Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Curahan hati Anak-anakku
Setelah beberapa menit kini kami sudah sampai dirumah anak-anak segera turun dari motor dan masuk keteras mereka duduk dibalai- balai Yang ada diteras depan rumah
terlihat mereka mengipas-ngipaskan tanganny mungkin karena kepanasan
""kakak Al ,mama bisa minta tolong nggak "ucapku pada putra ke tigaku
"mau minta tolong apa ma?!"tanyanya
"ini sayang,bisa tidak kakak antarkan bakso ini untuk Uti yana dan kakung?!"tanyaku mengangkat kantong berisi bakso
"bisa ma"jawabnya lalu turun dari atas balai-balai dan berjalan kearah ku mengambil kantong plastik berisi bakso itu
ali berjalan menuju rumah Bude Yana,saya mengawasinya dari teras rumah
saya dapat melihat Bude Yana menerima kantong plastik yang dibawa ali, Bude yana juga mengelus kepala putraku itu
Ali sudah kembali dari rumah bude yana dan menghampiri ku
"kata Uti makasih banyak, trus katanya lagi kenapa repot-repot "Ucap Ali
"iya sama-sama, makasih juga ya nak sudah mau bantu mama"ujar ku menjawab ucapan ali putra ke tigaku
"sama-sama ma"jawab nya lalu di masuk kedalam rumah yang pintunya sudah dibuka oleh akza
"bang,mama keluar dulu ya"ucapku pada putra sulungku yang kini sibuk memasang seprei baru kami beli tadi
"mama mau kamana?! apa mama nggak capek ?!"tanya sulungku itu menatapku
:
"mama cuma mau kedepan,mau beli sembako sekalian mau beli sayur jadi tadi mama sempat liat ada yang jualan sayur jadi"jawabku
"iya deh ma ,mama hati-hati ya "ucap Akza lagi
"ma atar bisa ikut nggak ?" tanya putra keduaku
"memangnya kamu nggak capek sayang ?!"ucapku dan balik bertanya padanya
"tidak ma,kan kalau kakak ikut kakak bisa bantu-bantu mama angkat -angkat"jawabnya dan itu membuatku tidak bisa menolak
"Oke,oh iya kalian mau makan lauk apa?!"tanyaku pada mereka karena kini ali dan abi sudah berdiri didekat ku mungkin mereka penasaran kami sedang bahas apa
"terserah aja ma"jawab mereka
"Ok, kalau begitu mama pergi dulu ya sama kakak atar"ucapku berpamitan
"iya ma hati-hati ya "sahut ali
"iya sayang "jawabku
kami berdua pun pergi untuk untuk membeli sembako dan masakan untuk makan siang siapa tau aja anak-anakku kembali lapar sedangkan saya belum belanja
kami tidak membutuhkan waktu lama untuk berbelanja
setelah selesai meletakkan semua belanjaan dimeja yang ada didapur saya membersihkan diri lalu sholat duhur setelah sholat saya merebahkan tubuhku yang entah kenapa akhir-akhir ini gampang lelah
perutku juga sering terasa kram namun tidak terlalu sering
tanpa kusadari ternyata saya tertidur dengan sangat pulas Hingga seprai untuk kasurku saja belum sempat kupasang
sore menjelang Abimanyu membangunkanku,baru kali ini saya tertidur disaat siang hari sangat lama dan sangat nyenyak
tubuhku rasanya sangat berat untuk digerakkan ingin rasanya saya nempel terus sama kasur dan bantal namun saya tidak bisa bersantai-santai karena sekarang saya adalah singel parent
kurenggangkan otot-ototku yang terasa kaku dan mengucek kedua mataku yang masih terasa berat dan susah terbuka
"ma tadi dicariin uti Yana "ucap putra bungsuku
"trus uti Yana sekarang mana ?!"tanyaku
"sudah pulang,kata Uti mama pasti capek karena seharian bekerja bersih-bersih rumah "ucap Abi
"oh ya sudah nanti mama temui Uti dirumahnya,apa gantengnya mama sudah mandi sore ?!"tanyaku lagi pada Putraku ini karena diantara empat bersaudara dia yang paling malas mandi sore
"hehehehe belum ma"jawabnya nyengir memperlihatkan giginya yang ompong
