NovelToon NovelToon
CINTA MEMBAWA DERITA

CINTA MEMBAWA DERITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Poligami
Popularitas:551
Nilai: 5
Nama Author: Alek Yuni

Perjodohan adalah takdir,semua akan berjalan seperti air mengalir.Demikian juga dengan tokoh yang namanya Yulia.
Yulia merupakan seorang gadis belia cantik nan rupawan,ia harus menderita di jodohkan oleh orang tuanya di masa masih ABG dengan seorang pria yang sudah berumur tua atau kakek kekek.
memiliki suami yang sudah tua banyak kendala dan penderitaan, apa lagi dia di nikahi dengan cara di madu.
Akhirnya rumah tangganya harus hancur gara gara hal yang sepele yang tak masuk akal.
Akhirnya mereka hidup masing masing walaupun berakhir dengan penderitaan bagi semuanya, namun ada titik kebahagiaan setelah mereka berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23 PERGI KE PANTAI.

Mbah Salam langsung membayar mobil tersebut dengan menggunakan kartu debit dan juga ATM yang dititipkan kepada Yuli. walaupun harga mobil itu sangat fantastis namun semuanya dibayar cash oleh Mbah Salam.

setelah beres pembayaran kemudian pihak dealer bertanya,

"maaf Mbah untuk stnk-nya mobil ini atas nama siapa?"

"atas nama istri saya aja nih orangnya"

"ada ktp-nya nggak Mbah?"

"nggak ada pokoknya saya minta meskipun nggak ada ktp-nya harus bisa atas nama ini sebab saya belinya itu cash bukan kredit, kalau seandainya tidak bisa diurus gara-gara KTP maka mungkin pembelian mobil di dealer ini saya akan membatalkan, bagaimana apa bisa diteruskan atau tidak ".

"coba kamu laporan dulu sama atasannya Mbah beri kamu waktu sebentar aja untuk mengurusnya"

"Oke siap"

"untuk sekarang lebih baik Mbah sama rombongan istirahat aja dulu di dalamnya sambil karaokean ada ruang VIP di dalam mari saya antar!"

"Oke deh ayo"

Mereka pun kemudian berjalan mengikuti karyawan tersebut menuju ruang VIP khusus tamu. ternyata di ruangan tersebut telah disediakan berbagai fasilitas yang membuat orang menjadi betah berlama-lama di ruangan itu, dari mulai sofa yang empuk, minuman berbagai jenis, ruangan yang dingin, dan juga fasilitas karaoke yang lengkap.

setelah 10 menit kemudian, seorang karyawan dealer datang menghampiri Mbah Salam lalu berkata,

"maaf Mbah jika lama menunggu, kata bos kami transaksinya bisa dilanjutkan, masalah atas nama siapa dan KTP itu bisa diatur, namun tak sedikit biaya administrasi tambahan yang harus dibayar, bagaimana apakah mau bersedia mengikuti persyaratannya?"

"ya sudah atur aja gimana enaknya".

"Oke mbah, sekarang izinkan saya untuk mendata nama istri Mbah"

"silakan".

"mari bu ikuti kami kebagian pendataan".

Yuli didampingi oleh menuju ruang yang ada di sebelah kiri mereka. tak butuh waktu lama akhirnya pencatatan data pun selesai. salah satu orang karyawan dealer kemudian berkata,

"Bu ini kunci cadangan dan surat jalan mobilnya ,masalah mobil kami akan antarkan besok sesuai dengan apa yang telah pesan oleh Mbah tadi, terima kasih ya sudah mau beli mobil di dealer kami semoga mobilnya membawa berkah bagi ibu dan keluarga"

"baik Pak terima kasih"

"sama-sama Bu".

setelah semuanya selesai Mereka pun kemudian keluar dari dealer tersebut. Mbah Salam berkata kepada Pak Aep,

"ini saya sudah belikan mobilnya Pak semoga bermanfaat untuk Yuli dan keluarga dan juga dapat menghasilkan cuan serta berkah".

"amin"

Mereka pun kemudian masuk kembali ke dalam mobil yang sudah di parkir di halaman dealer. setelah mobil melaju pelan kemudian jafra bertanya kepada Mbah Salam,

"sekarang kita mau ke mana Mbah pulang ke rumah neng Yuli apa jalan-jalan dulu?"

"pra sekarang kan udah tanggung nih kepalang kita nyewa mobil rental mendingan kita main sekalian refreshing ke pantai".

"pantai mana ya mbah kan banyak pantainya di sini".

"Pantai Ancol aja yang dekat deh yang masih ada di Jakarta"

"Oke deh Mbah"

jafra pun segera mengarahkan mobilnya menuju ke Pantai impian jaya Ancol. jafra sengaja mengambil jalur cepat dengan memasuki jalan tol, sekitar 30 menit kemudian mereka pun sampai di pintu utama taman impian jaya Ancol. setelah mobil masuk jafra segera memilih tempat untuk parkir. dia sengaja memilih tempat yang dekat dengan pantai.

