NovelToon NovelToon
SEVEN R : Anak Genius

SEVEN R : Anak Genius

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pa'tam

Apa jadinya bila seorang gadis yang baru lulus SMA harus menjadi seorang ibu pada anak kembar 7 yang tidak sengaja ia temukan. mampukah gadis itu merawat anak kembar 7 itu sendirian? Atau malah di titipkan kepanti asuhan? temukan jawaban nya di novel ini. kalau penasaran baca yuk.

Cerita ini hanya lah fiktif semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menolong anak jalanan

.

.

.

Si kembar tersenyum devil, membuat Agus sang sopir pribadi merasa ngeri. Padahal wajah si kembar sangat menggemaskan.

"Kok aku jadi ngeri melihat senyuman Tuan kecil." Batin Agus.

"Jalan Paman!" perintah Ray

"Ba..baik Tuan kecil." jawab Agus.

Agus sudah bekerja cukup lama dengan keluarga Henderson. Agus pernah ditolong oleh Darmendra beberapa tahun lalu, karena Agus hampir saja dibunuh oleh penagih hutang.

Agus yang meminjam uang kepada rentenir demi untuk mengobati ibunya yang sakit. Namun pada akhirnya ibunya tidak juga dapat diselamatkan disebabkan terlambat penanganannya.

Uang yang Agus pinjam dari rentenir itu telah dirampok. Agus menjadi incaran penagih hutang tersebut. Hingga akhirnya Agus diselamatkan oleh Darmendra.

Dan membebaskannya dari rentenir tersebut, dan memberinya pekerjaan. Agus yang memang tidak bersekolah tinggi hanya bisa menjadi seorang sopir.

Tapi itu sudah cukup bagi Agus karena sudah mendapatkan pekerjaan. Agus berjanji pada dirinya sendiri akan mengabdikan dirinya pada keluarga Henderson.

Mobil yang mereka kendarai pun melaju dengan kecepatan sedang. Agus takut Tuan kecilnya dalam bahaya jika mengemudi terlalu laju. padahal si kembar tidak takut sama sekali kalau mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi.

Saat di lampu merah, si kembar melihat ada seorang anak lelaki berumur sekitar 10 tahun sedang di palak oleh preman. si kembar dengan sigap turun.

"Paman nanti tunggu disana ya?" Ram.

"Ehh Tuan kecil..." belum sempat Agus melanjutkan kalimatnya, si kembar sudah berlari menghampiri anak itu.

"Hentikan!" Perintah Ray, sorot matanya tajam seperti elang mengintai mangsanya.

"Siapa kamu bocah? jangan ikut campur urusan kami," tanya preman itu mengejek.

Preman itu berjumlah empat orang. mereka semua berbadan besar, tapi tidak membuat si kembar gentar.

"Mereka bawa pisau," ucap Ram, Roy menoleh kearah Ram.

"Kau takut?" tanya Roy, Ram menggeleng pertanda tidak.

"Lepaskan anak itu, sebelum kami bertindak." Perintah Ray.

"Hahaha, apa yang bisa kamu lakukan pada kami, bocah?" preman.

"Kami akan menghajar kalian, kalian preman hanya meresahkan masyarakat." Rakha.

"Woow, anak kecil menantang kita, lelucon apa ini?" preman.

Tanpa mereka sadari Ram menembak salah satu dari mereka yang tertawa. akhirnya mereka menghentikan tawanya seketika. Tiba tiba rekan mereka jatuh tersungkur ke tanah, lalu mereka saling pandang.

"Masih bisa tertawa? tertawa lah sebelum tertawa itu dilarang." Rasya.

Para preman tidak lagi berani tertawa, mereka diam tanpa melakukan apa-apa. Lalu mereka melepaskan anak itu, Ram menembak lagi salah satu dari mereka, seketika itu juga pria kedua tersungkur ke tanah. Si kembar mengepung dua orang yang tersisa. Preman itu tidak dapat lari dan merasa terpojok.

"Mana tadi tawanya? Ayo tertawa lagi." Ren.

"Ti-tidak, kami tidak berani," kata preman itu gugup.

"Tadi kalian berani, kemana keberanian kalian?" Raffa.

"Ram, telpon polisi!" perintah Ray.

"Baik bos." Ram.

"Ja-jangan telpon polisi, kami tidak mau dipenjara."

"Itu resiko kalian."

Hanya butuh waktu 30 menit setelah Ram menelpon polisi, polisi pun datang langsung menangkap preman itu.

Agus datang menghampiri mereka, dan bertanya.

"Tuan kecil tidak apa-apa?"

"Kami tidak apa-apa Paman."

Lalu si kembar mendekati anak itu, seorang anak dengan pakaian compang-camping, koyak di beberapa bagian. Namun hanya itu yang ia punya.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Ram.

Anak itu diam, hanya gelengan kepala sebagai jawaban. mungkin anak itu masih syok.

"Rumahmu dimana?" Roy.

Lagi lagi anak itu hanya menggeleng. Lalu anak itu bangkit dan berjalan meninggalkan si kembar.

"Kita ikuti saja." perintah Ray.

Si kembar pun mengikuti anak itu, Agus juga mengikuti mereka, Agus tidak mau anak majikannya kenapa kenapa.

Sampailah anak itu kesuatu tempat, tempat yang kumuh dan hanya berdinding kardus, melihat anak itu datang anak anak yang lain pun keluar dari tempat yang berdinding kardus tersebut. Mereka semua masih sangat kecil.

"Paman, boleh minta tolong gak?" Ren.

"Iya Tuan kecil, minta tolong apa?" Agus.

