Niken Anjani adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang jatuh cinta pada om nya sendiri yang bernama Rayendra, meskipun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan dan tak pernah terbalas, karna Rayen hanya menganggapnya sebagai keponakan, meskipun begitu Niken tetap gencar mendekati om nya tersebut dengan cara apapun, hingga suatu saat ia berharap Rayendra akan melihat padanya dan membalas perasaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Undangan Rangga
Novel ini hanya fiktif dan imajinasi otor aja ya, untuk menyalurkan hoby otor yang memang suka menulis dan juga kadang suka ngehalu gk jelas🤭😁
Jadi otor harap jangan dibuly ya
Yang mau komen silahkan, pasti otor balas satu persatu komen kalian 😊
HAPPY READING..
Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi,namun sepasang kekasih itu masih terlelap dalam tidurnya.Bahkan bunyi suara alarm yang kesekian kalinya tak dapat membangunkan mereka.
Karna merasa terganggu dengan suara berisik yang ditimbulkan jam tersebut,akhirnya Viona pun meraba alarm tersebut dengan tangannya, namun masih dengan mata yang tertutup rapat.Namun sebelum ia benar-benar mematikannya, sekilas Viona sempat melihat angka yang terdapat pada jam weker itu, tiba-tiba matanya melotot sempurna saat melihat angka yang terdapat dijam tersebut yang ternyata sudah menunjukan pukul 8:15 wib.
''Aaaa..,'' teriak Viona tiba-tiba membuat Rayen seketika terbangun dari tidurnya.
''Ada apa Vio, kenapa kamu berteriak seperti itu?'' ucap Rayen geram karna merasa terganggu oleh teriakan kekasihnya tersebut.
''Mas ini, coba kamu lihat jamnya, kuharap aku yang salah melihatnya.'' ucap Viona yang mulai panik.
Dengan malas Rayen mengambil weker tersebut dan melihat angka yang tertera didalamnya yang saat ini sudah menunjukan pukul 8:20 wib
''Apa?? ini tidak salah? sudah hampir jam sembilan, oh ya ampun sayang kenapa kamu tidak bangun kan aku? hari ini mas ada meeting dengan klien.'' jelasnya prustasi kemudian langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
''Mas aku juga ada pemotretan,kita mandi bareng aja.'' teriak Vio dan langsung menerobos masuk kedalam kamar mandi.
Rayen yang melihat Viona ikut masuk kedalam sama sekali tak perduli,yang ia pikirkan saat ini semoga dirinya tidak terlambat datang kekantor.
''Duuh,padahal aku sudah pasang alarmnya jam 7 tapi kenapa bunyinya malah jam 8 ya.'' gerutu Viona sambil menyiram tubuh nya yang dipenuhi busa.
Ditempat lain..
''Papa berangkat sekarang mah, ini udah telat soalnya, jam 9 nanti ada meeting dikantor,'' jelas Frans sambil meraih tas miliknya kemudian melangkah menuju pintu depan diikuti oleh sang istri dibelakangnya.
''Papa pergi dulu ya mah.'' ucapnya sambil mengecup kening sang istri
''Iya pah, hati-hati!
''Mang Diman hati-hati ya nyetirnya jangan ngebut!" titah Lidya
''Siap buk.'' jawab sang supir, sambil masuk kedalam mobil.
''Mang, setiap hari selalu mendengar kalimat yang sama dari istri saya memangnya mang Diman gk bosan?'' ucap Frans
''Ya tidak lah pak, malahan saya merasa senang dan bersyukur kalau ibu selalu mengingatkan saya.'' jawab mang Diman sambil melirik tuannya dari spion depan.
''Saya kira mamang bosen.'' sambunya lagi sambil terkekeh pelan.
Sedangkan diapartemen saat ini sepasang kekasih itu sedang sibuk mencari barang yang akan mereka gunakan, Viona yang sibuk mencari perhiasan yang akan ia gunakan, sedangkan Rayen sibuk mencari jam tangan miliknya.
''Kemana sih perhiasan aku, perasaan kemarin aku naruhnya didalam laci ini deh.'' gumamnya sambil membuka satu persatu laci yang ada didalam lemari.
''Jam tangan mas juga gk kelihatan, kemana ya?'' sambung Rayen sambil memperhatikan setiap barang yang ada didalam kamar.
''Vio sudahlah tidak usah pakai perhiasan hari ini, kita sudah sangat terlambat.
''Ya tapi mas...-''
''Ayolah, udah mepet banget ini waktunya.'' ucapnya lagi sambil melangkah keluar dari kamar.Dan mau tak mau akhirnya Viona pun pergi tanpa memakai perhiasannya.
