#mafia + komedi
Rachel adalah seorang perempuan berusia 21 tahun yang merupakan anak satu-satunya dari gangster penguasa jakarta yang bernama serigala hitam.
Gangster serigala hitam telah menguasai jakarta dan sekitarnya semenjak ayahnya rachel yang bernama Rehan bersama teman setianya bernama Budi merantau kejakarta pada tahun 1980.
Rehan menikah dengan Kurenai yang merupakan warga negara jepang, akan tetapi Kurenai yang merupakan seorang putri yakuza yang mencoba menghindari kekerasan dan lari ke indonesia merasa kecewa dengan pilihan Rehan untuk menjadi mafia.
Akhirnya Kurenai meninggalkan Rehan dan Rachel yang baru berumur 5 tahun, Kurenai kembali ke jepang tanpa mengucapkan salam perpisahan untuk Rachel dan Rehan.
Rehan muda berhasil membangun dan mendirikan kerajaannya dari darah dan mayat lawan-lawannya.
sampai pada suatu hari rehan dibunuh oleh saingannya.
sanggupkah Rachel membalas dendam atas kematian ayahnya?
akankah Kurenai mengakuinya?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indra gunawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gema Tawa dan Darah
#Jepang, 23 Desember 2010
Tiga hari setelah peristiwa pengambil alihan dua klub malam Kurenai sebagai satu-satunya Wakagashira yang aktif dan memang ditugaskan oleh Oyabun untuk mengurus management untuk dunia bawah tanah ini (Yakuza). Sedangkan dua Wakagashira yang lainnya ditugaskan oleh Oyabun sebagai penyedia pasukan pembunuh dan penghubung Yakuza dengan organisasi kriminal lainnya atau pengusaha yang ingin berkerjasama dengan pihak Yakuza jepang.
Hal itulah yang menyebabkan seolah-olah Wakagashira Kurenai yang paling berkuasa di dalam Yakuza. Hal ini juga yang membuat Kurenai terkadang bertindak melampaui batasnya. Karena hanya Kurenai dan beberapa anggota Yakuza senior yang pernah melihat Oyabun dan dua Wakagashira lainnya.
Kurenai memanggil Satei Nakamura penguasa kota Haneda dan Daisuke penguasa Kota Nara akibat pertempuran dan penyerangan di kota Haneda.
Di Ruangan kerja Nakamura terlihat dia sedang berbicara dengan seseorang lewat sambungan telpon dan dari raut wajah dan gesture tubuh Nakamura, jelas pembicaraan di telpon itu tidak menguntungkan dirinya.
Setelah panggilan telpon selesai Nakamura menarik nafas panjang dan dia meminta Oda memanggil Hatori untuk masuk keruangannya. Selang beberapa lama kemudian Hatori masuk dan menghadap Nakamura.
“Hatori kau temani aku untuk menemui Wakagashira Kurenai dan ajak juga kedua anak buah mu!” Nakamura berkata sambil memijat keningnya.
“siap Bos! Apakah ini terkait masalah pertempuran malam itu?” tanya Hatori dengan wajah penasaran.
“iya semua ocehan Wakagashira Kurenai di telpon dan pertemuan malam nanti karena penyerangan dari pihak Daisuke.” Jawab Nakamura sambil memijat keningnya.
“Mengapa bos terlihat murung? Harusnya panggilan Wakagashira Kurenai menguntungkan pihak kita.” Hatori yang kebingungan menaikan kedua alisnya.
“dasar bodoh! Jika ocehan Wakagashira Kurenai mengungtungkan pihak kita tentu aku tidak akan murung seperti ini. Wakagashira Kurenai melarang ku merebut balik dua klub malam yang telah dikuasai oleh Daisuke. Oleh karena itu aku tidak mengajak Genjiro dan Oda ke pertemuan tersebut. mereka terlalu banyak berfikir, dalam pertemuan ini aku lebih suka membawa mu. karena kau sedikit berfikir dan banyak memukul!” Nakamura berkata sambil tersenyum penuh arti kepada Hatori.
