zahrana atau zahra nadhifa , di dunia maya ia adalah seorang penulis novel daring yg cukup terkenal namun di dunia nyata ia adalah istri seorang ceo perusahaan terkenal zayn aditya alfatih .
terlahir dari anak pembantu tiga tahun zahra diperlakukan layaknya asisten rumah tangga, namun setelah tiga tahun pernikahan ia kembali bertemu dengan cinta pertamanya nathan arfansyah seorang dokter bedah.
zahra juga dekat dengan erik sepupu zayn lalu bagaimana kah kisah mereka berempat.
akankah zahra menemukan cintanya sesuai dengan kisah novel yang ditulisnya ? juga akankah ia bercerai dengan zayn atau justru tumbuh benih cinta ? lalu bagaimana dengan nathan dn erik?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidur seranjang!
Zahra tak tahu kenapa hatinya menghangat kala mendengar kata-kata yang terucap indah dibibir tuannya, matanya menatap mata laki laki itu dengan dalam seakan terhipnotis oleh keindahan yang ada padanya.
Detak jantungnya kian tak beraturan dan malah bekerja dua kali lipat seakan menunggu kembang api dimalam tahun baru, wajah laki laki itu mendekat tapi ia justru hanya bisa diam saja seolah raganya mati disana dan tenaganya tak bisa melawan arus yang kian mendesak.
1 detik , 2 detik, 3 detik wajah itu semakin dekat dan hampir dekat namun tiba tiba wajah galak ibu dari laki laki itu terlintas membuatnya terbangun dari ketidak berdayaan.
bugh
Zahra mendorong kuat dada tuannya membuat laki laki itu terjatuh kebawah ranjang dengan kedua kaki diatas sedangkan kepalanya dilantai, membuat wanita itu terkejut menganga lalu menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
" za... Kamu apain saya" ujar zayn dengan suara kesal menatap ke atas ranjang yang menonjolkan kepala ijahnya.
...****************...
Sementara dikamar lain jeny terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa sakit apalagi dibagian itu seakan ia sudah bekerja keras selama semalam.
Ia ingat bima membawanya kemari dan dia meminum segelas air putih lalu bayang bayang percintaan semalam dengan laki laki itu terlintas dibenaknya, ia melihat ke dalam kain tebal yang menutupi tubuhnya yang ternyata tak memakai sehelai benang pun yang melekat.
" tidak mungkin " gumamnya sembari memeluk tubuhnya.
Dikamar mandi terdengar suara gemericik air bertanda ada seseorang yang tengah mandi disana, tanpa banyak fikir jeny mencari pakaiannya dan segera memakainnya tak lupa ia mengambil tas genggam miliknya.
Wanita itu pergi dengan tergesa gesa karena tak ingin laki laki itu tahu siapa sebenarnya dia, namun sayangnya ia tak sengaja bertemu dengan adik dan istrinya itu tak jauh dari kamarnya.
" kak jeny" sapa zayn dengan wajah terkejut.
Semalam ibunya bilang kakanya itu pulang lantaran malu dirinya mengakui zahra sebagai istrinya namun ternyata kakanya masih berada dihotel ini .
Ia menatap kakanya penuh selidik karena terlihat berantakan juga ruam merah di jenjang lehernya membuat laki laki itu curiga.
" kaka ngapain disini?" tanya zayn membuat jeny gelagapan bingung dengan jawaban apa yang harus ia katakan
" ka kaka ,,, " gumamnya tergagap.
Sembari melihat ke sana kemari dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal jeny berusaha mencari jawaban, namun saat melihat ada zahra disamping adiknya segera ia berbalik tanya mengalihkan pembicaraan.
" kamu ngapain disini dengan ijah lagi?" tanya jeny dengan wajah tak suka sembari menunjuk zahra dengan telunjuknya.
" kenapa ia istriku mau tidur bareng atau bikin anak juga kami sudah sah" ucap zayn dengan tegas sambil merangkul tubuh zahra menghimpit pada tubuhnya.
Sedangkan zahra hanya diam dan mendongakkan kepalanya menatap zayn lekat.
