NovelToon NovelToon
Against All Odds

Against All Odds

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa / Menjadi Pengusaha
Popularitas:434
Nilai: 5
Nama Author: D.harris

Bian, seorang pria berusia 30-an yang pernah terpuruk karena PHK dan kesulitan hidup, bangkit dari keterpurukan dengan menjadi konten kreator kuliner. kerja kerasnya berbuah kesuksesan dan jadi terkenal. namun, bian kehilangan orang-orang yang di cintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D.harris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Transformasi Bian

Setelah melalui banyak cobaan, Bian merasa dirinya mulai kehilangan rasa percaya diri. Masalah dengan James, pria muda yang kerap muncul di kehidupan Rissa, terus mengusik pikirannya. Bian merasa cemburu, sekaligus minder karena usianya yang sudah 40 tahunan.

Suatu malam, saat menelepon Fendi di Australia, Bian menceritakan kegelisahannya.

"Fen, gue nggak tahu kenapa, tapi tiap kali lihat James sama Rissa ngobrol, gue selalu kepikiran. Dia lebih muda, lebih keren, gue takut kehilangan Rissa."

Fendi mendengarkan dengan saksama sebelum menjawab. "yan, gue ngerti perasaan lo. Tapi lo nggak bisa terus-terusan merasa kalah sama orang lain. Percaya deh, Rissa cinta sama lo karena siapa lo, bukan penampilan. Tapi kalau lo memang mau merasa lebih segar, coba ubah penampilan. Biar lo juga merasa lebih percaya diri."

"Ubah penampilan gimana, Fen?" tanya Bian, penasaran.

"Potong rambut lo, bro! Coba model yang lebih kekinian. Lo juga bisa ganti gaya pakaian biar kelihatan lebih muda. Bukan berarti lo harus jadi anak muda banget, tapi cukup untuk bikin lo nyaman sama diri lo sendiri."

Bian awalnya ragu, tapi akhirnya mengikuti saran sahabatnya itu. Esoknya, ia pergi ke salon di Bali. "Potong pendek aja, Mas, tapi biarin rambut putihnya tetap kelihatan. Biar natural," kata Bian pada hairstylist.

Setelah satu jam duduk di kursi salon, Bian nyaris tak mengenali dirinya sendiri di cermin. Rambutnya kini lebih pendek dengan gaya yang modern. Meskipun uban masih terlihat di beberapa bagian, hal itu justru menambah pesona dewasa pada penampilannya.

"Wow, Mas, keren banget nih!" ujar hairstylist itu sambil tersenyum puas.

Tidak berhenti di situ, Bian melanjutkan perubahan dirinya dengan berbelanja pakaian baru. Ia mengunjungi toko pakaian di pusat perbelanjaan terkenal di Bali. Bian memilih kaus polos, jaket denim, dan celana jeans slim-fit. Ia juga membeli sepasang sneakers putih yang trendi. Ia melihat refrensi fashion pria di media sosial

Saat mencoba pakaian itu di ruang ganti, Bian tersenyum kecil. "Nggak jelek juga ternyata," gumamnya sambil memutar tubuh di depan cermin.

Saat pulang ke rumah dengan gaya barunya, Rissa yang sedang menyiapkan bahan untuk toko kuenya terkejut melihat suaminya. "mas bian? Ini beneran kamu?" tanya Rissa sambil tertawa kecil.

"Iya, Ris. Kenapa? Keliatan aneh, ya?" jawab Bian, sedikit gugup.

"Bukan aneh, tapi beda. Kamu kelihatan lebih segar, lebih... muda," kata Rissa sambil tersenyum manis.

Melihat senyuman istrinya, hati Bian terasa lebih tenang. Ia merasa usahanya untuk mengembalikan rasa percaya diri mulai membuahkan hasil.

"Rissa, aku cuma mau kamu tahu. Aku nggak peduli apa kata orang, yang penting aku mau jadi versi terbaik dari diriku buat kamu dan Sabda," ujar Bian serius.

Rissa memeluk Bian erat. "Kamu nggak perlu jadi siapa-siapa, mas. Kamu itu suami terbaik yang pernah aku punya. Tapi aku senang kamu makin pede."

Dengan langkah barunya, Bian bertekad untuk tidak lagi merasa minder atau cemburu berlebihan. Kini ia yakin, cinta dan kebahagiaan adalah tentang saling percaya dan menerima apa adanya.

......................

Setelah melewati berbagai konflik dan cobaan dalam hubungan mereka, Bian merasa perlu untuk menunjukkan rasa cintanya kepada Rissa dengan cara yang istimewa. Malam itu, Bian mengajak Rissa untuk makan malam di sebuah restoran di kawasan seminyak.

"Rissa, malam ini aku mau kita bersantai, nggak usah mikirin bisnis atau masalah apa pun," kata Bian saat mereka berjalan menuju restoran.

Rissa, yang mengenakan gaun putih sederhana namun elegan, tersenyum hangat. "Oke, aku suka idemu. Kita butuh waktu berdua."

Restoran tempat Bian memesan meja terletak di tepi pantai, menawarkan suasana romantis dengan pemandangan laut yang menenangkan. Mereka duduk di meja yang dihiasi lilin dan bunga mawar.

Makanan pun mulai disajikan. Bian dan Rissa menikmati hidangan mereka sambil berbincang santai. Rissa berbagi cerita tentang rencana baru untuk toko kuenya, sementara Bian menceritakan pengembangan bisnis kedai kopi mereka.

Namun, di tengah obrolan, Bian tampak sedikit gelisah.

"Kamu kenapa, mas? Kelihatan kayak lagi mikirin sesuatu," tanya Rissa sambil menatapnya curiga.

Bian tertawa kecil. "Nggak apa-apa, cuma lagi mikirin sesuatu yang penting."

Setelah makanan utama selesai, seorang pelayan datang membawa sebuah kotak berukuran sedang, dihiasi pita merah. Pelayan itu menyerahkannya kepada Rissa sambil tersenyum.

Rissa terkejut. "Apa ini, mas?"

"Ini buat kamu. Buka aja," kata Bian dengan nada lembut.

Rissa membuka kotak itu perlahan. Matanya membesar saat melihat isi di dalamnya: sebuah tas Chanel klasik yang sudah lama ia inginkan.

"mas... ini..." Suaranya terhenti, matanya mulai berkaca-kaca.

"Aku tahu kamu udah lama suka tas ini, tapi kamu selalu bilang 'nanti saja.' Jadi aku pikir, kenapa nggak sekarang? Kamu pantas dapat sesuatu yang kamu suka," kata Bian sambil tersenyum tulus.

Rissa menatap Bian dengan penuh cinta. "Kamu nggak perlu repot-repot, mas. Aku sudah bahagia dengan apa pun yang kita punya."

"Aku tahu. Tapi melihat kamu bahagia itu yang bikin aku lebih bahagia," jawab Bian.

Rissa memeluk Bian di tengah restoran, tidak peduli tatapan pengunjung lain. "Kamu selalu tahu cara membuatku merasa istimewa. Terima kasih, Bian."

Malam itu mereka menikmati sisa waktu dengan suasana yang lebih hangat dan penuh cinta. Kejutan kecil dari Bian menjadi pengingat bahwa meskipun banyak rintangan, cinta mereka tetap kuat dan terus bertumbuh.

1
Girl lạnh lùng
Thor, jangan bikin pembaca gatal gatel nunggu update ya!
Fiqri Skuy Skuy
Pesan moralnya sangat berbekas di hati. 🤗
Khansa_nana_jennie22
Penulisnya punya keahlian khusus dalam menciptakan atmosfir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!