NovelToon NovelToon
Who?

Who?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Dinkacill

Lisya menjadi siswi pindahan di sekolah isinya kalangan atas. Demi sebuah misi yang penuh teka-teki saat di telusuri. Bermodal sebuah buku diary yang isinya juga tidak jelas. Tapi Lisya mempunyai tekad kuat untuk membalas dendam kepada para pembully.

Ternyata ada seorang peneror yang yang aneh. Mengirim pesan aneh pada orang orang tertentu. Lebih anehnya lagi peneror itu memakai nama who?

Akhirnya Lisya tau jika Velia bukan bunuh diri melainkan ada campur tangan orang lain

"Who is the perpetrator?" "(siapakah pelakunya?)"

Apakah ada hubungannya dengan peneror itu?

Semua urusan itu susah jika lelaki sudah masuk kedalamnya. Itu yang terjadi pada Lisya yang terjebak dengan laki-laki yang dekat dengan para pembully. Ia memanfaatkan laki-laki itu untuk membalas dendam tanpa tau jika laki-laki itu menaruh perasaan pada Lisya.

Mari lihat kisah manis percintaan ini dan bagaimana akhir kisah manis itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinkacill, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Name tag

"Jewar lama amat keluar nya" Lisya mengentakan kakinya kesal. Sebenarnya tak terlalu lama ia menunggu cuma Lisya saja yang kesabarannya setipis ujung rambut bagi tujuh.

Tin

Tin

Sebuah motor sport berwarna biru tua berhenti di depannya.

"Naik" ujar pengendara itu yang tak lain Jewar

"Ketos bawanya motor gede juga. Gak ada motor lain" oceh Lisya

"Banyak protes! Gak gue tolongin"

"Bukan protes tapi tinggi loh, lo pikir mudah naik moge" badannya yang kecil harus bersaing dengan motor yang sebesar itu.

"Lo aja yang kekecilan" hell- dipikir pakaian online yang kekecilan

Lisya menatap Jewar nyalang pengen nonjok. Tapi lagi butuh butuhnya sekarang. Baik baikan aja dulu ya

"Gue gak ada helm lebih gak papa kan?" lagian mana kepikiran mau bonceng cewek

Lisya hanya mengangguk, toh gak bisa juga dipaksakan biar helmnya ada. Jewar memberinya jaket dan langsung diterima Lisya untuk menutupi roknya.

Lisya memegang bahu Jewar dengan tangan kanan untuk naik dan Jewar langsung memegang tangan kiri Lisya biar mudah.

"Love language lo act of service ya?" goda Lisya setelah duduk dengan nyaman tak lupa juga ia memegang sisi seragam Jewar

Jewar hanya mendengus lalu menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata. Sikap disiplin nya benar benar ia terapkan dimana mana

Lampu berubah merah hingga ia menghentikan motornya

"Anak PHS cok" ujar seorang pemuda dengan seragam sekolah yang berbeda dengan mereka. Dia tak sendiri melainkan banyak rombongan nya yang lain. Mungkin baru pulang sekolah juga

Lisya menoleh ke mereka hingga para anak cowok bersiul menggoda

"Wih beneran bidadari yang sekolah disana"

"Cakep bener anak PHS"

"PHS isinya emang serbuk berlian"

"Kiw kiw, cantik"

Lisya menatap malas pada mereka

"Gak usah diladenin" ujar Jewar pada Lisya

Oh mana bisa!!

"Kenapa? Gak pernah liat cewek cantik!" sarkas Lisya

Mereka tertawa karena Lisya tetap terlihat menggemaskan "Gak ada neng, lo mau jadi cantiknya gue" goda salah satu dari mereka. Huek, rasanya Lisya mau muntah ngeliat muka tengil mereka. Dikira ganteng kali!?

Jewar menarik kepala Lisya menghadap depan sebelum gadis itu kembali mengeluarkan celotehnya. Lisya sadar atau gak sih muka sangarnya itu terlihat imut.

"Cowoknya itu" ujar anak sekolah lain

"Ketos PHS anjir! Pantesan kayak kenal"

"Oh yang ikut main futsal itu"

"Diem diem! dia pernah nonjok tim sekolah kita karena nyelakain timnya"

Lisya dengar jika mereka membahas Jewar tapi kemudian motor mereka melaju lebih dulu.

"Lo kenal?" tanya Lisya sedikit maju kedepan

"Anak SMA angkasa"

"Kayaknya dia kenal deh sama lo"

"Ini rumah lo yang mana?" Jewar mengalihkan pembicaraan

Lisya tersadar jika mereka sudah sampai di perumahan tempat tinggal Lisya "Maju lagi, rumah warna abu-abu, sebelah kiri"

Mereka sampai di depan rumah Lisya. Lisya turun terlebih dahulu lalu melepas jaket Jewar ke pemiliknya.

