Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 19
Hari-hari Vina harus drama jika dia baik-baik saja, walaupun tubuh dan pikiran sedang tidak baik-baik saja. apa lagi keluarga yang semakin renggang tapi apalah daya Vina hanya bisa memendam sendiri dan mengadu pada sang pencipta jika merasa lelah.
Dan hari ini Vina juga sudah resmi jadian dengan Dimas yang selalu memberikan perhatian padanya, entahlah padahal Vina sudah memasang dinding kokoh untuk tidak pacaran tapi goyah juga.
Dimas.
Selamat pagi Vina, eh cinta ku terima kasih sudah menerima ku. semangat kerja nya . dan hari ini aku akan ke kita untuk kuliah. jaga diri baik-baik ya .
Deretan pesan dari Dimas membuat Vina sedikit tersenyum, padahal sudah biasa Dimas mengucapkan pagi padanya, mungkin karna bawaan Vina sudah menerima kehadiran Dimas dalam hidupnya.
"Jangan senyum-senyum sendiri, nanti Kesambet baru tahu rasa " celetuk Sarah membuat Vina sadar dan langsung menyembunyikan ponselnya.
"Kata orang jika seseorang senyum-senyum sendiri di Telpon jika tidak mendapat berita baik ya jatuh cinta, kira-kira kau bagian mana? " tanya Sarah lagi seakan dia tahu semua yang terjadi pada Vina.
"Mbak bicara apa sih, lebih baik Vina foto pakai terbaru saja " ucap Vina yang langsung menghindar dari pertanyaan Sarah yang bisa saja membuat Vina mengatakan apa yang terjadi sekarang.
"Haha,,, aku tahu kau pasti jatuh cinta. jangan bohong Vina aku sudah cukup dewasa untuk mengetahui perubahan mu. Dan aku bisa tebak jika ini semua ada perubahan dengan pria yang selalu datang membawakan mu coklat itu kan " tebak Sarah lagi . dan lagi semua yang di katakan oleh Sarah itu benar hanya saja tidak di respon oleh Vina yang fokus pada kegiatan sendiri.
Vina tidak merespon dan fokus pada pekerjaan dan Sarah kembali fokus pada kegiatan.
***
Di taman, Kenzo datang ke lokasi untuk memastikan apakah ada penolong keponakan beserta Asep ikut sekali untuk memastikan apakah ada wanita yang menjadi penolong keponakan. sudah hampir satu jam mereka keliling tapi tidak ada tanda-tanda orang yang mereka cari.
"Bagaimana, apa wanita itu ada? " tanya Kenzo.
"Maaf tidak ada tuan " jawab Asep membuat Kenzo menghembus nafas panjang.
"Di mana kau menemukan Akbar kemarin? " tanya Kenzo lagi.
"Di sana tuan, Mari saya tunjukkan tempatnya " ucap Asep yang menuntun perjalanan menuju tempat di temukan Akbar.
"Di sini tuan " ucap Asep yang mengehentikan langkah dan di sana juga ada pohon-pohon bunga.
Kenzo berjongkok, mungkin saja dia menemukan sesuatu harap Kenzo. tapi berapa syok dia saat menemukan ranting kecil yang terdapat noda merah membuat Kenzo mencoba mengambil ranting tersebut.
"Akbar kemarin tidak ada luka selain gigitan ular kan pak? " tanya Kenzo.
"Benar tuan, maaf ada apa? " tanya Asep.
"Bapak kemarin tidak berlaku kasar kan pada wanita itu kan? " tanya Kenzo berharap jika apa yang dia pikirkan tidak terjadi.
"Maaf tuan, saya panik begitu wanita itu menunduk saya pikir dia ingin melukai tuan kecil" cicit pak Asep membuat Kenzo benar-benar lemas.
Sudah di tolong tapi karena panik membuat seseorang berpikir tidak jernih. sungguh dia tidak tahu apa yang terjadi pada wanita tersebut yang jelas apapun yang terjadi dia berharap hasil saja. yang pasti goresan di bagian tubuh pasti ada.
Karena tidak menemukan apapun, Kenzo kembali ke kampus untuk menjalankan tugasnya di sana.
***
Sore, hari Vina kembali melanjutkan rutinitas ke kampus dan Vina juga sering mengirim pesan pada Dimas. bahkan semakin hari orderan Vina semakin bertambah, Vina sangat bersyukur.
