Jalan hidup ini bagaikan roda. Kadang di atas kadang di bawah. itulah yang terjadi pada seorang wanita yang tidak muda lagi.
Namun demi buah hatinya ia berusaha bertahan. yang dipikirkan bagaimana supaya anaknya bisa sekolah dan bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Badai
Sampai di rumah Mei. Muka Ben masih memerah menahan emosi. Nabil tidak pernah cerita kalau ia dulu pernah di pinang duda kaya.
Melihat wajah Ben yang di tekuk. Nabil merasa heran, ia masih duduk di teras rumah menunggu Nia pulang di bawa Ben belanja. Ia sebenarnya khawatir. Takut nanti Ben mendengar kata-kata yang tidak enak.
"Makasih Bang Ben. Nia masuk ya " Ben mengangguk memaksakan senyumnya.
"Ada apa Bang. Kok wajahnya di tekuk begitu. Apa terjadi sesuatu." Nabil penasaran dengan wajah Ben seperti menahan emosi.
Ben membuang emosinya dengan menarik nafas dalam dan membuangnya pelan. Ia duduk di samping Nabil.
"Kalau boleh Abang tahu. siapa tuh Juna. Tadi Abang di bandingkan oleh ibu-ibu sana."
Nabil terkejut bukan main. Namun ia berusaha tenang." Oh. Dia pernah pinang aku setelah tamat SMA kemarin. Tapi aku tolak karena pengen kuliah." Jawab Nabil apa adanya.
Ben cukup lega. Nabil jujur sesuai berita tersebut." Sekarang kenapa adek mau sama Abang." Lirih Ben.
"Rencananya sih nolak. Tapi mau bagaimana lagi, pemuda tersebut sangat pandai mengambil hati kedua orang tuaku. Jadi aku takut jadi anak durhaka makanya aku terima saja. Lagian...." Nabil menggantung ucapannya.
Awalnya Ben sudah senyum-senyum. Namun ada kata yang tergantung di akhir kalimat. " Lagian apa dek.!" Ben makin penasaran.
"Sayang.." Bisik Nabil dan pergi meninggalkan Ben yang tersenyum bahagia. Pengakuan Nabil membuatnya melambung. Padahal beberapa menit yang lalu hatinya terbakar emosi dan cemburu.
Sampai di rumah Ben masih saja senyum-senyum sendiri. Fadhil yang melihat abangnya senyum begitu meledeknya.
"Wah. Menang lotre nih." Goda Fadhil menepuk bahu Abangnya.
"Bukan lotre lagi. Tapi lebih dari itu." Ben tersenyum sambil geleng-geleng kepala.
Untung saja kedua orang tuanya sudah di kamar.
Ben masuk kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Fadhil. Di lantai atas. Ben sengaja buat dia kamar saja di atas dan ada tempat duduk santai juga serta ruang untuk olahraga.
***
Ben kembali melaut. Kali ini 3 bulan perjalanan. Kali ini hanya keliling Indonesia saja. Makanya hanya sebentar.
Saat ini musim hujan, jadi cuaca tidak terlalu baik. Karena kondisi itu Ben makanya mengambil di Indonesia saja. Selain waktunya singkat. Dan bisa di tempuh pulang cepat kalau ada keadaan darurat.
Karena badai buruk tersebut. Orang pusat mengabarkan kalau kapal yang di bawa Ben dan kawan-kawan hilang kontak. Berita tersebut sudah di kabarkan ke orang tua Ben. Pak Andre dan istri sudah panik di rumah. Sementara undangan sudah di sebarkan. Persiapan pernikahan sudah 60% . Bukan masalah Dananya. Masalah malunya, terutama pada keluarga Nabil.
Dengan terpaksa Pak Andre mengabarkan berita ini. Pak Hendra terkejut sampai ia terduduk di lantai. Saat ia mencat rumahnya.
"Apa sudah di selidiki Pak.?" Tanya Pak Hendra khawatir.
"Sekarang masih dalam pencarian. Tim Sar dan lainnya tidak bisa berbuat banyak karena cuaca.
Ben tidak bisa menghubungi pusat. Hingga orang pusat mengabarkan kalau kapal yang di bawa Ben dan kawannya hilang kontak.
Sementara itu, Kapal yang di bawa Ben singgah di pulau Bali.Rencana akan ke lombok. Tapi di tunda dulu karena cuaca di daerah tersebut sedang badai kencang.
***
Jangan lupa Like dan komentarnya.