Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Setelah kembali dari Bali, Hendri kembali disibukan dengan aktifisnya yang padat.
Saat sedang memimpin rapat bulan dengan para petinggi di kantor
Hendri merasakan perutnya yang bergejolak, Hendri segera berlari menuju toilet dan memuntahkan cairan kedalam wastafel, badanya terasa lemas dan kepala sakit.
“Pa, anda baik-baik saja” tanya Kevin cemas saat melihat sang bos berlari keluarga sambil menutup mulutnya dengan tangan.
“Gak tahu Vin, kepalaku sakit sekali, badanku terasa lemas” tolong bantu aku ke kamar.
Rapat dibubarkan karena kondisi sang CEO Yang sangat tidak mungkin melanjutkan rapat.
"Tolong tunda rapatnya. sekalian antarkan aku kembali ke apartemen" titah hendri sambil memijit keningnya Yang terasa pusing.
"Baik Pa. kita pulang sekarang" ujar Kevin berjalan beririgan dengan Hendri.
Hendri langsung dibopong ke apartemennya. Bila kecapean bekerja hendri pulang ke apartemennya yang jaraknya lebih dekat dari kantor.
“Vin tolong hubungi dokter, aku merasa aneh dengan---. Hoek hoek” Hendri kembali masuk kekamar mandi dan menumpahkan isi perutnya.
Ting tong ting tong
Kevin membukakan pintu apartemen dan mempersilahkan dokter masuk ke kamar Hendri.
“Bagaimana Pa Hendri apa yang anda rasakan” tanya dokter
“Perutku seperti diremas-remas, kepalaku sakit, mual-mual dokter dan hanya cairan bening yang keluar” jelas Hendri sambil terus menutup matanya.
“Saya periksa sebentar ya Pa” kata dokter dan mulai meriksa Hendri. “keadaan Pa hendri baik-baik saja, Pa hendri mengalami morning sickness” lanjut dokter tidak berani melanjutkan karena ekpresi hendri yang tiba-tiba berubah.
“Itu penyakit apa dokter” Tanya kevin tanpa memperhatikan raut wajah Hendri yang tiba-tiba marah.
“Saya akan resepkan obat untuk mengulangi mual-mual. Bila masih mual-mual saya anjurkan untuk kerumah sakit” lanjut dokter sambil menyerahkan resep kepada kevin.
“Pa saya tebus obatnya dulu” berjalan keluar bersama dokter.
Didalam lift karena penasaran Kevin mulai bertanya apa itu morning sickness
“Jadi morning sickness itu keadaan yang dialami oleh ibu yang sedang hamil, bisa juga dialami suami” jelas dokter
“Tapi Hendri belum menikah dok, terus yang hamil siapa? Apalagi Hendri juga tidak pernah sembarangan. Kecua—“ perkataan Kevin terhenti saat mengingat Gloria.
Terakhir kali sebelum mengusir Gloria, Hendri kembali menggempur Gloria habis-habisan di kamar hotel. Setelah itu meninggalkan Gloria.
‘Apakah Gloria hamil anak Hendri? Kalau sampai itu terjadi maka bertambah sudah satu pekerjaanku, huffft’ monolog Kevin sambil menggaruk kepalanya Yang tidak gatal.
Setelah menebus obat dan kembali ke apartemen, Kevin melihat kondisi hendri yang berantakan.
“Vin tolong, kalau papi dan mami bertanya tentangku katakan aku sedang perjalan dinas keluar kota. Terus kamu cari tahu dimana Gloria berada. Secepatnya” titah Hendri tanpa ingin dibantah
“Baik Pa” ucap Kevin
“Tolong carikan aku rujak mangga muda dan aku kepingin makan bubur ayam” lanjut hendri.
‘Duh mending ngurus bayi dari pada ngurus orang ngidam, berasa jadi suami aku’ batin kevin dan keluar mencari pesanan sang bos.
Dalam perjalan Kevin menghubungi orang kepercayaannya untuk mencari keberadaan Gloria.
“Halo bro, ada tugas baru untukmu, aku kirimkan datanya tolong cari sampai ketemu gadis dalam foto itu. Jangan lama-lama ya bro” ujar Kevin dibalik telepon
“Ok bro” ujar suara dibalik telepon.
Sebelum kembali ke apartemen aku singgah ke supermarket dan membeli kebutuhan untuk isi kulkas. Setelah membayar aku kembali ke apartemen. Dengan bantuan satpam membantu membawakan belanjaanku.
Hendri memintaku bekerja dari apartemen. Dan semua laporan akan dikirim via email. Apartemen terdapat 2 kamar tidur, dan kamar belakang dekat dapur untuk bibi.