"Vina, tugas kemarin sudah kau kerjakan? " Ayu datang langsung duduk di samping Vina yang sejak tadi memainkan ponselnya.
"Sudah, kau bagaimana sudah kan? " tanya Vina.
"Sudah dong. oh iya, kau sibuk sekali dengan ponsel mu dan aku lihat di motor mu ada banyak pakaian " ucap Ayu lagi.
"Alhamdulillah, banyak yang pesan orang kampung jadi pulang kerja tadi di bawa biar besok langsung di antar " jawab Vina.
"Syukurlah, kau memang luar biasa. semangat ya Vina " ucap Ayu.
"Terima kasih Ayu " jawab Vina.
"Hello guys, kalian sudah lama? " Tari dengan dengan cemilan yang di tenteng.
"Kau belum apa-apa sudah jajan " sindir Ayu.
"Aku dapat yang saku dari pacar ku, jadi aku beli saja Jajan yang ku mau " ucap Tari sombong.
"Sini, lebih baik kau bagi cemilan mu itu " pinta Ayu.
"Sabar, aku memang mau bagi sama kalian, biar rezeki pacar ku semakin lancar dan uang saku semakin lancar " ucap Tari.
"Aamiin " ucap Vina
"Kapan kalian nikah, toh sudah di beri nafkah juga " celetuk Ayu dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Belum saatnya, aku masih ingat senang-senang " jawab Tari seadanya di
"Parah sekali kau " jawab Ayu tidak habis pikir dengan sahabat satu ini. sedangkan Vina hanya tersenyum menanggapi.
"Kau juga pacaran jangan sok begitu lah, memang kau mau nikah muda? " tanya Tari lagi.
"Kalau aku sih siap saja tapi ya itu restu orang tua belum dapat " jawab Ayu lemah.
"Sabar, kau harus banyak berdoa jika memang pacar mu yang terbaik pasti kalian bersatu " jawab Vina bijak.
"Usaha pacar mu belum kencang " Celetuk Tari.
"Udah tapi masih kurang kayak nya " jawab Ayu lagi.
Tidak lama dosen masuk membuat mereka duduk rapi, dan mendengar semua materi yang di sampaikan oleh dosen yang bersangkutan dan tidak lupa mereka lagi dan lagi mendapatkan tugas membuat mereka lemas. sedangkan Vina hanya tersenyum menikmati semua yang mereka dapat.
"Tugas Mulu " kesal Tari dan Ayu yang membereskan buku dan atas tulis karena waktu magrib tiba.
"Iya, hampir semua mata kuliah ada tugas " celetuk Ayu lagi.
"Nikmati saja lah " jawab Vina .
"Aku malas, lebih baik aku bayar orang saja mengerjakan tugas ku tinggal bayar beres " ucap Tari.
"Siapa? " tanya Ayu.
"Teman kakak ku sih tapi harganya lumayan kalau kau mau " ucap Tari.
"Memang berapa? " tanya Ayu penasaran.
"Dua ratus " jawab Tari membuat Vina tersedak Dnegan minum sendiri.
"Apa dia ratus, cuma tugas makalah saja? " tanya Vina syok.
"Iya, kenapa? atau kau mau buka jaga mengejar tugas makalah kami tapi pelanggan pertama di bawah harga teman kakak ku bagaimana? " Tari memberi saran.
"Memangnya kalian percaya dengan ku? " tanya Vina.
"PERCAYA " jawab Tari dan Ayu kompak.
"Baiklah, biar aku yang mengerjakan tugas kalian " jawab Vina. lumayan Vina mendapat uang tambahan pikir nya.
"Harga berapa? " tanya Tari lagi.
"Terserah kalian saja, aku ikut baik kalian saja " jawab Vina membuat kedua sahabat menggeleng.
"Seratus ribu boleh ya, anggap saja pelanggan pertama" ucap Tari memberi usul.
"Boleh, jika kalian tidak keberatan " untuk Vina
"Oke, deal seratus mau bayar sekarang atau nunggu tugas sudah siap ni? " tanya Ayu lagi.
"Tunggu sudah siap saja " jawab Vina.
"okeh " jawab mereka.
Vina tidak menyangka mendapatkan pekerjaan baru dan dia akan giat mengerjakan tugas teman dengan baik, dengan begitu Vina bisa saja di rekomendasikan dengan yang lain. Vina hanya berharap dengan begini dia bisa membantu meringankan beban kedua orang tua.