Ana seorang pekerja keras yang memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ibu dan kedua adiknya setelah kepergian ayah nya.
Hingga suatu hari dia menderita penyakit leukimia stadium akhir membuatnya hanya dapat bertahan selama 3 bulan saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Anna berjalan dengan ekspresi murung, ditangannya terdapat selembar Poto yang memperlihat kan potret dirinya yang tersenyum. Ia sampai di depan rumah kos nya, matanya terbelalak melihat sosok ibunya berdiri di depan pintunya, ibunya memperhatikan tempat tinggalnya yang terlampau sederhana.
Anna menghampiri ibunya, " Ibu, ngapain kesini?". Ibunya menoleh ke arah nya , dan melihat betapa kurus putrinya itu, ia bahkan tidak memperhatikan itu saat di pesta Yeni, " Kamu dari mana saja " ibunya memberikan selendang nya untuk menutupi bahu Anna yang terbuka, karena model kain berbentuk tali spaghetti yang ia kenakan. " Kau bisa masuk angin, jangan keluar malam dengan pakaian seperti itu." Anna menatap ibunya tanpa berkata apa-apa, suara lembut ibunya membuat nya merasa janggal, rasanya aneh saat ia mendapatkan perlakuan baik dari ibunya.
" Ibu belum jawab, ngapain ibu kesini."
" Ibu cuma mau lihat keadaan kamu, ibu baru sadar kamu kurusan, nak."
" Masuk aja dulu" Anna mengajak ibunya memasuki rumah sewa sederhananya.
" Ibu pikir kamu tinggal di tempat yang lebih baik dari ini." Ibunya memandang setiap sisi ruangan, ternyata dugaan nya salah , putri nya tidak tinggal di rumah besar ataupun apartemen, bahkan ia hanya mendapati bungkus mie instan di laci dapur putrinya.
" Ibu sudah makan?"
" Sudah, sebelum kesini ibu makan di warung depan sana."
" Kalau ibu disini, Yeni sama Yudha gimana?"
" Ibu nggak lama kok di sini, besok juga sudah pulang, lagian Yeni sama Yudha pasti bisa jaga diri." Anna mengangguk, entah kenapa suasana nya begitu terasa canggung bagi keduanya.
Anna membawa ibunya masuk ke kamar nya, ia meletakkan pakaian ibunya di sudut dekat lemarinya.
" Ibu tidur di ranjang aja, biar Anna tidur di bawah"
Anna menggelar tikar di bawah, ibunya memperhatikan tempat tidur Anna yang hanya khusus untuk satu orang saja, "Apa ada yang mau ibu bicarakan?" tanya Anna pada ibunya yang terus memperhatikan huniannya.
" Maaf buk, Anna cuma sanggup membayar sewa rumah sederhana begini, maaf kalau ibu merasa nggak nyaman."
Ibunya menunduk menahan tangis nya, betapa bodoh dirinya, selama ini ia terlalu mementingkan diri sendiri, ia bahkan tidak pernah menanyakan keadaan anak nya yang jauh dari pandangan, ia bahkan tega menipu anak nya hanya demi sejumlah uang.
" hiks...Maaf, hiks maaf kan ibu."
" kenapa ibu menangis?"
" ibu benar-benar bodoh, ibu, bukan ibu yang baik, maafkan ibu, nak."
Anna mendekati ibunya, ia memeluk ibunya dari samping, semarah apapun ia pada ibunya, ia tidak bisa membencinya.
" Anna selalu memaafkan ibu, maafin Anna juga karena Anna sempat mendiamkan ibu, Anna hanya merasa kecewa buk, seharusnya jika ibu butuh uang, Anna pasti usahakan, tapi cobalah untuk berhemat, agar Anna bisa mengumpulkan uang."
" iya, ibu minta maaf ya, sudah pukul berapa sekarang?"
" hmm, pukul 11.56 buk, kok ibu bisa datang malam-malam sih?"
" itu karena ibu ketinggalan bus, jadinya nyampe nya jam segini." Anna mengangguk mendengar jawaban ibunya.
" Ibu ke dapur sebentar, kamu tunggu disini,ya!"
"Iya, buk."
Anna kembali merapikan tempat tidur nya, entah kenapa ia merasa senang saat ini, Ia membuka buku diary nya dan menempelkan fotonya di lembar terakhir buku diary nya, ia memberi kan tulisan di bawah foto itu.
' ini aku, sehari sebelum ulang tahun ku.
Ia memasukkan uang nya kedalam brankas tabungannya, lalu kembali menguncinya dan menyimpannya.
