Cinta Karena Terbiasa

Sesampainya di perusahaan Valen mengikuti langkah tuan muda yang berjalan lebih dulu darinya . Sedangkan Valen berjalan sampingan dengan tuan Nico yang akan menunjukkan dimana tempatnya bekerja.

Semua pegawai disana menyambut kedatangan bosnya mereka dengan senyuman dan mereka juga menatap ke arah Valen yang ditatap malah menundukkan kepalanya .

Tuan muda masuk ke dalam ruangannya dan sedangkan tuan Nico mengantarkan Valen ke ruangannya yang letaknya berada didepan ruangan tuan muda .

"disini ruangan kamu nyonya"...ucap tuan Nico

"aku sendiri disini?"....tanya Valen

"iya , karena kau bekerja menjadi asisten suami kamu sendiri"

"asisten? Terus kerjaanku sebagai asisten apa?"

"ya mungkin melayani suami kamu seperti yang dilakukan suami istri saat dikamar "....jawaban tuan Nico membuat Valen melotot ke arahnya

"ihhhh!!! Aku hanya bercanda ....nanti kau tanyakan sendiri padanya"....ucap tuan Nico

"aku bekerja dulu dan jika kau ingin sesuatu panggil saja aku dengan menekan tombol no 2 oke!"

Setelah tuan Nico keluar dari ruangannya , Valen duduk dikursi dan menatap sekeliling dalam ruangan kerja barunya .

Di atas meja hanya ada laptop dan tidak ada pekerjaan yang lain untuk ia kerjakan . Valen melihat diluar tuan Nico beberapa kali keluar masuk ke ruangan tuan muda .

Valen teringat jika tuan Nico adalah asisten tuan muda , lalu fungsinya dia disini apa ? Valen bingung harus protes ke siapa ? Kalau protes ke tuan Nico sudah pasti dirinya disuruh protes langsung ke tuan muda .

...****************...

Disebuah rumah yang besar tepatnya di ruang keluarga , Anya bersama mamahnya sedang mengobrol sambil menonton acara televisi .

Sedangkan tuan Antonio sejak perusahaannya kembali normal memilih menghabiskan waktunya di perusahaannya . Karena tuan Antonio tidak ingin kecolongan lagi seperti kemarin saat perusahaannya akan gulung tikar .

"mah , ternyata gadis siapan itu sekarang bekerja bersama tuan muda"....ucap Anya

"kau serius? Kau tau darimana?"....tanya nyonya ana

"kemarin aku datang ke restauran dan ingin mengejeknya , tapi saat aku bertanya ke pegawai disana katanya dia udah pindah kerja di kantor W.A mah . Sudah semingguan ini dia kerja disana"....jawab Anya

"sejak dia menikah hidupnya jadi makmur gitu! Mamah kira karna menikah dengan terpaksa hidupnya akan tambah terpuruk"....ucap nyonya ana

"kalau tau endingnya dibagikan gitu mending dulu aku aja mah yang dinikahkan "

"tapikan kamu tau sendiri kalau tuan muda inginnya menikah dengan gadis sialan itu"

"tapi mah"

"sudahlah ! Kita pikirkan cara supaya gadis sialan itu tidak bahagia lagi "

Mereka berdua memang jahat dengan Valen dan mereka berdua sangat iri melihat kehidupan Valen setelah menikah yang menurut mereka Valen bahagia .

Sedangkan Valen yang sudah seminggu bekerja di perusahaan milik suaminya , merasa sangat jenuh karena ia tidak melakukan pekerjaan apa apa didalam ruangannya .

Valen memberanikan diri untuk berjalan keluar dari ruangannya dan berjalan menuju ke ruangan tuan muda .

tok tok

Valen mengetuk pintu beberapa kali dan terdengar suara dari dalam untuk menyuruhnya masuk ke dalam ruangan.

Ceklek

"permisi tuan muda?"....ucap Valen setelah masuk ke dalam ruangan

"ada apa ?"....tanya tuan muda tanpa menatap Valen

"sebenarnya pekerjaanku apa disini ? Kenapa aku belum mengerjakan apapun disini"....protes Valen

"memangnya kau ingin mengerjakan apa ?".....tuan muda balik bertanya sambil menatap Valen

"apapun yang penting bekerja "...jawabnya

"masuklah ke dalam sana dan lakukan apapun yang kau suka "....ucap tuan muda sambil menunjuk ke arah pintu yang ada disampingnya

Valen mengernyitkan keningnya menatap pintu tersebut lalu Valen menatap tuan muda yang kembali fokus dengan layar laptopnya .

"ruangan apa itu?"...tanya Valen

"masuklah !"...perintahnya

Entah kenapa Valen seperti terhipnotis dan Valen berjalan menuju ke pintu tersebut lalu masuk ke dalamnya ...

Valen terkejut saat melihat ada ranjang berukuran besar didalam sana dan Valen terkejut lagi dengan rak buku dimana disana tertata dengan rapi berbagai jenis buku.

Kemudian Valen berjalan ke arah rak buku lalu Valen mengambil beberapa buku yang ia inginkan dan Valen membaca buku tersebut .

Sedangkan diluar pintu ruangan tuan muda sedang terdengar kegaduhan dan tak lama kemudian masuklah seorang wanita ke dalam ruangan tuan muda tanpa mengetuk pintu .

"maaf Will , dia memaksa masuk"....ucap tuan Nico

"hai tuan muda William Anderson?"...sapa wanita itu yang bernama Ayana

Ayana berjalan menghampiri tuan muda dan langsung memeluk tuan muda dari belakang . Belum sempat tuan muda menghindar tiba tiba pintu kamar terbuka dan mereka bertiga menatap ke arahnya .

Valen terkejut melihat tuan muda yang sedang dipeluk oleh seorang wanita dari belakang dan begitu juga dengan tuan muda yang segera berdiri dari duduknya .

"maaf , saya permisi "....ucap Valen lalu berjalan dengan cepat keluar dari ruangan

Tuan muda menatap ke wajah tuan Nico dan tuan Nico mengangkat kedua bahunya tanda ia tidak mau tau .

"bawa dia keluar dari ruangan ku nic!"...perintah tuan muda dengan nada tinggi

"ayo !"...tuan Nico menarik tangan Ayana dan membawanya keluar

"lepasin! Kenapa dia tiba tiba menakutkan seperti itu? Siapa gadis tadi nic?"...tanya Ayana setelah mereka keluar dari ruangan

"nanti kau akan tau ! Yang terpenting sekarang kau tidak perlu mengharapkan William lagi"

"memangnya kenapa?"

"William sudah menikah Ayana"

"menikah ? Dengan siapa? Kenapa aku tidak mendengar kabar pernikahannya?"

"pernikahannya digelar dengan privasi karena istrinya masih mahasiswi"

"apa William menikahi mahasiswi? Dia menghamili gadis itu lalu menikahinya begitu maksud kamu?"

"jaga omongan kamu! Udah sana kamu pergi aja daripada kau kena amuk William"

"oke ! Tapi aku tidak akan berhenti untuk mendekati William!"

Tuan Nico menggelengkan kepalanya menatap kepergian Ayana . Tuan Nico heran kenapa bisa ada wanita yang begitu terobsesi dengan pria yang sudah terang terangan mengatakan kalau tidak menyukai wanita yang mengejarnya . Tetapi wanita itu tetap saja berusaha mengejarnya.