NovelToon NovelToon
Duda Kaya Itu Suamiku

Duda Kaya Itu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Manusia sederhana

Zeyndra Putra Aditama duda anak 1 , memiliki anak laki laki bernama Alvaro Aditama
Dipertemuan tidak sengaja di taman dengan mahasiswi semester akhir bernama Ayra Natasha Pratama
akan kah mereka akan bersama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manusia sederhana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Senin pun tiba, Ayra dan Alvano sedang berada di sekolah, Zeyndra sudah berangkat kerja.

" Buna tunggu sini ya, kamu masuk aja sama temen mu " ucap Ayra.

" Iya Buna, salim dulu " ucap Alvano.

Alvano segera bersalaman dengan Ayra, Ayra memeluk Alvano.

Alvano segera masuk ke dalam kelas bersama teman teman nya.

Ayra bergabung bersama ibu ibu, ia ikut menimbrung bersama.

" Oh kamu ibunya Al ya " ucap Bu Sinta.

" Iya nama saya Ayra, Buna nya Al " ucap Ayra.

" Saya Sinta Mama nya Theo, Theo itu teman dekat nya Al, Alvano sering cerita tentang Bunanya, ternyata cantik, ramah, dan baik ya " ucap Bu Sinta.

" Oh iya, Alvano juga sering cerita tentang teman nya yang bernama Theo, tidak disangka saya bertemu Mama nya Theo " ucap Ayra.

" Oh iya ini nomor saya, barangkali kita bisa bertemu dengan membawa anak anak kita " ucap Bu Sinta.

Ayra menerima kertas berisi nomor Bu Sinta, ia mengambil ponselnya dan memasukkan nomor Bu Sinta ke kontak nya.

" Sudah saya WA ya, simpan saja " ucap Ayra.

" Iya saya namain Buna nya Alvano " ucap Bu Sinta.

" Iya ini juga saya namain Mamanya Theo " ucap Ayra.

" Habis pulang nanti kamu mau kemana " ucap Bu Sinta.

" Kayak nya langsung pulang, ada apa ya Bu " ucap Ayra.

" Bu Ayra mau ngopi sebentar sama saya dan Theo nanti ajak Alvano sekalian kita ngobrol " ucap Bu Sinta.

" Boleh saja Bu " ucap Ayra.

" Gini aja jangan panggil Bu, panggil nama saja, kayaknya umur kita nggak beda jauh " ucap Sinta.

" Iya saya habis wisuda " ucap Ayra.

" Serius, berarti kamu dan Ayah nya Al beda jauh umur nya " ucap Sinta.

" Ya begitu lah, saya ibu tiri Al, tapi saya kira ibu sambung lebih cocok di dengar, tapi saya menganggap Al itu anak kandung saya " ucap Ayra.

" Maaf saya jadi nanya begini " ucap Sinta.

" Ah tidak apa apa Sin, ini juga bukan aib, tapi saya tulus mencintai suami saya dan Alvano " ucap Ayra.

" Saya kagum sama kamu Ra, kamu di umur segini bisa jadi istri dan ibu yang baik " ucap Sinta.

" Saya juga masih belajar menjadi istri dan ibu yang baik buat keluarga saya " ucap Ayra.

" Tapi kamu tetap hebat lho " ucap Sinta.

" Terimakasih, kamu juga hebat, berarti Theo itu anak pertama kamu " ucap Ayra.

" Iya, belum ada niatan nambah, nunggu Theo SD" ucap Sinta.

" Kok sama, saya juga kepikiran nambah anak pas Alvano SD, supaya saya fokus dulu ke Al, agar nantinya dia tidak cemburu sama adiknya " ucap Ayra.

" Saya juga kepikiran begitu, ternyata kita ada kesamaan ya, Ra " ucap Sinta.

Bel istirahat pun telah tiba, Alvano dan Theo segera menghampiri Ibu nya masing-masing.

" Buna, eh Mamanya Theo " ucap Alvano.

" Halo Al, iya saya tadi ngobrol sama Buna kamu " ucap Sinta.

" Hai anak ganteng, saya Ayra Bunanya Al, salam kenal " ucap Ayra.

Theo segera bersalaman dengan Ayra . Ia tersenyum.

" Aku Theo, temannya Al, bener Al Buna mu baik dan cantik lagi " ucap Theo.