Setelah mobil terparkir dengan baik, kemudian mereka pun keluar dari mobil tersebut. jafra mengajak Mbah salam dan semuanya untuk menuju ke sebuah gajebo yang ada di bibir pantai. angin pantai bertiup kencang membelai rambut semua orang. suara debur ombak saling bersahutan, burung camar berterbangan ke sana ke mari mencari rejeki demikian juga dengan para nelayan yang mencari ikan terlihat dari kejauhan.

Yuli duduk di salah satu bangku di pinggir pantai. tak lama ibu Aminah pun datang menghampirinya.sedangkan Mbah salam duduk bersama dengan pa Aep dan jafra.

Ibu Aminah bertanya kepada Yuli,

"Neng itu mobil atas nama neng betul nggak?"

"betul Bu memangnya kenapa?".

"ya nggak apa-apa, cuman Ibu kaget aja kok mau atas nama neng?"

"ya si Mbah yang memaksa Bu Neng juga nggak bisa nolak, apalagi bilangnya begini Bu, kalau bukan atas nama neng mungkin mau beli mobilnya tidak akan jadi. bapak juga jadi bingung akhirnya makanya ya sudahlah yang penting nggak ada apa-apa ke sananya".

"terus kalau seandainya ada udang dibalik batu gimana nih?'

"maksudnya gimana Bu?"

"seandainya Mbah Salam ingin menjadikan dirimu sebagai istrinya gimana, apa kamu mau?".

Yuli terdiam, dia belum terpikirkan hal-hal yang seperti itu, namun di dalam hatinya sudah tumbuh rasa sayang Dan iba kepada Mbah Salam, oleh sebab itu dia hanya diam tak berkata apapun. lalu Ibu Aminah pun bertanya kembali,

"kok nggak dijawab sih Yul, kalau nggak dijawab berarti kamu mau ya jadi istrinya Mbah Salam?"

"Yuli bingung Bu harus jawab apa, di satu sisi, tapi di sisi lain mau tidak mau Yuli harus mau, karena selama ini yang mengobati Yuli bapak dan kak Zainal adalah dia, jadi mau gimana lagi walaupun dengan terpaksa ya mungkin Yuli harus mau, apalagi ini sudah dibelikan mobil buat bapak dengan atas nama Yuli ya mau gimana lagi mungkin Bu, Yuli tidak ingin mengecewakan bapak dan keluarga walau bagaimanapun".

"ya kalau ibu sih nggak keberatan yang penting kamu suka sama suka, namun bagi ibu kalau bisa dipikirkan dulu sebabnya usia kalian itu berbeda jauh banget, kamu masih 15 tahun juga belum sedangkan Mbah Salam mungkin sudah umur 80 tahunan persis kayak kakek kamu, nah ini gimana ke sananya apa kamu nggak malu ntar dipandang sebelah mata oleh orang lah orang di luar sana?"

Yuli terdiam sesaat dia berpikir sejenak, memikirkan apa yang diucapkan oleh ibunya. dia pun merasa sekarang posisinya sudah terjepit dan serba salah antara maju dan mundur. jika Yuli maju resikonya akan dibully oleh teman-teman dan lingkungannya juga keluarga dari istri Abah Salam , karena ia mempunyai suami kakek-kakek.jika mundur Yuli salah karena dia tidak bisa membalas jasa dari kebaikan Mbah Salam selama ini terhadap diri dan keluarganya, selain itu Mbah Salam rela memberikan mobil untuk perusahaan ayahnya. dikarenakan dalam kebingungan akhirnya wajahnya dipenuhi dengan air mata yang menetes, Ibu Aminah segera menghapus air mata di wajah Yuli dengan kain tisu. Bu Aminah berkata,

"maaf Neng jika Ibu menyinggung perasaanmu, sebetulnya dari awal juga Ibu nggak mau mengatakan hal ini".

"sudah nggak apa-apa Bu yang penting mah kita punya rasa terima kasih kepada sesama".

obrolan mereka terhenti karena ada seorang karyawan tempat wisata yang menawarkan tiket untuk naik perahu. Yuli hanya terdiam tak berkata apapun sedangkan ibunya berkata,

"bos kalau bisa tawarinnya ke sana aja tuh ke embah salam"

"baik bu".

karyawan tersebut menghampiri Mbah Salam dan langsung menawarkan tiket untuk satu perahu. kemudian masalah menawarkan kepada mereka,

"Neng Yuli Bu Aminah dan semuanya apakah kalian mau naik perahu ke sana ke pulau yang ada di tengah itu tuh, jika mau Mbah belikan tiketnya nih jika tidak berarti ya tidak jadi".

pada awalnya semua diam namun jafra kemudian berkata,

"ya udah Mbah jadiin aja namanya juga kita refreshing yang harus sampai ke sana lah oke semuanya harus mau ya mumpung ditraktir sama Mbah Salam nih yang banyak duit hihihi".

mereka semua akhirnya menyetujuinya kemudian tiket pun dibeli oleh Mbah Salam. akhirnya mereka beranjak dari tempat duduknya lalu pergi ke arah terminal perahu tersebut. setelah semuanya siap dan telah memakai pelampung airnya Rabu pun berangkat ke tengah laut.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!