Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mami Rosa kritis
Keesokan harinya Gadis sedang sibuk-sibuknya di konveksi, ia terjun langsung untuk mengawasi, mengoreksi dan mengarahkan para karyawan yang sedang bekerja. Gadis memang memiliki asisten tapi ia juga lebih suka langsung melihat kinerja para karyawan nya.
Sebelum menyerahkan desain baru yang ia buat untuk dijahit, ia kembali mengoreksi gambarnya dengan cermat.
Gadis memang lebih memilih membuat baju dari hasil rancangannya sendiri, dan tanpa di duga orang-orang lokal sangat menyukai model serta bahan yang digunakan oleh Gadis. Yang pasti nyaman dipakai dengan harga yang terjangkau.
Gadis memang berbakat mendesain baju semenjak ia hamil, namun itu semua baru bisa terealisasikan beberapa tahun terakhir.
Setelah menyerahkan desain kepada penjahit Gadis segera kembali keruangannya yang berada di lantai 3.
Ia duduk kemudian meraih Handphone, saat membuka layarnya ia terkejut dengan panggilan tak terjawab sebanyak 50 kali.
"Astaghfirullah, Kenapa Alan telpon sampe sebanyak ini" gumamnya pelan
Ia pun segera mendial nomor Alan balik.
Tersambung.....
"Hallo dis, kamu kemana aja aku telponin kenapa nggak diangkat?" suara nya terdengar panik
"Maaf tadi aku dibawah lan, ada apa?"
"Aku minta tolong kamu segera kesini ya, Mami kritis"
"Apa?? Kamu nggak bercanda kan lan?" Tanya nya tidak percaya
"Ngga ada waktu buat bercanda di saat seperti ini dis, aku minta tolong sama kamu yaa".
"Baiklah aku akan berangkat sekarang juga" Ucapnya sambil meneteskan airmata.
"Satu lagi, tolong kamu ajak Rendra"
"Baiklah, aku tutup dulu yaa"
Setelah mematikan telfonnya Gadis segera bergegas turun, ia pamit dan menitipkan konveksi kepada asistennya.
***
Gadis bersama Rendra menuju ke bandara, tadi Alan sudah membelikan 2 tiket untuk mereka.
Kebetulan saat Gadis pulang tadi Rendra sudah berada dirumah.
Rendra yang melihat kepanikan ibunya tidak berani bertanya apapun, ia hanya menuruti perintah Gadis untuk ikut ke Jepara.
Flashback On
Gadis terburu-buru mamasuki rumah, saat melihat Rendra di depan televisi ia terlihat lega.
"Syukurlah kamu sudah pulang nak"
"Ada apa Bun?"
"Kamu packing baju sekarang nak, ikut Ibun ke Jepara"
"Hah?Kenapa Bun?"
"Oma sakit sayang, ayok cepet Ibun juga mau packing"
Rendra pun bergegas menuruti ibunya memaking beberapa bajunya.
"Sebenarnya Oma sakit apa? Kenapa Ibun keliatan panik sekali" pertanyaan itu muncul di benak Rendra
Flashback off
***
1 jam 10 menit mereka mendarat di Bandara Ahmad Yani, dari sana Gadis langsung menuju ke rumah sakit tempat Mami Rosa dirawat.
Sebenarnya Alan tadi akan menjemput mereka, namun Gadis mencegahnya.
Sesampainya di rumah sakit Alan sudah menunggu mereka di lobby.
Rendra yang melihat Alan segera menyalami dan mencium tangannya.
"CK, lama ngga ketemu kenapa calon ayahku tambah ganteng gini?"ucapnya dalam hati kagum melihat Alan
"Gimana kondisi Mami?" tanya Gadis terlihat begitu khawatir
"Masih belum sadar, tapi beberapa kali dia ngigau nama Rendra terus"jawab Alan
"Sebenarnya Oma sakit apa Bun?"tanya Rendra pada akhirnya
Namun hening tidak ada jawaban dari Alan maupun Gadis.
"Boleh ngga Rendra ketemu Oma?"
"Boleh, mari saya antar kamu Ndra"ucap Alan
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju ruang ICU. Setelah memakai baju (skort) Rendra segera masuk kedalam.
Seketika Rendra tertegun dengan kondisi Omanya, beberapa peralatan khusus menempel di tubuhnya.
Rendra segera mendekat dan menggenggam tangan Mami Rosa.
"Omaa...Rendra datang nih"ucapnya lirih kemudian mencium tangan Mami Rosa
"Oma sakit apa sih? Kenapa ngga cerita sama Rendra?" air mata Rendra akhirnya terjatuh juga
Lama sekali Rendra berada disana, rasanya ia tak mau beranjak sedikitpun dari sisi Omanya.
...****************...
