“ Tubuh mu di ranjang ku atau kepala mereka di tempatmu”
Darren Ludovic menginginkan renata, sang beautiful mafia, jauh sebelum kekuasaannya bermula.
Ia terikat ambisi, lelaki itu selalu mendapatkan semua yang ia inginkan, kecuali renata, mafia cantik dari klan Louise yang memiliki satu per tiga wilayah Dan Fransco.
Sesuatu tiba-tiba terjadi, renata terjebak. Darren mendapatkan kesempatan untuk menuntaskan hasrat panas yang terus menggerogoti nya dari dalam.
Ancaman itu terlalu berbahaya untuk renata. Ia terjebak dalam situasi yang benar-benar sulit.
Apakah renata memberikan apa yang Darren inginkan?
Haruskah ia menyerahkan dirinya untuk seseorang yang terkenal biadab?
Sungguh, lelaki tampan, dan memesona itu tak lagi mengincar kekuasaan, melainkan dirinya, tapi kenapa?
Cinta, kekuasaan, hasrat, yang manakah yang harus dipenuhi?
Ketika cinta hanya menghasilkan penderitaan.
Kekuasaan hanya bisa membutakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yusnita hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Confusing LUST
“ Eeeeerrghh! lepaskan aku! ” renata menggeram. berkelahi dengan libido nya sendiri. juga dengan lilitan darren.
Tangannya meracau dan tak terkontrol, memukul dan mengggaruk lengan lelaki itu. Namun, secepat itu juga semua ditangkap oleh darren dengan tanpa susah payah. mengunci tubuh renata dalam kuasanya, gerakan emosi yang tak karuan, akan begitu mudah ditaklukkan.
Cengkeraman pelukan darren, makin mengetat selesai pemberontakan yang tak begitu berarti dari renata. Nyatanya, renata banyak mendesah frustasi. perlawanannya hanya sekian detik, dan di detik kemudian, kembali mendes*h.
Darren mendapatkan semuanya. ia berhasil melumpuhkan sang mangsa. Sebelah tangannya bahkan naik dan memegang leher serta rahang bawah renata. memaksa wanita itu mendongak ke arahnya. membuat bibir darren pula sampai menyentuh pipi lembut itu.
Sementara tangannya yang lain terus menarik dengan erat, hingga tubuh mereka makin merapat dan menempel tanpa jarak.
“ Berhenti melawan..., ” bisiknya lagi, serak. parau dan berg\*irah.
Renata terengah. habis daya. Ia mengambil nafas-nafas beruntun. bahkan untuk memenuhi oksigen paru-paru rasanya terlalu sulit. Tampaknya ia seperti mangsa yang telah tertangkap dibagian tengkuk.
Berontak hanya akan semakin menghabiskan energinya. dihentikan renata rontaan. serta fokus pada pernafasan.
Ketenangan itu membuat darren berkesempatan untuk melanjutkan aksi memangsanya.
Tangan nya berpindah perlahan, tanpa melepaskan tubuh tel\*njang wanita tangguh di dalam pelukannya itu.
Sungguh, renata dapat merasakan tangan kokoh itu melingkar semakin erat, melilit mantap diperutnya, sementara tangan yang lain, mer\*mas gemas sebelah puncak keindahan milik renata.
Lutut sang mafia wanita itu berubah lemah. nafas pun terasa makin sesak. Renata akan terpeleset seandainya darren tak memeluk dan menahan tubuh itu.
“ Katakan kau menginginkan ku berada didalammu, Renata. ” bisiknya lagi.
Mendengar itu, Renata mencoba melepas cengkeraman nya. namun lagi-lagi, ia hanya berakhir lemas, saat leher nya semakin digoda dengan his\*pan dan cumb\*an.
“ Jangan dilawan. lemaskan saja tubuhmu. aku tahu kau sangat suka disentuh, dan digerayangi seperti ini. ” hidung dan mulut bejat milik darren kembali bermain liat di leh\*r dan bahu Renata.
Renata merinding. ia menggeliat sambil memejamkan mata dan membuang nafas, berkali-kali mundur dan berjinjit mencari celah melepaskan diri.
