zanaya Zederta Gautama ,satu satunya pewaris perusahaan terbesar di asia Gautama group company.
memiliki takdirnya sendiri,menemukan cinta setelah di khianati .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berdebat
" si-siapa mereka "
Penampilan keenam inti sad memang begitu menakjubkan ,terlalu menakjubkan hingga membuat para santri tercengang dan tidak menjaga pandangan nya.
Monic yang sudah cukup risih dengan penampilan nya langsung melepas cadar yang ia kenakan di depan umum hingga menampilkan sorot mata nya yang tajam .
Tangan nya seperti zana masih memegang senjata .
dalam hati,Julian merasa sedikit bangga.
mungkin dengan kedatangan inti sad hari ini bisa membatalkan acara yang sebenarnya tidak pernah ia harapkan .
" pak kyai!" sentak kyai Hasan .
" astagfirullah Abi,ini bagaimana !! Bisa mati konyol kita di sini " teriak Zubaidah khawatir.
tubuhnya juga gemetaran,sedangkan Ning Hana memeluk sang ibu erat .
" umi,Hana takut" lirih gadis ayu bernama Hana .
" sampean jangan takut nggeh nduk,ada umi dan Abi .Bu nyai ,ini bagaimana to,malah banyak preman gini . Niat kami kan baik to pengen secepatnya Ning Hana di khitbah,atau mau sekalian ijab qobul juga Ndak masalah" jawab ibu Zubaidah lantang.
zana yang geram berjalan semakin dekat,membuat para santri berteriak histeris sebab gadis itu terus mengacungkan pistol nya .
ia menempelkan ujung pistol pada dagu kyai Hasan di depan semua tamu yang hadir sore itu .
" Lo dan bibi Lo itu tau bahasa manusia kagak? Muter Mulu dari tadi kayak kaset rusak." kesal zana yang mulai menarik pelatuk nya ,ia tersenyum smirk melihat raut wajah pria paruh baya tersebut menjadi pucat pasi.
" gue gitu g sampe lima? Kalo kalian nggak angkat kaki dari sini gw pastiin besok di tempat Lo bakal banjir mayat" ancam zana .para tamu bergidik ngeri,riuh suara langkah kaki yang mulai meninggalkan ndalem satu persatu,keadaan mulai sunyi dan hanya tersisa Ning Hana ,Bu Zubaidah dan juga kyai Hasan .
" tolong lah Gus Arban,kami sudah jauh jauh datang dari Jawa Timur ke sini dengan niat baik ,tolong njenengan terima ,kasian Ning Hana karena kamu terlanjur menyebarkan undangan untuk bulan ini.
Moza melebarkan mata .
" Lo mau kawin jul?" kini suara gadis itu terdengar lebih kencang ,ia secara spontan berdiri dengan mata melebar menatap Julian ,sedangkan Julian menelan salivanya kasar.
" nggak,nggak ada!" nafas Moza naik turun,ingin rasanya ia hajar pemuda yang selalu membuat hatinya gelisah.
" awas Lo ya!" Bu nyai yang juga khawatir pada Moza mengajak gadis itu untuk pergi lebih dulu ,ia membawa Moza untuk naik ke lantai dua.
"gue rasa nggan perlu ada kata kasian lagi,yang kasian tu sijulian kudu nikah sama cewek kudet (kurang update) ,seksi kagak,cakep standar ,menurut gue Lo bilangin anak Lo buat rubah penampilan biar nggak kampungan " ujar zana risih .
Kyai Hasan yang geram buru buru mengangkat bokong nya .
" saya nggak percaya kalau kamu akan di permalukan seperti ini ,ayo nduk kita pergi ,percuma kalau kehadiran kita bahkan tidak di hargai ,buang jauh jauh harapan mu untuk bisa bersama Gus Arban .
Nanti Abi Carikan pria yang jauh lebih baik dari dia " tunjuk ny,kyai Abdurrahman hanya mampu menggelengkan kepala nya .
" tapi abi" lirih Hana
" sudahlah Hana jangan membantah,Abi nggak mau kita mati sia sia di sini .
******
" nduk ,cah ayu ,boleh umi liat wajah kamu?" Moza tersenyum lalu mengangguk ,tangan nya terukur membuka tali pengikat yang menutupi wajahnya .
" maasyaa Allah ,ini kamu?"