"Lo ikut masuk?" tanya Lisya pada Jewar yang sedang membuka helm

Jewar mengangguk "Minta izin sama ortu lo, ada kan?" jawab Jewar

Lisya mengganguk "kayaknya cuma nyokap"

"Yang penting minta izin, apalagi yang gue bawa anak gadisnya"

Mereka memasuki rumah Lisya yang pintunya tak terkunci. Memang sudah kebiasaan lupa kunci pintu. Untung gak yang maling, eh- mana ada maling di siang hari!

"Mama! Lisya bawa temen" pekik Lisya memenuhi ruangan. Jewar mengusap telinga nya yang berdengung karena teriakan gadis itu. Nyaring sekali!

"Siapa? Sabela?" pekik mama Lisya yang sedang berada di dapur.

"Bukan!" mama Lisya langsung berjalan keluar dan menemukan anak gadis nya dan seorang pemuda tinggi yang tampan

"Pacar kamu, ca" pekik mama Lisya menatap berbinar pada laki-laki itu. Mulutnya persis banget kayak anaknya

Lisya meringis "bukan ma, temen" Lisya mencium punggung tangan ibunya

"Jewar tante, teman Lisya" Jewar ikut menyalimi tangan wanita paruh baya itu

"Jewar ganteng banget, eh duduk dulu" seru mama Lisya mengiring Jewar untuk duduk di sofa ruang tamu

Jewar duduk dengan canggung disebelah Lisya. Reflek saja memilih duduk disamping Lisya sedangkan ibu Lisya di sofa single.

"Tumben nih bawa cowok ganteng ke rumah" ujar mama Lisya pada Lisya

"Mau izin bawa anaknya tante" ujar Jewar sat set. Sebenarnya agak ketar ketir

"Kemana? Kalian mau kencan?" ujar wanita paruh baya itu antusias

"Ih mama serius ih, kan temen" sungut Lisya dengan cemberut. Malu ih!

"Loh mana tau kalian beneran mau kencan?"

"Enggak kok tante, kami berdua ada tugas dari OSIS. Jadi kita mau bikin di tempat saya. Boleh tante?" padahal kan cuma tugas Lisya

"Boleh! Pergi sana ca, siap-siap"

Lisya mengangguk kemudian berlalu pergi ke kamarnya meninggalkan Jewar dengan ibunya. ia berdo'a semoga ibunya tak bertanya macam macam.

"Tante bikin minum dulu deh, teh mau?" tawar wanita itu

"Gak usah repot-repot tan" tolak Jewar secara halus

"Gak ngerepotin, Tante kebelakang dulu" belum sempat Jewar menolak lagi mama Lisya sudah ngacir ke dapur

Jewar hanya menghela nafas panjang. Baru pertama kali loh minta izin ke orang tua anak gadis orang. Siapa yang gak deg degan!

Jewar menatap sekeliling ruang tamu, tidak mewah tapi sangat rapi dan bersih. Ia juga dapat melihat beberapa foto terpajang tapi yang menarik perhatiannya foto Lisya sendiri yang wisuda TK. Imut banget, belum ada keliatan tampang garangnya.

"Di minum dulu" mama Lisya meletakkan teh dan cookies di meja

"Rumah kamu dimana Jewar?" tanya mama Lisya

"Rumah aku di Jogja tan, disini tinggal di apartemen" jawab Jewar jujur. Bodoh ah kalau nanti gak diizinin

"Sendirian kamu tinggal disini?" tanya mama Lisya terkejut

Jewar mengganguk "iya tan"

"Mandiri banget sih, kamu kalau ada apa-apa kasih tau kami eh Lisya aja. Sering-sering juga main ke rumah tante" lumayan anaknya pdkt sama cowok ganteng

"Iya makasih tan, kapan kapan bakal kesini lagi" kalau ada tugas aja sih tan.

Mereka berdua mengobrol ringan, atau lebih tepatnya Jewar mendengar curhatan ibu Lisya. Tapi tak apa, kebetulan pembahasannya menarik yaitu betapa keras kepala dan cengengnya Lisya. Kaget? Pasti soalnya gak ekspek muak garang gitu sering nangis karena ulah ayahnya.

"Lisya sudah ready!" pekik Lisya yang tiba-tiba muncul dibelakang mereka. Memakai jeans dan sweater berwarna cream

"Kebiasaan teriak teriak, nanti Jewar ilfeel sama kamu" seru mama Lisya

Lisya hanya mengindik tak peduli

"Kita mau pergi dulu ma" ujar Lisya

"Iya hati-hati, pulangnya jangan kemaleman usahain sebelum maghrib udah sampai di rumah. Jangan sampai Jewar duduk di kursi panas papa" peringat ibu Lisya dan dibalas anggukan

"Pergi dulu ya tan" Jewar menyalimi ibu Lisya dan diikuti Lisya

Mereka akhirnya meninggalkan rumah Lisya menuju apartemen Jewar. Kali ini Lisya memakai helmnya.