" zayn !" pekik jeny tak menyangka jawaban adiknya itu benar benar sudah diluar batas aturan.
" kalo mamah tahu gimana ? Juga jika dia hamil gimana ?" tanya jeny seolah mengingatkan tentang strata sosial mereka.
" apa salahnya! aku tak peduli jika memang ia hamil anakku tentu aku harus bertanggung jawab" ujar zayn membuat kakanya bungkam.
Jeny merasa kesal dengan perkataan adiknya ia pun berbalik badan tak ingin lagi banyak bicara, tanpa menoleh lagi pada mereka wanita itu pergi dengan cepat.
Sementara zayn melepaskan rangkulannya menatap kakanya hingga menghilang dibalik dinding, tangan sebelahnya terkepal ia berfikir kakanya sudah punya pacar lagi jika tidak tak mungkin ia tidur di hotel.
Apalagi tanda tanda yang dia lihat ditubuh sang kaka adalah bekas kiss mark , zayn tak menyangka kaka nya semurahan itu atau laki laki itu yang memaksanya bermalam bersama ia merasa jengah melihatnya.
" tuan zayn " panggil zahra menatap lelaki yang sudah menjadi suaminya.
" ayo kita pulang!" ajak zayn dengan nada dingin lalu berjalan cepat meninggalkan zahra.
" tu tunggu !" ucap zahra lalu menyusul tuannya yang sudah kembali kesetelan awal.
...****************...
Malam harinya ...
Zahra tengah menyiapkan makan malam di dapur dan saat itu zayn datang lalu duduk dikursi paling ujung, sementara zahra duduk disebelah kiri setelah mengambilkan nasi untuk tuannya itu.
Suasana begitu hening hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring, dibelakang mereka ada beberapa asisten rumah tangga yang berdiri menunggu majikannya selesai makan malam.
" mulai malam ini kau tidur dikamarku" ucap zayn dengan tegas membuat zahra yang lagi enak enaknya makan tersedak hingga terbatuk batuk.
Wanita muda itu mengambil air putih dalam gelas lalu meneguknya sampai tandas, perkataan tuannya tadi benar- benar membuatnya terkejut.
" jadi bawa semua barang-barangmu ke kamarku " ucap zayn melanjutkan perintahnya tanpa peduli dan melanjutkan makan malamnya.
" tu tunggu tuan mana bisa begini__" belum selesai zahra protes zayn melanjutkan perkataannya.
" bukankah saya sudah bilang akan bertanggung jawab, jadi lakukan saja semuanya sesuai perintah tak boleh protes " ujar laki laki itu dengan nada meninggi lalu menyelesaikan makan malamnya.
Setelah itu zayn beranjak dari meja makan dan pergi begitu saja tanpa menoleh atau bertanya apapun pada zahra, sedangkan zahra hanya diam makanan yang lezat itu tak ia habiskan karena ucapan tuanya membuat seleranya hilang.
Tiga tahun adalah waktu yang tak sebentar selama itu ia menunggu dengan sabar dan melayani tuannya dengan ikhlas walau lelaki itu selalu bersikap dingin dan galak padanya.
Dan setelah tiga tahun itu ia ingin memulai hidup baru setelah perceraiannya selesai, namun sekarang setelah tiga tahun berlalu bukan perceraian yang terjadi tapi melanjutkan pernikahan yang tanpa cinta itu.
" non apa kita pindahkan barang-barangnya sekarang?" tanya bi ima membuyarkan lamunan yang memenuhi fikiran nya.
Zahra terdiam ia tak tahu apa yang harus dilakukannya bayang-bayang ibu mertua yang galak akan terus menghantuinya, lantas apa tuannya akan melindungi dan menjaganya bagaimana jika tidak.
Pertanyaan yang semakin menggelayut didalam fikirannya berkecamuk dengan rasa takut yang akan terjadi kedepannya.
Bagaimana jika ia dibuang disaat hamil ? atau mungkin dibunuh ? Tentu itu harus terjawab dengan jaminan yang bisa ditepati tak hanya sebuah janji.
" lakukan saja bi nanti dia marah ?" sahut zahra akhirnya yang membuat bi ima menyuruh beberapa asisten untuk memindahkan barang milik istri majikannya.
