cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
keesokan harinya Aurel ada ulangan dadakan lagi. Semua murid sibuk mempersiapkan ulangan dadakan itu dan tidak ada keributan dikelas.
Semua fokus pada buku pelajaran masing-masing. Saat istirahat tiba ada seorang cowok bernama Alvaro Setya Dermawan, pacar Aurel yang tampan dan cool.
Alvaro seorang murid yang banyak diidamkan dan disukai murid perempuan di sekolah ini, dia berhidung mancung kulit putih dan tubuh tegap atletik. Rambutnya yang hitam menambah ketampanannya. Dia tidak satu kelas dengan Aurel.Alvaro anak IPS.
Selain itu dia bukan anak yang biasa saja.Anak Sofyan Setya Dermawan dan Sonia Kartika seorang keluarga yang kaya dan terpandang. Alvaro adalah anak tunggal sekaligus kesayangan mereka.
"Hai Aurel, sudah istirahat nih." Ucap Nathan Abraham.
"Aku bawa pujaan kamu Aurel. " Ucap Johan Pratama.
Ketiganya datang bersamaan ke kelas Aurel.
"Wah, pangeranku sudah datang. "
"Juga kedua sahabat baikku. "
Ucap Aurel dengan cengengesan.
Dikelas IPA menjadi ricuh akibat kedatangan Alvaro idola mereka.Namun Alvaro hanya diam saja dan cuek dengan yang lainnya.
Tet tet tet
Tiba tiba saja bu guru memasuki ruang IPA dan dia melihat beberapa siswa berkumpul di salah satu bangku dikelasnya.
"Pagi anak anak, Ada apa ini kok pada ribut dan berkumpul disana. "
"Ayo, kita mulai pelajaran. "
"Alvaro, sebaiknya kembali ke kelas kamu. Bel masuk sudah berbunyi dan jangan ganggu anak-anak yang lain. "
Setelah Alvaro dan Johan pergi meninggalkan kelas Aurel. Pelajaran dimulai dan semua murid duduk di tempatnya termasuk Pungky.
"Sekarang buka halaman seratus dua puluh satu dan kita simak bersama-sama..... " Ucap Ibu Putri menerangkan pelajaran dikelas Aurel.
Dikelas Alvaro, Johan yang duduk disampingnya berbisik memberitahu temannya itu.
"Alvaro.. " Panggil Johan dengan lirih.
"Hmmm, Ada apa. Sedang pelajaran Akutansi nih, kamu tahu kan gurunya galak banget. "
"Tadi aku lihat Pungky dan Aurel naik kendaraan berduaan, kenapa tidak bareng sama elo. "Tanya Johan sedikit serius.
"Aku sih tidak apa-apa, Aurel bareng sama siapa saja, termasuk Pungky. Dia itu sahabat Aurel semasa kecil. "
"Pungky, bukan tipe orang bisa mengkhianati aku.Dia itu juga teman aku.Kamu juga kenapa memberi tahu hal tidak penting itu padaku."
"Eh, itu... "Ucap Johan terhenti.
"Jangan mencurigai teman kita.!. "Ucap Nathan.
Sebenarnya, didalam hati Alvaro ada kecemburuan.Namun dia tidak memperlihatkan pada temannya.
"Iya, Nathan kamu benar. "Ucap Alvaro.
Suasana yang tenang saat mengajar, ibu guru mendengar suara bisik-bisik dibelakang. Dia mengawasi tempat duduk Alvaro dan Johan.
".... "
"Kalau kalian mau mengobrol dan buat ribut dikelas saya, sebaiknya keluar dan jangan mengikuti kelas saya."
"Gak, ada apa-apa bu? "Ucap Johan,dia kembali fokus pada pelajarannya.
Saat istirahat kedua bel bunyi, semua murid berhamburan keluar dan menuju ke kantin. Terutama kelas IPS yang begitu tegang karena pelajaran Akutansi.
"Johan, Ayo kita makan. Aku lapar gara-gara kamu tadi. Kita kena marah tuh si guru Akutansi yang super galaknya. "
"Iya, maaf deh Alvaro. "
Mereka bertiga ke kantin sekolah dan disana sudah ada Aurel dan Pungky.
"Hai sayang, sudah pesan makanan. Aku lapar nih. Gara-gara teman kamu nih. "
"Belum, aku masih nunggu kamu sayang. "
"Okey."
"Johan, kamu pesan makanan sana. Biasa tahu kan makanan kesukaan aku. "ucap Alvaro.
"Eh, hari ini kan bukan giliran aku. Tuh si Pungky."Jawab Johan.
"Sudah aku yang akan pesan, jangan ribut. " Ucap Pungky yang pergi ke memesan makanan di kantin. "
"Pak, aku pesan Bakso empat dan es jeruk dua dan es teh.Satu lagi es lemon tea."
"Wah, hari ini giliran nak Pungky. " Ucap pemilik kantin yang sudah tahu kebiasaan satu kelompok ini.