"Cari desain nya, gue bersih bersih dulu" ujar Jewar setelah mereka sudah masuk dalam apartemen nya

Lisya mengganguk lalu duduk di atas karpet di ruang tengah. Tak lupa juga mengeluarkan laptop dari tas sandangnya.

"Desain yang lucu-lucu gini dibolehin gak ya" Lisya melihat-lihat desain name tag di sebuah web. Sengaja nyari yang lucu hehehe

"Haus, Jewar mana sih" keluh gadis itu dengan tenggorokan yang kering

Ia menoleh berharap Jewar datang tapi tidak ada. Ia akhirnya berdiri setelah menimang nimang akan mengambil sendiri

"Gak mungkin gue diusir cuma perkara ngambil minum" pikir gadis itu lalu berjalan mencari dapur. Bersyukur, ternyata dapurnya langsung ketemu.

Ia mengambil gelas lalu mengambil air dari dispenser. Jika diperhatikan apartemen Jewar lumayan mewah untuk ukuran anak sekolah.

Lisya berbalik kebelakang setelah tenggorokannya tidak kering lagi.

"Setan! Sapa dulu oi!" kaget Lisya

"Ngapain disini?"

Lisya mengelus dadanya yang berdebar akibat terkejut karena Jewar sedang berdiri di belakangnya. Lisya itu orangnya mudah kagetan

"Minta minum" jawab Lisya ketus. Masih dendam karena jantungnya masih berdetak kencang

"Gak izin"

"Yee salah tuan rumah lama banget ninggalin tamunya" sindir Lisya

"Lo laper?"

"Hah?" beo Lisya terbengong

"Laper gak, gue mau buat mie"

"Ya udah mau, pedes ya"

"Jangan banyak request. Sana cari lagi desain name tagnya" usir jewar datar. Dasar lempeng!

"Udah, tinggal isinya doang"

"Tunggu aja di ruang tengah" usir Jewar lagi. Lisya hanya merungut lalu pergi ke ruang tengah. Sebenarnya tadi dia bohong udah ada desainnya. Dia kan cuma lihat-lihat desain yang lucu-lucu.

Lisya kembali mencari kali ini mencari yang tidak terlalu banyak elemennya. Tapi tetap menyimpan salah satu desain yang paling lucu. Coba tanya dulu kali ya

Jewar datang dengan satu nampan ditangannya. Berisi dua piring mie goreng dan dua gelas air putih. Jewar menyodorkan nya pada Lisya. Lisya mencicipinya Ternyata enak juga. Pedas nya juga sesuai keinginannya.

"Desainnya udah dapet" ujar Jewar sambil memakan mienya

Lisya yang sedang mengunyah itu, menoleh pada Jewar lalu menunjukkan desain yang ia dapat

"Apaan banyak boneka kayak gini" protes Jewar. Sebenarnya isinya bukan hanya boneka, tapi ada bunga bunga nay terus love love disetiap sisi.

"Gak boleh?" tanya Lisya dengan tatapan manis. Biar Jewar terkesima terus nurut.

"Norak, ganti"

"Ck, liat yang satunya lagi" sungut Lisya. Lucu begitu dibilang norak

Jewar melihat lagi desain yang baru Lisya liat, "Hmm ini aja" ujarnya dengan yakin

"Lo yang ngisi kan?" tanya Lisya

"Hmmm"

"Name tag gue pake desain yang unyu tadi, boleh ya?" ujar Lisya berbinar

"Banyak mau!"

...****************...

1
Minartie
ku tunggu lanjut ........👍👍👍👍👍💓💓💓💓💓💓💓💓💓
mina
malu maluin aja sasya 🤣
mina
ABCD lima dasar emang seru. lebih seru kalau punya teman main kayak mereka
mina
ngakak banget perkara naga
mina
ada dua momen dan dua perbedaan disini
mina
Hayolo Jewar Lisya
mina
reflek nyari lagu red flavor. ternyata konsepnya emang cute
mina
aa baper
mina
seira terlalu dramatis
mina
kira-kira who? siapa ya🤔
Noor Ila
ya
Noor Ila
sambing
mina
kalau jadi sasya hilang aja dah aku
mina
huwaaa baper
mina
menyala banget Lisya Jewar
mina
update ya hari ini thor
mina
penasaran banget siapa cowok Velia
mina
makin menarik aja nih yhor
mina
semangat terus thor
mina
Revan, sedang ad bibit bibit cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!