" Bener kan ucapan ku, kamu sih nggak percaya " ucap Alvano.

" Ayo makan bersama di sana " ucap Ayra.

Ayra, Alvano, Sinta dan Theo segera duduk di kursi panjang.

Ayra membuka bekal Alvano, isinya ada sandwich buah, salad buah, pudding buah, dan salad sayur untuk Ayra, serta nasi, ayam, telur, air mineral, susu.

Sedangkan Sinta membawa bekal, telur, mochi, susu, nasi, tempe, air mineral, ayam.

" Mari makan Sin, ini lho lauknya masih banyak " ucap Ayra.

" Iya nanti saya rasa, kamu dan Al juga boleh lho kalau mau ambil ini " ucap Sinta.

" Theo mau pudding nak, kebetulan bawa dua " ucap Ayra.

" Boleh Ma " ucap Theo pada Sinta.

" Kalau kamu mau ambil aja " ucap Sinta lembut.

Theo mengambil pudding dari tangan Ayra dan memakan nya.

Mereka makan bersama sesekali mengobrol dan tertawa bersama.

Tak terasa sekarang waktunya pulang, Ayra, Alvano, Sinta dan Theo berada di cafe.

Mereka sudah memesan minuman dan ada makanan ringan.

" Kapan kapan main lah Ra, ke rumah " ucap Sinta .

" Iya Sin, suami Sa ya sibuk " ucap Ayra.

" Emang kerja dimana " ucap Sinta.

" Di kantor, kalau suami kamu kerja dimana " ucap Ayra.

" Di rumah sakit, jadi dokter gigi " ucap Sinta.

" Oh begitu, pulang malam dong " ucap Ayra.

" Ya begitu lah Ra, gampang lembur " ucap Sinta.

" Suami saya juga lembur, kadang pulang malam, kadang kerjaan nya di bawah ke rumah, lembur di rumah " ucap Ayra.

" Iya Ra, kita harus bisa menyemangati suami, mereka kerja keras buat istri dan anak " ucap Sinta.

" Betul, nanti kalau liburan kan bisa jalan jalan, iyakan " ucao Ayra tertawa.

" Iya, kalau nggak libur mana bisa " ucap Sinta ikut tertawa.

" Ma aku sama Alvano main dulu ya, di taman dekat cafe ini " ucap Theo.

" Hati hati ya, jangan lari lari " ucap Sinta.

" Al jangan main jauh jauh ya, jangan nakal, jangan lari lari, oke " ucap Ayra.

" Siap Ma " ucap Theo.

" Oke Buna ku " ucap Alvano.

Alvano segera menggandeng tangan Theo dan berjalan menuju taman dekat cafe.

" Nggak terasa ya mereka udah mau SD, cepat rasanya" ucap Sinta.

" Iya, kamu mah udah liat Theo dari kecil " ucap Ayra.

" Hei Ra, dengerin aku, kamu juga hebat, meskipun kamu bukan ibu kandung Alvano, tapi kasih sayang kamu juga besar ke Alvano, meskipun kamu nggak merawat Ak dari kecil tapi sekarang kan kamu yang merawat Alvano sampai dewasa, jadi kamu harus semangat, buktikan kalau kamu bisa jadi ibu yang baik buat Alvano " ucap Sinta.

" Maaf ya jadi curhat " ucap Ayra.

" Ya nggak papa dong, kita kan bisa saling bertukar cerita, anggap aja kita udah temenan lama, sekarang kita temanan kan " ucap Sinta.

" Iya kita temenan, anak kita jadi teman, ibunya jadi besti " ucap Ayra tertawa.

" Kamu kerja dimana Ra " ucap Sinta.

" Niat nya mau jualan baju tapi online, tapi nunggu Alvano SD, kalau kamu " ucap Ayra.

" Aku punya toko kue, nanti lah kapan kapan kamu kesana sama Alvano, namanya Sinta bakery " ucap Sinta.

" Hebat kamu Sin, iya kapan kapan aku dan Al kesana " ucap Ayra.

" Iya nanti saya kasih bonus pudding " ucap Sinta .

" Ah jadi nggak enak " ucap Ayra.

" Enggak papa, kamu kan sekarang udah jadi teman saya, kasih kamu bonus nggak bikin saya bangkrut " ucap Sinta.

" Makasih Sin " ucap Ayra.

