Letnan satu Bisma Dwipangga patah hati setelah diputuskan oleh tunangannya. Hubungannya yang sudah terjalin cukup lama itu, kandas karena sebuah alasan. Demi sebuah jenjang karier yang masih ingin digapai, dr. Jelita Permata terpaksa mengambil keputusan yang cukup berat baginya.
"Aku ingin melanjutkan studiku untuk mengejar dokter spesialis. Kalau kamu tidak sabar menunggu, lebih baik kita sudahi hubungan ini. Aku kembalikan cincin tunangan ini." Dr. Lita.
"Kita masih bisa menikah walaupun kamu melanjutkan studi menjadi Dokter spesialis, aku tidak akan mengganggu studi kamu, Lita." Lettu Bisma.
Di tengah hati yang terluka dan patah hati, Bu Sindi sang mama justru datang dan memperkenalkan seorang gadis muda yang tidak asing bagi Letnan Bisma.
"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan penurut. Tidak seperti mantan tunanganmu yang lebih mementingkan egonya sendiri." Bu Sindi.
"Apa? Haura anak angkat mama dan papa yang ayahnya dirawat karena ODGJ?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Menikahlah Dengan Haura!
"Masa iya dr.Jelita menduakan cinta kamu dengan Mayor Erwan? Rasanya tidak mungkin, Bro. Setahuku Danki sudah mengetahui pertunangan kamu dengan dr.Jelita, bukan?" Diman semakin dilanda bingung dengan cerita Bisma bahwa mantan kekasihnya itu ada main dengan lelaki lain, yakni dengan Danki.
"Lalu bagaimana keputusan kamu ke depannya, Bro?"
"Keputusan apa? Sudah jelas Jelita memutuskan hubungan pertunangan, artinya pernikahan itu tidak ada. Yang harus aku lakukan sekarang adalah, mencari tahu apakah kabar dari Rudy itu benar atau tidak bahwa Jelita benar-benar ada hubungan dengan Danki. Jika benar, itu artinya Jelita dan Danki merupakan pengkhianat."
"Kalau hanya alasan tidak ingin menjalin hubungan dengan lelaki manapun selama studi, itu menurutku tidak masuk akal. Jelita bohong, dan aku curiga Jelita memang memiliki pria lain selain aku. Akan aku cari tahu siapa sebenarnya pria itu. Jika benar Danki, maka betapa teganya mereka berdua," lanjut Bisma dengan sangat kecewa.
"Yang sabar, Bro. Dunia tidak selebar daun kelor atau daun-daun lainnya. Di sebalik kejadian ini, pasti akan ada hikmah yang akan kamu petik," hibur Diman membesarkan hati Bisma yang sedih.
"Jika benar Jelita menjalin kasih dengan Danki, aku akan muak apabila bertemu dia tiap hari di kantor. Lebih baik menghindar daripada makan hati," cetus Bisma seakan putus asa.
"Menghindar? Itu tidak mungkin, Bro. Kamu atau aku sekalipun pasti tidak mungkin menghindari dia di kantor, setiap waktu kita akan dipertemukan," timpal Dimas diangguki yang lain.
"Kenapa tidak mungkin? Masih ada kesempatan untuk mengajukan tugas ke wilayah konflik bulan depan. Untuk saat ini, lebih baik aku memilih menghindar daripada hatiku semakin hancur dengan melihat Danki setiap hari di kantor," ungkap Bisma lagi.
"Tidak gentle kau, Bro. Hadapi saja, dia justru akan malu jika tiap hari bertemu dengan kau. Kalau kau pergi, kesannya kau menghindar dan dia akan merasa menang," ujar Diman memberi pandangannya.
"Aku tidak bisa, Man. Daripada setiap bertemu naluriku bawaannya ingin menghabisinya, lebih baik menghindar dan menyembuhkan luka hati. Jika aku tetap memaksakan diri di sini dan harus bertemu Danki setiap hari, justru itu sangat berbahaya. Aku tidak mau punya kasus kriminal gara-gara menghabisi anggota lain, terlebih dia atasan kita, dia seorang Danki," keukeuh Bisma dengan pendiriannya.
"Kalau begitu, terserah kau saja, Bro, jika itu memang yang terbaik menurutmu. Aku dan kawan-kawan hanya bisa mendukung dan mendoakanmu. Siapa tahu, setelah tugas yang kali ini pangkatmu bisa langsung naik melebihi pangkatnya Danki," ujar Diman diakhiri tawa.
"Itu tidak mungkin, Man. Kecuali kalau aku bisa menghabisi ketua KKB dan meringkus semua anak buahnya dengan tanganku sendiri, itu bisa jadi dan aku naik pangkat lebih cepat," balas Bisma seraya mengisap rokoknya yang hampir habis.
"Jangan-jangan mantan tunangan kau itu, tega mendua karena melihat pangkat dan jabatan, secara Danki itu Mayor. Itupun kalau benar dr.Jelita menjalin hubungan dengan Danki. Ini hanya kesimpulanku saja, Bro, jadi tidak usah dipikirkan," seloroh Diman, membuat Bisma berpikir keras dan sepertinya ia setuju dengan pendapat Diman.
