***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Tiba-tiba sebuah mobil sport berwarna hitam, berhenti tepat di depannya.
Sontak Yulia memundurkan langkahnya, dia kaget saat melihat wajah tampan Angga nongol keluar dari kaca mobil.
" A-angga.." Lirih Yulia. Entah kenapa dia bisa bertemu dengan anak tirinya itu di sini, apa pemuda itu kebetulan lewat atau sengaja mengikutinya sejak tadi.
Hm, rasanya terlalu percaya diri, dan terlalu berandai-andai jika Angga membuntuti dirinya. Memang dia sekurang kerjaan itu, hingga dengan sibuk membuntuti dirinya.
" Ayo masuk, " Angga menyuruh ibu tirinya segera masuk kedalam mobil.
" Mamah nunggu taxi saja Angga. Kamu pergilah duluan. " Jawab Yulia tersenyum manis kepada anak tirinya.
Yulia benar-benar tidak mau, jika harus kembali berurusan dengan anak tirinya yang selalu menggodanya itu. Karena Yulia tidak yakin, apakah dia mampu jika harus selalu menolak pesona dari seorang Angga, laki-laki yang bahkan jauh lebih muda darinya.
" Masuk sendiri, atau mau aku gendong. Heum..? " Laki-laki itu tersenyum manis penuh dengan siasat yang tersembunyi. dalam otaknya berkata, kali ini dia tidak boleh gagal dalam mendapatkan Yulia, bahkan ia rela membolos dari kampus hanya untuk membuntuti sang pujaan hati sampai sini.
" Apa.!! "
" Aku rasa, telingamu cukup jelas untuk mendengarnya sayang.." Ucap Angga dengan senyum smirknya.
Yulia pura-pura tidak mendengar, dia justru asyik dengan ponselnya. Membuat Angga geram dan terus mengancam. " Masuk Yulia, Atau aku akan benar-benar mengendongmu. !! "
" Kamu tidak akan seberani itu, disini banyak orang. " jawab Yulia santai.
" Kamu menantangku. ? " Angga bersiap akan turun dari mobil. Sontak saja hal itu membuat Yulia panik, wanita itu dengan cepat masuk ke dalam mobil, dan membanting pintunya dengan kesal.
Angga tidak marah sama sekali, justru ia sangat gemas melihat tingkah sang ibu tiri yang terlihat lucu di matanya.
" Kenapa harus banting pintu sih, mamahku sayang.? Dia nggak salah apa-apa lho. " Ucap Angga terkekeh, dia mulai menyalakan kembali mobilnya dan berlalu pergi dari sana.
" Emang kamu mau, aku banting untuk menggantikan pintu mobil.? " Geram Yulia. Ia menoleh kepada sang pengemudi mobil yang sialnya sangat mempesona, namun sangat menjengkelkan.
" Wow, itu sangat menyenangkan. Tentu saja aku mau sayang, Tapi di atas ranjang, bagaimana.??" Bisik Angga dengan sensual.
" Dasar mesum. "
" Itu wajar sayang, laki-laki memang punya tingkat kemesuman melebihi wanita, akan tetapi nafsu wanita jauh lebih besar di banding laki-laki. " Jawab Angga dengan santai
" Suamiku nggak semesum kamu. " Ucap Yulia dengan jengkel.
" Oh ya,? " Ujar Angga. Dia mulai menghentikan mobilnya, lalu mendekat pada Yulia, membuat Yulia memundurkan tubuhnya hingga tersudut pada pintu mobil.
" Aku hanya mau membantu memasangkan sabuk pengaman sayang, kenapa kamu takut sekali kelihatannya."
Yulia mengusap tengkuknya malu, berdekatan dengan Angga selalu membuat dia was-was dan berfikir negatif kepadanya.
Tak lama Angga pun kembali melajukan mobilnya, menyusuri jalan raya.
" Angga kita mau kemana, ini bukan jalan pulang ke rumah. !! " Yulia panik, saat dia tahu jika jalan yang di lalui oleh Angga bukanlah jalan menuju pulang ke rumah.
" Nanti kamu juga akan tau. " Jawab Angga dengan santainya.
" Berhenti Angga, atau mamah lompat dari mobil.!! " Ancam Yulia, tangannya sudah menggenggam erat handle pintu mobil, siap untuk membukanya. Entah mengapa ia merasa ada bahaya yang sedang mengincar jiwanya saat ini.