Ibunya masuk kedalam kamar dengan kue dan Lilin angka dua puluh delapan tahun di atasnya. Anna menutup mulutnya tak percaya akan mendapat kejutan seperti ini dari orang yang paling ia sayang.
" ibu ini...." Anna melirik ke arah jam weker nya yang menunjukkan pukul 00.12.
" selamat ulang tahun 🎼
selamat ulang tahun 🎼
selamat hari ulang tahun 🎼
semoga panjang umur 🎼 " ibunya bernyanyi dengan lirik nya sendiri, Anna tertegun sejenak saat ibunya mengatakan ' panjang umur ' dalam lirik lagunya.
" Sekarang hembus lilinnya, tapi sebelum itu buat permintaan dulu."
Anna menutup matanya, " aku ingin yang terbaik untuk ibu ku, aku ingin ibu ku bahagia dan hidup dengan baik, aku ingin ibu ku selalu tersenyum padaku dan bangga padaku. Aamiin." Ibunya terdiam mendengar permintaan putrinya, Anna meniup lilin di depannya. Anna tersenyum bahagia.
" Anna bisa ibu bertanya? Kenapa permohonan yang kau minta hanya untuk ibu, bagaimana dengan dirimu sendiri."
Anna memegang kedua tangan ibunya setelah lebih dulu meletakkan kue ditangan ibunya, ia sedikit meremas tangan ibunya yang terasa hangat di tangannya." karena bagiku, asalkan ibu tersenyum, maka itu sudah cukup untukku. Sekarang kita potong kue nya buk, Anna suapin ya!"
Anna memotong kue ulang tahunnya, Ia menyuapi ibunya, dan bergantian ibunya yang menyuapinya.
" entah kenapa rasanya berbeda, kue nya saat di suap sama ibu terasa lebih enak," Anna menghindar dari pukulan ibunya, suara tawa nya menggema di ruangan itu." maaf Bu, aku hanya bercanda, tapi ini benaran enak Bu."
" baiklah, kalau begitu habis kan lah" ibunya tersenyum melihat nya makan dengan lahap.
Sekarang kedua nya berbaring di atas kasur lipat yang sudah Anna gelar, setelah berdebat, akhirnya Anna mengalah dan membiarkan ibunya tidur di kasur lipat yang lebih luas dari ranjangnya. Anna dan ibunya berbaring telentang menatap langit- langit kamar nya.
keduanya belum tertidur, padahal jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari.
" Aku tidak menyangka, bisa berbaring lagi disini bersama ibu, rumah ini tidak sepi lagi." ibunya melirik kearah nya.
" ibu aku senang sekali malam ini, terima kasih sudah mampir untuk melihat ku, rasanya ini seperti mimpi, tiap malam aku selalu berkhayal bisa tidur disamping ibu lagi." Anna menghela nafas.
" tidak, ini pasti mimpi, aku tidak mau tidur, nanti ibu hilang dan aku terbangun kembali pada kenyataan."
" ibu nyata, dan jangan berkata yang aneh-aneh, ibu akan disini kamu tidak bermimpi, sekarang tidurlah, besok kau harus bekerja, kau butuh istirahat." ucap ibunya lembut.
Anna berbalik menghadap ibunya, kini keduanya tidur dengan posisi berhadapan, Anna meraih sebelah tangan ibunya, " hangat sekali, ibu bisa kau mengelus ku , aku rindu di elus seperti dulu." Anna meletakkan telapak tangan ibunya di atas kepalanya. " kepalaku pusing, tapi jika ibu mengelusnya rasanya hangat dan nyaman" gumamnya pelan. Ibunya mengelus rambutnya dengan perlahan di iringi lagi pengantar tidur yang biasa ibu nya nyanyikan untuk nya dan adik-adiknya. ( you are my sunshine).
" aku menyayangimu,Bu." gumamnya pelan. Mata nya terpejam, nafasnya berhembus teratur menandakan dia sudah tertidur.
" Maafkan ibu."
Cahaya matahari menyilaukan mengganggu tidur Anna, ia membuka kelopak matanya, tangannya meraba tempat di sampingnya, Anna langsung terbangun dan panik saat tidak mendapati ibunya di samping nya, jantungnya berdetak kencang, ia langsung mencari ke kamar mandi, tapi ia tidak menemukan siapa pun disana, ia berlari keluar kamar dan berhenti saat mendapati ibunya tengah berdiri dengan mengenakan apron dan spatula di tangan kanannya. Ia merasa lega, hal yang ia takutkan tidak terjadi, ia tidak di tinggal kan, senyum manis terbit di wajah cantik itu.
" kau sudah bangun."