Pernikahan tanpa cinta akankah bertahan? Cerita ini beberapa bab mengandung tema dewasa harap bijak dalam menyikapinya ya. Selamat membaca🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Ini pertama kalinya kalian datang ke sini setelah pernikahan kami dua tahun yang lalu kan?" Tanya Alfarisqi basa-basi
"Iya bener, setelah pernikahan kalian kami kembali ke kampung halaman dan tetap tinggal di sana. Makanya berita yang sampai di sana telat." Kata Ibu Clarissa.
"Kalian pasti lelah karena perjalanannya jauh. Apa ada tujuan lain selain bertemu Clarissa. Misal urusan bisnis gitu?" Tanya Alfarisqi yang mencoba basa basi namun terkesan kepo.
"Ah tidak kami hanya merindukan Clarissa maka dari itu kami datang. Apakah anda keberatan?" Kata ayah Clarissa.
"Tentu saja tidak. Silahkan datang kapan saja jika kalian mau. " Kata Alfarisqi hangat.
"Anda kelihatan sangat sayang pada anak kami ya." Kata Ayah Clarissa.
"Istri saya adalah orang yang paling penting di bandingkan apapun untuk saya. Saya sangat berterima kasih kepada ayah dan ibu mertua karena telah mempertemukan kami." Ucap Alfarisqi tulus.
"Ahhh... Apakah dia orang yang sama dengan orang yang 2 tahun lalu menikah dengan Clarissa?" Batin ayah Clarissa.
"Te terima kasih sudah mau menyayangi putri kami yang masih banyak kekurangan ini. Sejak Kecil Clarissa cukup lambat, Saya senang Clarissa bisa memiliki suami yang luar biasa... " Perkataan ayah Clarissa terhenti saat Alfarisqi meletakkan sendok nya dan memberikan suara benturan yang nyaring saat bergesekan dengan piring.
"Ayah mertua tolong jangan berkata seperti itu. memiliki banyak kekurangan? Bukankah seharunya anda menyayangi Clarissa melebihi saya?"Kata Alfarisqi sangat kesal karena tak terima istrinya diremehkan.
"Ah bu bukan begitu maksudnya. Sepertinya saya salah bicara. Benar kata anda menantu. " Ayah Clarissa berusaha mengangkat.
......................
Pov Clarissa
Kenapa ya? Ayah dan ibuku datang aku tak merasa senang sama sekali. Padahal ayah dan ibuku kali ini mereka bersikap baik dan ramah.
Pov Clarissa selesai
"Nyonya, ibu anda ingin bertemu dengan anda." Kata Lena menghampiri Clarissa yang ada di rumah kaca.
"Ah ibu." Clarissa memanggil ibunya yang berdiri di belakang Lena.
"Clarissa, putriku! Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Ibu sangat merindukanmu." Kata Ibu Clarissa.
"Aku juga sama sangat merindukan ibuk." Kata Clarissa yang mencoba membuka diri lagi untuk kedua orang tuanya.
"Sebenernya ada sesuatu yang ingin ibuk katakan sama kamu. Makanya ibu dan ayah rela jauh-jauh datang ke sini.'Kata Ibu Clarissa menjelaskan maksud nya.
"Apa? apa itu yang membuat ibuk sampai datang ke sini. Padahal ibu bisa sampakan lewat telpon?" Clarissa sangat penasaran dan perasan Clarissa mulai tidak nyaman.
"Iya, Seperti yang kamu tahu, Keluarga kita kan sekarang termasuk keluarga yang miskin. Meskipun sebenarnya kita keturunan darah biru. Makanya ayahmu sekarang memulai bisnis lagi agar bisa mengangkat derajat perekonomian keluarga seperti dahulu kala. Namun sayangnya semua itu gak berhasil. Karena itu ibuk berharap kamu mau memberi modal usaha untuk ayahmu. Jika kamu mau bilang pada suamimu juga akan lebih bagus lagi kan. Sekali kali kamu harus membantu dan berbakti kepada orang tuamu terlebih untuk ayahmu yang sudah berjuang sangat keras demi kita."Ibu Clarissa berbicara panjang lebar membuat berbagai alasan.
"Ah ternyata ibukku tidak berubah sama sekali. Masih sama menuntut ku untuk berbakti kepada mereka. padahal mereka tak pernah sedikit pun menyayangi ku. Bahkan setelah 2 tahun tidak menghubungiku. Ternyata dia datang untuk ini, jadi itu alasannya di a mengatakan rindu kepada ku."Batin Clarissa.