Namun, semua usaha itu berakhir gagal.
Darren malah semakin menger\*ng saat merasakan tubuh mereka yang saling bergesekan satu sama lain. Kulit dengan kulit.
Dengan pergerakan Renata yang putus asa itu, Darren kemudian menurunkan sebelah tangannya ke bagian terlembut yang berdenyut diantara tungkai Renata.
Hari-hari br\*ngsek nya turun dan menjamah. Ia menekan kesana, mempermainkan celahnya, lalu menariknya dengan atas dengan perlahan. Mengulang dengan gerakan pelan yang membuat renata semakin gila.
Nafas Darren berubah berat di samping telinga wanita itu.
Kegag\*hannya makin menekan punggung Renata. mendesak penuh sensasi.
Sungguh, jemari Darren begitu lihai menggodanya. membuat Renata merasakan getar tak karuan. Menggelegar kacau didalam dirinya. aliran darah berdesir makin deras. menaikkan suhu tubuh. Renata mungkin lihai menahan sakit pukulan saat latihan bertarung. namun tidak dengan ini.
Sambil melakukan itu, darren terus mengec\*pinya, menc\*mbui kulit mulus Renata. tangannya yang mencengkeram d\*danya pun terus bermain dengan semakin kurang ajar.
Menjepit, memutar,menekan,menggoda,Bahkan mempermainkan.
Semua yang sudah termasuk tadi, kini rasanya kotor kembali.
Benar-benar kotor, ia jatuh kedalam lumpur h\*srat yang malah menghisap nya semakin tenggelam.
Puncak d\*da Renata menegang dengan memalukan. meminta Darren semakin intens untuk memesrai. dewi batin penuh nafsu dalam tubuh Renata seakan berteriak-teriak meminta lebih.
Nafasnya mengacau.
Otak Renata semakin meleleh dengan ledakan hormon.
Lib\*donya meningkat. g\*irahnya berpacu. tubuhnya melemah.
Tangannya turun dan melarang. namun kembali menggeliat tak karuan.
Pria jahanam itu memang tahu bagaimana cara nya menyentuh wanita. membuat harga diri mereka jatuh, dan menggelinjang tak karuan.
“ Hentikan...heeeeeeh.Hentikan ini, ” Des\*h Renata. memerintah, tapi terdengar seperti pinta. Meski tetap saja ia tak mau memohon.
Perkataan yang keluar terasa sangat jauh berbeda dengan apa yang diinginkan tubuhnya. kaki Renata menginjak tak jelas. pinggulnya bahkan terangkat dan menggeliat mengejar arah sentuhan. terantuk-antuk tanpa tujuan.
“ Kau tidak benar-benar menginginkan ku berhenti, Renata. ”
“ Eeehhh. Darren...” ia malah memanggil nama itu dengan mendes\*h. padahal yang direncanakannya adalah membentak.mengusir dan menyingkirkan.
Namun, Darren malah semakin berg\*irah namanya dipanggil. ia mengigit pelan cuping telinga Renata.
“ Katakan sekali lagi, dan aku akan berhenti. ” ucapan itu diikuti dengan tingkah kuranga ajar Darren yang semakin berani meneroboskan jarinya ke dalam liang kelembutan Renata.
Wanita itu menggelinjang makin hebat. Membuat nafas makin banyak terbuang.
Darren memanas dan tidak berhenti! Ia malah melengkungkan jari yang sudah ada didalam, kemudian menyentuh titik paling rawan milik semua wanita dibumi.
Zink!!
“ Hhk! ” nafas Renata terhenti seketika. Pandanganya seakan memutih melihat surga yang palsu.
Renata merasakan sensasi yang begitu hebat, dahsyat dan tak terbantahkan, saat titik tersebut disentuh.
Aliran darahnya benar-benar meningkat.jantung Renata berpukul tak karuan. Otot perut terhentak. tangan dan kaki pun ikut berkontraksi. mengejang. Renata meremas erat tangan Darren hingga buku-buku nya memutih.
Ia berusaha sekuat tenaga melawan jeritan, sampai Darren malah mengusap titik Grafenberg yang berada didalam tubuhnya itu dengan jari.
“ Aaaahhh.” Des\*ahan lolos dari mulut Renata.tak dapat ia tahan. ia kacau. benar-benar kacau.
Uterus dan semua dinding rahimnya bergetar hebat. ia hampir terlepas saat Darren dengan br\*ngseknya, malah menghentikan aksi itu lalu menarik tangannya keluar dari sana.
Mata Renata membulat. tubuhnya protes. Kepalanya pening. Gejolak liar itu berhenti seketika. kehilangan yang sangat hebat dirasakannya kemudian.
Ini benar-benar br\*ngsek! Lebih baik ia mati!
Darren memegang pinggang renata agar tak jatuh, dan dengan cepat membawa dia tangan mulus itu berpegangan dan menopang pada sisi dinding kaca.
Tangan Darren mencengkerami punggung tangan itu, masuk diantara jemari lentiknya. memegang dengan kokoh, tubuh besar dan kekar milik darren menempel sebagai sandaran dan topangan untuk Renata.
Sungguh, wanita itu terengah-engah dengan nafasnya sendiri.
Darren benar-benar berhenti dengan seenaknya lalu malah menyeringai licik. “ Bagaimana Renata? kau menginginkan ku, bukan? ”
“ Heh heh heh! ” nafas renata terengah. ia tak pernah disentuh seperti ini. Tubuhnya meraung protes. gersang dan lapar. tanggung yang tercipta membuat ia merasa sangat pening. melayang seperti gila. ia siksaan yang lebih sadis dari semua ancaman yang lain.
“ Bernafas lah yang baik. sudah saatnya kau menyabuni tubuhmu. aku membawa semuanya. ingat untuk memakai pakaian yang sudah aku berikan.kau akan medapatkan lebih dari itu nanti malam. ”
Renata hanya membuka mulutnya dan terus menunduk dengan terengah. memaki pun ia tak sanggup.
Darren melepas Renata saat dirasanya wanita itu sudah kuat bertumpu sendiri.
Dengan seringai, ia pun pergi dari sana. memakai bathdrobe dan berjalan santai keluar. meninggalkan Renata yang benar-benar sudah kacau.
Segera dimatikan Renata aliran air diatasnya. pandanganya bergoyang. diusapnya kemudian embun yang menggumpal di dinding tersebut.
Menangkap punggung Darren yang keluar dengan rambut dan jejak kaki basah yang tertinggal di lantai.
Dilihat pula oleh Renata, satu baki barisi kain berbahan handuk yang terlihat rapi di atas baki, lengkap dengan perlengkapan mandi. duduk manis diatas meja panjang wastafel dan juga berserat marmer.
Demi apa Renata malah mendesah panjang. Ia tak menginginkan tujuan awalnya lagi untuk membersihkan diri.
Pikirannya malah kacau balau. ia malah merasa membutuhkan Darren untuk melawan larangannya, dan menuntaskan gelora tanggung yang tercipta.
Sensasi pindah dunia yang ia rasakan tadi, membuat renata kalah telak. harga dirinya bahkan hancur. ia malu pada dirinya yang malah begitu lemah. kalah pada g\*irah.
Renata terduduk dikamar mandi. merasa telah menjadi seorang jalang karena malah menginginkan Darren hingga tuntas. ia mengusap wajahnya dari sisa air dan kejadian tadi.
Laki-laki itu memang yang paling br\*ngsek diantara semua manusia yang paling kurang ajar dimuka bumi.
Oh, astaga! Darren bahkan mampu membuat Renata membenci dirinya sendiri.
Ego benar-benar kalah dengan menit-menit berh\*srat panas tersebut.
Lalu bagaimana ini?
Apa yang harus ia lakukan sekarang?
Sungguh pun, ia harus bertarung melawan dua hal saat ini.. Darren dan g\*irahnya sendiri. Apakah Renata masih sanggup untuk bertahan?
TO BE CONTINUED