" Sama sama, santai lah kalau sama saya, jangan nggak enakan segala " ucap Sinta.

" Mama, Alvano jatuh " ucap Theo.

" Eh kok bisa, dimana Al " ucap Sinta.

" Di taman, ayo Bunanya Al kita kesana, ayo Ma " ucap Theo.

Mereka segera berlari menuju taman, disana Alvano memegang kakinya yang sudah berdarah, Alvano hanya meringis.

" Gimana ceritanya Al " ucap Ayra.

" Tadi kan main lari larian trus Al kepleset, trus jatuh " ucap Alvano.

" Kan tadi udah di bilangin Buna kan, jangan lari larian, bandel sih kamu " ucap Ayra.

" Maaf Buna " ucap Alvano menunduk.

" Kamu tunggu sini, Sin kamu jaga Al bentar ya aku mau beli plester sama obat merah " ucap Ayra.

" iya Ra , aku jaga, jangan lari lari " ucap Sinta.

Ayra segera berjalan menuju apotek. Sinta menyuruh Alvano untuk duduk dibangku taman.

" Theo, kenapa lari larian, kan Alvano jadi jatuh " ucap Sinta.

" Jangan dimarahin Theo nya, Mamanya Theo, Itu tadi Alvano jatuh sendiri kok " ucap Alvano.

" Maaf Ma, tadi kita main lari larian eh Alvano kepleset krikil " ucap Theo.

Ayra kembali membawa obat merah, alkohol, kapas dan plester.Ayra segera membersihkan luka Alvano dengan kapas dan Alkohol, setelah kering ia pakai kan obat merah lalu kapas dan di plester.

" Sin aku sama Alvano pulang dulu, makasih traktiran nya tadi dan makasih udah jaga Alvano tadi " ucap Ayra.

" Sama sama, santai Ra, kapan kapan kita ketemu lagi ya, Al jangan kapok ya main sama Theo, cepat sembuh lukanya " ucap Sinta mengelus kepala Alvano.

" Mamanya Theo, Al pulang dulu " ucap Alvano. Alvano bersalaman dengan Sinta.

" Pulang dulu Theo " ucap Alvano.

" Hati hati Al, cepat sembuh, maaf ya bikin kamu luka " ucap Theo.

" Bukan salah kamu kok, dah, nanti kita main lagi ya " ucap Alvano.

Akhirnya Ayra dan Alvano sampai rumah juga, mereka segera mandi di kamar mandi masing masing(kamar Alvano dan kamar Ayra ada kamar mandi masing masing) .

Sehabis mandi mereka segera menonton tv.

Malam pun tiba Ayra duduk di dekat Alvano di ruang keluarga.

" Gimana, masih perih " ucap Ayra.

" Masih Buna " ucap Alvano.

" Lain kali jangan lari lari, main nya yang biasa aja, nanti jatuh, kamu sendiri kan yang sakit " ucap Ayra mengelus kepala Ayra.

" Iya Buna, Alvano janji enggak lari larian lagi, maaf ya kalau Alvano enggak nurut kata Buna " ucap Alvano pelan.

" Yang penting jangan di ulang lagi , oke? " ucap Ayra.

" Oke Buna, besok gimana " ucap Alvano.

" Besok izin enggak masuk 1 hari aja ya " ucap Ayra.

" Iya Buna, lagian nggak parah kok, cuma lecet dikit " ucap Alvano.

" Tapi pinter lho kamu, nggak nangis cuman merintih " ucap Ayra.

" Karena Alvano yang salah, Alvano takut nanti Buna dan Ayah marah " ucap Alvano.

" Siapa yang marah " ucap Zeyndra. Zeyndra pulang cepat ia berencana lembur di rumah.

" Ini lho Mas, Al jatuh " ucap Ayra.

" Kok bisa, kamu lari larian ya Al " ucap Zeyndra .

Ayra pun menceritakan kejadian tadi mulai dari bertemu Sinta, ke Cafe dan kejadian Alvano.

" ALVANO, lain kali nurut kata Buna " ucap Zeyndra agak keras.

"Mas, jangan bentak Al, dia juga udah ngaku salah kok, nanti dia trauma sama kamu kalau kamu bentak " ucap Ayra tegas.

" Iya maaf ya Al " ucap Zeyndra.