Tetapi bi ima tidak pergi wanita paruh baya itu justru duduk disamping zahra lalu menggenggam tangannya.
" kenapa non apa ada yang fikirkan ?" tanya bi ima dengan lembut.
" aku takut bi , bibi juga tahu bu sophi tak menyukai ku bagaimana bisa kami melanjutkan pernikahan tanpa cinta ini" ucap zahra menjawab pertanyaan wanita paruh baya yang selalu menemaninya dirumah itu.
" non cinta sama tuan " tanya bi ima meyakinkan sesuatu namun zahra segera menjawabnya.
" mana boleh bi aku jatuh cinta sama tuan zayn, kami tidak sepadan juga aku harus segera bekerja kalo pernikahan ini dilanjutkan bagaimana aku bisa bantu ibu buat bayar sekolah dika " zahra terdiam sejenak untuk mengambil nafas.
" aku juga ingin beliin ibu rumah biar gak ngontrak terus" ucapnya lagi.
Bi ima memeluk zahra ia paham apa yang difikirkan gadis ini , juga ia sekarang tahu kenapa nyonya tati menjadikan zahra sebagai pengantin pengganti karena kebaikan dan ketulusan gadis ini benar-benar membuatnya takjub.
...****************...
Barang-barang milik zahra sudah dipindahkan kekamar zayn , kini pasutri itu tengah tidur diranjang yang sama.
Tak ada kemesraan tak ada pula manja manjaan layaknya pasutri lain, keduanya tidur telentang menatap atap putih dan sebuah guling sebagai pembatas antara keduanya.
Dua manusia berbeda itu merasakan jantung mereka yang bekerja dua kali lipat dari biasanya, gugup mungkin keadaan mereka sekarang pun hanya bisa ditutupi dengan diam.
" tuan " panggil zahra pelan.
" iya " sahut zayn dengan pelan juga.
" belum tidur?" tanya zahra masih dengan suara pelan.
" suntuk " jawab zayn singkat.
" tuan saya ingin tanya, kenapa kita melanjutkan pernikahan ini kenapa tak bercerai saja " tanya zahra membuat laki laki disampingnya itu berdecak kesal.
Lagi dan lagi zahra menanyakan hal itu, benar kata neneknya jika ia mencintai zahra dia harus hamili wanita itu segera sebelum laki-laki lain merebutnya.
Terlebih dokter pribadi keluarganya yang baru adalah cinta pertama zahra, jadi zayn harus menawannya dengan kehamilan namun ia sendiri tak tahu bagaimana memulainya.
" karena aku sudah menyentuhmu, jadi kita lanjutkan saja" ujar zayn dengan dingin dan galak nya yang mulai keluar juga tetap melanjutkan sandiwaranya.
" aku sudah minum pil KB jadi sepertinya tak akan hamil jadi tuan tak perlu khawatir" ucapan zahra membuat zayn terkejut.
Laki-laki itu melempar guling yang menghalangi jarak mereka lalu tanpa sadar naik keatas tubuh zahra dengan kedua tangan bertumpu seperti posisi push up, tentu saja wanita itu terkejut.
'disentuh saja belum tapi sudah berani minum pil sialan itu bisa gagal kalo begitu ceritanya ' gumam zayn dalam hati.
" jangan ! Kamu tak boleh minum pil itu kamu harus hamil anakku" ujarnya dengan suara lantang.
Zahra menelan salivanya berat bukan karena ucapan lelaki itu tapi posisi mereka sekarang, sedangkan zayn sepertinya belum sadar dengan posisinya sekarang.
Mata zahra menatap ke arah bawah mereka ada sesuatu yang keras menyentuh pahanya, zayn menatap mata zahra yang melihat ke arah bawah.
' sial apa yang dia fikirkan?' batin lelaki itu.
Namun semua sudah terlanjur posisi mereka sekarang membuat zayn mati kutu namun apa boleh buat ia harus maju sekarang tak bisa mundur lagi.
" za , ayo kita lakukan sekarang" ucap zayn pelan tapi masih terdengar.
Selanjutnya lakukan apa ?