Namun saat Rayen melewati ruang tamu,ia melihat jam tangan miliknya yang terletak diatas meja.
''Itu dia ternyata jamnya.'' gumamnya sambil melangkah menuju meja dan langsung mengambil jam tangan tersebut kemudian memakainya.
\*\*\*\*\*\*\*
''Kenapa lagi tu muka kusut amat kayak gk disetrika.'' sindir Putri, saat melihat wajah Niken yang cemberut
''Iya,kenapa lagi? apa ada masalah sama om kamu?'' sambung Windy
''Om Rayen tadi malam pergi ketempat pacarnya, dan aku yakin pasti tadi malam mereka bersenang-senang.'' jawabnya lesu.
''Yaelah Nikeen,kirain apaan, ya namanya juga pacarnya ya pasti lah mereka akan bersenang-senang.'' ucap Putri yang secara tidak langsung malah memanas-manasin Niken
Tiba-tiba..
Pleetak...
''Aaww, kok loe ketok pala gue sih Win? sakit tau.'' dengus Putri sambil mengusap jidadnya yang diketok oleh Windy.
''Ya habisnya loe sih,udah tau teman lagi melow, loe malah sengaja manas-manasin.'' ucap Windy
''Oh iya, maaf-maaf sengaja...'' sambungnya lagi sambil tergelak
''Huu,, dasar teman gk ada ahklak.'' sambung Windy, membuat Putri kembali tergelak.
Niken yang tadinya cemberut, jadi tersenyum melihat kekonyolan kedua sahabatnya itu.
''Nah gitu dong senyum,masa galau terus.'' ucap Putri sambil merangkul bahu Niken.
''Hai Niken,'' sapa Rangga,yang tiba-tiba datang bersama dengan Jimi.
''Hai Ga,'' sapa balik Niken.
''Oya aku mau ngasih kamu undangan ini.'' ucapnya sambil memberi kartu undangan pada Niken.
''Niken aja nih, kita berdua kagak.'' sindir Putri
''Oh ada kok, ini buat kalian berdua.'' ucapnya lagi sambil memberika dua lembar kartu undangan untuk Windy dan juga Putri.
''Jangan lupa datang ya nanti malam.''
''Iya kamu tenang aja Rangga kita pasti datang kok.'' jawab Putri memakili semuanya.
''Ok terimakasih ditunggu ya nanti malam.'' ucapnya sambil meninggal kan ketiga gadis remaja tersebut.
'' Guys kayaknya sepulang sekolah kita harus cari gaun nih untuk keacara ulang tahun Rangga.'' ucap Putri antusias.
''Loe kok senang banget sih Put, padahal gue tau niat Rangga sebenarnya hanya ingin pendekatan dengan Niken.'' ucap Windy
''Ih Windy, loe ngomongnya kok gitu sih, bette gue dengernya.'' ucap Putri dengan wajah lesu
''Kamu menyukai Rangga ya Put?'' tebak Niken.
''Hah? suka? bener juga yang loe katakan Ken, sepertinya bocah ini memang menyukai Rangga deh.'' sambung Windy yang juga baru menyadari.
''Iih, kalian apaan sih, sudahlah sebaiknya kita masuk kelas aja, ayoo!" ucap Putri sambil menarik kedua tangan temannya.
Saat ini Rayen dan Viona baru saja sampai,
''Sudah telat 20 menit kita,'' pasti meetingnya sebentar lagi selesai.'' ucap Rayen sambil melangkah memasuki kantor.
''Sudahlah sayang, kamu kan wakil CEO pasti mereka maklum sayang.'' ucap Viona mencoba menenangkan kekasihnya.
''Justru karna mas wakil dari CEO Vio, mas itu harus jadi contoh yang baik untuk karyawan yang lain.'' jawabnya yang kini sudah memasuki lift.
''Yasudah aku turun disini ya.'' ucap Viona saat lift sudah berhenti dilantai 14.
''Baiklah sampai jumpa.'' jawabnya sambil menutup kembali lift tersebut.
Sedangkan didalam sebuah ruangan Frans dan beberapa orang lainnya sedang membahas tentang sebuah produk yang akan segera mereka luncurkan.Namun tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.
''Maaf saya terlambat.'' ucap Rayen setelah masuk kedalam ruangan meeting tersebut.
NEXT
*niken yang bersikap centil didepan regan, menggoda regan, mendekatkan wajah pada wajah regan, gampang berdekatan fisik dengan lelaki lain itu bukan sebuah kesalahan...
aduh author perlu belajar lagi batasan seorang wanita bersuami