Follow IG othor @ersa_eysresa
Anita wanita yang memiliki paras cantik dan pekerja keras, harus rela kehilangan segalanya saat dia berurusan dengan pria bernama Jayden, seorang pengusaha sukses bertangan besi. Dia tidak segan menghancurkan orang yang berani melawannya.
Salah satunya adalah Anita yang sudah berani mengusik hatinya sejak pertemuan pertama mereka yang terjadi tanpa disengaja. Namun, dibalik sifat tangan besinya, Jayden memiliki masa lalu yang kelam yang tidak diketahui oleh siapapun. Karena dia menutupi kelemahannya itu dengan sifat arogan yang dia miliki.
Apa yang terjadi pada Anita setelah bertemu Jayden?
Dan apa rahasia di balik masa lalu Jayden?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjara
Anita menutup panggilan telepon dan menghampiri ibunya. Dia akan mencari alasan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi pada kakaknya. Tidak mungkin kakaknya itu melakukan tabrak lari. Bukankah selama ini ayah mereka selalu mengajarkan untuk bertanggung jawab.
"Bagaimana, dimana masmu Nita? " tanya Bu Laksmi
"Bu, sepertinya mas Andri mengalami sedikit masalah. Aku harus melihatnya. " kata Anita mencari alasan.
"Apa yang terjadi? apa masalahnya serius? " Bu Laksmi terlihat khawatir.
"Tidak, ibu. Aku akan menemui mas Andri dan mencari tau apa yang terjadi. Ibu disini dulu ya jagain ayah. Kalau ada apa-apa, ibu telpon saja aku. Ibu masih ada uang kan untuk beli makan. Ibu jangan sampai nggak makan. Ayah sudah sakit, jangan sampai ibu ikut sakit juga. " Anita memberikan pesan kepada ibunya.
"Iya, ibu akan menjaga diri. Ibu tidak akan membuat kalian repot, tenang saja. Kamu pergilah lihat masmu, apa yang terjadi padanya. " kata Bu Laksmi penuh kesadaran.
"Terima kasih kalau ibu mau mengerti. Kalau begitu aku pergi dulu melihat keadaan mas Andri. "
Setelah mendapatkan persetujuan dari ibunya, Anita segera bergegas pergi dari sana menuju kantor polisi untuk memastikan apa yang terjadi pada kakaknya. Dalam hati dia berharap, kalau kakaknya itu tidak melakukan kesalahan. Dan polisi tadi hanya salah tangkap.
Tiga puluh menit berlalu, Anita akhirnya sampai juga di kantor polisi yang dia tuju dan mencari tahu tentang kakaknya.
"Silahkan tunggu diruang itu, petugas kami akan memanggil kakak anda." Ujar salah seorang polisi yang bertugas
Tak lama, orang yang di tunggu datang juga dengan tangan ter borgol, dan memang benar dia adalah kakak Anita, Andri Pratama tidak salah lagi.
"Mas Andri, jadi bener mas Andri yang ditangkap? " Anita seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.
"Maaf, dek. Mas udah buat kesalahan. " Ujar Andri dengan wajah penuh penyesalan.
"Ya, ampun mas. Kenapa bisa kayak gini, sih. Ayah masuk rumah sakit, sekarang mas Andri masuk penjara. Terus aku sama ibu gimana, mas? " Anita seolah putus asa dengan apa yang terjadi pada keluarganya.
"Apa, ayah masuk rumah sakit? kenapa? "
Anita menceritakan kepada Andri apa yang terjadi pada ayah mereka. Dan keadaan ayahnya saat ini yang belum sadarkan diri dan kemungkinan koma, strok atau lumpuh.
Andri mengusap wajahnya dengan kasar dia tidak menyangka kalau ada kejadian seperti itu dirumah. Jika dia tau, pasti dia akan lebih hati-hati dan ini semua tidak perlu terjadi pada dirinya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan, dek? " Andri terlihat gusar dengan apa yang terjadi pada keluarga nya sekarang.
"Entahlah aku juga bingung. " Anita juga terlihat gusar sama seperti yang dirasakan oleh kakaknya.
"Mas,aku ingin mengatakan sesuatu," ujar nya ragu.
"Ada apa lagi?" Andri terlihat khawatir saat melihat keraguan di wajah sang adik
Anita terdiam sejenak mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan sesuatu yang dengan percaya dirinya kemarin dia katakan kepada semua orang kalau akan membantu keluarganya tapi sekarang semua sudah berakhir.
"Mas,hari ini aku dipecat dari tempat kerjaku." ucapnya dengan kepala menunduk.