" Alvano yang minta maaf Ayah , Alvano janji enggak bakal bantah ucapan Buna " ucap Alvano.

" Pelukan dong " ucap Ayra.

Zeyndra dan Alvano segera berpelukan, Ayra tersenyum melihat Zeyndra berpelukan dengan Alvano. Mulai sekarang ia akan jadi penengah kalau Zeyndra membentak Alvano tanpa sengaja.

" Sini Buna ikut pelukan " ucap Alvano.

Ayra segera ikut berpelukan dengan sang suami dan anak nya.

" Maafin Ayah ya Al, Ayah tadi ada masalah sedikit di kantor, jadi tanpa sengaja Ayah lampiaskan ke kamu " ucap Zeyndra.

" Lain kali , lampiaskan ke aku aja Mas, jangan ke Alvano, dia masih kecil " ucap Ayra.

" Enggak papa kok Buna, Al paham " ucap Alvano.

" Maaf ya Ay, kamu jadi liat aku sama Al gini, dulu aku sering marahin Al " ucap Zeyndra.

" Kasihan Al Mas, Al kamu ke kamar dulu ya, Buna mau bicara sama Ayah dulu " ucap Ayra.

" Iya Buna, selamat malam Bun, Yah" ucap Alvano.

" Malam juga Al " ucap Zeyndra dan Ayra bersamaan.

Alvano segera berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.

" Kamu marah ya, Ay " tanya Zeyndra.

" Kamu masih ngomong gitu Mas, gimana nggak marah, untung aku yang jadi istri kamu, coba aja kamu nikah sama cewek yang mau uang kamu dan kamu aja tapi jahat Sama Alvano, meskipun Alvano bukan anak kandung aku tapi udah aku anggap kayak anak sendiri " ucap Ayra sambil menangis.

Zeyndra memeluk Ayra. Ayra memukul dada Zeyndra pelan.

" Pukul yang keras Ay, aku pantes dapetin ini semua, maaf kalau aku suka bentak Al, iya untung ada kamu, untung kamu yang mau nikah sama aku, aku bersyukur kamu mau nerima sifat aku, mulai sekarang aku akan berubah, aku janji enggak akan bentak Alvano lagi " ucap Zeyndra.

" Jangan janji aja, harus di tepatin, oke " ucap Ayra.

Zeyndra mengusap air mata Ayra. Akhirnya Ayra mulai tenang, ia membalas pelukan Zeyndra.

" Udah jangan nangis, aku jadi merasa bersalah " ucap Zeyndra.

" Maaf ya Mas, kalau aku mukul dan bicara kayak gitu, aku gini karena sayang sama Alvano " ucap Ayra.

" Aku malah seneng, kamu keluarin unek unek itu daripada dipendem, makasih udah nyadarin aku untuk nggak bentak Al , aku sayang kamu Ay, jangan tinggalin aku ya " ucap Zeyndra.

" Iya sayang " ucap Ayra.

Mereka melepas pelukan nya dan mengobrol seperti biasa sesekali tertawa.

Jangan lupa komen dan like ya guys

Selamat membaca.

1
Warib Priadi
lanjut lagi semangat/Smile/
Firman Ariya P
lanjutannya ada lagi kah?
Iqlima Al Jazira
next thor
Manusia sederhana: terimakasih sudah membaca
nanti sore aku lanjutin
total 1 replies
LISA
Ceritanya menarik juga nih 😊
Manusia sederhana: Terima kasih sudah membaca dan mampir untuk komen, ditunggu bab selanjutnya ya/Smile/
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak..
Manusia sederhana: terimakasih sudah membaca☺
total 1 replies
Anwar Noise
tolong tambahin lagi ya alur ceritanya
saya tertarik /Hey/
Manusia sederhana: siap
makasih sudah membaca
total 1 replies
Agus Dybala87
gak sabar nunggu kelanjutannya
Agus Dybala87
semangat terus kawan
Sterling
Gak nyangka! 😱
Manusia sederhana: kenapa?
makasih sudah membaca
total 1 replies
Celeste Banegas
Aku rela gak tidur demi baca karya author, semoga motivasi selalu muncul buat nulis.
Manusia sederhana: makasih sudah membaca
nantikan bab selanjutnya ya
total 1 replies
Agus Dybala87
semangat berkarya kawan
Manusia sederhana: makasih sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!