"Tolong belikan nasi bungkus 20 bungkus dengan lauknya ayam goreng. juga roti dan susu kotak serta air mineral." Ren.

"Untuk apa Tuan kecil beli nasi sebanyak itu?"

"Lakukan saja Paman." Ray.

Lalu si kembar memberikan uang seratus ribu sebanyak sepuluh lembar kepada Agus.

"Kalau tidak cukup, pinjam uang Paman dulu ya." Ram.

"Ini mah kebanyakan Tuan kecil," Agus.

"Cepat ya Paman, kami tunggu disini."

Agus pun pergi dengan tergesa-gesa, takutnya si kembar kelamaan menunggu. si kembar belum berani mendekat, mereka masih mengawasi dari jarak aman.

Satu jam kemudian, Agus pun datang dengan membawa pesanan si kembar, lumayan banyak juga belanjaannya.

Terutama roti yang bisa tahan untuk beberapa hari, sedangkan nasi cuma bisa bertahan satu hari.

"Mari Paman, kita samperin mereka." Ram.

Agus hanya mengangguk sambil membawa belanjaannya tadi. Melihat ada orang yang datang, anak-anak jalanan itu sedikit waspada, karena mereka sering menjadi korban kekerasan.

Tapi sekarang mereka sudah aman, sebab preman yang sering menganiaya mereka sudah tertangkap.

"Selamat siang semua, kami datang membawa makanan untuk kalian." Roy.

"Jangan takut, kami bukan orang jahat kok." Ram.

"Paman, tolong bagikan pada mereka semua." Ray.

"Baik Tuan kecil." Agus pun membagikan makanan itu, nasi dan juga roti serta air untuk mereka minum.

Anak yang tadi mereka tolong membagi bagikan makanan tersebut. Nasi dengan lauk ayam goreng, belum pernah mereka makan.

Mereka makan dengan begitu lahap, selain enak mereka juga sangat kelaparan. Ada yang meneteskan air mata, karena terharu diberi makanan yang sangat enak menurut mereka.

"Kasihan ya Ray, ucap Ren pada kakaknya.

Si kembar tidak ada yang memanggil saudaranya kakak atau Abang. karena menurut mereka, mereka itu seumuran. Ray hanya mengangguk sebagai jawaban.

Anak-anak itu masih sedang makan, mereka berjumlah 10 orang. yang paling besar anak yang tadi mereka tolong.

Si kembar sama sekali tidak merasa jijik, walaupun tubuh mereka dekil. mereka tersenyum saat merasakan perut mereka sudah kenyang.

"Itu masih ada," Ren.

"Untuk nanti malam," jawab anak itu.

"Ya sudah kalau begitu kami pamit, besok kami kesini lagi bawakan kalian makan." Ram.

"Terimakasih banyak, maaf kami tidak bisa membalas kebaikan kalian." ucap anak itu tulus.

"Kami ikhlas menolong kalian, kami tidak mengharapkan balasan." Rasya.

"Kami pulang dulu ya." Ram.

Mereka melambaikan tangan saat si kembar mulai berjalan melangkahkan kaki meninggalkan tempat itu. Senyum dibibir mereka terbit karena perut mereka sudah kenyang. Dan juga mereka bisa makan ayam goreng, hal yang mustahil mereka dapatkan.

Si kembar sudah tiba di mobil. Agus segera menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.

"Paman kita ke perusahaan Daddy." Ray.

"Baik Tuan kecil." Agus.

1
IGA Ganggayanti
Luar biasa
Sinta Dewi
waktu bacanya, lumayan agak lebay aja, alur ceritanya terlalu berlebihan dengan realita yang ada. 😀😂 walaupun ini cerita fiksi ya🤭
Tetap tetap Bagus Thor, bayak pesan moral nya 😊, terutama untuk diri saya sendiri.🤭
Tetap semangat 💪💪 berkarya ya Thor 😀🥰🥰❤️
Jisa Ajach
bagus
Mujibur Rohman
selamat kak otor,lanjutkan moga tambah sukses kedepannya.
reader hanya bisa mendoakan.
Mujibur Rohman
kalimat ini agak bingung,siapa yg ngomong dan yg diajak ngomong!, tambahin "kata".
"kata Diva" "kata danendra" "kata Satpam" dll.
intinya biar jelas siapa yg ngemeng😁
Soraya
umur nya Diva terlalu muda
Soraya
ngebayangin ngurus anak kembar tujuh cuma sendiri tanpa baby sitter untung cuma novel halu
Soraya
kucing ku aja lahir anak nya cuma mampir thor
Mujibur Rohman
Luar biasa
Shinta Anitha
sebesar apa tas ransel mereka yaaa, hingga ratusan juta bisa masuk k dalam'y + senjata + skuter lagi🤔🤔
Pa'tam: Sebesar gunung mungkin.
total 1 replies
Ndaa🐼
.
Nada dwi Yuandira
Luar biasa
Sari Dewi
yakinlah hukum tabur tuai itu ada
Nani Maulani
seru bnget Thor truss d smbung aja cerita nya
Adawiyah Bulia
Luar biasa
Warningsih Ningsih
mampus puas banget aku kalo langsung matikan saja,, kalo berhadapan orang jahat kita juga harus jahat tapi penuh trategis
Yus Ys
Luar biasa
Murni Bpn
kenapa ya sy gk bosan2 bacanya sdh ber ulang2kali dibaca ttp aja gak bosan dgn ceritanya.😁
Nani Maulani
pasti lah ga ada yng ada cma d dunia khayalan aja
Yulita Wu
monoton critanya ,kyknya mulai bosan deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!