"Iya Pak, biasa gantian. Biar adil. "
"okey, kalian tunggu saja nanti biar aku antar kesana. "
Setelah pesanan datang mereka memakannya dengan lahap terutama Alvaro dan Nathan.
"Ayo kita ke markas, Alvaro kamu ikut. Kemarin kamu tidak datang ke markas nih. "
"Lain kali aja ya, aku ada urusan nih.... Aurel sayang nanti pulang bareng sama aku ya. "
"Ada yang mau ku bicarakan nih."
"Okey"
"Pungky, nanti aku pulangnya bareng Alvaro. Tidak apa-apa kan? " Ucap Aurel pada temannya itu.
"Its okey, Aurel kamu tenang saja okey. Nanti jangan pulang kesorean dan keluyuran lho."
Ucapan Pungky membuat Alvaro teringat ucapan Johan dikelas.Dia menjadi cemburu pada Pungky.
"Apa maksud elo, bicara gitu pada pacar gue." Ucap Alvaro sambil mencengkram kerah baju Pungky.
Semua terkejut melihat tingkah laku Alvaro yang tidak biasanya itu. Nathan memandang Johan dengan tajam, dia tahu kalau hari ini Aurel tidak diantar kakaknya.
" Pasti si Johan mengadu pada Alvaro. "Batin Nathan.
"Sabar bro, jangan bertengkar kayak anak kecil. Kita ini sudah berteman lama. "
"Kamu tahu sendiri kan Pungky adik sahabat kakaknya Aurel. " Ucap Nathan melerai keduanya.
Saat ini Alvaro sedang cemburu dan Pungky marah dengan sikap Alvaro barusan. Keduanya saling membuang muka.
"Kalian ini kenapa?, Alvaro!, Pungky!. " Ucap Aurel.
"Kenapa sih, cuma masalah sepele saja saling berantem. Aku tidak suka sikap kalian berdua kalau begini.Kita kan sudah teman lama lho."
"Kalau tahu kalian bertengkar lebih baik aku pulang sendiri saja.Gue gak mau ngomong sama kalian. " Ucap Aurel akan meninggalkan tempat itu.
"Aurel, jangan begitu. " Ucap Alvaro sambil memegang tangannya.
"Kalau kalian tidak mau saling meminta maaf.... " Ucap Aurel terhenti.
"Okey, tapi jangan ngambek gitu. Aku yang salah terlalu cemburu pada Pungky. "
Aurel tersenyum pada kekasihnya itu.
"Pungky, aku minta maaf atas sikap aku tadi. "
"Alvaro, aku juga minta maaf dan satu lagi jangan cemburu pada aku okey. "
"Santai saja Alvaro, Aurel itu kalau pulang kesorean dan keluyuran kakaknya Roy akan marah. "
Keduanya saling berjabat tangan dan berpelukan. Membuat Aurel sangat senang.
"Lha gitu dong. " Ucap Nathan.
"Ayo, kita kembali ke kelas, bel masuk sudah berbunyi. " Ucap Johan.
Saat Johan akan pergi Nathan berbisik padanya "Jangan mengadu domba atau membuat hubungan persahabatan kita menjadi rusak. "Johan hanya diam saja mendengar ucapan Nathan, ada rasa bersalah pada kejadian ini.
"Kalian duluan saja, gue masih ingin disini sebentar. " Ucap Alvaro pada mereka.
"Ada apa sayang?, aku tidak ingin kamu bolos pelajaran lho. "
"Aurel sayang, aku tidak akan bolos pelajaran kok, cuma disini sebentar.Kalian duluan saja keburu guru kalian datang lho. "
Aurel hanya diam saja dan menatap kekasihnya itu.
"Aurel sayang, gue janji kok gak akan bolos sekolah. "
"Okey.Nathan, Pungky kita ke kelas saja dulu. "ucap Johan.
Sepuluh menit kemudian Alvaro pergi ke kelasnya.Sepulang sekolah para murid keluar dan menuju ke parkiran sekolah.
Saat Nathan ke parkiran sudah ada Alvaro dan Johan.keduanya yang menunggu mereka, Namun Pungky dan Aurel belum kelihatan.
"Kok lama banget sih, mereka berdua.Ngapain sih. "
"Sabar Johan, Alvaro saja sabar menunggu.Tidak kayak elo yang uring-uringan kayak gitu." Ucap Nathan.
"Tuh, mereka lagi nongol berdua. "
"Maaf sayang, nunggunya lama. Aku baru saja ke toilet sebentar . "
"Alvaro, kalau aku hari ini ada piket. Jangan cemburu lagi. "Ucap Pungky.
Alvaro tersenyum dan mengangguk.
"Ayo kita pulang!. " Ucap Aurel.
Mereka pulang bersama-sama. Saat di gang berikutnya mereka berpisah, karena rumah mereka yang berbeda arah.
Aurel dan Alvaro menuju ke suatu tempat.