Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.25
"Ben...Kamu lihatkan Bos tadi membawa seorang wanita..Aku nggak salah lihat kan.."Ucap karyawan Zein saat itu berada di parkiran tidak sengaja melihat kedatangan Zein.
"Nggak Jon..Itu benaran,Aku juga melihatnya.. Penasaran,siapa ya..bukannya selama ini belum ada wanita menaiki mobil Tuan Zein..." Ucap Pria itu bernama Beni.
"Kau Benar...tapi mungkin saja itu kerabatnya.." Ucap Joni.
"Iya kau benar..mungkin saja..ayo.."
kemudian mereka masuk kedalam menuju ruangan mereka.
Rombongan Zein sampai di ruangannya.
"Selamat datang Bos,Nona..."Dia adalah Rehan dan Rizal Asissten terbaik Zein miliki.
"Selamat pagi juga.." Olivia menyapa mereka tersenyum membuat Zein menatap tajam kearah Rizal dan Rehan.
"Kamu pergilah bersama veli keruanganku diatas,jangan keluar tampa aku suruh..jika perlu apa-apa minta dengan Velita,dia akan mengambilnya.." Ucap Zein.
"Baiklah..Ayo Vel..." Ucap Olivia lalu berjalan dengan Velita menuju ruangan pribadi milik Zein.
"Bos...Keamanan sudah di perketat.." Ucap Rizal.
"Hmm...Tetap awasi siapa saja begitu juga musuh kita,aku tidak mau Olivia disini merasa tidak nyaman..." Ucapnya.
"Baik Bos..."
"Mari kita mulai.." Ucap Zein membawa mereka bertiga masuk kedalam ruangan rahasianya. Mereka membicarakan sesuatu disana.
Veli sudah sampai membawa Olivia menuju ruangan atas,dimana itu ruangan untuk Zein tinggal di gedung itu.Ruangan itu memiliki 3 kamar,ruangan dapur,ruangan meeting,ruangan tv,ruangan olahraga,ruangan bersantai. Diatasnya lagi tempat landasan helikopter milik Zein.
"Ini sih namanya rumah Vel,besar sekali.." Ucap Olivia masih menatap sekeliling ruangan pribadi Zein itu.
"Iya Nona..Kalau nona lapar atau mau cemilan, Nona bisa mengambilnya disana..." Ucap Velita menunjuk kearah dapur.
"Iya Vel..Ah ya.. Aku harus segera mengikuti Ujian Vel.." Ucap Olivia lalu duduk di sofa lalu mulai membuka laptopnya lagi.
Olivia mulai mengikuti Ujiannya dengan sangat serius sedangkan Velita mengecek semua ruangan disana.
"Semuanya aman..." Ucap Velita lalu pergi menuju ruangan tv memainkan tabnya.
2 jam kemudian,Velita menoleh melihat Nonanya masih serius. Velita bangun menuju dapur, membuat minuman dan roti lalu meletakan kearah depan Olivia.
"Ini nona..Silahkan di makan..." Ucap Velita.
"Terimakasih Veli.." Ucapnya
"Sama-sama Nona..Nona mau makan siang menunya apa Nona..?" Ucap Velita.
"Emm...kayaknya sayur shop enak Veli..belikan Sop daging,dan jus buah aja..." Ucap Olivia.
"Baik Nona..." Ucap Velita lalu keluar dari ruangan itu turun kebawah.
"Veli...Kau mau kemana,kenapa nona di tinggal..?" Ucap Rustam.
"Aku mau membeli makanan pesanan Nona..ada yang berjaga diatas." Ucapnya.
"Baiklah,Nona Memesan apa..?" Tanyanya.
"Ini.." Velita memperlihatkan daptar makanan yang mau dia beli.
"Apa itu sekalian buat Bos..?" Tanyanya.
"Iya...kenapa,kakak mau juga,aku pesan sekalian.." Ucap Velita.
"Terserah kamu..berhati hati lah.." Ucap Rustam.
"Hmm..." Velita pergi turun menuju parkiran bawah dan pergi menuju restoran yang menjual pesanan Nonanya.
Di dalam ruangannya.
Zein masih serius bicara dengan Rehan mengenai pekerjaan mereka sampai kemudian selesai juga yang mereka bicarakan.
"Bos...Malam nanti acara ulang tahun Nona Helena,Apa Bos tidak ingin datang..?" Ucap Rehan.
"Jam Berapa acaranya..?" Tanyanya.
"Jam 8 malam Bos.." Ucap Rehan.
"Kau saja kesana.." Ucapnya.
"Baiklah Bos..." Ucap Rehan.
Kau boleh istirahat,kita lanjutkan nanti.." Ucap Zein lalu berjalan masuk keruangan dalam ruangannya lalu dia naik menggunakan lif yang ada dalam ruangan itu menuju ruangan atas tempat Olivia saat itu.