Putri yang sudah menikah sama saja dengan orang asing, itu adalah kata-kata yang dulu selalu di katakan oleh orang tua Clarissa.
Bahkan Saat Clarissa ingin kuliah orang tua mereka melarang Clarissa dan tak mau membiayai kuliah Clarissa. Namun karena Clarissa memiliki semangat berlajar Clarissa akhirnya bisaa kuliah dengan mengandalkan uang beasiswa. Bahkan orang tua Clarissa tak pernah mengeluarkan uang sepeserpun.
Clarissa pun akhirnya terbiasa di abaikan oleh mereka. Namun suatu hari mereka datang dan menyuruhku menikah dengan orang yang tidak aku kenal. Bahkan pernikahan Clarissa lebih mirip seperti sedang menjual anak gadisnya ke orang kaya. Mereka lebih memilih untung rugi. Orang tua Clarissa tak sekali pun mendengarkan perkataan Clarissa. Bagi mereka Clarissa adalah sebuah barang yang bisa mereka manfaatkan sesuka hati.
"Ku kira mereka telah berubah dan berusaha jadi lebih baik, ternyata aku salah. " Batin Clarissa.
"Jadi hanya itu yang ingin ibuk katakan pada putri sendiri setelah 2 tahun tidak bertemu?" Tanya Clarissa yang merasa kesal karena telah berharap banyak bahwa orang tuanya berubah.
"Apa yang terjadi pada Clarissa, Clarissa memang anak yang keras kepala tapi tidak biasanya dia begini. Apa yang terjadi padanya?" Batin Ibu Clarissa.
"Apakah hanya itu yang ingin Ibu katakan setelah sekian lama tak bertemu? Mengapa Ibuk tak bertanya tentang keadaanku? Apa ibuk tau kesulitan yang telah aku alami selama ini? Apakah suamiku memperlakukanku dengan baik? Apa benar ibuk gak penasaran dengan hal-hal tersebut. Setelah 2 tahun tak bertemu? Tapi apa? Minta uang? Hah. "Clarissa benar-benar sangat marah.
"Ah sayang maafkan ibu, Gimana kabarmu? apa suamimu memperlakukan mu dengan baik?" Tanya Ibu Clarissa dengan penuh pecaya diri.
Bukannya senang, namun Clarissa semakin marah mendengar pertanyaan ibunya yang seolah mengulang perkataannya.
"Iya, Sekarang suamiku sangat baik. Tapi apa ibuk tahu kalau aku sempat mengalami depresi dan ganguan mental? Ahh tentu saja tidak. toh ibuk juga gak peduli kan. Kalau ibuk sudah selesai berbicara dengan ku sebaiknya ibuk istirahat. Aku mau melanjutkan pekerjaanku yang tertunda.
......................
Pov Clarissa
Rasanya sesak aku gak bisa fokus sama pekerjaan, Apa sebaiknya aku jalan-jalan di taman ya. sekalian mencari udara segar.
Pov Clarissa Selesai
"Ah... Clarissa kamu ternyata ada di sini ya nak. Aku mencarimu dari tadi. Kata pelayan jika kamu gak ada di dalam rumah dan gak keluar untuk ke tokomu pasti kamu jalan-jalan di taman. Dan akhirnya aku menemukanmu." Kata Ayah Clarissa menjelaskan.
"Ada apa ayah mencariku?" Tanya Clarissa sedikit ketus, karena dia tahu ayahnya adalah orang yang tak akan mencari orang jika dia tidak butuh orang tersebut.
"kenapa kamu bertanya begitu. Apa ayah perlu alasan untuk bertemu anak ayah? Ayah sangat merindukanmu, Ayah sangat penasaran bagaimana ke adaanmu di sini? Apakah kamu sehat? Tidak ada yang sulit kan saat kamu di sini?" Kata Ayah Clarissa panjang lebar
"Ah... ternyata ibu mengatakan pada ayah." Batin Clarissa.
"Iya ayah. Aku sehat. Tidak ada masalah di sini." Kata Clarissa tak bersemangat.
"Syukurlah, Katanya kamu sudah ngobrol dengan ibukmu ya? Jadi ayah gak perlu basa-basi lagi ya. Kamu tau kan bagaimana keadaan keluarga kita. Kita sedang kesulitan. Ayah dengar katanya kamu memulai bisnis ya. Kamu kan anak ayah yang baik hati. Gimana kalau kamu bantu ayah?"Kata Ayah Clarissa.
"Aku gak paham maksud ayah apa. Menurut yang ayah dan ibu ajarkan kepadaku, sekarang aku sudah jadi orang asing untuk keluarga.
...****************...