“apakah Bos Nakamura meminta ku dan dua anak buah ku untuk menghajar Wakagashira Kurenai dan Daisuke di pertemuan itu?” tanya Hatori dengan penuh semangat tanpa rasa takut.
“oi...oi...Hatori pakai otak mu sedikit!” Nakamura mendengus kesal ketika dia mendengar ocehan Hatori.
“Kau tidak akan mungkin di izinkan masuk kedalam ruangan untuk bertemu Wakagashira Kurenai. Aku mengajak mu untuk menghajar para anak buah Daisuke yang berada di luar ruang pertemuan. Setidaknya 3 diantara anak buah Daisuke harus ada yang mati malam ini.” Lanjut Nakamura yang berkata sambil mematikan rokoknya.
“hanya itu?” tanya Hatori tidak percaya.
“iya hanya itu? Apa kau menilai tugas ini tidak sesuai dengan gaya mu?” Nakamura bertanya kepada Hatori sambil menyipitkan matanya.
“Bos....aku ini tangan dan kaki bos Nakamura! Masa aku harus melawan Mafia kelas ikan teri seperti itu. Biar ku bunuh saja si Wakagashira Kurenai atau Daisuke supaya bos bisa menguasai Kota Nara dan menjadi Wakagashira. eh....tapi....” Ucapan Hatori terhenti sebelum Nakamura bereaksi.
“hal apa yang menghentikan perkataan konyol dan bodoh mu itu Hatori? Biasanya kau baru berhenti bertingkah bodoh dan konyol setelah aku memukul kepala mu!” tanya Nakamura serius.
Hatori kemudian merapatkan pintu yang ada di ruangan tersebut, setelah memastikan tidak ada orang lain di sekitar ruangan itu barulah Hatori menatap ke arah Nakamura.
“Bos belum tau?” tanya Hatori dengan ekspresi wajah yang serba tahu.
“tau apa?” Nakamura balik bertanya.
“Bos beneran belum tau apa-apa?” Hatori memegang dagunya sambil melirik ke arah Nakamura.
“Hatori.....!” Nakamura berkata dengan nada tinggi dan tangannya bersiap memukul kepala Hatori.
“sabar....sabar dulu bos! Klo bos selalu memukul kepala ku lama-lama aku bisa menjadi orang idiot!” ucap Hatori sambil melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.
“bukankah kau sudah menjadi orang idiot dari pertama bergabung dengan ku?” dengus Nakamura kesal.
“hehehe, ternyata bos Nakamura belum mengerti sepenuhnya tentang aku. Aku bukan idiot bos, tapi aku gila. Hahahaha!” Hatori berkata dengan bangga seolah-olah yang dia katakan adalah sesuatu hal yang sangat jarang dimiliki oleh yakuza yang lain.
Nakamura hanya bisa menarik nafasnya sambil menggelengkan kepalanya.
{anak ini ketika sedang bertarung dan berbicara seperti ini, sangat jauh sekali berbeda. Seakan-akan mereka seperti dua kepribadian yang bertolak belakang.} batin Nakamura sambil memandangi Hatori yang masih tertawa terbahak-bahak.
“ha..ha..ha!” Nakamura tertawa dengan kesal dan memandangi Hatori dengan tatapan yang kesal, “sampaikan yang ingin kau sampaikan kepada ku dan apakah Rachel baik-baik saja dan tidak ada pihak Daisuke yang mengincar Rachel?” Nakamura yang kesal segera membakar rokoknya.
Hatori mengehentikan tawanya dan sekali lagi dia memastikan di ruangan itu hanya ada di dan Nakamura.
“Bos sudah tau klo Kurenai adalah ibunya Rachel?” Hatori mengatakan hal ini dengan suara yang sangat pelan dan hanya bisa di dengar oleh dia dan Nakamura.
“Jika bukan karena Rachel meminta ku untuk mencari ibunya dan mempertemukannya aku pasti sudah membunuh Kurenai untuk Bos Nakamura.” Lanjut Hatori dengan suara yang normal dan wajah yang serius.
Nakamura memperhatikan Hatori dari bawah sampai atas, {Rachel mempercayai hal sepenting ini ke Hatori? Apakah Rachel tidak mengatahui bahwa Kurenai telah memutus ikatannya dengan Rehan serta Rachel? Apa yang akan menimpa si bodoh Hatori jika sampai Kurenai tau bahwa Rachel ada bersamanya.} Batin Nakamura sambil menggelengkan kepalanya.
“Bos? Bos baik-baik saja?” Tanya Hatori Khawatir ketika melihat Nakamura yang masih termenung.
“ya aku baik-baik saja! Kamu harus berhati-hati Hatori karena.....”
Nakamura memberitahukan kepada Hatori mengenai perintah Kurenai terkait pemutusan hubungan ibu dan anak yang dilakukan Kurenai dan perintah dari Kurenai yang menyatakan Yakuza tidak akan membantu Rehan dan Rachel tanpa ke untungan yang bersifat materi dan profesional.
“oh hanya itu petuah dari Kurenai?” jawab Hatori enteng.
“dasar Bodoh! Jika Kurenai sampai tahu kita membantunya tanpa memberikan keuntungan pada pihak Yakuza. Kau pikir apa yang akan dilakukan oleh Kurenai terhadap kita berdua?” Nakamura menatap Hatori sambil menghisap rokoknya.
“tinggal ku katakan saja dia calon istri ku atau pacar ku...hmmm....atau ku katakan saja kepada Kurenai Rachel calon istri Oyabun. Selesai perkaranya bos. Hahahaha!” Hatori tertawa terbahak-bahak.
seolah-olah dia telah memecahkan perkara rumit untuk mengatasi amukan seorang Kurenai yang mempunyai posisi dan pengaruh besar di dalam organisasi Yakuza.
Nakamura menatap Hatori dengan seksama, dia ingin memastikan apakah semua ucapan Hatori itu dapat dipercaya. Benarkah Rachel telah jatuh cinta kepada anak buahnya yang bernama Hatori si Bodoh. Akan tetapi Nakamura tidak bisa membaca mimik dan gesture tubuh dari Hatori dan dia tidak mengerti apakah yang disampaikan oleh Hatori hanya sebuah candaan atau mempunyai arti mendalam.
“ternyata kau benar dalam satu hal Hatori!” Nakamura berkata dengan wajah serius.
“huh? Hanya satu hal bos?” tanya Hatori yang menghentikan tawa anehnya ketika mendengar perkataan Nakamura.
“iya kau benar dalam satu hal!” ulang Nakamura sambil menatap Hatori dengan sangat tajam dan menghisap rokoknya.
“apa itu bos?” tanya Hatori kebingungan.
“kau memang sudah gila sejak awal bergabung dengan ku dan menjadi seorang Yakuza! Tato Harimau yang kuberikan kepada mu sebagai simbol kekuatan memang sesuai dengan keahlian beladiri mu tapi sangat kontras dengan sifat mu yang bodoh!” ucap Nakamura serius.
Tidak lama setelah itu Nakamura tersenyum sambil menatap Hatori, sepersekian detik kemudian Nakamura tertawa terbahak-bahak seperti orang bodoh tanpa sebab yang jelas. Mungkin Nakamura tertular oleh kebodohan Hatori karena hari ini dia banyak berbincang dengan Hatori.
Hatori yang awalnya kebingungan melihat Nakamura tertawa terbahak-bahak seperti orang bodoh tanpa mengetahui alasannya pada akhirnya hanya bisa mengikuti Nakamura dan diapun tertawa terbahak-bahak seperti orang bodoh.
Karena menurut Hatori sangat tidak sopan ketika bosnya tertawa tapi dia malah memikirkan dengan serius apa penyebab bosnya yang bernama Nakamura yang selalu bersikap serius dan mendapat julukan sebagai sang pembantai di dunia Yakuza. Oleh dasar pemikiran seperti itulah Hatori ikut tertawa terbahak bahak bersama Nakamura di ruangan tersebut.