NovelToon NovelToon
Mergence: Titik Katalis Dunia

Mergence: Titik Katalis Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rein Lionheart

Ketika dunia manusia tiba-tiba terhubung dengan dimensi lain, Bumi terperangkap dalam kehancuran yang tak terbayangkan. Portal-portal misterius menghubungkan dua realitas yang sangat berbeda—satu dipenuhi dengan teknologi canggih, sementara lainnya dihuni oleh makhluk-makhluk magis dan sihir kuno. Dalam sekejap, kota-kota besar runtuh, peradaban manusia hancur, dan dunia yang dulu familiar kini menjadi medan pertempuran antara teknologi yang gagal dan kekuatan magis yang tak terkendali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rein Lionheart, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25. Jejak Kebenaran yang Hilang

Hari-hari setelah ritual pemurnian membawa kelegaan sementara bagi Kota Baru. Walau dunia seakan kembali ke keadaan semula, Kael dan kelompoknya tahu bahwa itu hanyalah ketenangan sebelum badai besar berikutnya. Energi yang mereka stabilkan di Kepulauan Aether mungkin telah menyelamatkan dunia dari kehancuran langsung, tetapi ancaman dari Bayangan Arka masih membayang.

Di dalam markas mereka, Kael dan Ceryn memulai penyelidikan baru. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam membaca teks-teks kuno, mempelajari simbol-simbol dan catatan dari ritual yang telah mereka lakukan. Namun, semua informasi itu terasa tidak cukup untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Bayangan Arka, mesin purba, dan kekuatan yang menghubungkan dua dunia ini masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.

Suatu malam, saat mereka sedang mengurai gulungan kuno yang baru saja ditemukan di reruntuhan perpustakaan Kota Lama, Kael merasakan kehadiran yang asing. Angin berhembus lembut, membelai rambutnya, dan sesosok cahaya kecil muncul di sudut ruangan.

“Lira?” Kael mengerutkan kening, melihat sosok transparan yang perlahan muncul. Wajah Lira tampak sedih, matanya bersinar dengan kepedihan yang dalam.

“Kael, ada sesuatu yang harus kamu ketahui,” kata Lira dengan suara pelan. “Bayangan Arka tidak akan berhenti sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka sedang mencari sesuatu yang sangat berharga, sesuatu yang tersembunyi di kedalaman dunia ini.”

Kael merasakan jantungnya berdetak kencang. “Apa yang mereka cari, Lira? Apa yang belum kita ketahui?”

Lira mengangguk, melangkah lebih dekat. “Ada sebuah artefak, sebuah kunci yang bisa membuka rahasia perpaduan dunia. Artefak itu bukan hanya sumber energi, tetapi juga kekuatan yang mengontrol perbatasan antara dua dimensi ini. Bayangan Arka percaya bahwa dengan artefak itu, mereka bisa mengambil alih kedua dunia.”

“Dimana artefak itu berada?” tanya Ceryn yang sejak tadi diam, suaranya penuh ketegangan.

Lira menatap mereka berdua, wajahnya dipenuhi kesedihan. “Di pusat perpaduan. Sebuah tempat yang disebut sebagai ‘Jantung Kegelapan’—lokasi dimana kedua dunia ini pertama kali bertabrakan. Artefak itu tersembunyi di sana, dijaga oleh energi purba yang lebih kuat dari apa pun yang pernah kalian hadapi.”

Informasi yang diberikan oleh Lira membuat mereka berpikir keras. Perjalanan menuju ‘Jantung Kegelapan’ bukan hanya berbahaya, tetapi juga penuh dengan ketidakpastian. Artefak yang mereka cari bisa menjadi penyelamat atau malah menjadi alat penghancur jika jatuh ke tangan yang salah. Kael tahu bahwa ini bukan lagi tentang menyelamatkan Kota Baru atau menghentikan Bayangan Arka—ini adalah tentang menyelamatkan dunia dari kemungkinan kehancuran total.

Setelah mengadakan pertemuan rahasia dengan para pemimpin Kota Baru, mereka sepakat bahwa misi ini tidak bisa ditunda. Mereka harus pergi ke ‘Jantung Kegelapan’ dan menemukan artefak sebelum Bayangan Arka menemukannya terlebih dahulu. Mereka menyiapkan persenjataan baru, menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh ilmuwan kota dengan memadukan sihir dan teknologi. Teral mengembangkan kristal pengendali energi yang dapat membantu mereka menahan energi purba selama perjalanan berbahaya itu.

“Kita akan melakukan ini bersama-sama,” kata Kael dengan suara yang tegas saat mereka bersiap untuk berangkat. “Tidak ada yang tahu apa yang akan kita hadapi di sana, tapi kita tidak akan mundur.”

Ceryn menggenggam tangannya, matanya penuh dengan kepercayaan diri. “Aku bersamamu, Kael. Selalu.”

Perjalanan mereka dimulai sebelum matahari terbit, menembus wilayah-wilayah yang belum pernah dijelajahi sebelumnya. Dunia yang telah berubah sejak perpaduan dua dimensi menunjukkan tanda-tanda kehancuran, dengan hutan-hutan yang menyatu dengan bangunan teknologi yang rusak, dan lautan yang memantulkan bayangan langit yang berkilauan dengan energi aneh.

