sebenarnya aku? Aku tidak ingin Kimberly pergi dari kehidupanku karena aku sangat mencintai Kimberly.' Ucap Ray dalam hati.
'Kenapa aku merasakan kalau Ray dan Alex adalah orang yang sama? Jika aku menanyakan hal itu apa Kak Ray akan marah dan mengatakan kalau Kak Ray dan Kak Alex berbeda? Tapi kalau memang orang yang sama lalu kenapa menyamar menjadi pria buruk rupa dan lumpuh?' Tanya Kimberly dalam hati.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :