NovelToon NovelToon
Ancaman Hasrat Tuan Duda

Ancaman Hasrat Tuan Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Ibu Pengganti / Pengganti / Pengasuh
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Zira terjebak dalam tawaran Duda saat dimalam pertama bekerja sebagai suster. Yang mana Duda itu menawarkan untuk menjadi sugar baby dan sekaligus menjaga putrinya.
Zira yang memang sangat membutuhkan uang untuk biaya kuliah dan juga biaya pengobatan bibinya terpaksa menerima tawaran gila itu.

"Menjadi suster anakku maka konsekuensinya juga mengurus aku!" Ucap Aldan dengan penuh ketegasan.

Bagaimana cara Zira bertahan disela ancaman dan kewajiban untuk mendapatkan uang itu?

follow ig:authorhaasaanaa
ada visual disana.. ini Season Dua dari Pernikahan Dadakan Anak SMA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

00025

1 Jam kemudian.. 

Aldan masih terus menggempur Zira yang sudah lemas mendapatkan pelepasan ntah keberapa kali. Ia semakin cepat bergerak karena akan mendapatkan puncak, dan tiba-tiba saja Aldan menggeram tidak tertahankan karena sudah mendapatkan apa yang ia inginkan. 

Zira terengah-engah dibawah Aldan, ia memejamkan mata merasakan milik Aldan yang terasa penuh didalam sana. 

“Terimakasih, sayang..” ucap Aldan, ia mencium pipi serta bibir Zira. 

Selama melakukan hal panas itu beberapa kali, baru ini Aldan mengatakan terimakasih kepada Zira. Pantas saja Zira sampai termenung karna apa yang Aldan katakan, seakan semua rasa lelah ditubuh Zira tadi pergi menghilang. 

“Kau nikmat sekali.. Cukup dirimu saja yang merasakan tubuhku, tidak akan ada yang lain lagi.”

“Maksudnya adalah jika aku akan menjadi pemuas nafsumu selamanya?”

“Tidak, kau akan menjadi istriku selamanya,” Jawab Aldan cepat. 

“Ya sama saja itu maknanya, hanya saja kata-katanya lebih sopan.” Zira protes, ia mendorong tubuh Aldan diatasnya tapi malah pria itu mendesis karna adiknya sepertinya bangun lagi. 

“Kenapa kau bergerak, Zira?” Aldan tidak bisa menahan lagi, terpaksa ia kembali membawa Zira menuju posisi baru. Yaitu Zira duduk diatas pangkuan Aldan, membantu Zira untuk bergerak. 

“Tuan.. Aku capek,” Keluhan Zira terus telontar disaat Aldan tidak ada lelahnya sama sekali kalau sudah soal kehangatan ranjang. 

“Bodoamat!” Aldan seakan tuli, salah siapa Zira memancing lagi. 

Sarapan pagi Aila heran melihat Zira yang makan dengan sangat lahap, bahkan nasi goreng seafood itu cepat sekali habis. 

“Mama kelaperan banget ya?” tanya Aila. 

Fokus Aldan langsung teralihkan pada Zira yang kini menatap kearahnya. “Iya, sayang. Karna kemarin malam Mama bergulat dengan badak.”

Jawaban Zira membuat Aldan langsung berdecak sebal, ia menatap kesal Zira yang juga sama tidak kalah menatapnya kesal. 

“Badak? Kau mengataiku badak?” tanya Aldan sembari menginjak kaki Zira dibawah sana. 

Sungguh Zira tidak tahu mengapa Aldan selalu saja memiliki sikap yang berbeda-beda. “Kalau pagi sampai sore ngeselin, tapi kalau udah malam kaya kukang! Dasar duda tantrum!” umpat Zira didalam hati. 

Tidak menjawab pertanyaan Aldan, Zira malah fokus makan sembari tersenyum kepada Aila yang sebenarnya sedari tadi terus memperhatikan interaksi sepasang suami-istri itu. 

“Huh kurang..” Zira merasa tidak kenyang sedikitpun, ia mengambil piring Aldan yang bahkan pria itu masih makan sebenarnya. 

“Astaga, Zira!” Aldan menatap tidak percaya kearah Zira yang lahap makannya, tidak marah sama sekali malah Aldan menganggap jika Zira sangatlah lucu. 

Nasi goreng yang Zira rebut dari Aldan sudah habis tidak tersisa, ia minum sambil melihat kearah Aila yang sangat memperhatikan dirinya. 

“Ada apa, sayang? Apa yang kau lihat?” Zira bertanya karena Aila sangat serius menatap bagian leher Zira. 

Jari telunjuk Aila menyentuh leher Zira membuat sang empu sedikit terkejut. “Leher Mama merah-merah, digigit serangga ya?” tanya Aila dengan ekspresi lugunya. 

Aldan terlihat tenang dan bodoamat saja, lain dengan Zira yang panik harus menjawab apa. “Emmm.. Ini, ah iya ini digigit nyamuk. Mama kalau digigit nyamuk bekas begini,” jawab Zira yang mana sebenarnya bohong. 

“Katanya Mama kemarin malam bergulat sama Badak, kok lukanya karna nyamuk?” tanya Aila lagi, terlihat sekali wajahnya semakin bingung dengan apa yang Zira katakan. 

Aldan tertawa kencang karena Zira kalah berbicara dengan Aila, sampai tidak bisa berkata-kata apa lagi.

“Dasar bocah! Bicara sama bocah aja kalah, hahahaha..” Aldan tertawa kencang sembari bangkit dari duduknya. 

Suara tawa Aldan membuat Zira semakin kesal, ia menarik tangan Aldan hingga pria itu duduk kembali. “Bantu jawab! Enak aja main pergi,” Zira memaksa kali ini. 

“Kok aku?”

“Lalu aku harus meminta bantuan Liam untuk menjelaskan ini semua begitu?” tanya Zira balik, ia memukul lengan Aldan yang suka sekali bertindak sesukanya. 

Aldan menatap malas Zira, ia menoleh kearah Aila yang masih menunggu penjelasan. Sebagai seorang Ayah yang meskipun bersikap abai, tapi Aldan sangat tahu seperti apa Aila. Jika penasaran atau ingin tahu pasti akan berusaha mendapatkan penjelasan, sikap itu sama seperti sikap Alya. 

“Jelasin cepat,” bisik Zira yang terus mendesak Aldan yang sebenarnya masih memikirkan kata-kata yang tepat. 

“Mama digigit nyamuk sewaktu selesai berkelahi dengan badak itu. Begitu,” Alasan dari Aldan sangat tidak tepat sekali membuat Zira memukul dahinya sendiri jadinya. 

“Sudah, aku sudah menjelaskan semuanya.”

“Mana ada penjelasan seperti itu,” bantah Zira, malah keduanya saling berdebat membuat kepala Aila menjadi sakit sendiri jadinya. 

“Iya iya Aila tahu. Badak dan nyamuk itu Papakan?” Pertanyaan Aila membuat Aldan dan Zira saling menatap satu sama lain. 

“Buk_”

“Benar! Badak dan Nyamuk itu aku,” Aldan memotong pembicaraan Zira yang ingin menjelaskan. “Pandai..” Aldan mengusap gemas pucuk kepala Aila sebelum bangkit. 

Zira kesal setengah mati kepada Aldan, untungnya Aila tidak banyak lagi. Malah tersipu karena sang Papa menyebutnya pandai tadi, akibatnya kini Aila tersenyum manis kepada Zira. 

“Tadi Mama dengar.. Kalau Papa bilang Aila pandai,” ucap Aila dengan senyuman manisnya. 

“Mama dengar, sayang. Tuhkan lama-lama Papa itu bakal sayang sama Aila, jadi kamu jangan nyerah ya..”

“Iya, Mama..” Aila memeluk erat Zira, keduanya saling mengungkapkan kasih sayang satu sama lain. Dan Aldan masih melihat di balik pintu, ia merasa hangat melihat Zira yang sangat menyanyangi Aila. 

~

Zira dan Aila ternganga melihat Aldan yang sudah duduk santai di motor sport itu, mata Zira mengelilingi parkiran tapi tidak menemukan mobil yang akan mereka tumpangi. 

“Ayo naik, kenapa malah bengong si?” Aldan kesal, ia sudah menunggu sedari tadi. 

“Mobilmu mana, Tuan? Apa sudah habis kau jual? Jangan bilang kalau kau sudah jatuh miskin sekarang,” Zira menyerang Aldan dengan pertanyaan aneh. 

“Apa si? Miskin apa? Kau kira aku semudah itu untuk miskin,” Aldan menyangkal semua tuduhan Zira. 

“Udah deh cepetan naik,” perintah Aldan, ia sudah sangat lelah karena seharian tadi menemani Zira bermain pasir pantai dengan Aila. 

“Memangnya bakal muat ya, Ma?” tanya Aila kepada Zira yang sebenarnya berpikir sama. 

Aldan mendengar apa yang Aila tanyakan, ia melihat kearah bangku belakang yang masih tersisa sangat banyak kalau hanya untuk Aila dan Zira saja. 

“Muatlah, kecuali Mama kamu itu kudanil. Sudah pasti tidak akan muat,” ucap Aldan asal. 

Tanpa memikirkan nyawanya yang hampir malayang sebentar lagi karena mengatai Zira kudanil. 

“Kudanil ini ya yang udah membuat badak nafsu, tau!” Zira kesal setengah mati, ia menatap tajam Aldan yang malah berekspresi tenang saja. 

1
💗AR Althafunisa💗
Oh... seperti itu, siapa yg ditinggal mati bininya ape 7 tahun ga bisa move on. Mau ditinggal lagi emang ah... 😡😡😡
Yuni Sbyi
kalo udah cemburu mah susah bawaan nya ingin marah aja,,gk tau bagaimana kondisi si zira
mbok Darmi
kata nya matipun ngga peduli yg sudah ngga usah dok perhatian dasar duda gendeng mau menang sendiri
Delvyana Mirza
Lama2 Kamu lucu lho,,thor buat la Zira agak peminim jangan ikutan Arogan gitu,
💗AR Althafunisa💗
Ngakakkk... 🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
🤣🤣🤣🤣🤣🤣😭😭
Delvyana Mirza
Aldan kamu itu ya,kasihan melihat Zira ma Aila di kasari terus,lapan kamu itu tobat nya jangan suka ketus2 kalau ngomong ntar fi tinggsl pergi baru rasa,
Delvyana Mirza
lanjuuut thor
Nafisa Aprilia
Kecewa
Ig:authorhaasaanaa: hei ini belum tamat loh! kenapa kamu kecewa, kenapa? ada masalah hati apa gitu? jangan rada-rada deh☺
total 1 replies
Uthie
baru mampir 👍♥️
💗AR Althafunisa💗
Lanjut ka 😍❤️
💗AR Althafunisa💗
Ceritanya keren 👍
💗AR Althafunisa💗
😭😭😭😭😭😭😭😭 sakit hati banget aku.
💗AR Althafunisa💗
Itu si Aldan mau nya diapain ya, kejam banget sama anaknya 😡😭
💗AR Althafunisa💗
aku koq sedih bangettt ya 😭😭😭😭😭😭😭😭
💗AR Althafunisa💗
Aku koq kasihan sama Aila ya, ga diperhatiin banget 😭😭😭
Delvyana Mirza
Itu suami nya Rey,hati2 dia itu kata Zira duda tantrum lho,ksmu harus was2 ya,
Nurjanah Abdullah
aku vote...semangat kak....
Ig:authorhaasaanaa: wah terimakasih yaaa🥰
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
Delvyana Mirza
Aldan buka pintu hatimu,buat Ziraa Aila kasihan mereka,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!