"Apa! Sebenarnya apa yang terjadi ini, kenapa kita bisa keluar dari pekerjaan kita. Aku jadi tidak habis pikir dengan apa yang terjadi dengan keluarga kita saat ini, Anita. Kenapa semua datang disaat bersamaan? " ujar Andri tak habis pikir.
"Ini semua karena salahku, mas. Aku akan memperbaiki semuanya. Akun pastikan semua baik-baik saja. " Kata Anita dengan wajah serius.
"Memangnya kamu pernah melakukan kesalahan sama orang lain, dek? " tanya Andrian.
Tentu saja Anita menggeleng, karena memang dia tidak melakukan kesalahan kepada siapapun. Jika itu tentang penolakan Anita kepada Jayden menurutnya itu bukanlah sebuah kesalahan. Tapi sebuah pilihan.
"Lalu kenapa kamu mengatakan kalau ini salahmu? katakan pada masmu ini, sebenarnya apa yang terjadi. " Andri mencoba memaksa Anita untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku tidak akan mengatakan apapun, tapi aku akan mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidupku. Aku hanya ingin mas Andri dan Ibu selalu mendoakanku. " ujar Anita dengan terisak.
"Dek, ngomong sama mas. Sebenarnya apa yang terjadi. Kalau mas bisa , mas akan bantu. Mas akan dengerin kamu, dek. Katakan apa yang terjadi. Jangan sampai salah kamu salah jalan. " Andri memaksa adiknya untuk bicara.
"Tidak, mas. Aku akan menyelesaikan masalahku sendiri. Dan aku akan mengembalikan semua ketempat masing-masing. "
Anita segera berdiri dan hendak beranjak dari duduknya, dan segera berjalan keluar dari tempat tunggu penjara. Namun sebelum benar-benar keluar Anita menghentikan langkahnya dan menatap kakaknya yang juga tengah menatapnya.
"Mas tunggu sebentar disini ya, sebentar lagi mas ajan bebas. Aku yakin itu, setelah itu jaga ibu dan ayah baik-baik."
Setelah mengatakan itu, Anita segera keluar dari kantor polisi dan menunju ke suatu tempat. Sebuah restoran mewah dia masuki dan berniat membooking satu tempat VIP untuknya dan tamunya nanti.
Pegawai restoran itu terkejut melihat kartu nama Eksklusif dari perushaan Roderick. Tentu saja pelayan itu langsung memanggil manager restoran untuk menanyakan perihal kartu nama eksklusif itu.
"Pak, Nona ini menggunakan kartu ini untuk membooking sebuah tempat VIP, apakah diijinkan? " ujar pelayannya kepada manager.
Manager itu membolak bali kartunya dan memang asli pemilik dari perusahaan Roderick.
"Maaf jika saya boleh tau dengan siapa anda akan membooking tempat ini? " tanya manager itu ragu.
"Tentu saja dengan pemilik kartu nama itu, memangnya dengan siapa lagi? " Jawab Anita kesal, karena saat ini perasaannya sedang tidak baik-baik saja.
"Apa ada bukti yang bisa Anda perlihatkan kepada saya, misalnya bukti chat atau apapun itu. Karena restoran kami tidak sembarangan menerima booking untuk ruangan VIP nona. Apalagi yang anda bawa adalah nama besar Tuan Jayden. " ujar manager restoran itu.
Dengan kesal Anita menyambar kartu nama Jayden, dan langsung mengetik kan nomor yang tertera dalam kartu nama itu di ponselnya lalu menunjukkannya kepada manager restoran apakah nomornya sudah sama. Setelah yakin sama barulah Anita menekan tombol hijau untuk menghubungi Jayden dengan menggunakan pengeras suara agar mereka bisa mendengar percakapannya.
Satu kali tidak diangkat, dua kali bahkan tidak tiga kali tidak diangkat. Dan hal itu membuat manager keheranan. Dengan kesal Anita menyimpan nomor Jayden agar bisa mengirim pesan kepadanya.
"Angkat, telpon ku pria pemaksa, sialan"
Sebuah pesan masuk ke ponsel Jayden. Jayden yang sejak tadi merasa terganggu dengan panggilan dari nomor asing, segera melihat siapa yang sudah mengirim pesan kepadanya. Tidak cukup dengan panggilan, sekarang nomor itu malah mengirim pesan.
Namun saat membaca kalimat yang tertera di pesan itu matanya membulat namun kemudian dia menyunggingkan senyumnya.
"Kenapa dia menghubungiku, apa dia sudah menyerah? " gumam Jayden.
Belum selesai dengan pikirannya, kembali ponsel Jayden berbunyi dari nomor yang sama namun kali ini Jayden tidak mengabaikan panggilan itu.
"Hallo, ada apa, sayang–,"
"Temui Aku di Royal Restaurant ruang VIP atas namamu. Sekarang juga. "