"Olivia..." Panggilnya membuat Olivia lansung menoleh.
"Emm kamu sudah selesai..?" Tanya Olivia.
"Belum...Aku juga butuh istirahat sejenak.." Ucapnya duduk di bangku sofa dengan sembari membuka jasnya.
"Aku udah pesan makanan..." Ucap Olivia.
"Hmm...Apa kamu masih mengerjakan ujianmu?" Tanyanya.
"Iya masih,ini aku mau selesaikan dulu..." Ucap Olivia lalu kembali melihat kearah laptopnya.
Zein duduk dengan matanya terus memandang Olivia.
Tidak lama Velita datang.
"Nona Ini makanannya..Tuan.." Ucap Velita kemudian baru menyadari ada Zein disitu.
"Terimakasih Veli..untuk kamu dengan anak-anak ada kan?" Ucap Olivia.
"Ada nona..saya permisi Nona,Tuan.." Velita lansung keluar lagi sedangkan Olivia bangun menuju makanan diatas meja makan.
"Ayo Zein kita makan..." Ucap Olivia membuat Zein bangun mendekati Olivia lalu duduk.
Deringan ponsel Olivia berbunyi,terlihat mommy yang menelpon.
"Mommy..." Olivia menatap mertuanya dengan tersenyum.
"Sayang...lagi apa..?" Ucap Mommy Lenora.
"Ini mau makan siang,Mom.Mommy sama Papi udah makan siang..?" Ucapnya Olivia.
"Barusan kami selesai makan,Kamu nggak apa apa kan disana..mengenai berita itu sudah Papi bereskan sayang.." Ucap Mommy.
"Aku nggak apa-apa Mom,Mommy tidak usah kuatir.. Bukankah aku sering mendapat berita seperti ini.." Ucap Olivia.
"Iya nak..Tetap semangat,jangan ingat mengenai masalah kemarin..ya..Mommy rindu kamu tau, baru saja satu hari kamu nggak disini.." Ucap Mommy.
"Iya Mom..Aku juga kangen Mommy...Mom,Zein ada disini.." Ucap Olivia lalu memberikan ponselnya kearah Zein.
"Mom..." Ucap Zein.
"Kamu nggak kerja boy..?" Ucap Mommy.
"Kerja Mom,ini lagi di kantor.." Ucapnya.
"Olivia, kamu bawa kekantor... ?" Tanya Mommy.
"Iya Mom..Dia aku tinggalkan di ruangan atasku.. Papi mana Mom.." Ucap Zein di pahami Mommy.
"Iya Boy,Ada...Papi lagi lihat pekerjaan.Kalian mau makan kan,makan lah dulu,nanti kita ngobrol lagi.. Bye sayang..." Ucap Mommy.
"Bye...Mommy.." Ucap mereka berdua.
Zein memberikan ponsel itu kearah Olivia lalu kemudian mereka mulai makan.
Mereka berdua tengah makan,tiba-tiba Olivia menghentikan makannya lalu memegang perutnya.
"Kamu kenapa?" Ucap Zein menghentikan juga makannya.
"Nggak...Aku nggak apa-apa.." Ucapnya ingin melanjutkan makannya namun kembali perutnya terasa kuat lagi nyerinya.
"Kamu bilang nggak apa-apa tapi kamu kesakitan..Aku panggilkan dokter.." Ucap Zein ingin menelpon Dokter namun lansung Olivia menahan tangannya.
"Jangan..!Nggak usah,Ini hanya Nyeri biasa,Aku lagi datang bulan,itu biasa terjadi..nanti aku bawa minum air hangat akan reda.." Ucap Olivia.
"Kamu yakin...?" Terlihat Zein panik melihat keadaan Olivia.
"Yakin...kamu makan saja.." Ucap Olivia lalu bangun ingin menuju tempat air minum hangat.
"Duduk saja..nanti aku ambilkan.." Ucap Zein lalu bangun mengambil air hangat lalu memberikan gelas itu kearah Olivia.Olivia perlahan meminumnya sampai habis.Zein duduk di samping Olivia lalu mengambil piring Olivia.
"Aku suapi.." Ucapnya.
"Nggak usah..Aku masih bisa makan sendiri.." Ucap Olivia.
"Jangan Menolakku,Olivia..!" Ucapnya menatap dingin Olivia.
"Makan..." Ucapnya menyuapi Olivia,perlahan Olivia menerima suapan itu.Olivia mengambil piring Zein.
"Kamu juga makan kalau begitu.." Ucap Olivia kini giliran menyuapi Zein.Mereka berdua malah makan bersuap suapan.Hingga makanan mereka berdua sama sama habis saat itu.