" Yulia stop, jangan nekat. " Bentak Angga. Tangan kirinya meraih tangan kanan Yulia, hampir saja mobilnya menabrak sesuatu.
" Please, jangan buat aku marah " Ucapnya lagi.
" Aku seharusnya yang marah, bukan kamu. Ini namanya penculikan Angga. Turunkan mamah di sini." Yulia balik marah. Dia sangat kesal sekali dengan sikap Angga, yang belakangan ini berubah mendadak jadi pemaksa. sedangkan Angga jelas-jelas tau kalau dirinya adalah istri ayahnya.
" Cukup Yulia, diam dan menurut lah.!! " Geram Angga. Dia sama sekali tak melepaskan cekalan tangannya pada tangan Yulia.
Yulia terdiam. dia pasrah dengan keinginan sang anak tiri, melawan pun tak ada gunanya, karna dia tau keras kepalanya Angga seperti apa. Dia hanya bisa berharap, kalau Angga tidak akan bertindak hal yang lebih jauh kepada dirinya. Ia berusaha berfikir positif, mungkin Angga akan mengajaknya ke suatu tempat.
Hingga akhirnya mobil pun berhenti, di sebuah bangunan gedung mewah yang ternyata adalah apartement.
" Ayo turun sayang, " Ucap Angga, dia turun dari mobil. dan membukakan pintu mobil untuk Yulia, yang ternyata masih betah duduk di dalamnya tanpa ada niat untuk keluar.
" Ayo, atau mau aku gendong. ? " Angga kembali mengeluarkan ancamannya, dia tersenyum manis sembari mengulurkan tangan kanannya kepada Yulia.
" Aku nggak mau. !! " jawab Yulia dengan ketus.
" Baiklah sayang, aku akan benar-benar menggendongmu." Jawab Angga. Pemuda itu tiba-tiba mengangkat tubuh Yulia ala bridal style, dan membawanya keluar dari dalam mobil.
" Akh,!! " Turunkan Aku Angga. " Yulia memekik kencang, tanpa sadar ia mengalungkan kedua tangannya pada leher Anak tirinya. Ia merasa malu karna menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di lobi.
Apa lagi di saat mereka memasuki lift, keduanya menjadi tontonan beberapa pasang mata yang ada di dalamnya. Lebih konyolnya lagi, Anga memperkenalkan dia sebagai istrinya, yang sedang terkilir kakinya, makanya dia menggendong sang istri karena tidak bisa berjalan.
Yang bisa di lakukan oleh Yulia, hanyalah menyembunyikan wajahnya pada dada bidang milik Angga. Dan sialnya, justru jantung Yulia jadi deg-deg'an tidak menentu.
" Sial,, kenapa aku malah deg-deg'an begini sih" Batin Yulia.
Angga terus membopong tubuh Yulia, hingga mereka sampai di sebuah unit apartement di lantai 25, yang entah milik siapa. Karena Bagi Yulia, Angga masih kuliah, jadi mustahil dia memiliki apartement pribadi yang semewah ini.
Dia tidak tahu saja, Angga adalah satu-satunya pewaris perusahaan tambang batu baru milik mendiang kakek dari almarhum ibunya, yang saat ini di pimpin sementara oleh orang kepercayaan neneknya.
" Angga.!! Turunkan Aku " Kesal Yulia.
" Sudahlah sayang, diam saja ok. "
Setelah memasukkan nomor password apartementnya, Angga kemudian masuk begitu saja. kaki kanannya menendang pintu, hingga pintu apartement pun tertutup kembali.
Dengan langkah yang tergesa-gesa, Angga membawa wanita pujaan hatinya masuk kedalam kamar, dan membanting tubuh sang wanita tepat di atas ranjang king size miliknya.
Yulia menatap kesal ke arah anak tirinya, dia segera melompat dari ranjang dan berniat untuk kabur dari kamar itu.
" Aku mau pulang. " Ucap Yulia dengan emosi. Dalam hatinya, ia merutuki kelakuan Angga yang sangat lancang kepadanya. Dengan berani menculiknya dan membawanya ke dalam kamar pula. Bener-bener anak durhaka.
"