"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecewaan Gege Di Masa Lalu.
Gege menatap seorang pria di bawa oleh beberapa bodyguard tuan Hardiand. Pria itu memberontak dan mengumpat kesal. Kedua matanya di tutup dengan kain hitam dan kedua tangannya di ikat ke belakang.
Informasi penyelidikannya, Dion, sahabatnya ini pernah bertemu dengan Rara, kakaknya dan Briana.
Jika bukan dari Briana dan kakaknya, ia hanya bisa mencari tau pada temannya ini. Dulu ia begitu dekat dengannya, menganggapnya sebagai seorang kakak. Pria di depannya sangat baik, sering membantunya.
"Buka." Gege menyilangkan kedua kakinya, dress hitam dengan motif bunga tulip menjuntai ke bawah lututnya. Kedua tangannya bersendekap.
Penutup mata Dion di buka, pria itu pertama kali melihat seorang wanita yang auranya begitu dingin. "Kau siapa? Beraninya menculik ku?" teriak Dion. Ia tidak mengenali siapa wanita di depannya.
Gege melempar sebuah amplop berisi fotonya. "Buka ikatannya," titahnya.
Dion yang tak mengerti itu pun mengambil amplop itu dan melihat beberapa foto pertemuannya dengan Rara dan Briana. Setelah bertemu dengan Briana ia memang sempat bertemu dengan Rara. "Apa maksudnya semua ini?"
"Kau tau siapa wanita di foto itu?" tanya Gege dengan nada dingin.
"Apa hubungan mu dengan mereka?"
Gege tersenyum tipis, "Kau ingin bernegosiasi? Kau ingin mengatakan kebenarannya atau kau ingin aku mematahkan kedua tangan mu."
"Kau tidak perlu tau apa dan kenapa? Kau cukup menjelaskan semua tentang foto ini. Aku akan melepaskan mu,"
Seorang pelayan datang, dia membawa secangkir kopi dan camilan, lalu menyodorkannya pada Gege.
Sebelah tangan putihnya itu pun mengambil secangkir kopi dan menyeruputnya.
"Aku tidak mengenali mu dan aku hanya berbincang biasa."
"Kau ingin berkata jujur atau tidak?" Gege memberikan kode pada dua pengawal untuk merentangkan kedua tangan Dion.
"Lepaskan!!" Dion berteriak kencang dan memberontak. Kedua kakinya menendang dua bodyguard bertubuh kekar itu, namun sama sekali tak membuahkan hasil.
Gege mengambil sebuah pedang, dalam hatinya menjerit. Ia tidak suka kekerasan, namun ia harus lakukan untuk membuat pria di depannya mengaku.
"Baik aku mengatakannya." Gege menghentikan ayunan pedangnya yang siap memotong salah satu tangan Dion.
"Aku akan mengatakannya asalkan kau melepaskan aku."
Prang
Gege membuang pedang itu ke lantai dan tersenyum manis.
Dion menarik nafasnya dalam-dalam. Ia mulai membuka suara dan teringat semuanya. "Semuanya berawal aku mencintai Briana. Kami sepasang kekasih yang mencintai. Namun aku tau satu alasan, Briana mengatakan kalau dia memiliki masalah dengan sahabatnya Elmer. Semenjak Elmer bersama dengan Gege dan Rara."
"Dia lupa pada Briana, lalu Briana menyuruh ku untuk menjebak Gege. Gege sahabat terbaik ku. Aku tidak bisa menjaga persahabatan ku. Aku mengkhianatinya karena aku mencintai Briana. Ternyata dia menyuruh ku menjebak Gege karena Gege di sukai oleh Elmer, Elmer Richard. Aku masih ingat kejadian itu, waktu itu aku dan Gege sedang jalan-jalan dan aku memberikannya obat tidur. Kemudian aku membawanya ke hotel, Briana yang melepaskan pakaiannya. Seoalah-olah aku dan Gege melakukan sesuatu. Briana mengambil foto ku dan Gege. Aku tidak tau sekarang dia berada di mana. Namun dia mengatakan sesuatu pada ku. Jika Elmer Richard mendatangi ku maka aku harus mengatakan iya. Elmer mendatangi ku, sesuai dugaannya. Aku mengatakan kebohongan, aku masih ingat kilatan amarah di bola kedua matanya. Aku sebulan berada di rumah sakit. Satu tangan ku patah, Elmer benar-benar ingin membunuh ku."
"Setelah itu, Elmer ternyata bertunangan dengan kakaknya, Gege, Rara. Gege datang pada ku dengan raut wajah kesedihan. Dia bercerita, namun aku tidak bisa apa-apa. Aku takut menceritakan semuanya dia membenci ku, aku tau satu hal. Foto ku bersama Gege, sebenarnya Rara tau. Bahwa semuanya hanyalah rekayasa saja. Aku berharap Rara mengatakan sejujurnya pada Elmer, tapi ternyata dugaan ku salah. Rara menutuskan diam. Hingga Briana menjebak Gege dan Elmer, lalu Rara pergi. Aku tau semuanya, Briana menceritakan semuanya pada ku. Tetapi setelah kejadian itu, Briana menghilang. Aku tidak tau keberadaannya sekarang."
Gege mengusap wajahnya secara kasar, ternyata selama ini kebencian Elmer karena foto itu. Padahal ia tidak tau menahu tentang foto apa? Foto bersama Dion. Hatinya bagaikan di tusuk oleh ribuan jarum, dadanya terasa sesak. Ia kecewa pada Dion yang merupakan sahabatnya. Dia kecewa pada kakaknya yang memilih diam, menganggapnya seperti orang bodoh. Jadi selama ini, dialah yang di bodohi.
"Kau tau apa yang terjadi dengan Gege? Dia di benci oleh suami Elmer, lalu Rara datang dan ingin menikahi kakanya. Kau tau apa yang terjadi, Gege pergi dan dia mengalami kecelakaan."
"Kau tau? Pasti kau senang setelah tau kematian Gege, bukan?"
Dion menganga, sama sekali ia tidak tau. Ia sibuk mencari Briana dan tidak tau kabar sahabatnya itu. "Tidak mungkin, kau jangaj berbohong."
Gege tertawa, dia mati saat mengandung anaknya tanpa sepengatuan Elmer.
Dion tidak percaya dengan kenyataan Gege telah pergi. Bahkan ia belum meminta maaf, ia menggeleng. Ia tidak percaya dengan perkataan wanita di depannya.
"Dan yang pasti, Gege kecewa pada mu. Dia sangat kecewa. Mungkin di kehidupan selanjutnya, dia tidak akan menganggap mu sahabatnya."
Gege menghapus air matanya, benar Gege sudah mati. Perkataan Elmer masih teringat di benaknya, saat Elmer mengatakan ingin menikahi Rara.