Aku mulai menyusun belanjaanku. Beruntungnya aku pintar masak, jadi kalau lapar tinggal makan, tidak perlu pesan online yang tidak higienis.
Hendri mulai memakan makananya, walau hanya sedikit, setelahnya dia kembali memuntahkan isi perutnya. Sejujurnya aku merasa kasian, tapi aku akan lebih kasihan pada Gloria kalau dia yang mengalaminnya.
‘Tapi Gloria bagaimana ya, apa aku kirimkan uang tambahan untuknya Ya, kasihan juga dalam kondisi hamil tanpa kehadiran suami’ batinku.
Melihat perbuatan Hendri pada Gloria yang sebatang kara, aku merasa kasihan dan secara diam-diam aku selalu mengirimkan uang ke rekening gloria tanpa sepengetahuan Hendri. Dia diperlakukan secara tidak adil, disiksa seperti itu.
‘Bodohnya aku seharusnya saat Hendri meninggalkannya aku harus melindunginya dan membawanya pergi. Bodoh kamu Kevin bodoh kamu’ batinku.
“Vin ada apa” tanya Hendri
Aku terkejut saat ditegur oleh Hendri.
“Tidak ada. Apa perlu aku panggilkan dokter. Wajahmu semakin pucat Hen” Ujar Kevin
“Ia tolong panggilkan dokter kembali, kalau perlu bius aku Vin” ujar Hendri kembali
Setelah diinfus Hendri meminta perawat pria menjaganya di apartemen. Hendri tidak ingin mengganggu pekerjaan Kevin yang banyak.
Tangannya diinfus oleh perawat, ruang tamu sudah dijadikan kamar tidur, tersedia 2 kasur untuk Kevin dan perawat.
Terkadang Hendri merengek minta inilah itulah, terkadang kevin marah, tapi bersyukur karena Hendri yang mengalami morning sickness.
Seperti malam ini hendri minta dicarikan mangga muda yang dipetik langsung dari pohon. Sang perawat yang bernama Tony hanya tersenyum melihat kelakuan 2 pria didepannya.
Terkadang dia memberikan masukan dan menyarankan tempat yang menjual keinginan hendri.
Dengan bantuan Toni yang kebetulan tantenya memiliki pohon mangga dengan gegas aku meluncur ke rumah tante Mirna yang sudah dihubungi oleh Tony.
Dengan usaha dan kerja keras aku membawa buah mangga muda, dan lebih melelahkannya Hendri Cuma melihat dan kemudian menyuruhku membuangnya karena mencium aromanya Hendri mual.
Demi apapun ingin rasanya aku melempar mangga-mangga ini pada dirinya. Dengan wajah kesal aku kembali dan menghempaskan tubuhku di kasur.
Melihatku Toni tersenyum dan berkata latihan bila kedepan istriku mengalami morning sickness aku sudah paham.
"Vin" teriak Hendri dari dalam kamar
"Ya Hen" jawab Kevin ramah
Tolong carikan foto Gloria, pajang dikamarku, aku merindukannya. usahakan foto sedang tersenyum."titah Hendri kembali.
"Tapi aku harus cari dimana Hen. orangnya saja hilan ditelan bumi" ujar kevin
"Please Vin tolong carikan" rengek Hendri dengan menahan tangis.
"Baiklah Hen" jawabku sebelum aksi baru Yang dibuat bapa ngidam.
Sambil berpikir sejenak Kevin masuk ke akun media sosial Maria. dan benar saja disana banyak foto-foto maria dari menangis ketawa sampai marah.
'Tenrnyata kalau diperhatikan nie anak cantik juga ya. tapi kayak mirip siapa ya? senyumnya, matanya, wajahnya sepertinya tidak asing. Tapi siapa ya' batin Kevin sambil mencoba mengingat kembali.
"Ah sudahlah itu tidak penting, sekarang harus mengurus bayi raksasa" ujar Kevin beranjak dai duduknya dan mencari keberadaan Toni.
"Bro aku keluar sebentar, kalau Pa Hendri tanya bilang saja cetak foto" lanjut Kevin dan berjalan menuju pintu keluarga.
1 jam kevin kembali dengan foto Gloria Yang tersenyum menampilkan gigi ginsul dan pipi congkaknya.
"Hen ini pesanan kamu" ujar Kevin sambil menyerahkan foto Gloria.
"Baik makasi vin. tolong digantung disana biar aku bisa melihatnya setiap saat" titah hendri.
kevin melakukan apa yang diperintahkan oleh sang atasan. setelah selesai Hendrik keluar dan menyiapkan makan malam mereka bertiga.