Bisma lama merenung, dia benar-benar sakit hati jika benar Jelita menduakannya hanya karena melihat pangkat dan jabatan.
"Sialan mereka," umpat Bisma marah seraya membuang sisa puntung rokok jauh keluar sana.
"Aku pulang dulu, otakku rasanya mau pecah memikirkan hubungan Jelita dan laki-laki itu." Bisma berpamitan pada Diman dan semua temannya yang lain yang masih di kediaman Diman.
Dengan gejolak hati yang semakin panas, Bisma menjalankan mobilnya dengan ugal-ugalan. Tidak jarang, hampir beberapa kali menyerempet pengguna jalan lain, sehingga sepanjang jalan Bisma puas kena maki.
Tiba di kediaman orang tuanya, Bisma memarkir mobilnya sembarangan. Saking kalutnya, ia tidak sempat memarkir mobil itu dengan rapi dan benar. Bisma langsung masuk ke dalam rumah tanpa mengucap salam.
Dari ruang keluarga, terdengar suara kedua orang tuanya berbincang-bincang. Bisma yakin, mama dan papanya sedang berbincang dengan Haura sang anak angkat. Mereka memang begitu menyayangi Haura bak anak kandung. Perlahan Bisma berjalan menuju ruang keluarga untuk setor muka dan mengucap salam.
"Haura, kamu harus mau jika kami menjodohkan kamu dengan kakakmu, Bisma. Kakakmu saat ini sedang patah hati, mama rasa kamulah perempuan yang pantas untuk dia."
"Tapi, Ma. Haura tidak pantas untuk Kak Bisma, Haura hanya ingin menjadi adik saja untuk Kak Bisma. Apa tidak sebaiknya Mama dan Papa carikan perempuan lain yang sepadan, bukan Haura yang hanya anak angkat?" ujar Haura menolak permintaan mama dan papa angkatnya.
"Haura, jangan katakan hanya anak angkat. Kedudukan kamu di rumah dan hati kami sama seperti anak kandung bagi kami. Mama dan papa ingin menjodohkan kamu dengan Bisma, agar hubungan kita semakin dekat dan rekat. Lagipula mama tidak mau Bisma kecewa lagi oleh perempuan lain. Mama mohon Haura," pinta Bu sindi setengah memohon.
Bisma cukup terkejut mendengar permintaan mamanya terhadap Haura. Dia tidak menduga kepulangannya ke rumah ini justru mendapat kejutan yang luar biasa dari kedua orang tuanya.
Bisma mengurungkan niatnya menghampiri kedua orang tuanya di ruang keluarga. Bisma segera berlalu dan menaiki tangga lalu menuju kamar.
"Yang benar saja, masa iya aku dijodohkan dengan Haura bocah ingusan itu? Tidak, aku harus bisa mengurungkan niat mama dan papa. Aku tidak mau dijodohkan dengan Haura si anak angkat," dengus Bisma seraya mendudukkan tubuhnya di ranjang. Kepala Bisma mendadak pusing, belum hilang rasa kecewa atas hubungan mantan kekasihnya dengan Danki, kini masalah Bisma seakan ditambah lagi dengan yang lebih berat.
Tahu dirinya akan dijodohkan dengan Haura, Bisma kini membulatkan tekad untuk mengajukan diri kembali ditugaskan ke wilayah konflik di Indonesia timur. Hal ini diyakininya akan menggagalkan niat mama dan papanya untuk menjodohkan dirinya dan Haura.
Dua hari kemudian,
"Mama dan papa ingin bicara serius dengan kamu, Bisma. Kemarilah," ajak Bu Sindi sembari berjalan duluan menuju ruang keluarga. Bisma sudah tahu ke mana arah pembicaraan mereka, tapi Bisma pura-pura tidak tahu.
"Ada apa, Ma, kenapa seperti penting banget?" tanya Bisma masih pura-pura.
Bu Sindi dan Pak Saka menduduki sofa, disusul Bisma. "Kami ingin membicarakan suatu hal penting denganmu, Bisma," intro Bu Sindi terdengar sangat hati-hati.
"Apa itu, Ma? Jangan membuat Bisma penasaran," ujar Bisma.
"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan tentunya penurut. Haura juga gadis yang mandiri, tapi mama yakin dia bukan perempuan egois yang maunya menang sendiri," bujuk Bu Sindi langsung pada poin utama.
"Apa, menikah dengan Haura? Haura anak angkat Mama dan Papa yang ayahnya seorang ODGJ?" kejut Bisma dengan wajah yang sama sekali tidak terima.
kamu juga sering menghina Haura...
sama aja sih kalian berdua Bisma dan Jelita...😤
🤬🤬🤬🤬🤬🤬
cinta tak harus memiliki Jelita..siapa suruh selingkuh😁😁😁😁
ada ada aja nih jelita 😆😆😆😆😒
gak sia² si Bisma punya mulut bon cabe 🤣🤣🤣🤣
bilang aja kejadian yang sebenarnya...
Bisma salah paham...