Mereka menggunakan teknologi portal baru yang dirancang oleh Dr. Velas untuk mempercepat perjalanan, melintasi medan yang sulit dalam waktu singkat. Namun, semakin dekat mereka ke lokasi Jantung Kegelapan, semakin terasa kehadiran energi yang menekan. Bahkan udara di sekitar mereka terasa tebal dan berat, dipenuhi dengan rasa takut yang tidak bisa dijelaskan.

Ketika mereka akhirnya sampai di kaki gunung tempat ‘Jantung Kegelapan’ berada, mereka menemukan sebuah gua yang penuh dengan simbol-simbol yang tidak dikenal. Dinding gua itu bersinar lembut dalam gelap, memandu mereka semakin dalam. Setiap langkah yang mereka ambil menggema, seolah gua itu menyerap setiap suara.

Di dalam gua, mereka bertemu dengan rintangan yang sulit dijelaskan—jebakan energi yang dipicu oleh langkah mereka, bayangan yang tiba-tiba hidup dan menyerang, serta ilusi-ilusi yang mencoba memisahkan mereka satu sama lain. Namun, mereka bertahan, terus bergerak maju.

Setelah berjam-jam perjalanan yang penuh bahaya, mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan luas yang tampak seperti arena. Di tengahnya, ada struktur besar yang berputar, membentuk pusaran energi yang menyilaukan mata. Itu adalah Jantung Kegelapan, pusat dari segala perpaduan yang telah terjadi. Di depan pusaran itu, berdiri sekelompok sosok berkerudung—pemimpin Bayangan Arka.

“Selamat datang, Kael,” salah satu dari mereka berkata, suaranya penuh dengan ironi. “Kalian datang tepat waktu. Artefak yang kalian cari ada di sini, di tengah pusaran ini. Tapi aku takut kalian sudah terlambat. Kami akan mengambilnya dan mengakhiri dunia ini dengan cara kami sendiri.”

Pertarungan segera pecah. Kael dan Ceryn, bersama dengan Teral dan anggota tim lainnya, menghadapi Bayangan Arka dalam pertempuran yang menggetarkan. Setiap ledakan sihir dan tembakan teknologi menggetarkan dinding-dinding gua, membuatnya bergemuruh seperti hendak runtuh.

Kael memusatkan energinya, menggunakan kristal pengendali yang diberikan Teral untuk menahan serangan energi yang datang bertubi-tubi. Ceryn berada di sisinya, memimpin serangan dengan pedangnya yang menyala dengan kekuatan sihir. Teral menahan pusaran energi di tengah ruangan, mencoba menjaga keseimbangannya agar tidak meledak.

Bayangan Arka tidak mudah dikalahkan. Mereka bergerak cepat, menyerang dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Namun, tekad Kael dan kelompoknya lebih kuat. Dalam satu momen kritis, Kael berhasil menembus pertahanan mereka, mencapai pusat pusaran dan meraih artefak yang berkilauan dalam cahaya ungu.

“Tidak!” teriak salah satu pemimpin Bayangan Arka, tapi sudah terlambat. Kael mengangkat artefak itu tinggi-tinggi, memusatkan seluruh kekuatannya ke dalamnya. Cahaya yang menyilaukan meledak dari artefak, menelan segalanya dalam kilatan putih yang memutuskan waktu dan ruang.

Ketika cahaya memudar, Kael menemukan dirinya berada di tengah ruang yang hampa, hanya ada dia dan artefak yang melayang di hadapannya. Dia merasakan kehadiran yang besar dan tua, seolah-olah alam semesta sendiri mengamatinya.

“Apa yang kau inginkan?” suara lembut namun menggelegar memenuhi ruang itu. Kael tahu bahwa ini adalah saatnya. Dia harus membuat keputusan yang akan menentukan nasib dunia.

“Aku ingin menyelamatkan dunia kami,” jawab Kael dengan suara yang mantap. “Aku ingin menghentikan kehancuran, memperbaiki perpaduan ini, dan memberi kesempatan bagi kedua dunia untuk hidup berdampingan.”

Sebuah keheningan menyelimuti mereka, dan kemudian artefak itu bersinar kembali, membentuk simbol-simbol yang berputar di udara. Kael merasakan kekuatan yang luar biasa mengalir ke dalam dirinya, dan ketika dia membuka mata, dia tahu bahwa semuanya akan berubah.

Dia kembali ke dunia yang telah hancur, namun dengan kekuatan yang baru dan pengetahuan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Pusaran di Jantung Kegelapan mulai menghilang, perlahan-lahan memulihkan keseimbangan antara dua dunia.

Ceryn berlari mendekatinya, wajahnya dipenuhi kelegaan. “Kau melakukannya, Kael. Kau berhasil.”

Namun, Kael hanya tersenyum tipis. Dia tahu bahwa ini hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar. Dunia telah berubah lagi, dan tantangan baru telah menanti mereka. Perjalanan mereka belum berakhir—mereka harus memastikan bahwa kedamaian yang mereka ciptakan bisa bertahan selamanya.

Kael menatap ke horizon baru yang muncul di hadapannya, bersiap untuk langkah berikutnya, bersama dengan orang-orang yang ia percayai, di dunia yang

1
Alea Thya
Aku butuh lebih banyak kisah seru darimu, cepat update ya thor 🙏
Isabel Hernandez
Nungguin update tiap hari rasanya kayak nungguin jodoh 🤣.
Awa De UwU lavita uwu
teruslah menulis, thor! Ceritamu menghibur dan menginspirasi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!