Alaska Raden Saleh terkenal sebagai sifat playboy, ia sering membuat para gadis impian untuk mencintai dan menyukai Aska. Tapi tidak dengan Rania, seorang gadis cantik berkulit putih, hidung mancung, serta agamis itulah impian Aska. Tetapi Aska sudah lebih mencintai Luna kedahuluan. Hubungan Luna dengan Aska sudah lebih dari 4 tahun dan impian Luna ingin ia menjadi pasangan Aska. Tetapi Aska tak mencintai Luna, ia hanya menyukai Luna karena wanita seperti Luna sangat memikat hatinya.
Dapatkah Luna mengetahui jika Dirinya hanya sebagai permainan belaka? dan padahal Luna dengan Rania ialah saudara sekandung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohima_Cahaya18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Menyesal
Lydia kedua kalinya dipermalukan dengan banyak orang, malah Rania tidak terima jika Rio di tampar oleh ibu sambungnya yang menyebalkan. Kebusukan Lydia semakin hari semakin panas, ia tidak terima jika Aska harus ditolong oleh Rio.
Lydia yang tidak bisa mengambil pelajaran apa yang telah terjadi, jika bukan pertolongan Rio nyawa Aska akan membusuk di pinggir jalan. Manusia seperti Lydia seharusnya di musnahkan dan mungkin tak ada yang mau menerima Lydia yang sebagai seorang istri tak beruntung malah ia menghabiskan harta kekayaan demi mencapai satu tujuan. Lydia yang hampir gelisah, ia tak mau menerima dari anak tirinya yang sebagai gelar dokter. Tanpa berpikir panjang, ia masuk tapi terus dilarang Rio untuk masuk.
"Bu, jangan masuk dulu karena kondisi Aska sedang tidak baik baik saja. Sebaiknya kita doakan supaya kondisi Aska semakin baik. Mengertilah Bu,"ucap Rio ia menjelaskan kepada Lydia supaya tidak terlalu terburu buru.
"Kok kamu perduli dengan saya! Kamu hanya anak tiri saya, sudah jangan buat saya semakin emosi. Sekarang kamu pergi, saya tak butuh kamu lagi" desak Lydia mengusir Rio secara kasar.
Rania tak habis pikir dengan pola pikiran Lydia, mengapa ia tega dan tidak perduli dengan Rio sedikit pun. Padahal, Rio yang selalu berusaha sabar dan ia ingin membuat orangtuanya senang. Rania ingin mengajak Rio ke suatu tempat siapa tahu bisa menghibur hati Rio.
Meskipun diacuhkan, Rania akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat bahagia hati Rio. Rania selalu bersyukur, karena Rio sudah membuat hati Rania senang. Ia bisa menghibur dan membuat kesukaan makanan yang dimasak oleh Rio.
"Pak dokter jangan diambil hati, pak dokter sebaiknya kita pergi dari sini. Karena keberadaan kita tidak dihargai, sebaiknya kita pergi saja. Rania ingin menunjukkan tempat yang mungkin pak dokter sukai"imbuhnya yang sekedar menghibur membuat wajah Rio semakin percaya diri.
Tanpa aba aba Rio mengiyakan ajakan Rania, ia yang hanya hatinya tidak ingin rapuh tapi ia senang karena ada sosok wanita yang ia kagumi dan Rio ingin segera melamar wanita tersebut di hadapan semua orang.
Rio merasa nyaman dengan Rania yang sekarang, momen bersama orang yang ia kagumi serta penampilan Rania hanya biasa saja. Rio yang dari awal memang langsung menyukai Rania, ia tidak akan pernah setuju dengan persyaratan Lydia yang harus menyerahkan Rania untuk saudaranya. Walaupun demi cinta ia tak akan memberikan Rania disakiti oleh Aska dan ibunya.
"Kenapa melamun, apakah kepikiran dengan mulut tajam Lydia. kenapa kamu harus memikirkan omongan mulut tajam seperti Lydia"
"Tentu tidak! Saya hanya memikirkan gimana nasib Aska, masalah mulut tajam yang diucapkan oleh Lydia itu masa bodoh. Oh ya, tempatnya seru, apakah kamu udah pernah kesini" tanya kepada Rania.
"Hmm, bersama orangtuaku tapi Allah telah mengambil keduanya."
Rio tak bermaksud untuk menyentuh dan menyakiti hati Rania. Ia terlalu jujur tapi benar jika Rania pernah mengunjungi tempat tersebut. Sangat asing, tapi mengingat kejadian itu membuat Rania untuk susah dilupakan. Apapun kini Rania kembali bersedih, ia tidak harus menunggu jawaban dari siapa. Hatinya kembali rapuh, tapi mengingat kembali orangtuanya tidak mungkin karena sudah beda alam. Rania sesenggukan menangis, apa mungkin ia akan menyendiri dan menjadi histeris karena kehilangan orangtuanya.
Tanpa disadari kemunculan Aldy menjadi pusat perhatian orang, dirinya telah bersalah telah melakukan pembunuhan yang menyebabkan Aska harus koma di RS. kebodohan yang dimiliki Aldy yang dibutakan oleh cinta.