"sana gih,mandi sore dulu sayang biar badannya segar "ucapku menyuruhnya untuk segera mandi
"siap ma"jawabnya lalu berlari keluar dari kamarku
saat saya memasang seprai pada kasurku akza masuk kedalam kamarku
tanpa kusuruh dia langsung membantuku
"ma tadi Uti bawa lauk, katanya mama pasti belum sempat belanja-belanja "ucap putra sulungku ini
"oh ya!? trus Abang bilang apa sama Uti !?" tanyaku pada putraku sambil tangan kami masih terus bergerak memasukkan bantal pada sarungnya
"ya bilang makasih ma, tadi Abang mau bangunin mama tapi dilarang sama Uti katanya mama pasti capek seharian bersih-bersih karena baru pindahan "ucap putraku
"ya sudah nanti mama kerumahnya Uti untuk ucapin terima kasih "jawabku
"selesai "ucap Putraku saat selesai memasang saring bantal dan menyusunnya dengan rapi
"makasih sayang"ucapku memeluk tubuh kurusnya lalu mengecup keningnya yang berkeringat
"sama-sama mama"jawab putra ku memeluk pinggang ku dan mencium pipiku
"abang senang tinggal disini ?"tanyaku setelah pelukannya terlepas
"senang ma, Adik-adik juga kelihatan senang karena bisa bermain diluar rumah walaupun hanya di teras tidak seperti waktu kita tinggal sama oma kami hanya bisa diam didalam kamar bercanda pun suara kami dikecilkan "ucap putraku dengan wajah sendunya
"maafkan mama ya sayang karena selama ini mama tidak bisa berbuat apa-apa "ucapku tak terasa lelehan bening menuruni pipiku
"kenapa mama minta maaf!? mama kan tidak salah,abang tau mama juga tertekan tinggal dirumah itu, kami juga tidak senang mama diperlakukan seperti pembantu oleh oma makanya kalau kami libur sebisa mungkin kami membantu mama"ucap putra ku meneteskan air matanya
"tapi sekarang Abang senang apalagi saat melihat mama tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan bakal ada yang memarahi mama dan tidak menghargai lelahnya mama seharian penuh mengurus mereka "ucap Putraku lagi yang kini sudah terisak kupeluk tubuh kurusnya dan mengelus punggungnya untuk memberikan ketenangan
"sekarang kita harus bisa hidup bahagia ma agar oma dan papa tidak lagi menghina mama dan merendahkan mama"ucap akza lagi semakin sesegukan
"sudah Sayang jangan nangis lagi nanti Adik-adikmu melihatmu pasti mereka juga ikut sedih
satu mama minta pada kalian jangan pernah membenci oma dan papa ya sayang biar bagaimanapun mereka adalah keluarga kalian "ucapku saya tidak ingin anak-anakku membenci oma dan papanya
"tapi ma, mereka sudah jahat sama kita
mereka juga sudah mengusir kita"Ucap akza lagi masih dengan tangisannya
"iya sayang tapi kan mereka mengusir kita tapi kita lebih bahagia kan? kita bisa bertemu Uti dan akung"ucapku meyakinkan putraku bahwa kami akan baik-baik saja dan masih banyak orang-orang baik disekitar kami
"iya ma"jawabnya
"nah sekarang hapus air matamu nak,apa Abang dan Adik-adik sudah sholat ashar ?!"tanya ku mengalihkan pembicaraan
"sudah ma"jawabnya
"wah kalau begitu tinggal mama dong yang belum sholat "ucapku lalu beranjak dari dudukku dan berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk berwudhu
"arah kiblatnya kemana bang!?"tanyaku saat melihat putra sulungku masih duduk di ranjang menyeka air matanya yang tidak mau berhenti
lalu menunjuk arah kiblat padaku
"ya Allah sebegitu dalam kah luka hati anakku?!"ucapku dalam hati tidak mau terlalu larut segera kutunaikan kewajibanku, bersimpuh dan mengadu kepadanya mencurahkan segala sakit dihati dan meminta kekuatan dan ketabahan menjalani hidup bersama anak-anakku